Materi Workshop Riset

Materi Workshop Riset bidang Sistem Informasi.
1. Selecting A Topic for Information Systems Research
2. Systematic Review dengan PRISMA
3. Research Plan And Design
4. Quantitative Research
5. Writing A Scientific Paper for Publication




Menulis Artikel Konseptual

Menurut APA (2010) artikel jurnal biasanya memuat studi empiris, kajian literatur, artikel teoritis,  artikel metodologis, ataupun studi kasus. Kecenderungan selama ini, dunia akademik lebih memilih publikasi ilmiah yang sifatnya empiris ketimbang yang sifatnya teoritis atau konseptual. Namun, artikel konseptual juga menunjukkan tingkat penerimaan yang semakin meningkat. Artikel konseptual adalah tulisan yang membantu pengembangan teori dan menjelaskan masalah-masalah yang terjadi dalam dunia profesi.

Selama ini banyak penulis maupun akademisi kurang memperhatikan perbedaan antara tinjauan literatur dengan artikel konseptual. Banyak tinjauan literatur isinya berupa kumpulan gagasan dan pengarang yang sebetulnya merupakan informasi yang dapat diperoleh di mana saja. Meskipun hal tersebut penting untuk menjelaskan konteks penelitian, tinjauan literatur seperti ini menjadi kurang bernilai  kontributif, sehingga kurang layak unutuk dipublikasikan.  Tinjauan literatur yang baik hendaknya memiliki nilai kontribusi terhadap peneliti maupun praktik. Dalam hal ini penulis tidak hanya melaporkan ide dan temuan dengan menjelaskan dan menggabungkan berbagai hasil penelitian yang bertalian secara logis, jelas dan mudah dimengerti (concise). Tinjauan literatur hendaknya dilakukan dengan mengorganisasi, memadukan dan mengevaluasi secara kritis materi-materi yang pernah dipublikasi,  memperjelas masalah, meringkas hasil-hasil penelitian, menginformasikan perkembangan terakhir topik yang diteliti (state of the art), identifikasi hubungan-hubungan, kontradiksi, gaps, inkonsistensi dalam literatur, serta menyarankan langkah berikutnya untuk menyelesaikan masalah.

Tinjauan literatur dan artikel teoritis biasanya memiliki struktur yang sama, meski urutannya bisa berbeda. Artikel teoritis menyajikan hanya informasi penelitian empirik yang relevan dengan pengembangan atau evaluasi suatu teori. Dalam hal ini perkembangan teori ditelusur untuk menghasilkan pengembangan teori, perbaikan teori, atau dalam rangka menawarkan teori baru, menunjukkan kelemahan suatu teori, ataupun membandingkan kelebihan satu teori dengan teori yang lainnya. Jadi dalam artikel teoritis ini yang dilakukan terutama adalah mengevaluasi ataupun mengembangkan suatu teori.

Maka artikel konseptual merupakan artikel yang menghasilkan perspektif teori yang baru, mengusulkan prosedur atau teknik inovatif/baru, membahas isyu-isyu profesi yang sedang hangat, menyampaikan posisi penulis terhadap suatu isyu bidang profesi,  ataupun menyampaikan reaksi/respon terhadap publikasi artikel sebelumnya.

Mengembangkan ide  

Penulis perlu membaca artikel-artikel konseptual yang baik untuk memperoleh pemahaman terhadap topik yang hendak dibahas.  Gagasan untuk menulis artikel konseptual tidak berawal dari nol, tapi melalui kerja keras dan refleksi pemikiran yang serius

Penulis harus menyajikan cara baru melakukan konseptualisasi atau menggunakan teori, gagasan, tehnik, atau posisi yang belum disajikan pada literatur sebelumnya. Dengan demikian penulis perlu mendalami,  mereview literatur yang saling berkaitan dan memadukan serta mendiskusikannya sehingga diperoleh konsep atau aplikasi yang baru. Tawaran model, tehnik, atau konsep yang baru harus didasarkan atas landasan literatur sebelumnya.

Landasan literatur yang kokoh harus disertai pembahasan yang akan membantu pembaca memahami dan menginterpretasi (a) konsep atau aplikasi baru, (b) implikasinya terhadap bidang profesi tertentu, dan (c) kemungkinan jalan menuju riset berikutnya (future research).

