Memilih Topik Riset yang Berdampak Tinggi
Selecting an Impactful Research Topic/Title
Selecting an Impactful Research Topic/Title
Penjelasan dan Petunjuk
Terkait HelpDesk SINTA (hdsinta)
Versi 2017-08-14
Ada tiga hal penting, yaitu:
A. PENJELASAN
Pada Portal Science and Technology Index (SINTA) ada tahapan (1) registrasi, (2) verifikasi/verified dan (3) sinkronisasi.
B. PETUNJUK PENGIRIMAN SUREL
Pengiriman surat elektronik (surel) dilakukan antara lain:
C. PERSIAPAN PENGIRIMAN SUREL
Bila akan kirim surel yang terkait Google Scholar (GS), sebelum kirim surel pastikan:
Bila ada satu atau lebih publikasi yang tak tertera nama sebagai penulis, maka sinkronisasi data akan ditunda sampai semuanya valid. Agar valid, lakukan perbaikan atau melengkapi data di GS, atau dapat juga dilakukan penghapusan publikasi yang tak tertera nama sebagai penulis.
D. KELENGKAPAN PENGIRIMAN SUREL
Saat mengirimkan surat elektronik (Surel) usahakan dengan kiriman satu kali surel atau dua kali surel masalah dapat diselesaikan, sehingga surel perlu dilengkapi:
E. ALAMAT SUREL
Surel dikirimkan ke HelpDesk SINTA (hdsinta), yaitu:
HelpDesk SINTA (hdsinta)
hdsinta@ristekdikti.go.id |
F. TANYA JAWAB: Registrasi dan Verifikasi
Jawab:
Tim Sinta adalah beberapa personil yang ditugaskan untuk menjadi verifikator, mengelola helpdesk dan pengembang web/aplikasi SINTA.
Jawab:
Mohon menunggu untuk dilakukan verifikasi dan sinkronisasi secara manual oleh Tim Sinta RistekDikti.
Jawab:
Antara lain disebabkan banyaknya antrian pendaftar lain yang juga menunggu untuk dilakukan verifikasi. Mohon sabar menunggu.
Jawab:
Bila pengiriman surel tidak mengikuti petunjuk pengiriman surel, sehingga HelpDesk kesulitan memberikan respon yang akurat dan cepat, maka surel tertentu dapat tidak direspon. Jika sudah lebih beberapa hari surel tak ada respon. Silakan reply ulang surel yang dikirim sebelumnya dengan tambahan isi informasi lebih detail/jelas.
Jawab:
Saat ini interaksi diupayakan melalui surel supaya tercatat dan terstruktur alurnya. Ada personil di Tim Sinta memiliki nomor telepon selular, hanya saja kontak ke nomor personil tersebut sifatnya darurat. Abaikan bila ada telepon yang mengaku Tim Sinta dan meminta password akses ke SINTA atau password akses email.
Jawab:
Tim Sinta memiliki wewenang untuk melakukan eliminasi data, alasannya antara lain:
Terhadap kejadian eliminasi data ini, silakan lakukan registrasi ulang, lalu kirim surel ke HelpDesk berisi informasi bahwa data tereliminasi dan sudah dilakukan daftar ulang. Jangan lupa di surel untuk selalu menuliskan (ulang) nama lengkap dan NIDN.
Jawab:
Data di Sinta akan muncul apabila akun sudah VERIFIED.
Jawab:
Disarankan/sebaiknya untuk memakai surel @namaPT.ac.id. Namun pada kondisi tertentu dapat juga memakai surel @gmail.com atau lainnya.
Jawab:
Silakan dilakukan koordinasi oleh Ketua LPPM, oleh Direktur Teknologi Informasi atau Personil lain yang ditunjuk untuk melakukan inventarisir masalah, sertakan juga nama lengkap + NIDN yang mengalami masalah.
Jawab:
Ada kemungkinan surel dari Web SINTA masuk ke folder SPAM, atau mail server kampus terkena blok. Mohon diperiksa lebih dulu. Jika tidak ada, lakukan mekanisme pengiriman ulang surel aktivasi melalui tautan:
http://sinta2.ristekdikti.go.id/author/?mod=resendactivation
Jawab:
Lakukan mekanisme Reset Password melalui tautan
http://sinta2.ristekdikti.go.id/author/?mod=resetpassform
Jawab:
Pendaftar harus lakukan login di GS, lalu lakukan klik ceklis [ x ] Google Sholar public atau [ x ] Profil Scholar untuk umum. Cara memastikan Profil GS sudah publik antara lain dengan meminta orang lain membuka link GS di komputer yang berbeda, jika di komputer yang berbeda dapat melihat daftar publikasi di GS, kemungkinan besar profil sudah publik.
