Revolusi Mental Untuk Mitigation The Poverty

Berdasarkan AlQuran Surat Yasin ayat 36, Allah berfirman:”Mahasuci Allah yang menciptakan segala sesuatunya serba berpasangan, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka sendiri, maupun dari apa yang tidak mereka ketahui (QS:36:36, Terjemah Robbani, 2012). Choudhury dalam mengemukakan konsep TSR (Tauhid String Relation) juga pernah mengutip ayat ini, dalam menjelaskan betapa tingginya Ilmu Allah sebagai Unity of Knowledge dari The Almighty Allah, menunjukkan fenomena berpasang-pasangan dalam setiap apa yang diciptakan Allah, sebagai suatu kenyataan yang tak terbantahkan. Dalam hal ini AlQuran mengungkapkan sesuatu yang belum pernah terungkapkan oleh kitab-kitab suci sebelumnya. Berkenaan dengan itu, fenomena berpasang-pasangannya antara segolongan orang-orang kaya dan ada segolongan orang miskin. Syariah tidak sekedar membedakan kaya miskin dalam arti fisik, tetapi dalam Syariah yang diturunkan Allah kepada kekasihnya Nabi Muhammad SAW, kaya miskin diartikan dalam arti yang sangat menyeluruh, detail dan lengkap sempurna. Maksudnya bahwa pengertian kaya disini, dalam arti baik fisik maupun bathin yaitu sikap mental. Begitu juga miskin bukan cuma dalam arti fisik tetapi juga dalam arti sikap mental. Sebagai ilustrasi, Nabi SAW pernah bersabda bahwa “yadul ulya khoiru min yadussufla” (artinya:tangan di atas /tangan yang memberi adalah lebih baik daripada tangan di bawah/yang menerima). Oleh karena itu jika kaya – miskin dalam arti luas maka para koruptor yang jabatan dan gajinya sudah sangat jauh di atas garis kemiskinan bukanlah termasuk kategori ke dalam kelompok orang-orang kaya yang diharapkan dapat untuk melakukan “mitigation the poverty”, karena dengan sikap mentalnya yang masih sangat miskin dia justru malah menjarah uang milik orang banyak terutamanya uang rakyat yang kebanyakan masih miskin lantas jika korupsi berdalih untuk dibagi-bagi ke orang miskin, yaitu seolah mengikuti jejak Robin Hud, dalam Syariah (Islam) tidak dibenarkan untuk tujuan yang mulia tetapi menggunakan cara-cara yang hina (korupsi, merampok, menipu, mencuri, dsb). Dalam tulisan singkat ini, ingin disampaikan suatu konsep mengatasi kemiskinan yang dimulai dari revolusi mental yang serba miskin kepada sikap mental yang serba kaya. Hal ini dimulai dari konsep infaq. Infaq adalah berbeda dengan zakat. Zakat harus memenuhi nisab dan haul. Jika belum mencapai nisab (kira-kira equal dengan 85 gram emas murni) dan haul 1 tahun, maka belum layak berzakat. Sedangkan infaq berlaku di waktu ringan dan berat serta sempit dan lapang. Jadi dengan revolusi mental dari sikap mental yang serba miskin ke sikap mental yang serba kaya, maka semua orang akan terselamat dari bahaya kemiskinan dan kemelaratan. Dengan revolusi mental seorang yang mentalnya serba miskin yaitu: miskin iman, miskin ibadah (mungkin tidak pernah sholat, kalaupun sholat, mungkin tidak mengikuti tertib sholatnya Nabi SAW yaitu tertib waktu, tempat dan cara), miskin zakat, infaq dan sedekah, kemudian juga miskin ilmu. (Orang ini secara fisik belum tentu miskin harta, sebagai contoh: para koruptor) akan direvolusi mentalnya menjadi mental yang serba kaya, yaitu kaya iman, kaya ibadah, kaya muamalah, kaya muasyarah, kaya ilmu, kaya akhlaq dan kasih sayang kepada ummat. Dalam revolusi mental maka orang miskin akan tidak ada lagi yang mengemis, bahkan mereka semua berlomba-lomba untuk berinfaq, karena mereka gemar berinfaq (tentu mengikuti kadar dari setiap jumlah nominal yang mereka terima). Dalam hal ini tidak ada sesuatu rizqi yang sekecil apa pun yang mereka terima yang tidak diinfaqkan sebagiannya (wa mimmaa roqnahum yunfiquun, QS: 2: 3). Hal ini diungkap dengan jelas dalam Al Baqoroh ayat 3, ketika Allah menjelaskan sifat-sifat orang-orang beriman yang mereka belum tentu kaya ataupun miskin dalam arti fisik. Dengan konsep revolusi mental ini setiap orang yang senantiasa berinfaq dan senantiasa berusaha secara terlatih dan bertahap meningkatkan jumlah proporsi yang diinfaqkan maka pasti dan pasti Allah meningkatkan kekayaan spiritual maupun fisiknya pula. Dengan revolusi mental diharapkan jumlah koruptor akan berkurang bahkan habis mencapai titik zero, Dengan revolusi mental maka orang akan berlomba-lomba menjadi tangan yang di atas, maka sikap mental pengemis-pengemis akan hilang sehingga jumlah para pengemis akan berkurang. Allah akan menambah nikmat dan kurnianya kepada mereka yang senantiasa bersyukur dengan cara senantiasa menambah proporsi jumlah yang diinfaqkannya dari setiap rizqi yang diterimanya (QS:14:7). Walhasil dengan revolusi mental ada keniscayaan jumlah mereka yang hidup di bawah garis kemiskinan akan berkurang karena setiap mustahiq akan senantiasa berusaha untuk menjadi muzaki dengan menempuh sumber-sumber rizqi yang halal (Wallau a’lam bishowab)




