Jangan Stres

Suatu hari Jumat di akhir April, kawan-kawan dosen dan saya menghadiri acara P3M yang membahas tentang jurnal ilmiah. Di dalam diskusi ada cerita di mana apabila kita mengirim naskah untuk jurnal sering kali naskah itu ditolak untuk diterbitkan oleh jurnal, lalu terlontarlah bahwa di saat kondisi ini datang kemudian kita akan stres, ya mungkin karena sudah berlelah lelah menulis, tapi kok ya sulit sekali untuk dipublikasikan di jurnal, serta merta teman di samping saya bilang, “Yo ngga usah stres, santai aja…” Ya memang betul sih, jangan cepat stres, down, patah semangat, nanti ga bagus loh efeknya ke kesahatan jiwa, eh mental, yo pokoknya iku lah. Allah sendiri berfirman:
“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepada kalian, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.” (QS Al-Baqarah: 155)
Jadi mari tetap bersemangat kalau menemui kegagalan atau kesulitan, berusaha lebih baik lagi untuk selanjutnya, percaya saja sama Gusti Allah bahwa usaha kita akan dibalasNya. Semua tidak ada yang sia sia, insyaa Allah ada selalu hikmah di balik semuanya. Yang harus kita imani pun apapun yang terjadi pada kita, kita harus yakin itu adalah yang terbaik menurutNya untuk kita, sehingga keluh kesah saat kecewa sebaiknya dikurangi khawatir kufur (mengingkari) nikmat nantinya.
Remember to hope for the best and prepare for the worst always.
Bismillaah…

Cheers ^_*




Tingkah Polah Manusia di Jalan

Sepanjang waktu hidup kita, terutama kita sebagai warga Jabodetabek sudah dapat dipastikan banyak menghabiskan waktu kita di jalan. Kondisi jalan yang macet dan padat terutama di hari kerja bukanlah hal yang aneh lagi. Bahkan di hari Sabtu atau libur lainnya pun tidak jarang jalan macet karena meningkatnya jumlah pasar atau pusat perbelanjaan yang muncul dan pembangunan jalan layang atau jalan bawah tanah alias underpass. Kondisi jalan yang sangat padat pada akhirnya sering kali membuat kita lelah dan merasa kesal sehingga bisa membuat kita melakukan hal-hal yang sebenarnya tidak sepatutnya kita lakukan. Mudah mudahan sih teman teman yang membaca tulisan ini sadar diri juga sehingga terhindar dari perbuatan yang tak septutnya dan kebanyakan sia sia itu. Saya akan bercerita sedikit pengalaman saya tentang apa yang saya lihat di jalan, di antaranya tentang kesabaran menunggu lampu merah, kemurahan hati memberi jalan, kebiasaan membunyikan klakson, kegalauan penyeberang jalan atau pengendara yang maunya serba instant.

Akhir akhir ini semakin sering saya perhatikan banyak pengendara motor yang semakin tidak sabar menunggu lampu merah, sehingga mereka seringkali mencuri-curi, saat dilihatnya kendaraan dari arah yang berlawanan yang lampunya masih hijau, mereka kerap melaju melanggar lampu merah yang ada. Sungguh perbuatan ini berbahaya sekali. Saya sebagai pengguna ojek online sering juga mengalamin kondisi ini bersama ojke saya dan saya selalu menegur para pengendara itu untuk bersabar, bahkan jika mereka tidak mau mendengar, saya bisa sampai memarahinya. Yaa, semua kan demi keselamatan bersama.

Hal kedua yang kurang menyenangkan hati saat di jalan adalah sifat kikir, iyaa kikir… Pengguna jalan di tempat kita ini saya lihat sering kali kurang murah hatinya. Sudah lihat orang kasih lampu tanda mau belok, tapi kendaraan tak ada yang berhenti mau memberi. Sudah kelihatan ada orang mau menyeberang, bahkan di garis putih tanda menyeberang pun pengendara malah melaju lebih cepat seakan penyeberang jalan memamng pantas menunggu berlama lama sementara dia tidak. Entahlah, kenapa bangsa kita seperti ini, hiks… saya sedih.