Jawab:
Pendaftar harus lakukan login di GS, lalu lakukan pemasangan atau penggantian foto. Saat proses sinkronisasi oleh Tim Sinta, foto ini akan dipakai oleh Web SINTA.
Jawab:
Foto diri sendiri tampil di profil orang lain antara lain karena ada cache foto dari Google Mail atau Google Scholar. Silakan lakukan logout dari Google Mail atau Google Scholar lalu lihat ulang daftar penulis di SINTA. Hal ini hanya berlaku atau tampil di komputer milik sendiri saja, di komputer lain yang tak login ke Google Mail atau Google Scholar akan terlihat profil foto kosong.
Jawab:
Tunggu sampai Tim Sinta melakukan tindakan yang terkait. Jika setelah beberapa hari belum ada respon. Lakukan login ke Web SINTA, lihat apakah data sudah berubah atau tetap, mungkin saja Personil Tim Sinta yang lain sudah melakukan tindakan. Jika tak ada perubahan, selanjutnya dapat Reply ulang surel yang sebelumnya dikirim agar HelpDesk mencermati surel yang diulang ini. Jangan lupa di surel untuk selalu menuliskan (ulang) nama lengkap dan NIDN
Jawab:
Kirim surel ke HelpDesk bahwa telah dilakukan perbaikan, sehingga Tim Sinta dapat melakukan tahapan selanjutnya. Jangan lupa di setiap surel untuk selalu menuliskan nama lengkap dan NIDN
Jawab:
Abaikan pendaftaran dengan NIDN yang salah tersebut, lalu lakukan daftar ulang dengan NIDN yang benar. Setelah itu laporkan via surel ke HelpDesk SINTA untuk melakukan penghapusan akun yang salah NIDN tersebut. Jangan lupa di surel untuk selalu menuliskan nama lengkap dan NIDN.
Jawab:
Kirim surel ke hdsinta@ristekdikti.go.id tuliskan bahwa telah salah menulis nama. Selanjutnya Tim Sinta akan menghapus pendaftaran yang salah nama tersebut. Setelah Tim Sinta melakukan penghapusan, lakukan daftar ulang. Selanjutnya kirim kembali surel bahwa telah dilakukan daftar ulang, jangan lupa di surel untuk selalu menuliskan nama lengkap dan NIDN.
Jawab:
Lakukan login ke GS lalu pastikan pada setiap publikasi tertera nama sebagai penulis. Silakan juga lakukan konfirmasi, misalnya ada dua nama penulis Bambang dan Kevin Yulio GS dapat saja menampilkan BK Yulio (saja). Jika tak dapat melakukan konfirmasi atau perbaikan, hapus publikasi yang tak valid atau tak tertera nama penulis tersebut.
Jawab:
Perbaiki ID Scopus tersebut. ID Scopus memiliki panjang 10 sampai 11 digit angka.
Jawab:
Saat ini sinkronisasi ke database SINTA baru tersedia untuk GS dan Scopus. Untuk IPI dan INASTI masih dalam pengembangan, dan belum tersedia fitur untuk sinkronisasi IPI dan INASTI.
Jawab:
?
G. TANYA JAWAB: Sinkronisasi dan Pembaruan
Jawab:
Tim Sinta sedang melakukan verifikasi antrian pendaftar yang lain, atau Tim Sinta menunda verifikasi karena ada satu atau lebih publikasi yang tak valid.
Jawab:
Nama pendaftar belum masuk ke afiliasi atau perguruan tinggi antara lain karena SCORE masih nol (Tim Sinta belum melakukan sinkronisasi data).
Jawab:
Silakan kirim surel, lalu tulis nama perguruan tinggi atau afiliasi, nanti Super Admin Sinta akan membuatkan afiliasi.
Jawab:
Jumlah data di SINTA tidak otomatis dilakukan pembaruan/update. Database SINTA memerlukan proses sinkronisai manual yang prosenya dilakukan oleh verifikator.
Jawab:
Pendaftar di Sinta dapat meminta dilakukan sinkronisasi ulang agar dilakukan pembaruan data. Harap sebutkan jumlah artikel atau sitasi yang lama dan jumlah artikel atau sitasi yang baru. Jika terjadi perubahan data yang signifikan, Tim Sinta akan melakukan prioritas lebih tinggi untuk melakukan sinkronisasi ulang. Jangan lupa di surel untuk selalu menuliskan nama lengkap dan NIDN.