Proposal Visi Misi Rektor Institut Perbanas 2014-2018

from good to great


SAYA SIAP MENJADI REKTOR ABFI INSTITUTE PERBANAS

 

oleh

Prof. Dr. ir. Marsudi Wahyu Kisworo

marsudi.kisworo@gmail.com

http://marsudi.wordpress.com

Facebook: Marsudi Wahyu Kisworo

Twitter: @marsudiwkisworo

+62-818-888-537

 

 

 

 

“You must retain faith that you will prevail in the end, regardless of the difficulties. And at the same time you must confront the most brutal facts of your current reality, whatever they might be”
Jim Collins― The Stockdale Paradox― in
Good to Great: Why some companies make the leap and others don’t

 

Rangkuman Eksekutif

 

Asian Banking Finance and Informatics Institute (ABFII) Perbanas memiliki sebuah cita-cita yang dituangkan sebagai Visi 2019 yang berbunyi “to be the most reputable banking education institution, aiming to be to 5 Asian banker’s center of excellence by 2019 where most of alumni be profesionally employed not more than 6 months after graduation”. Dalam kurun waktu jabatan sayasebagai Rektor tahun 2010 – 2014 bagian ke dua dari visi ini sudah tercapai karena rata-rata waktu tunggu lulusan saat ini kurang dari 3 bulan. Karena itu pada periode 2014 -2018 fokus saya sebagai Rektor adalah mencapai bagian pertama, yaitu menjadikan Institut Perbanas sebagai institusi pendidikan sektor perbankan terkemuka dan masuk dalam 5 besar di Asia.

Indonesia sekarang adalah kekuatan ekonomi no. 10 dunia dengan pendapatan per kapita sekitar US$3800, dan diramalkan 15 tahun yang akan datang Indonesia menjadi kekuatan ekonomi ke 6. Pada saat yang sama Indonesia juga akan mendapat bonus demografi. Masa inilah yahg disebut sebagai abad keemasan Indonesia yang bersamaan dengan 100 tahun kemerdekaan. Namun peluang ini diikuti adanya ancaman dari luar yaitu arus globalisasi dan keterbukaan perdagangan, dan dari luar adalah keharusan memenuhi berbagai peraturan perundang-undangan yang baru, yaitu Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan no. 49 th 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi, dan kewajiban untuk akreditasi institusi.

Untuk menjawab tantangan tersebut dan sekaligus untuk dapat mencapai Visi 2019, ada 9 misi yang akan saya laksanakan. Ke 9 misi ini dilaksanakan bersamaan dengan upaya-upayamelanjutkan berbagai pembenahan dalam aspek tata pamong, sistem pengelolaan berbasis mutu, mahasiswa dan lulusan yang kompeten, sumberdaya manusia yang berkualitas, kurikulum dan sistem pembelajaran berbasis kompetensi, pembiayaan dan pengelolaan aset kreatif, serta pelaksanaan Tridarma Perguruan Tinggi yang inovatif.