Selanjutnya, hmmm kebiasaaan mengelakson. Lampu masih kuning belum hijau saja sudah mengelakson menyuruh pengendara di depannya melaju, atau bersiap siap melaju, mobil di depannya terlambat melaju sedikit saja sudah mengelakson, belum lagi bunyi kelakson tak penting lainnya. Seorang kawan yang baru saja pulang dari Belgia bercerita, di Belgia sana kalau kita ketahuan membunyikan kelakson karena hal sepele, kita bisa kena denda loh… Nah kan, memang membunyikan kelakson itu pun ada etikanya, Kawan…

Hal terakhir yang sangat mengganggu pun adalah kebiasaan penyeberang jalan yang malas menggunakan jembatan penyeberangan dan kebiasaan buruk pengendara motor berjalan melawan arus. Mereka sama sama malas untuk berupaya berjalan menaiki tangga penyeberangan dan malas putar balik, dianggapnya membuang waktu, tenaga, dan maunya instant saja sehingga hal yang salah pun mereka anggap bisa dan biasa dilakukan. Semakin sedih rasanya…

Pada akhirnya memang kita semua harus kembali introspeksi diri, lebih bersabar, dan tdak bosan untuk saling mengingatkan agar segala sesuatunya berjalan lebih baik. Sebuah surat di dalam Al Quran mengatakan, “Sesungguhnya semua manusia itu berada dalam keadaan merugi kecuali mereka yang selalu beramal saleh, saling menasihati dalam kebenaran dan kesabaran”. Semoga kita semua termasuk ke dalam mereka yang beruntung.

Hati hati selalu di jalan ya, Kawan.

Jakarta, April 2017

Adelina




Analisis PEARLS: Ukuran Tingkat Kesehatan Koperasi Kredit (Credit Union)

PEARLS merupakan alat monitoring yang dinamis yang secara terus-menerus akan disesuaikan oleh World Council of Credit Unions (WOCCU) untuk memenuhi kebutuhan Credit Union. Dari sudut pandang manfaat, PEARLS adalah sistem pemantauan tingkat kesehatan Credit Union yang terdiri dari 41 indikator  keuangan kuantitatif. Tiap-tiap indikator mengacu pada prinsip kehati-hatian. Semua indikator diarahkan untuk saling berhubungan dan dapat digunakan sebagai dasar analisis yang cepat, mudah, akurat dan lengkap terhadap kekuatan dan kelemahan keuangan Credit Union. Semua rasio keuangan PEARLS dapat disarikan ke dalam satu halaman informasi.

Beberapa fungsi PEARLS antara lain.

  1. Alat pantau yang dapat membandingkan antar koperasi.
  2. Alat ukur standar kinerja usaha koperasi.
  3. Suatu sarana manajemen
  4. Evaluasi stabilisasi keuangan koperasi.
  5. Merupakan alat manajemen kehati-hatian sebelum merugikan.
  6. Alat untuk mengetahui kelemahan yang perlu diperbaiki.
  7. Merupakan seperangkat rasio/indikator keuangan yang membantu standarisasi.
  8. Secara jelas mendemonstrasikan dimana masalah tersebut berada
  9. Alat yang dapat digunakan untuk membandingkan dan merangking Credit Union dengan berbagai cara, antara lain Kelompok Credit Union, Wilayah Geografi, dan/atau Nasional

Secara khusus, masing-masing komponen PEARLS ditunjukkan pada bagian berikut.

P =      Protection (Perlindungan)

  1. Cadangan Risiko Pinjaman merupakan sumber utama perlindungan. Dana Cadangan Umum dipakai sebagai usaha terakhir.
  2. Tingkat kelalaian kredit berhubungan langsung dengan cadangan risiko pinjaman.
  3. Tiap 3 bulan semua kredit lalai di atas 12 bulan dihapus-bukukan (charge-off).
  4. Pengembalian kredit yang telah dicharge-off dipakai untuk menambah cadangan risiko pinjaman..

E =      Effective Financial Structure (Struktur Keuangan Efektif)

  1. Struktur keuangan merupakan variabel yang sangat penting yang akan mempengaruhi pertumbuhan, tingkat keuntungan, dan efisiensi.
  2. Struktur keuangan secara konstan berubah dan harus dikelola secara cermat, khususnya pada kondisi pertumbuhan yang cepat.
  3. Pola kebijakan harus diterapkan secara ketat.