Dalam memuat  tulisan konseptual, penulis dapat memulainya dengan outline sebagai rujukan sehingga bisa selalu fokus dalam mengembangkan tulisan. Meskipun, outline tersebut tidak juga harus mengikat secara ketat, sehingga dimungkinkan adanya revisi dalam perjalanannya.

Untuk artikel yang fokus pada pengembangan  teori atau penyampaian posisi penulis terhadap suatu pandangan, penulis harus menyajikan pembahasan yang mudah dipahami, mendiskusikan implikasi,  menawarkan rekomendasi, serta menyampaikan saran untuk diskusi atau riset selanjutnya.  Untuk artikel yang fokus pada usulan prosedur baru, penulis harus menyampaikan studi kasus yang menunjukkan manfaat prosedur yang baru tersebut.

Penutup

Ruang lingkup dan struktur pada artikel konseptual bisa lebih bervariasi dibandingkan artikel empirikal, namun ada patokan yang dapat digunakan sebagai pegangan. Strukturnya secara umum adalah:

  • Pendahuluan,
  • Tinjauan Literatur,
  • Penyampaian Gagasan Baru,
  • Diskusi dan Implikasi, serta
  • Kesimpulan.

Sebagaimana halnya dengan artikel empirikal, artikel konseptual juga memiliki kontribusi yang penting terhadap pengembangan teori maupun praktik.

Referensi

American Psychological Association. (2010). Publication Manual of the American Psychological Association. Washington, D.C.: American Psychological Association.

Watts, R. E. (2011). Developing a Conceptual Article for Publication in Counseling Journals. Journal of Counseling & Development, 89(3), 308–312. http://doi.org/10.1002/j.1556-6678.2011.tb00094.x

 




Memilih Topik Riset yang Berdampak Tinggi

Selecting an Impactful Research Topic/Title

Klik




Struktur Artikel Riset

IMRAD

Introduction – Method – Results – And – Discussion

Explanation (click)

The IMRAD Format

 




Penjelasan dan Petunjuk Pengiriman Surel ke HDSINTA

Penjelasan dan Petunjuk

Terkait HelpDesk SINTA (hdsinta)

Versi 2017-08-14

Ada tiga hal penting, yaitu:

  1. Permintaan verifikasi akan diproses apabila mendaftar di Sinta periode Januari – Juli 2017. Untuk pendaftar di Sinta mulai 1 Agustus 2017 harap TIDAK meminta dilakukan verifikasi, proses verifikasi akan dilakukan secara bertahap.
  2. Pertanyaan atau hal lainnya silakan kirim surat elektonik (surel/email), saat akan kirim surel diharapkan mengikuti petunjuk yang ada di bagian B, C dan D. Mohon petunjuk diikuti supaya dapat diproses dengan akurat dan cepat.
  3. Jika setelah beberapa hari surel belum ada respon, reply langsung surel yang lama (jangan tulis email baru). Ada kemungkinan Tim Sinta terlewat memberi respon pada surel tertentu.

A. PENJELASAN

Pada Portal Science and Technology Index (SINTA) ada tahapan (1) registrasi, (2) verifikasi/verified dan (3) sinkronisasi.

  1. Registrasi dilakukan oleh pendaftar dengan kelengkapan utama/primer meliputi: NAMA, NIDN (bila dosen), Afiliasi Perguruan Tinggi, ID Google Scholar (GS) dan Surat Elektronik (Surel/email). Tentu direkomendasikan untuk mengisi data lainnya dengan lengkap. Pada bagian akhir proses registrasi, Sinta akan mengirim surel. Pendaftar membuka surel, klik tautan/link yang ada di surel, sehingga surel menjadi terverifikasi (pendaftar dapat melakukan login memakai alamat surel dan password).
    Jika tahapan registrasi ini belum tuntas, mohon tunggu waktu beberapa saat, lakukan daftar ulang lagi sehingga surel menjadi terverifikasi.
  2. Tim Verifikator di RistekDikti melakukan pemeriksaan NAMA, NIDN, memeriksa artikel pada GS dan validasi Surel, jika semuanya valid, maka verifikator akan membuat status menjadi VERIFIED. Pada tahap verified ini ID GS tidak dapat diubah lagi oleh pendaftar. Perubahan ID GS hanya dapat dilakukan oleh Tim Sinta.
  3. Sinkronisasi adalah proses menyalin artikel atau publikasi yang ada di GS (yang semuanya valid), dan jika ada juga akan menyalin dari Scopus ke dalam database Sinta. Sinkronisasi oleh Tim Verifikator akan membuat SCORE menjadi tidak nol lagi, dan nama penulis akan muncul atau masuk ke dalam daftar afiliasi atau perguruan tinggi masing-masing.
    Tim Verifikator melakukan sinkronisasi apabila semua artikel yang terdapat dalam GS semuanya valid. Bila ada satu atau lebih publikasi yang tak valid, misal Verifikator tidak menemukan nama penulis di publikasi, maka sinkronisasi tidak akan dilakukan oleh verifikator (SCORE di Sinta tetap nol).

