ASET TAKBERWUJUD ( PSAK 19)

Pada beberapa entitas aset takberwujud menjadi bagian yang sangat penting, oleh karena peran aset takberwujud tersebut amat menentukan kemajuan operasionalnya misalnya Walt Disney dengan tokoh-tokoh kartun yang dimilikinya.

PSAK 19 memberikan definisi aset takberwujud sebagai aset nonmoneter teridentifikasi tanpa wujud fisik, dengan demikian bahwa karakteristik utama sebuah aset takberwujud yakni dapat diidentifikasi (identifiability), kemungkinan besar entitas akan memperoleh manfaat ekonomik masa depan dari aset tersebut dan biaya perolehan aset tersebut dapat diukur secara andal dan tidak mempunyai wujud fisik. Entitas dapat memilih apakah akan menerapkan model biaya atau model revaluasian. Jika digunakan model biaya, maka aset takberwujud dicatat dengan cara sbb: biaya perolehan dikurangi dengan akumulasi amortisasi dan akumulasi rugi penurunan nilai.(PSAK 19 paragraf 74) . Sedangkan jika digunakan model revaluasian, maka aset takberwujud dicatat pada jumlah revaluasian, yakni nilai wajar pada tanggal revaluasi dikurangi akumulasi amortisasi dan akumulasi rugi penurunan nilai setelah tanggal revaluasi. Revaluasi dilakukan secara reguler setiap tanggal laporan keuangan.(PSAK 19 paragraf 75).  Umur manfaat aset takberwujud dapat digolongkan menjadi umur manfaat terbatas dan umur manfaat tidak terbatas. Istilah “tidak terbatas” bukan berarti tak terhingga.

Apabila aset takberwujud memiliki umur manfaat yang terbatas, maka dilakukan amortisasi atas aset tersebut yang dilakukan secara sistematis selama umur manfaatnya. Apabila aset takberwujud memiliki umur manfaat yang tidak terbatas, maka entitas disyaratkan untuk menguji aset takberwujud tersebut dengan cara membandingkan jumlah terpulihkan dengan jumlah tercatatnya pada setiap tahun dan kapanpun terdapat indikasi bahwa aset takberwujud tersebut mengalami penurunan nilai.

Amat perlu untuk mencermati beberapa hal berikut ini:

a. adanya aset takberwujud yang diperoleh melalui kombinasi bisnis

b. adanya aset takberwujud yang merupakan hibah dari pemerintah

c. adanya aset takberwujud yang dihasilkan secara internal

d. aset takberwujud dapat dikategorikan memiliki umur manfaat yang tidak terbatas dan umur manfaat terbatas

e. aset takberwujud bukan aset tak berwujud  (jangan dipisah)

Semoga bermanfaat (salam PPAk)

 




KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT YANG DISELENGGARAKAN OLEH PUSAT PENELITIAN DAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT PERBANAS INSTITUTE

scan0014

 

scan0013




Gelar Seminar International

radan_banten_indonesia_30_november_2015low




Perlu Disertasi?

PhD Thesis India

Harga thesis mahasiswa yang sudah lulus Rp 60.000,-. Lalu untuk menghindari ketahuan plagiat, perlu diolah dengan biaya per kata Rp 400,-. Dengan demikian kalau mau beli jadi, kira2 1 thesis PhD minimal Rp 6.000.000,-.
Ada dosen yang mengerjakan, mahasiswa tenang saja… he he he  🙂

Hindustan Times, 2016




Balanced Scorecard

THE  BALANCED  SCORECARD

The balanced scorecard translates an organization’s mission and strategy into a comprehensive set of performance measures that provides the framework for implementing its strategy (Kaplan and Norton, 1996a,b). The balanced scorecard does not focus solely on achieving financial objectives. It also highlights the non-financial objectives that an organization must achieve in order to meet its financial objectives. The balanced score-card measures an organization’s performance from four key perspectives: (1) financial, (2) customer, (3) internal business process, and (4) learning and growth. A company’s strategy influences the measures used in each of these perspectives.