A =      Asets Quality (Kualitas Aset)

  1. Kualitas aset merupakan variabel utama yang mempengaruhi keuntungan Credit Union.
  2. Tingkat kelalaian kredit harus dihitung dengan tepat dan ditagih dengan tekun.
  3. Simpanan saham, simpanan non-saham, atau hutang tidak boleh dipakai untuk membayar aset yang tidak menghasilkan..

R =      Rates of Return and Costs (Tingkat Pendapatan dan Biaya)

  1. Pendapatan dan biaya berpengaruh langsung pada tingkat pertumbuhan credit union.
  2. SHU terbagi dianggap sebagai biaya berbunga dan pengurangan laba bersih.
  3. Penyisihan Penghapusan Piutang dianggap sebagai bagian biaya operasional.

L =      Liquidity (Dana Likuid)

  1. Kecukupan likuiditas diperlukan untuk menanggulangi penarikan permintaan anggota.
  2. Pemeliharaan tingkat likuiditas memerlukan biaya sehingga perlu ditekan seminimal mungkin.
  3. Induk dan Pusat Koperasi perlu mengatur dan mengelola sistem likuiditas ini.

S =       Signs of Growth (Tanda-tanda Pertumbuhan)

  1. Pertumbuhan mempengaruhi struktur keuangan koperasi sehingga harus dipantau dengan cermat.
  2. Pertumbuhan total aset adalah indikator sangat penting karena mempengaruhi rasio PEARLS lain.
  3. Informasi ekonomi makro dapat dipakai sebagai acuan tingkat pertumbuhan.

Sumber:

http://puskopditbag.org/wp-content/uploads/2014/06/ANALISIS-PEARLS.ppt

http://tentangcreditunion.blogspot.co.id/2012/08/analisis-pearls.html

 

 




Kelebihan dan Kekurangan Peran Media Sosial dalam Bisnis

I. Kelebihannya
1. Lebih praktis karena dapat diakses kapan saja dan dimana saja.
2. Kemungkinan besar lebih murah karena pemilik online shop tidak perlu menyewa toko.
3. Harga bervariasi karena bisa membandingkan harga dari berbagai online shop.
4. Jangkauan lebih luas karena terdiri dari jangkauan lokal, interlokal bahkan internasional.

II. Kekurangannya
1. Terjadi penipuan, untuk itu konsumen harus berhati-hati berbelanja di online shop.
2. Sering terjadi pengusaha online shop menaikkan harga karena ramai pembeli untuk meraih untung yang lebih besar.
3. konsumen masih harus membayar ongkos kirim.
4. kemungkinan terjadi keterlambatan pengiriman akhibat kondisi alam. Misalnya, banjir, gelombang tinggi, dan angin kencang.
5. Sering terjadi barang tidak sesuai dengan pesanan. Hal ini dapat terjadi karena kualitas foto dapat merubah hasil barang atau kesalahan kurir yang tidak sengaja merusakkan barang seperti terbanting sehingga rusak atau pecah.




CONTOH MODEL LAPORAN TEMUAN AUDIT SISTEM INFORMASI

NO FAKTA/TEMUAN RESIKO REKOMENDASI
1. Antivirus yang digunakan masih bersifat fee trial Aplikasi online dapat diakses dari mana saja. Hal tersebut menjadikan konputer sangat rentan oleh serangan virus Perusahaan harus menggunakan antivirus yang berlisensi pada setiap komputer yang digunakan untuk operasional
2. Tampilan aplikasi yang dibangun kurang user friendly User akan kesulitan dalam mengoperasikan aplikasi dan dapat mengakibatkan kesalahan dalam proses yang ingin dilakukan user Merancang interface yang mudah dipahami dan membuat menu help desk agar dapat membantu user