B. PETUNJUK PENGIRIMAN SUREL
Pengiriman surat elektronik (surel) dilakukan antara lain:

  1. Sudah registrasi di periode Januari sampai Juli 2017 namun belum diverifikasi.
  2. Jika salah mengisi NIDN, salah nama, salah mengisi surel, salah memilih afiliasi atau perguruan tinggi.
  3. Sudah verified, namun score masih nol (pastikan GS sudah publik dan GS berisi lebih dari satu publikasi).
  4. Sudah verified, namun score berbeda secara signifikan, misal h-index di GS sudah 4, sedangkan h-index di Sinta masih 2.
  5. Hal lainnya yang cukup mendesak yang terkait SINTA

C. PERSIAPAN PENGIRIMAN SUREL

Bila akan kirim surel yang terkait Google Scholar (GS), sebelum kirim surel pastikan:

  1. Pendaftar dapat melakukan login ke GS
  2. Profil GS sudah dibuka aksesnya menjadi Profil Publik. Cara memastikan Profil GS sudah publik antara lain dengan meminta orang lain membuka link GS di komputer yang berbeda, jika di komputer yang berbeda dapat melihat daftar publikasi di GS, kemungkinan besar profil sudah publik.
  3. Profil GS memakai pas foto, mohon tidak memakai foto pemandangan atau foto lain yang tidak relevan.
  4. Ada minimal satu artikel atau publikasi yang terdapat di GS
  5. Semua artikel yang terdapat di GS harus valid, yaitu:
  1. Tertera judul publikasi, tertera nama sebagai penulis satu, sebagai penulis kedua, sebagai penulis ketiga dan seterusnya
  2. Tertera nama di posisi sebagai penulis
  3. TIDAK dalam posisi pembimbing tugas akhir, tesis atau disertasi

Bila ada satu atau lebih publikasi yang tak tertera nama sebagai penulis, maka sinkronisasi data  akan ditunda sampai semuanya valid. Agar valid, lakukan perbaikan atau melengkapi data di GS, atau dapat juga dilakukan penghapusan publikasi yang tak tertera nama sebagai penulis.

D. KELENGKAPAN PENGIRIMAN SUREL

Saat mengirimkan surat elektronik (Surel) usahakan dengan kiriman satu kali surel atau dua kali surel masalah dapat diselesaikan, sehingga surel perlu dilengkapi:

  1. Untuk menghindari penyalahgunaan, kirim surel ke HelpDesk SINTA memakai surel yang dipakai untuk registrasi di SINTA. Jika memakai surel yang berbeda, tuliskan alasan mengapa memakai surel yang berbeda.
  2. Pada bagian Subject WAJIB diisi ”NIDN + Judul singkat masalah yang dialami di SINTA”
  3. Pada bagian isi surel sertakan:
  1. Nama Lengkap (tak perlu menuliskan gelar)
  2. NIDN (bila sebagai Dosen)
  3. Nama Afiliasi atau Perguruan Tinggi
  4. Cantumkan waktu saat daftar di Sinta (Apakah Januari – Juli 2017?)
  1. Lalu dibawahnya tuliskan secara detail masalah yang dialami, supaya dapat diberikan solusi seakurat dan sesegara mungkin. Detailnya antara lain:
  1. Jika terkait permintaan verifikasi, hanya akan diproses permintaan verifikasi dengann pendaftaran mulai Januari sampai Juli 2017 saja. Registrasi yang dilakukan setelahnya akan diproses secara reguler.
  2. Jika terkait Google Scholar (GS), cantumkan ID GS atau URL GS
  3. Jika terkait ID Scopus, cantumkan ID Scopus (yang 10 atau 11 digit)
  4. Jika terkait salah alamat surel, cantumkan surel yang salah dan surel yang benar
  5. Jika terkait salah isi NIDN, Nama dan lainnya, cantumkan data yang salah dan juga cantumkan data yang benar/koreksinya.