Unguk menghadapi tantangan ke depan semakin berat dan untuk dapat memanfaatkan peluang masa depan, pola kepemimpinan yang akan saya terapkan adalah pola kepemimpinan tiga pilar, yaitu Pilar Karakter, Pilar Peran, dan Pilar Kemampuan. Tetapi kepemimpinan saja tidak cukup mengingat bahwa status Institut Perbanas bukan badan hukum sehingga keterlibatan dan komitmen Yayasan Pendidikan Perbanas mutlak diperlukan.

Selain itu internalisasi dan pembudayaan shared valuesETHICS, yaitu E(ndurance), T(rust), H(umanity), I(ntegrity), C(ompetency), dan S(ense of Belonging), di lingkungan Institut Perbanas mutlak dilaksanakan.Jika seluruh keluarga besar Institut Perbanas bersama-sama memegang teguh komitmennya, maka saya yakin bahwa “what your brain can conceive, and your heart really believe, you will achive”. Let’s move togehter from good to great…..

Selengkapnya di Proposal Visi Misi Rektor Perbanas 2014-2018




Kosakata

Salah satu upaya yg baik untuk mengendalikan daya ingat, yakni menambah target ingatan. Untuk itu, kebiasaan saya sebelum mengakhiri pelajaran di kelas, kosakata baru yg terkait dg pelajaran hari itu senantiasa saya tekankan supaya dimengerti betul oleh mhs. Di awal kuliah, saya bilang ke mhs bahwa setiap kuliah pasti ada sisipan waktu untuk quis yg bentuknya menjelaskan makna kata dan contohnya, tentu yg relevan dengan pelajaran ybs. Contoh: efisien maknanya: 1. hemat 2. mengerjakan sesuatu dg benar 3. rumusnya = output : input. Andaikan di benak kita dalam 1 minggu diberi beban menambah 1 saja kata baru, jelas itu ringan alias tidak memforsir otak. Dg demikian, jika 1 tahun = 52 minggu, berarti dalam 1 tahun kosakata yg nambah di diri kita sebanyak 52 ! Sekarang mari kita introspeksi, tahun yll adakah kosakata baru yg kita kuasai sebanyak 52? Boro-boro 52, separonya saja (26 kata), nggak ada. Boro boro 26, seperempatnya saja (13) juga nggak ada ! Kalau ada yg bilang bisa 13, saya tantang sebutkan…, “13” angka sial kok dilawan ! Kesimpulannya, kita diberi anugrah dari Tuhan otak yg baik, namun belum dimanfaatkan secara optimal. Ingatlah, hidup hanya sekali tapi sekali itu cukup kalau digunakan untuk hal-hal yg baik dan benar.

Salam sayang utk semuanya…




Lanjutan Pembahasan CAR

Modal Inti (Tier 1) terdiri dari :

1. Modal Disetor

2. Agio Saham

3. Modal Sumbangan

4. Cadangan Umum

5. Cadangan Tujuan

6. Laba Ditahan Setelah Diperhitungkan Pajak

7. Laba Tahun2 Lalu Setelah Diperhitungkan Pajak

8. Rugi Tahun-Tahun Lalu (-/-)

9. Laba Tahun Berjalan Setelah Diperhitungkan Pajak (50%)

10. Rugi Tahun Berjalan (-/-)

Sub total

11. Goodwill (-/-)

12. Kekurangan Jumlah PPAP dari Jumlah yang seharusnya dibentuk (-/-)

Jumlah Modal Modal Inti (Tier1)

Referensi : Selamet Riyadi, Banking Assets And Liability Management, Edisi Ketiga, Lembaga Penerbit FE UI, 2006

 

Modal Pelengkap, terdiri dari :

1. Cadangan Revaluasi Aktiva Tetap

2. PPAP (maksimum 1,25% dari ATMR)

3. Modal Pinjaman

4. Pinjaman Subordinasi (Maksimum 50% dari Jumlah Modal Inti)

Jumlah Modal Pelengkap

( Jumlah Modal Pelengkap diperhitungkan Maksimum 100% dari Jumlah          Modal Inti)

Jumlah Modal ( Modal Inti + Modal Pelengkap)

MODAL MINIMUM ( 8% x Jumlah ATMR)

Jumlah ini bandingkan dengan Jumlah Modal yang ada, terjadi kekurangan atau kelebihan, artinya dibawah 8% atau diatas 8%.