dalam menggunakan aplikasi

3. Aplikasi belum terintegrasi pada semua bagian seperti pada pendataan persediaan Proses bisnis menjadi tidak efektif Aplikasi disempurnakan dengan mengintegrasikan semua bagian agar proses bisnis menjadi lebih efektif
4. Tidak ada maintenance pada aplikasi secara berkala Memungkinkan terjadinya Aplikasi mengalami error Perusahaan seharusnya mewajibkan maintainance terhadap aplikasi secara berkala seperti 3 bulan sekali agar aplikasi dapat tetap efektif untuk mendukung proses bisnis perusahaan
5. Laporan tidak memiliki masa penyimpanan Memori komputer overload untuk menyimpan laporan Adanya kebijakan mengenai batasan waktu maksimal file laporan dapat disimpan (misalnya 10 tahun) agar penggunaan memory dalam aplikasi menjadi efektif
6.         Tidak adanya kejelasan spesifikasi produk yang dipasarkan sehingga kualitas barang tidak sesuai dengan apa yang dijelaskan di situs web Pengunjung tidak mendapatkan informasi yang mendetail dan lebih spesifik tentang produk yang akan dibeli Sebaiknya dijelaskan secara mendetail akan spesifikasi produk yang akan dipasarkan di web
7.         Proses pengiriman barang tidak sesuai dengan prosedur yang ada dan tidak mencapai tingkat kepuasan Pengunjung mengalami ketidakpuasan  terhadap proses pengiriman barang sehingga produk yang diterima mengalami kerusakan (cacat) Sebaiknya pengiriman produk harus sesuai dengan prosedur yang ada atau buat prosedur proser yang menjaga kualitas barang
8.         Tidak adanya sistem keamanan jaringan Adanya ancaman hacking, kemungkinan adanya pencurian data perusahaan melalui berbagai media penyimpanan data, serta ancaman virus Sebaiknya menggunakan firewall, karena dapat mengontrol keamanan dalam cara yang lebih baik. Firewall akan menyaring informasi dan hanya memungkinkan orang-orang yang aman dan menginstal program Anti-Virus
9.         Pengguna terjebak situs belanja fiktif, padahal uang sudah dikirim sesuai harga nominal sesuai transaksi Berkurangnya customer bertransaksi melalui web Lebih diperketat dan lebih selektif dalam melakukan pemasaran berbasis web
10.     Design interface web tidak menarik dan tidak interaktif untuk pemasaran Jumlah pengunjung situs web sedikit, karena pengunjung merasa tidak tertarik dengan produk yang ditawarkan Sebaiknya memperbaiki design interface web, dengan menu yang lengkap, supaya pengunjung lebih tertarik dengan produk yang dipasarkan



DASAR KEBUTUHAN PELAKSANAAN AUDIT SISTEM INFORMASI BAGI ORGANISASI

Penerapan TIK diperusahan seiring berjalannya waktu akan banyak mengalami perubahan, karena perkembangan teknologi informasi berkembang begitu cepat, baik secara h/w maupun s/h, dan telah mengakibatkan perubahan pengolahan data yang dilakukan perusahaan. Peralihan ke sistem  terkomputerisasi yang terbarukan memungkinkan data yang kompleks dapat diproses dengan cepat dan tepat, guna menghasilkan suatu informasi yang lengkap, akurat dan mutahir.

Dalam mendukung aktivitas sebuah organisasi, informasi menjadi bagian yang sangat penting, baik untuk perkembangan organisasi maupun membaca persaingan pasar dan selanjutnya dapat digunakan untuk mengambil langkah strategis dengan tujuan memenangkan persaingan. Sistem Informasi digunakan di segala bidang dalam perusahaan untuk melakukan pemprosesan data menjadi suatu informasi, dan ini merupakan sebuah kegiatan dalam organisasi yang bersifat repetitive, dan agar menghasilkan kualitas informasi yang bermutu, maka harus dilaksanakan secara sistematis dan otomatis.

Dengan demikian, sangat diperlukan adanya pengelolaan yang baik dalam sistem yang mendukung proses pengolahan data tersebut. Dalam sebuah organisasi tata kelola sistem dilakukan dengan melakukan audit. Menurut Juliandarini (2013) Audit sistem informasi (Information Systems (IS) audit atau Information technology (IT) audit) adalah bentuk pengawasan dan pengendalian dari infrastruktur sistem informasi secara menyeluruh.Menurut Romney (2004) audit sistem informasi merupakan tinjauan pengendalian umum dan aplikasi untuk menilai pemenuhan kebijakan dan prosedur pengendalian internal serta keefektivitasannya untuk menjaga asset.

Sehingga menurut uraian teori diatas, maka penulis dapat simpulkan bahwa audit sistem informasi adalah suatu proses pengumpulan dan pengevaluasian bahan bukti audit untuk menentukan apakah sistem komputer perusahaan telah menggunakan asset sistem informasi secara tepat dan mampu mendukung pengamanan asset tersebut memelihara kebenaran dan integritas data dalam mencapai tujuan perusahaan yang efektif dan efisien.

