Menelusuri Android Smartphone bagian 3

Pada bagian 3 ini dibahas mengenai penelusuran smartphone jika terlupa atau hilang setelah perangkat berhasil ditemukan maka terdapat tiga hal yang dapat dilakukan.

1.   Play sound, dengan memilih menu ini maka perangkat yang terhubung akan dibunyikan “nada panggil” nya selama 5 menit sampai dengan kita matikan dengan menekan tombol power. Hal tersebut dapat diulang sesuai dengan kebutuhan.

2.  Lock, dengan memilih ini maka perangkat dapat dikunci dengan meninggalkan pesan pada bagian Recovery message, seperti “HP ini milik XXX mohon dikembalikan ke alamat yyyy, terima kasih atas bantuannya”. Kemudian dapat juga ditinggalkan pesan nomor lain yang bisa dihubungi oleh orang yang menemukan perangkat tersebut pada bagian Phone number. Setelah dua pesan tersebut diisi, maka dapat dilakukan proses Lock yang akan mengunci perangkat yang hilang dengan menampilkan pesan yang sudah diisi.

 

 

 

3. Erase, dengan memilih ini maka semua data dari perangkat kita akan dihapus dan sebagai konsekuensinya tidak dapat dipulihkan tanpa menggunakan backup atau cadangan yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Perangkat yang dihapus datanya tidak akan dapat dicari kembali, karena fungsi sistem operasi android sudah tidak dapat dijalankan kembali. Jika perangkat kita dalam kondisi “off line” atau dimatikan, maka proses penghapusan akan dilakukan saat perangkat tersebut “on line” atau diaktifkan.

Pilihan  ketiga perlu hati-hati dilakukan, perlu dipastikan jika perangkat memang hilang atau dicuri dan kita sudah memiliki cadangan data yang dihapus, maka pilihan ini menjadi pilihan terakhir agar data yang kita miliki tidak disalahgunakan oleh pihak lain

Untuk pembahasan berikutnya akan diuraikan pada tulisan yang berjudul “Menelusuri Android Smartphone bagian 4” .




Diskusi Permenristekdikti No. 20 tahun 2017

Permenristekdikti No. 20 tahun 2017  Pasal 4:
(1) Untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas publikasi ilmiah di Indonesia, bagi Dosen yang memiliki jabatan
akademik Lektor Kepala harus menghasilkan:
a. paling sedikit 3 (tiga) karya ilmiah yang diterbitkan dalam jurnal nasional terakreditasi; atau
b. paling sedikit 1 (satu) karya ilmiah yang diterbitkan dalam jurnal internasional, paten, atau karya seni monumental/desain monumental,

dalam kurun waktu 3 (tiga) tahun.

Besar kemungkinan waktu tiga tahun adalah waktu terlama yang diperlukan untuk menghasilkan sejumlah karya seperti yang disebut di atas.

Ada beberapa hal yang dapat didiskusikan berdasarkan Permen tersebut.

1. Apakah yg dimaksud dengan “menulis makalah” harus jadi penulis pertama?
Jawabnya adalah ​tidak​​, karena status sebagai penulis perannya bisa salah satu (atau lebih dari satu) dari beberapa peran sebagai berikut (icmje.org, erwinirawansblog)
● Perumus ide dan disain riset atau
● Tim pengambil data atau
● Interpreter data atau
● Membuat draft manuskrip atau
● Menguji manuskrip dan menyetujui versi finalnya.
Artinya, tidak perlu risau mengenai posisi seorang penulis, selama ia berkontribusi di dalamnya. Karya tersebut akan tetap dapat diklaim seseorang walaupun bukan sebagai penulis pertama. Kolaborasi sangatlah
penting.
Laman ini juga dapat dijadikan rujukan: Penentuan Hak Kepengarangan 

2. Apakah satu riset harus dikerjakan sendiri?
Jawabnya adalah ​tidak​​. Penelitian selayaknya adalah kerja tim. Jadi saat membuat publikasinya pun, dalam bentuk makalah ilmiah atau buku, adalah kerja tim. Tidak pernah ada larangan untuk meletakkan lima nama penulis bahkan lebih dalam suatu karya. Selama para penulis tersebut memang berkontribusi dalam penulisannya.

3. Bagaimana ekuivalensinya dengan SKS penelitian yang nilainya 3 SKS?
Menurut Pedoman BKD Kopertis 3 2015/2016 dalam Unsur Pelaksanaan Penelitian perhitungannya sebagai berikut.
Hasil penelitian atau hasil pemikiran yang dipublikasikan dalam bentuk Majalah Ilmiah:
a. Jurnal internasional 5 SKS
b. Jurnal Nasional terakreditasi 3 SKS
c. Jurnal Nasional Tidak terakreditasi 1 SKS

Maka, 3 SKS =
a. Penulis pertama jurnal internasional (60% X 5 SKS)
b. Penulis tunggal 1 jurnal terakreditasi
c. Penulis tunggal 3 jurnal nasional

Referensi:

Hiruk pikuk #permenristekdikti2017


http://kopertis3.or.id/v2/2016/08/25/laporan-beban-kerja-dosen-bkd-genap-20152016/
icmje.org
http://erwinirawansblog.blogspot.co.id/2014/03/scientific-writing-one-with-writer-1.html
http://www.kopertis12.or.id/2012/02/15/penentuan-hak-kepengarangan-bersama-dalam-penulisan-karya-ilmiah.html#sthash.C4oUtwMu.dpuf