Jawab:
Mengingat harus cepat memberikan respon, maka jawaban HelpDesk SINTA melalui surel dibuat seringkas mungkin, sehingga dapat segera menyelesaikan masalah dan menjawab surel lainnya.
Pendidikan inklusi adalah pendidikan regular yang disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik yang memiliki kelainan dan atau memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa pada sekolah regular dalam satu kesatuan yang sistemik. Pendidkan inklusi mengakomodasi semua anak berkebutuhan khusus yang mempunyai IQ normal, diperuntukan bagi yang memiliki kelainan, bakat istimewa, kecerdasan istimewa dan atau yang memerlukan pendidkan layanan khusus. Landasan pendidikan inklusi adalah Undang-undang no 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bab IV pasal 5 ayat 2 tentang hak dan kewajiban warga negara disebutkan bahwa warga negara yang memiliki kelainan fisik, emosional, mental, intelektual, dan/atau sosial berhak memperoleh pendidikan khusus. Tujuan pendidikan inklusi adalah memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada semua peserta didik yang memiliki kelainan fisik, emosional, mental dan sosial atau memiliki potensi kecerdasan atau bakat istimewa untuk memperoleh pendidikan ynag bermutu sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan. Manfaat pendidikan inklusi pada pendidikan dasar dirasakan penting untuk membangun kesadaran dan konsensus pentingnya pendidikan inklusi sekaligus menghilangkan sikap dan nilai yang diskriminatif dalam kehidupan bermasyarakat pada umumnya.
sumber : David J, S. (2006). Inklusi Sekolah Ramah Untuk Semua.
2017 Latest Impact Factors (2016 Journal Citation Reports, Thomson Reuters)
Ada 14 PT terbaik (klaster 1) tahun 2017 kelompok non politeknik:
Peringkat PT terbaik (klaster 1) tahun 2017 untuk kelompok politeknik:
Cara pencarian peringkat PT
1. Cari kode perguruan tinggi https://forlap.ristekdikti.go.id/perguruantinggi
2. Masukkan ke http://pemeringkatan.ristekdikti.go.id/index.php
Kluster 1 – Mandiri
Ciri
1. SDM dan Infrastruktur kuat berhasil didayagunakan untuk mencapai prestasi nasional yang tinggi
2. Siap ditingkatkan peringkat internasional
3. Data kegiatan kemahasiswaan belum terekam sepenuhnya
Program
1. Penguatan kapasitas untuk membangun reputasi internasional
2. Perekaman data kegiatan kemahasiswaan secara sistematis ke dalam PD Dikti
Kluster 2 – Utama
Ciri
1. SDM dan Manajemen relative kuat
2. Belum berhasil didayagunakan untuk mencapai prestasi nasional yang tinggi
Program
1. Penguatan kapasitas manajemen internal untuk mendayagunakan sumberdaya perguruan tinggi
Kluster 3 – Madya
Ciri
1. SDM dan Manajemen kualitas sedang
2. Belum mampu didayagunakan untuk mencapai prestasi nasional
Program
1. Peningkatan kualitas SDM
2. Penguatan kapasitas manajemen internal
Kluster 4 – Binaan
Ciri
1. SDM dan Manajemen kualitas rendah
2. Belum menunjukkan adanya prestasi nasional
Program
1. Peningkatan kualitas SDM dan Manajemen Internal
2. Peningkatan pemahaman prestasi tri-dharma
Referensi:
PANDUAN PENILAIAN KINERJA PENELITIAN PERGURUAN TINGGI, 2013
Kopertis 12, Hasil Penilaian Kinerja Penelitian Perguruan Tinggi Tahun 2013 – 2015
Kopertis 12, Menristekdikti Umumkan Klasterisasi Perguruan Tinggi Tahun 2017
Kemristekdikti, NASKAH AKADEMIK KLASIFIKASI DAN PEMERINGKATAN PERGURUAN TINGGI INDONESIA TAHUN 2015
Hubungan korelasi vs hubungan sebab akibat
Correlation Vs Causation
Dalam menulis thesis hendaknya diusahakan agar penguji dapat membacanya tanpa kelelahan. Jangan sampai mereka butuh tiga kali baca untuk memahami sebuah kalimat. Kejelasan maksud dari suatu tulisan itu prioritas utama.
Untuk memudahkan keterbacaan, penggunaan kalimat yang singkat amat membantu, sehingga buatlah kalimat yang sesingkat mungkin. Namun hal ini sifatnya pilihan, karena kejelasan arti kalimat itu lebih penting.