Organisasi perlu melakukan audit system informasi sebagai evaluasi dan pengendalian terhadap sistem informasi yang digunakan oleh organisasi, hal ini dilakukan dengan alas an untuk :

  1. Pencegahan terhadap biaya organisasi bila terjadi data yang hilang

Kehilangan data dapat terjadi karena ketidakmampuan pengendalian terhadap pemakaian komputer. Kelalaian dengan tidak menyediakan backup yang memadai terhadap file data, sehingga kehilangan file dapat terjadi karena program komputer yang rusak, adanya sabotase, atau kerusakan normal yang membuat file tersebut tidak dapat diperbaiki sehingga akhirnya membuat kelanjutan operasional organisasi menjadi terganggu.

  1. Pengambilan keputusan yang salah akibat informasi yang salah

Kualitas sebuah keputusan sangat tergantung kepada kualitas informasi yang disajikan untuk pengambilan keputusan tersebut. Tingkat akurasi dan pentingnya sebuah data atau informasi tergantung kepada jenis keputusan yang akan diambil. Jika top manajer akan mengambil keputusan yang bersifat strategik, mungkin akan dapat ditoleransi berkaitan dengan sifat keputusan yang berjangka panjang. Tetapi kadangkala informasi yang menyesatkan akan berdampak kepada pengambilan keputusan yang menyesatkan pula.

  1. Penyalahgunaan computer untuk kebutuhan diluar organisasi

Beberapa jenis tindak kejahatan dan penyalah-gunaan komputer antara lain adalah virus, hacking, akses langsung yang tak legal (misalnya masuk ke ruang komputer tanpa ijin atau menggunakan sebuah terminal komputer dan dapat berakibat kerusakan fisik atau mengambil data atau program komputer tanpa ijin) dan atau penyalahgunaan akses untuk kepentingan pribadi (seseorang yang mempunyai kewenangan menggunakan komputer tetapi untuk tujuan-tujuan yang tidak semestinya).

  1. Adanya nilai dari yang berharga dari perangkat keras komputer, perangkat lunak dan personel

Disamping data, hardware dan software serta personel komputer juga merupakan sumber daya yang kritikal bagi suatu organisasi, walaupun investasi hardware perusahaan sudah dilindungi oleh asuransi, tetapi kehilangan hardware baik terjadi karena kesengajaan maupun ketidaksengajaan dapat mengakibatkan gangguan. Jika software rusak akan mengganggu jalannya operasional dan bila software dicuri maka informasi yang rahasia dapat dijual kepada kompetitor. Personel adalah sumber daya yang paling berharga, mereka harus dididik dengan baik agar menjadi tenaga handal dibidang komputer yang profesional.

  1. Biaya yang tinggi untuk kerusakan komputer

Saat ini pemakaian komputer sudah sangat meluas dan dilakukan juga terhadap fungsi kritis pada kehidupan kita. Kesalahan yang terjadi pada komputer memberikan implikasi yang luar biasa, sebagai contoh data error mengakibatkan jatuhnya pesawat di Antartika yang menyebabkan 257 orang meninggal atau seseorang divonis masuk penjara karena kesalahan data di komputer.

  1. Kerahasiaan data atau informasi yang dimiliki perusahaan

Informasi di dalam sebuah organisasi bisnis sangat beragam, mulai data karyawan, pelanggan, transaksi dan lainya adalah amat riskan bila tidak dijaga dengan benar. Seseorang dapat saja memanfaatkan informasi untuk disalahgunakan. Sebagai contoh bila data pelanggan yang rahasia, dapat digunakan oleh pesaing untuk memperoleh manfaat dalam persaingan.

  1. Pengontrolan pengembangan / evolusi komputer

Perkembangan Teknologi computer harus diantisipasi oleh organisasi agar dalam persaingan usaha dapat selalu diantisipasi dan kebutuhan untuk pengolahan data yang tepat dan cepat dengan teknologi yang berkesesuaian juga dapat dilakukan, jika perkembangan teknologi ini tidak diansipasi, kemungkinan gagal atau kalah bersaing menjadi lebih besar.