Untuk memudahkan pemahaman mengenai pengaruh CAR terhadap ROE, berikut contoh kasus yang terjadi di Bank ABFI.

Contoh Kasus

Bank ABFI memiliki total Modal sebesar IDR. 5,75 triliun terdiri dari Modal Inti (Tier 1)  sebesar IDR. 2,75 trilun di dalamnya termasuk Laba Tahun Berjalan setelah Pajak sebesar IDR. 500 milyar. Modal Pelengkap sebesar IDR. 3 trilun termasuk Pinjaman Subordinasi sebesar IDR. 1 triliun. ATMR sebesar IDR. 50 trilun.

1. Berdasarkan data-data tsb. Hitung  CAR Bank  ABFI

2. Karena adanya ekspansi Kredit sebesar 10 triliun, mengakibatkan                      kenaikan  ATMR menjadi IDR. 60 triliun, berapa besarnya CAR setelah            adanya   ekspansi Kredit tsb.

Modal Inti                                       IDR. 2,75 triliun

Laba Tahun Berjalan 50%         IDR. 0,25 trilun

Jumlah Modal Inti                                                            IDR. 2,5 triliun

Modal Pelengkap (Maks.100% dari Modal Inti)   IDR. 2,5 triliun

Jumlah Modal                                                                     IDR. 5 triliun

===========

Jika terjadi kenaikan Kredit sebesar IDR. 10 triliun, ini berarti akan meningkatkan Pendapatan Operasional Bank berupa Pendapatan Bunga, yang pada akhirnya akan mempengaruhi ROE Bank yaitu terjadi kenaikan ROE karena adanya kenaikan Pendapatan Bunga. Kenaikan Kredit Kredit juga berdampak pada kenaikan ATMR, Bobot Risiko Kredit bisa 100%, berarti ATMR-nya akan naik sebesar IDR.10 triliun.

Jadi rasio CAR (setelah adanya kenaikan ATMR)

5 triliun

—————- X 100% = 8,33%

60 triliun

Jadi dapat disimpulkan, jika terjadi penurunan CAR akan berdampak pada naiknya Pendapatan Bunga dan akan mempengaruhi ROE (ROE naik). Demikian pula bila terjadi sebaliknya.

Selamat membuat kajian




Spurious Regression

Kita dapat mengolah data time series dengan menggunakan Ordinary Least Square (OLS) jika dan hanya jika datanya stationary.  Data dikatakan stationary jika memenuhi 3 hal berikut:

1. Nilai rata-rata E(Xt) konstant pada seluruh periode t

2. Nilai variance Var (Xt) konstant pada seluruh periode t

3. Nilai Covariance Cov (Xt, Xt+k) konstant pada seluruh periode masa dan seluruh k ≠ 0.

Dalam kondisi stationary, data time series cenderung kembali menuju nilai rata-rata (mean) dan berfluktuasi pada sekitar nilai rata-rata tersebut dengan variasi yang konstan.

Jika tidak memenuhi salah satu dari ketiga hal tersebut, maka disebut data non stationary.  Pengolahan data non stationary dengan menggunakan OLS dikhawatirkan menghasilkan spurious regression.

 

Apa itu Spurious Regression?

Yaitu regresi yang tidak mengungkapkan hal yang sebenarnya.

Hal ini dikarenakan time series mempunyai perilaku tersendiri, yang tidak jarang dipengaruhi oleh trend.  Jika sedikitnya satu variabel adalah non stationary, kemudian diregresikan, maka bisa jadi seolah-olah variabel bebas mempengaruhi variabel tidak bebas secara signifikan dan mempunyai R2 yang tinggi, padahal ternyata hubungan tersebut hanya karena kedua variabel mempunyai trend yang sama.  Tentu saja regresi yang dihasilkan menjadi tidak berarti.