Maka perlu dipahami terlebih dahulu keterbacaan tulisan (readability) yang ditunjukkan oleh skor, yang namanya Flesch Readability Score. Skor ini menunjukkan level keterbacaan dari yag paling mudah hingga yang paling sulit. Sebagai contoh, keterbacaan buku komik sekitar 90, tulisan bahasa Inggris biasa antara 60-70, sedangkan yang paling sulit skor keterbacaannya 0-30 (sangat akademik).
Supaya seimbang, kalimat kompleks yang panjang agar dikombinasi dengan kalimat yang pendek. Perhatikan pula skor keterbacaan. Pada contoh berikut, perhatikan di tiap akhir kalimat ada keterangan (jumlah kata, skor keterbacaan).
“It should perhaps be unsurprising that certain geometric arrangements of matter are preferred by nature (15, 28). Perfect tessellation can only be achieved by triangles, squares and hexagons- of these, the hexagon has the shortest perimeter length per unit area enclosed, and hexagonal packing arrangements are known to be the most efficient (35, 19). Spheres enclose the largest volume per unit surface area, and are intuitively stable forms (14, 47.5). Nature uses the same forms at every length scale; leading to self-similarity and fractal characteristics (15, 30).”
Kalimat yang panjang (35) dan kompleks (19), diseimbangkan dengan yang pendek dan sederhana. Secara keseluruhan rata-rata per kalimat 19,7 kata, dan skor keterbacaan 34,4.
Mulai dari hal kecil, untuk tulisan di awal bab thesis, hendaknya pendek-pendek, paling banyak sekitar 15 kata. Hal ini memudahkan pembaca untuk memahami, sebelum masuk ke rincian teknis.
Kurang lebih seperti ini pedomannya. Namun perlu diingat bahwa penulis tidak harus selalu menghitung kata dan skor keterbacaan. Perasaan pembaca jangan dilupakan.
James Hayton. 2011. Balance: How to write a thesis the examiner wants to read
• Adalah: perjanjian antara lessor (yang menyewakan) & lessee (yang menyewa) untuk menyewa suatu jenis barang modal tertentu yang dipilih atau ditentukan oleh lessee.
• Lessee (penyewa guna usaha): perusahaan atau perorangan yang menggunakan barang modal dengan pembiayaan dari pihak perusahaan sewa guna usaha (lessor).
• Lessor (perusahaan sewa guna usaha): perusahaan yang melakukan pembiayaan barang modal kepada perusahaan atau perorangan sebagai penyewa guna usaha.
• Jenis-jenis leasing:
1. Sale and leaseback
2. Operating lease
3. Financial lease
• Teknik leasing:
a. Direct lease
b. Sale-leaseback arrangement
c. Leveraged lease
• Hal-hal lain dalam perjanjian leasing:
1. Maintenance clauses
2. Renewal options
3. Purchase options
• Keputusan sewa guna usaha dibandingkan membeli adalah keputusan yang dihadapi perusahaan untuk memperoleh aktiva tetap baru dari tiga alternatif:
a. Apakah dengan menyewa atau membeli aktiva
b. Menggunakan dana pinjaman atau
c. Menggunakan sumber daya yang tersedia
• Langkah-langkah dalam analisa sewa atau beli:
1. Mencari aliran kas ke luar setelah pajak untuk setiap tahun alternatif sewa
2. Mencari aliran kas ke luar setelah pajak untuk setiap tahun alternatif beli
3. Menghitung nilai sekarang (PV) dari aliran kas ke luar alternatif sewa atau beli dengan menggunakan biaya pinjaman setelah pajak sebagai tingkat diskonto
4. Memilih alternatif dengan nilai sekarang (PV) yang terendah dari aliran kas keluar pada langkah 3
Sumber: Sundjaja, R & Barlian, I. (2001). Manajemen Keuangan Dua
Although structural equation modeling (SEM) is a powerful statistical technique, understanding its methodological assumptions before data analyses is essential to attaining more robust results. In this editorial, we outline four major methodological issues which are related to the application of SEM in Malaysia along with their respective guidelines. These issues include
1) probability and non-probability sampling,
2) pre-testing and pilot study,
3) CB-SEM and PLS-SEM, and
4) exploratory and confirmatory factor analysis.
We also recommend the steps that the local research community, especially the postgraduate students, should consider taking to keep themselves up-to-date with methodological advances and to make informed decisions about the use of SEM. This humble effort will help to clarify the confusion and doubts many lecturers and postgraduate students in Malaysia might have, and provide directions to what they should do in a practical manner.