Sedangkan empat tujuan utama mengapa perlu dilakukannya audit sistem informasi yaitu:

  1. Mengamankan asset

Asset (aktiva) yang berhubungan dengan instalasi sistem informasi mencakup: perangkat keras, perangkat lunak, fasilitas, manusia, file data, dokumentasi sistem, dan peralatan pendukung lainnya. Sama halnya dngan aktiva – aktiva lainnya, maka aktiva ini juga perlu dilindungi dengan memasang pengendalian internal. Perangkat keras bisa rusak karena unsur kejahatan ataupun sebab-sebab lain. Perangkat lunak dan isi file data dapat dicuri. Peralatan pendukung dapat dihancurkan atau digunakan untuk tujuan yang tidak diotorisasi. Karena konsentrasi aktiva tersebut berada pada lokasi pusat sistem informasi, maka pengamanannya pun menjadi perhatian dan tujuan yang sangat penting.

  1. Menjaga integritas data

Integritas data merupakan konsep dasar audit sistem informasi. Integritas data berarti data memiliki atribut: kelengkapan (completeness), sehat dan jujur (soundness), kemurnian (purity), ketelitian (veracity). Tanpa menjaga integritas data, organisasi tidak dapat memperlihatkan potret dirinya dengan benar akibatnya, keputusan maupun langkah-langkah penting di organisasi salah sasaran karena tidak didukung dengan data yang benar.

3.  Menjaga efektivitas sistem

Sistem informasi dikatakan efektif hanya jika sistem tersebut dapat mencapai tujuannya. Untuk menilai efektivitas sistem, auditor sistem informasi harus tahu mengenai kebutuhan pengguna sistem atau pihak-pihak pembuat keputusan yang terkait dengan layanan sistem tersebut. Selanjutnya, untuk menilai apakah sistem menghasilkan laporan / informasi yang bermanfaat bagi penggunanya, auditor perlu mengetahui karakteristik user berikut proses pengambilan keputusannya.

4.  Mencapai efisiensi sumber daya

Suatu sistem sebagai fasilitas pemrosesan informasi dikatakan efisien jika ia menggunakan sumber daya seminimal mungkin untuk menghasilkan output yang dibutuhkan. Efisiensi sistem pengolahan data menjadi penting apabila tidak ada lagi kapasitas sistem yang menganggur.

Dari alasan dan tujuan tersebut sangat jelas bahwa penting bagi sebuah organisasi untuk melakukan audit sistem informasi guna melihat kembali apakah sistem yang berjalansudah tepat dan terpenting sistem mampu untuk mendukung tercapainya tujuan organisasi.

 

Referensi :

https://may9946.wordpress.com/2013/03/02/pentingnya-audit-sistem-informasi-bagi-perusahaan/

http://silfisulfiyah.blogspot.co.id/2010/11/mengapa-perlu-audit-sistem-informasi.html

http://www.kompasiana.com/blekutupuwol/pentingnya-audit-teknologi-informasi




Jurnal Terindex Scopus Bidang Manajemen Bisnis – April 2017

Berikut ini adalah daftar jurnal terindeks Scopus per bulan April 2017 untuk bidang-bidang:

  1. Business & Management
  2. Entrepreneurship
  3. Marketing
  4. Human Resource Management

Daftar ini memuat lebih banyak jurnal dibandingkan daftar sebelumnya.

Jurnal Terindex Scopus Bidang Manajemen Bisnis –  April 2017

Informasi tentang pembayaran dapat dilihat pada website jurnal yang bersangkutan. Meski beberapa jurnal diberi keterangan “free”, mungkin saja mereka meminta pembayaran setelah naskah direview dan diterima, atau penulis diminta untuk ikut dalam membership jurnal.

Untuk memeriksa peringkat jurnal, sila kunjungi http://www.scimagojr.com/

Sumber: SBM UUM

Daftar Journal Q3 dan Q4




5 Jenis Research Gap & 7 Jenis Research Gap

Ada 5 jenis research gap
1. Theoretical
2. Conceptual
3. Empirical
4. Methodological
5. Practical

1. Theoretical gap

  • Secara teoritis berkaitan dengan teori-teori dan kerangka pemikiran pada riset-riset sebelumnya.
  • Terdapat kelemahan, keterbatasan atau sesuatu yang kurang pada teori maupun kerangka pemikiran sebelumnya.
  • Kemudian Anda bermaksud untuk menambah sesuatu yang baru serta memperbaiki teori atau kerangka pemikiran yang ada.