Data non stationary sering sekali kita temui dalam data-data ekonomi, seperti GDP, harga, jumlah penduduk, dan sebagainya.

Ciri-Ciri Spurious:

1.  t statistik tinggi sehingga menolak hipotesis B=0 dan R2 tinggi, meskipun sebenarnya trend kedua variabel tidak berhubungan sama sekali.

2.  Nilai Durbin Watson rendah sedangkan R2 tinggi.

3.  Mean konstan, namun variance tidak konstan.

Solusi dari spurious regression adalah dengan melakukan deferensiasi dari semua variabel seperti berikut ini.

Yt= β0+β1  X1t+ εt…………………………(1)

Yt-1= β0+β1  X1t-1+ εt-1…………………(2)

Pengurangan persamaan (1) dan (2) menjadi:

ΔYt= β1  ΔX1t+ vt……………………..……(3)

Prosesn diferensiasi ini biasanya mampu menghilangkan non stationary data.

 

 

 

 

 




Apakah ini termasuk analisa time series?

Sepertinya kita mudah saja membedakan mana data cross section, time series, dan panel.  Seringkali begitu data dikumpulkan berdasarkan runtun waktu tertentu kita menyatakan bahwa kita menggunakan analisa model time series, dan lebih jauh kita menyatakan menggunakan analisis model dinamis.  Padahal belum tentu.

Untuk itu, perhatikan 3 persamaan berikut:

Yt= β0+β1  X1t+ β2 X2t+β3 X3t+ β4 X4t+εt…………………………(1)
Yt= β0+β1 X1t-1+ β2 X2t-1+β3 X3t-1+ β4 X4t-1+εt.………………(2)
Yt= β0+β1 X1t-1+ β2 X2t-1+β3 X3t-1+ β4 Yt-1+εt.……………..…(3)

Persamaan (1) bukanlah model time series, karena meskipun menggunakan data runtun waktu yang ditunjukkan dengan subscript t sebagai indicator waktu, tetapi tidak ada “lag” nya, sehingga mengabaikan urutan waktu dalam analisisnya. Persamaan ini dapat dianalisis dengan model model cross section.

Persamaan (2) merupakan model time series karena menggunakan lag. Namun model ini tidak menggunakan model dinamis, karena tidak ada lag dari variabel tidak bebas.

Persamaan (3) merupakan model time series dinamis, karena terdapat lag variabel bebas dan variabel tidak bebas.

 

Mengapa ada Lag?

Penggunaan lag ada beberapa alasan, yaitu:

1.  Alasan Teknologi

Ketika terjadi perubahan teknologi, masyarakat tidak secara langsung dapat menyesuaikan teknologi tersebut. Misalnya suatu perusahaan membutuhkan waktu untuk menyesuaikan stok modal untuk pendirian pabrik baru.

2. Faktor Psikologi

Masyarakat tidak langsung mengubah perilaku konsumsi ketika adanya kenaikan harga.

3. Informasi Tidak Sempurna.

Informasi yang sampai pada setiap agen ekonomi belum tentu sempurna, sehingga membutuhkan waktu untuk mengumpulkan informasi tersebut.




CAR (Capital Adequacy Ratio)

Modal merupakan  faktor utama bagi suatu bank untuk dapat mengembangkan pertumbuhan usahanya. Pemenuhan kebutuhan Rasio Modal Minimal Bank atau dikenal CAR ditentukan oleh BIS (Bank for International Setlement) sebesar 8%. Rasio CAR diperoleh dengan menggunakan rumus : (Modal : ATMR) x 100%. Modal terdiri dari Modal Inti (Tier 1) dan Modal Pelengkap (Tier 2), dimana besarnya Modal Pelengkap yang diperhitungkan maksimal 100% dari besarnya ModaL Inti. Jika dimasukan risiko pasar dan risiko operasional, maka kedua risiko ini akan menambah ATMR.

Awal ketentuan yang dibuat oleh BIS ini tidak mengikat, tetapi akhirnya hampir seluruh Bank Sentral di dunia mengadopsi ketentuan BIS, di Indonesia Bank Indonesia menerapkan ketentuan ini melalui PBI menjadi KPMM (Kewajiban Pemenuhan Modal Minimum) sebesar 8%, yang secara bertahap akan disesuaikan dengan kondisi perbankan di Indonesia dan perbankan Interasional.