The balanced scorecard gets its name from the attempt to balance financial and non-financial performance measures to evaluate both short-run and long-run performance in a single report. Consequently, the balanced scorecard reduces managers’ emphasis on short-run financial performance, such as quarterly earnings. Why? Because the non-financial and operational indicators measure fundamental changes that a company is making. The financial benefits of these changes may not be captured in short-run earnings, but strong improvements in non-financial measures signal the prospect of creating economic value in the future. For example, an increase in customer satisfaction signals higher sales and income in the future. By balancing the mix of financial and non-financial measures, the balanced scorecard focuses management’s attention on both short-run and long-run performance (Norreklit and Mitchell, 2007). The big question is how to implemented the balanced scorecard to  the Non- Profit Organization easly ?? (PPAk)




“The power of listening”

The power of listening

“The best feeling is listening the people you love laugh”.   Demikian berkat yang kuterima pagi ini dari Katrin Is, my sister, yang tiap hari mengirimku kata-kata bijak.   Hearing beda dengan listening. To hear tidak sama dengan to listen.

To hear, diartikan dengan kata mendengar; sedangkan to listen dibahasakan dengan mendengarkan.  Secara diksi, mendengarkan itu membutuhkan kemampuan aktif untuk melakukan kata kerja dengan memberikan perhatian penuh kepada orang atau obyek lain (mendengarkan orang bicara, mendengarkan radio, mendengarkan siaran televise).  Mendengar, dapat dilakukan sambal lalu (mendengar lagu) tanpa intensi sengaja untuk mendengar.  Contoh lain:  Lila mendengar suara mercon waktu jalan pagi di kompleks rumahnya.

Secara fisikal harafiah, manusia dikaruniai dua telinga dan satu mulut, dan dua mata.  Pasti ada peruntukkannya.  Bapakku berulang kali berpesan, untuk lebih banyak “mendengarkan”, dengan dua telinga, daripada bicara (satu mulut).  Mendengarkan membutuhkan keterampilan memposisikan orang lain “lebih penting”.   Mendengarkan dapat membuat orang lain mempunyai pesan dihargai, “di-wong-ke”, diorangkan.   Kemampuan mendengarkan dapat melatih kesabaran, yang ujungnya membuat seseorang “mengerem” keinginan-keinginan yang seringkali tak terkendali.

Maka, mengapa manusia tidak mulai mendengarkan satu sama lain? Bagaimana dengan kita?




Siapa mau sakit?

“Siapa yang mau sakit?”

Beberapa saat yang lalu, saya menerima “chat” tentang khasiat jeruk nipis, bahwa irisan jeruk nipis yang diteteskan ke dalam segelas air, dapat membuat menjaga kolesterol seseorang.

Ada lagi teman yang menuliskan bahwa penyakit maag yang selama ini dideritanya, sekarang sudah tidak menimbulkan gangguan yang berarti, berkat air perasan jeruk nipis di pagi hari yang setiap hari diminumnya.

Ada pula chat yang mengatakan bahwa teman lamanya yang sudah 3 bulan tidak ditemuinya, tampak segar berseri-seri, berkat kebiasaan minum “ramuan” madu + bawang putih tunggal, setiap hari.

Chat-chat “ramuan kesehatan” ini rame beredar di media sosial, whatsapp.

Sampai kemudian, saya mendengarkan uraian dr. Tan Shot Yen, yang menjelaskan bahwa setiap rumus ramuan yang beredar itu perlu dikaji secara laboratorik.  Perlu diingat bahwa kondisi setiap orang tidak sama satu dengan yang lain.

Nah, kawan, jangan lupa, kalau mau sehat, jagalah pola makan, gaya hidup, dan pikiran.  Perbanyak makan sayur dan buah.  Bangun pagi sebelum matahari terbit dapat memberikan energi positif bagi diri.  Dan, buang pikiran negative, tetaplah berpikir positif.  Buanglah rasa iri, cemburu, dan marah pada kelebihan orang lain.  Perbesar perasaan kasih, dan perbanyak senyum.  Mari ….