    Strategi mengatasi theoretical gap

  • Tambah variabel pada kerangka pemikiran berdasarkan penelitian-penelitian terdahulu (dapat berupa mediator maupun moderator).
  • Menggunakan satu teori yang banyak digunakan di bidang lain, kemudian diuji pada kajian peneliti Terangkan bagaimana hal tersebut dapat dikaitkan bidang kajian peneliti.
  • Menggunakan kerangka pemikiran yang sama dengan penelitian-penelitian sebelumnya tetapi menerangkannya dengan menggunakan teori lain.
  • Ambil satu kerangka pemikiran dan diuji pada bidang kajian peneliti.
  • Uji dengan mediator atau moderator yang berbeda berdasarkan ajian penelitian sebelumnya, atau tambah mediator/moderator baru.
  • Buat kerangka pemikiran yang baru (kontribusi yang tinggi).

2. Conceptual gap

  • Berkait dengan konsep atau istilah yang digunakan dalam kajian oleh
  • Terdapat banyak konsep yang sama tetapi didefinisikan secara berbeda.
  • Terdapat pengembangan konsep yang dibangun secara jelas atau tidak dikaitkan dengan suatu teori.

    Strategi mengatasi conceptual gap

  • Meneliti tujuan dari konsep tersebut, bagaimana konsep itu dikembangkan. Apakah ada hal-hal yang tidak jelas atau meragukan?
  • Konsep dari bidang ilmu yang terdekat atau yang relevan digunakan dalam penelitian. Berikan alasan yang kuat.
  • Apabila terjadi keraguan, berikan definisi yang lebih jelas pada konsep yang dibahas.
  • Jika perlu, kembangkan konsep baru.

3. Empirical gap

  • Berkaitan dengan kajian sebelumnya.
  • Temuan-temuan pada penelitian-penelitian terdahulu tidak konsisten. Ada yang terbukti dan ada yang tidak terbukti.
  • Terdapat bias, kelemahan atau keterbatasan pada metode penelitian pada penelitian terdahulu.
  • Sampel yang digunakan tidak dapat digeneralisasikan pada situasi atau tempat yang berbeda.

    Strategi mengatasi empirical gap

  • Menguji lagi hipotesis dengan menggunakan sampel yang sama untuk mengidentifikasi konsistensinya dengan kajian terdahulu.
  • Lihat kelemahan dan keterbatasan metode yang digunakan pada penelitian-penelitian sebelumnya. Atasi kelemahan dan keterbatasan tersebut dengan metode yang lebih baik.

4. Methodological gap

  • Keterbatasan dalam metodologi yang digunakan (kualitatif maupun kuantitatif).
  • Kelemahan justifikasi pada penelitian-penelitian sebelumnya.
  • Apabila yang digunakan pada penelitian-penelitian sebelumnya adalah metodologi kuantitatif saja atau kualitatif saja, mungkinkah untuk penelitian berikutnya menggunakan metodologi campuran (mixed method)?
  • Instrumen yang berbeda tapi menggunakan konsep yang sama mungkin saja menghasilkan temuan yang berbeda.

    Strategi mengatasi methodological gap

  • Gunakan metode yang lebih baik dalam menjawab masalah penelitian. Apakah hasil penelitian perlu dikaji lebih dalam?
  • Jika terdapat kekurangan dalam analisis atau aspek statistik pada penelitian terdahulu, diskusikan secara mendalam.
  • Tambahkan metode penelitiannya. Misalnya pada penelitian sebelumnya metodenya kuantitatif, kemudian ditambah dengan metode kualitatif.
  • Gunakan instrumen yang berbeda dengan menggunakan konsep yang sama. Diskusikan secara kritis dengan membuat perbandingan beberapa instrumen sebelum menentukan instrumen yang akan digunakan.
  • Gunakan sampel yang berbeda, misalnya sektor yang berbeda atau jenis kelamin yang berbeda.
  • Kembangkan instrumen baru.

5. Practical gap

  • Diskusikan adanya kesulitan dalam menerapkan praktik mengerjakan sesuatu dari latar belakang berbeda dalam hal budaya bangsa, budaya organisasi, agama, kepemimpinan maupun kepribadian.
  • Identifikasi kelemahan dalam praktik yang berlaku.