Tulisan ini dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan peneliti yang terkait dengan variabel CAR sebagai salah  variabel indenpenden yang mempengaruhi ROE dan atau ROA. Hampir sebagian besar penelitian mengindikasikan bahwa jika CAR (rasio CAR) naik maka ROE dan atau ROA akan naik, berpengaruh signifikan positif. Padahal seharusnya tidaklah demikian, jika CAR naik maka ROE dan atau ROA akan turun atau jika CAR turun maka ROE dan atau ROA akan naik.

Mengapa demikian? kembali ke rumus rasio CAR dimana Modal dibagi ATMR  kemudian dikalikan 100% = minimal 8%. ATMR adalah Aktiva Tertimbang Menurut Risiko, dimana Aktiva yang memiliki bobot risiko paling besar adalah Kredit, Kredit juga memberikan kontribusi pendapatan yang paling besar bagi Bank. Artinya jika Kredit naik maka pendapatan bank akan naik, berarti ROE dan atau ROA akan naik. Dengan naiknya Kredit berarti akan menaikan total ATMR, yang berarti juga akan menurunkan CAR. Nah atas dasar pemikiran itulah maka yang benar adalah bahwa jika CAR naik maka ROE dan atau ROA akan turun, demikian pula jika terjadi sebaliknya. Namun demikian Aktiva lainnya yang memiliki bobot risiko 100% adalah Fixed Assets dan Aset-aset lainya yang tidak memberikan kontribusi pendapatan bagi bank, jadi jika kenaikan ATMR karena diakibatkan oleh kenaikan aset pada kelompok ini maka dapat dibenarkan bahwa jika CAR naik maka ROE dan atau ROA akan naik demikian pula jika CAR turun maka ROE dan atau ROA akan turun karena penggunaan dana bank yang tidak memberikan kontribusi pendapatan operasional bank.

Selamat beraktivitas dan mengembangkan ilmu pengetahuan untuk kemajuan bersama.




Buka Mata Hati

Alkisah, beberapa tahun yang silam, seorang pemuda terpelajar dari Surabaya sedang berpergian naik pesawat ke Jakarta. Di sampingnya duduk seorang ibu yang sudah berumur. Si pemuda menyapa, dan tak lama mereka terlarut dalam obrolan ringan.
”Ibu, ada acara apa pergi ke Jakarta?”, tanya si pemuda.
“Oh… saya mau ke Jakarta terus “connecting flight” ke Singapore nengokin anak saya yang ke-2”, jawab ibu itu.
”Wow, hebat sekali putra ibu”.

Pemuda itu menyahut dan terdiam sejenak. Pemuda itu merenung. Dengan keberanian yang didasari rasa ingin tahunya, pemuda itu melanjutkan pertanyaannya.
”Kalau saya tidak salah, anak yang di Singapore tadi, putra yang ke-2 ya bu? Bagaimana dengan kakak adik-adiknya?””Oh ya tentu”, si Ibu bercerita.
”Anak saya yang ke-3 seorang dokter di Malang, yang ke-4 kerja di perkebunan di Lampung, yang ke-5 menjadi arsitek di Jakarta, yang ke-6 menjadi kepala cabang bank di Purwokerto, yang ke-7 menjadi Dosen di Semarang.”

Pemuda tadi diam, hebat ibu ini, bisa mendidik anak-anaknya dengan sangat baik, dari anak ke-2 sampai ke-7.
”Terus bagaimana dengan anak pertama ibu?”Sambil menghela napas panjang, ibu itu menjawab,
”Anak saya yang pertama menjadi petani di Godean Jogja, nak”. Dia menggarap sawahnya sendiri yang tidak terlalu lebar.”

Pemuda itu segera menyahut,
“Maaf ya Bu……kalau ibu agak kecewa ya dengan anak pertama ibu, adik-adiknya berpendidikan tinggi dan sukses di pekerjaannya, sedangkan dia cuma menjadi petani.“

Dengan tersenyum ibu itu menjawab,
”Ooo, tidak, tidak begitu nak…justru saya sangat bangga dengan anak pertama saya karena dialah yang membiayai sekolah semua adik-adiknya dari hasil dia bertani.”