When there is a will, there is a way”.




LONTONG……

Lontong adalah makanan favorit saya….

Karena dilihat saya sangat menyukai lontong sampai ada Sahabat yang bernama

Agustinus membuatkan special puisi tentang lontong :

Image result for GAMBAR LONTONG

LONTONG

Bentuknya bulat panjang
Membuat aku senang
Apalagi saat aku meriang
Pada saat makan siang

Kalau aku kangen Lontong
Rasanya ingin ngomong
Tapi ada yang bohong
Ternyata tidak bawa lontong

Lontong pake cabe
Makannya rame-rame
Sama si die jadi gawe
Pengen nangis jadi mewe
Makan lontong emang joss
Yang ambil pengen di tojoss…
Sambil minum extrajoss..
Ntar malam jadi ngoss…
Lontong bulat panjang
Membuat Tio terbang
Seperti Melayang
Karena mabuk kepayang

 

terima kasih Mas Agus…puisi dan yang sering bawain lontong saat kuliah…!!!

http://2.bp.blogspot.com/-szzF-mvbTi0/TjAw9MdY2fI/AAAAAAAAAzA/PTK5IeeLeYA/s1600/smile.gif

 

 

 




EVALUASI DOSEN

 

KELOMPOK  1 MAHASIWA TAHUN PERTAMA
Komentar Hasil Hasil Rentang nilai Histogram nilai UTS
Sangat kurang 0 0.3 1 1
Kurang 0 1.1 2 2
Cukup 10 22.1 3 16
Baik 18 51.7 4 11
Sangat baik 1 24.8 5 9
Jumlah kuesioner 39      

 

KELOMPOK  2 MAHASISWA TAHUN KEDUA
Komentar Hasil Hasil Rentang nilai Histogram nilai UTS
Sangat kurang 0 0 1 3
Kurang 0 1.6 2 8
Cukup 1 25.2 3 5
Baik 24 49.8 4 3
Sangat baik 3 23.4 5 9
Jumlah kuesioner 28      

 

Terjadi ketidakkonsitenan antara penilaian dengan rentang 1 – 5 dengan komentar. Artinya menilai secara kuantitatif lebih mempunyai kecenderungan untuk “pelit” nilai. Sedangkan penilaian subyektif justru lebih “obyektif”.

Hasil UTS yang diharapkan mahasiswa ternyata overconfidence.

Kelompok 1 underestimate terhadap nilai UTS dibandingkan dengan kelompok 2




LET’S CALM DOWN BY IGNATIUS SEPTO PRAMESWORO

Some of the students are not happy with their study. They think that their life the most difficult one compared others. They think their family members do not like them.  They also consider the worst students. In fact it is not. Some students who come to me at last find themselves by knowing about themselves. Yes it is hard to know about us if our heart is always not calm. Yes you cannot calm yourself. Many things in this world, many people in this environment can interfere with us. Especially when we are in unstable condition in facing our own life. So what do we have to do?

Yes we should give our heart to our Lord. How do we do that? Besides praying and living in God’s ways, we can do meditation. Why meditate?

Meditation provides you with a peace condition. I think in the early stages meditation process is a tool for us. Meditation can help us to reduce stress, improve physical health, relieve chronic pain, makes us sleep better, and feel happier and more peaceful. If we’ve had better and know how to meditate then meditation is a path toward the unknown. I think that at one point of meditation can help us greatly to reveal the mystery of our own life. Who are we as a disciple of God, a child, or a student in a university? Some students stated after they have done the process of meditation they could focus their study and concentrate well. They even are calmer than before. They can face their life in a happy nice smile.

When we start meditating, we will see how wild our mind. Thinking about the past or the future will be crammed with where we are in the present. Sometimes it hurts our memory and can occur repeatedly. So, if we start to meditate, do not blame ourselves about our wild thoughts. This is a natural condition. In time, we will learn to meditate calmly with a barrage of our mind, and we will find some clarity and peace. Good luck and have a calm of life.