Sumber: 5 Research Gap

7 Jenis Research Gap

Prosemantic

D. A. Miles, ‘‘A taxonomy of research gaps: Identifying and defining the seven research gaps,’’ in Proc. Doctoral Student Workshop, Finding Res. Gaps-Res. Methods Strategies, Dallas, TX, USA, Aug. 2017, pp. 1–10.




Bunga alangkah indahnya

Bunga di tepi jalan alangkah indahnya…




Bunga di Balai Kota

Sampai saat ini, Jumat, 28 April 2017,  bunga di Balai Kota terkumpul sebanyak 4700 buah.    Luar biasa.  Jumlah yang tidak sedikit,  seperti yang dikatakan oleh bapak Sumarna, salah satu petugas Balai Kota.   Baru sekali ini dalam sepuluh tahun terakhir, terdapat kiriman bunga sebanyak itu.

Rata-rata papan bunga tersebut berukuran standar.  Namun ada satu papan bunga ukuran 4 x 12 m, sehingga mencuri perhatian bagi siapa saja yang melihatnya, bertuliskan “Satu Kekalahan, Seribu Bunga Merekah.  Terima kasih, pak Ahok!”.   Tulisan itu berada di tengah-tengah dikelillingi oleh ribuan bunga dominasi warna merah (Purnamasari & Rinaldi, 27 April 2017).

Bunga-bunga  di Balai Kota itu dikirimkan oleh warga masyarakat, tidak hanya dari Jakarta, namun juga dari luar kota, Surabanya, Bogor, Yogyakarta, bahkan ada yang dari negara Kanada, dan Perancis.   Bunga dipilih untuk perwujudan rasa syukur warga atas prestasi  gubernur & wakil gubernur, bapak Basuki Tjahaya Purnama & Djarot Syaiful Hidayat, mewujudkan kesejahteraan dan keadilan sosial di DKI.

Bunga, barangkali sebuah benda biasa.  Menjadi tidak biasa ketika dikirimkan kepada seseorang, pejabat publik, dalam jumlah yang fantastis (lebih dari1000 papan bunga!), dalam saat yang sama.  Hal ini baru kali ini terjadi di Balai Kota DKI, bahkan di Balai Kota di seluruh Indonesia.

Bunga diidentikkan dengan keindahan, bentuk dan warna-warninya.  Bunga dapat memberikan perasaan sukacita,  Bunga juga menebarkan keindahan.    Bunga seringkali dipakai untuk mengungkapkan perasaan seseorang, entah itu perasaan bahagia, suka cita, maupun juga perasaan duka.   Bunga dipajang sebagai dekorasi pelaminan pernikahan, bnga juga dipakai sebagai pemanis ruangan di kamar melahirkan, di rumah sakit maupun di kamar pribadi.    Namun, bunga juga menjadi hiasan ruangan di kamar duka.   Bunga menjadi media ungkapan perasaan seseorang di berbagai peristiwa (wisuda, melahirkan, menikah, atau kehilangan).   “Say it with flowers,” kata NN.

Bunga di Balai Kota, menjadi ungkapan syukur, pujian, apresiasi dari sekelompok orang, baik perseorangan maupun berkelompok, ditujukan bagi kinerja seorang gubernur & wakilnya.  Ada rasa cinta.   Ada rasa syukur.  Dan ada rasa keterwakilan.   Teringat kata-kata Erich Fromm melalui The Art of Loving bahwa dalam cinta melalui bunga yang melimpah di halaman Balai Kota, terkandung perwujudan kepedulian (care), selain ada juga perasaan respect yang menyertainya (1956).

Bunga menjadi sarana ungkapan rasa sebagai bentuk apresiasi kinerja sang  gubernur dan wakil yang sudah berkarya bagi mereka.    Bunga di Balai Kota menjadi saksinya.

Sabtu, dini hari, 29 April 2017

MMM

 

Sumber bacaan:

Dian Dewi Purnamasari & Ingki Rinaldi.    Wajah harapan, bukan tangisan kegalauan.  Kompas,  Kamis, 27 April 2017,

hal.  15, kolom 5-7.

Fromm, Erich.   (1956).  The art of loving.    New York:  Harper & Row, Inc.