Pelajarannya: semua orang di dunia ini penting. Buka matamu, pikiranmu, hatimu. Intinya adalah kita tidak bisa membuat ringkasan sebelum kita membaca sampai selesai.

Orang bijak berkata, “Hal yang paling penting adalah bukanlah SIAPAKAH KAMU tetapi APA YANG SUDAH KAMU LAKUKAN.”‪




Zaman Sekarang Tidak Boleh Tidak Bisa Bahasa Inggris. Harus Bisa!!

Beberapa bulan yang lalu sempat iseng bertanya ke teman-teman di FB tentang pengalaman belajar bahasa Inggris. Alhamdulillaah ada beberapa yang kasih komentar, hampir semua adalah teman SMA yang saya akui bahasa Inggrisnya bagus-bagus, ya minimal tidak malu-maluin lah.

Berdasarkan cerita atau komentar yang didapat, ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan kalau mau berhasil dalam belajar bahasa Inggris. Pertama adalah motivasi, lalu yang kedua adalah balajar dan latihan yang keras, lalu yang selanjutnya adalah kreativitas, yang keempat fasilitas.

Sekarang coba saya jabarkan dulu tentang motivasi ya. Motivasi itu datangnya bisa dari diri sendiri atau biasa disebut internal motivation dan yang datangnya bukan dari kita, misalnya dari orang tua, itu adalah contoh external motivation. Jadi memang fakta bahwa orang tua itu memiliki peranan dalam perkembangan anak termasuk perkembangan kemampuan berbahasa. Belajar bahasa Inggris mungkin menurut sebagian orang tua tidak dianggap penting karena mungkin orang tua tidak melihatnya sebagai aset yang berharga untuk masa depan anak. Biasanya orang tua yang, maaf, biasa-biasa saja, bekerjanya tidak berhubungan dengan penggunaan bahasa Inggris biasanya menganggap remeh bahwa bahasa asing, tidak hanya bahasa Inggris, itu penting, sementara orang tua yang berkecimpung di dunia kerja yang lebih global, menggunakan bahasa Inggris di dalam pekerjaannya akan lebih memotivasi anak-anaknya untuk lebih tekun mempelajari bahasa asing. Jadi kalau mau anak kita belajar bahasa asing lebih awal, dari mereka masih kecil, ya otomatis memang orang tua yang harus memotivasi, kelak jika sudah beranjak remaja atau dewasa, motivasi dari dalam sendiri akan muncul atau bisa juga karena anak kita melihatnya dari lingkungan sekitar entah dari saudara-saudara atau sekedar dari bacaan dan tontonan mereka di TV. Tapi intinya, motivasi itu selalu penting dalam masalah pemelajaran dan ortu adalah suri tauladan anak, karena itu mari berusaha menjadi ortu yang semangat selalu dalam belajar sehingga anak bisa menumbuhkan dan mengembangkan rasa percaya diri dan keberaniannya dalam belajar segala macam ilmu, terutama dalam hal ini bahasa Inggris.

Ini testimoni tentang motivasi dari sahabat saya, Iko, “ …’teachers’ di sini luas maksudnya, buat gw yg pertama adl Nyokap; always motivate even push me to the max to learn n learn English. Waktu gw kecil, Nyokap suka ajarin vocab dg main tny jwb.. Ampe skrg aja suka ajak Alang bhs Inggris :))” Alang itu anaknya Iko.

Kalo ini komen dari Ratih, satu sahabat saya juga, dia bilang “Kl di sini (Indonesia maksudnya Ratih), pengalaman gw, org2 suka ngetawain kl qta salah ngomong, n kl udah diketawain, efeknya jd ga pede deh, pdhl bhs inggris itu needs practice n mnrt gw, wajar bgtlah kl qta salah2 ngomong in english, kan qta bukan org sana.” Ya itu, kalau mau memotivasi tidak boleh kita mentertawakan kesalahan pemelajar, kesalahan anak, juga kesalahan murid. Kalau teman-temannya di kelas mentertawakan, harus diberikan pemahaman tentang efek mentertawakan, itu yang biasa saya lakukan di kelas.

Selanjutnya adalah belajar dan latihan keras. Jadi begini ya pembaca, namanya keahlian, ya harus sering dilatih, sama seperti keahlian lain misalnya keahlian berolahraga basket, semakin dilatih akan semakin jago, belajar bahasa asinng atau belajar bahasa Inggris juga begitu, dan jaman sekarang latihan dapat dilakukan di mana saja, banyak media yang dapat membatu kita berlatih bahasa Inggris, buka internet tinggal cari di mesin pencari, google misalnya. Salah satu laman internet yang bisa dipakai untuk berlatih bahasa Inggris itu misalnya http://www.englisch-hilfen.de/en/ dan http://www.eslfast.com/. Coba buka deh. Nah latihan ini harus dilakukan secara terus menerus, harus tekun melakukannya, karena kalau latihannya hanya sekali-sekali, missal sekali sebulan, ya tak pengaruh banyak lah. Jadi begitu ya, harus rajin berlatih.

Yang ketiga adalah kreativitas. Seseorang yang kreativitasnya tinggi biasanya idenya banyak, semakin kreatif orangnya semakin bervariasi cara belajarnya. Nah kalau begitu bagaimana caranya supaya bisa kreatif, ya termasuk dengan ikut kelompok-kelompok belajar, missal kelompok belajar bahasa Inggris yang ada di sekolah, kelompok debat bahasa Inggris, dsb. Lalu bisa juga kreatif dengan mamanfaatkan fasilitas yang ada. Nah ini jadi bersambung ke faktor keempat yaitu fasilitas. Misalnya di rumah sudah disediakan komputer oleh orang tua, komputer harus dimanfaatkan untuk hal-hal yang berguna, misalnya belajar bahasa Inggris online, lalu kalau tidak ada computer, mungkin di sekolah ada fasilitas perpustakaan, coba rajin-rajin mencari buku berbahasa Inggris untuk dibaca. Membaca buku itu bisa dimanfaatkan juga loh untuk mengembangkan bermacam keahlian, misalnya keahlian membaca. Seseorang yang membiasakan dirinya berlatih membaca buku dengan keras akan juga melatih kemampuan pengucapan bahasa yang digunakan buku tsb. Lalu bisa menambah kosa kata yang dimiliki, serta akhirnya semakin banyak buku yang dibaca, akan semakin banyak hal yang dapat dijadikan modal menulis. Akan sangat menyenangkan apabila kemudian kita dapat menulis menuangkan ide-ide yang didapat dari hasil membaca. Selain itu ada juga teman-teman yang mungkin mendapat fasilitas lebih lainnya, maklumlah jaman sekarang, apalagi di kota besar seperti Jakarta, fasilitas sudah bertebaran di mana-mana, tinggal kita yang pandai-pandai memanfaatkannya.

Oiya, selain 4 hal di atas, seorang teman juga bicara tentang bantuan guru dan teman dalam proses pembelajaran, tentu saja guru dan teman bisa menjadi faktor penting. Guru dan teman dapat didapat dari orang-orang yanga ada di sekitar kita, misal dari sekolah, temoat bekerja, bahkan tetangga baik tetangga di rumah maupun tetangga di internet, hehehhe. Tetangga di internet ini maksud saya adalah teman-teman ngeblog, atau teman-teman hasil pertemanan lewat ruang-ruang atau kelompok belajar yang ada di internet. Terlebih lagi kalau seseorang itu sudah remaja atau dewasa biasanya sudah bisa dengan mudah belajar sendiri tanpa guru. Salah satu teman saya, Ceuceu bercerita kalau dia punya sepupu yang memiliki teman yang keinginannya sangat keras sehinga walaupun tidak ikut kursus, dia bisa jago bahasa Inggris karena belajar mandiri, rajin berlatih dan menghafal kosa kata.

Baiklah, sekian dulu berbagi idenya. Kalau ada yang kurang sila ditambahkan saja. Mari kita saling berbagi 🙂 Semoga tulisan ini menjadi sesuatu yang bermanfaat ya 😉

Jakarta 25 Mei 2014




International Conference for Emerging Markets (ICEM) 2015

ICEM 2015 Poster

Dear all,

Please submit your paper to the 2nd International Conference for Emerging Markets (ICEM) will be held on 22-23 January 2015 in Bali, Indonesia.

More info please go to http://icem.perbanasinstitute.ac.id/