E. ALAMAT SUREL

Surel dikirimkan ke HelpDesk SINTA (hdsinta), yaitu:

HelpDesk SINTA (hdsinta)

hdsinta@ristekdikti.go.id

F. TANYA JAWAB: Registrasi dan Verifikasi

  1. Siapakah yang dimaksud Tim Sinta RistekDikti?

Jawab:

Tim Sinta adalah beberapa personil yang ditugaskan untuk menjadi verifikator, mengelola helpdesk dan pengembang web/aplikasi SINTA.

  1. Saya baru saja melakukan registasi di Web Sinta. Apa yang harus dilakukan?

Jawab:

Mohon menunggu untuk dilakukan verifikasi dan sinkronisasi secara manual oleh Tim Sinta RistekDikti.

  1. Mengapa Tim Sinta RistekDikti belum melakukan verifikasi?

Jawab:

Antara lain disebabkan banyaknya antrian pendaftar lain yang juga menunggu untuk dilakukan verifikasi. Mohon sabar menunggu.

  1. Apakah HelpDesk dapat mengabaikan atau tak memberi respon kiriman surel tertentu?

Jawab:

Bila pengiriman surel tidak mengikuti petunjuk pengiriman surel, sehingga HelpDesk kesulitan memberikan respon yang akurat dan cepat, maka surel tertentu dapat tidak direspon. Jika sudah lebih beberapa hari surel tak ada respon. Silakan reply ulang surel yang dikirim sebelumnya dengan tambahan isi informasi lebih detail/jelas.

  1. Apakah HelpDesk memiliki nomor telepon?

Jawab:

Saat ini interaksi diupayakan melalui surel supaya tercatat dan terstruktur alurnya. Ada personil di Tim Sinta memiliki nomor telepon selular, hanya saja kontak ke nomor personil tersebut sifatnya darurat. Abaikan bila ada telepon yang mengaku Tim Sinta dan meminta password akses ke SINTA atau password akses email.

  1. Data atau registrasi saya sebelumnya sudah ada di SINTA. Mengapa beberapa waktu kemudian data saya tak muncul lagi?

Jawab:

Tim Sinta memiliki wewenang untuk melakukan eliminasi data, alasannya antara lain:

  • Perlu dilakukan penghapusan karena salah NIDN, salah NAMA dan kesalahan lainnya yang mendasar
  • Ada data ganda
  • Ada proses verifikasi dan ditemukan data tertentu tidak akurat
  • Sebab lainnya

Terhadap kejadian eliminasi data ini, silakan lakukan registrasi ulang, lalu kirim surel ke HelpDesk berisi informasi bahwa data tereliminasi dan sudah dilakukan daftar ulang. Jangan lupa di surel untuk selalu menuliskan (ulang) nama lengkap dan NIDN.

  1. Saya sudah daftar di Sinta. Mengapa saat dicari, datanya tidak ditemukan?

Jawab:

Data di Sinta akan muncul apabila akun sudah VERIFIED.

  1. Saya memiliki surel institusi @namaPT.ac.id dan surel lain di @gmail.com. Manakah sebaiknya surel yang dipakai?

Jawab:

Disarankan/sebaiknya untuk memakai surel @namaPT.ac.id. Namun pada kondisi tertentu dapat juga memakai surel @gmail.com atau lainnya.

  1. Di perguruan tinggi kami, beberapa rekan dosen lain mengalami beberapa masalah di SINTA. Bagaimana caranya agar beberapa masalah ini dapat diselesaikan dengan bersamaan?

Jawab:

Silakan dilakukan koordinasi oleh Ketua LPPM, oleh Direktur Teknologi Informasi atau Personil lain yang ditunjuk untuk melakukan inventarisir masalah, sertakan juga nama lengkap + NIDN yang mengalami masalah.

  1. Saya sudah daftar dengan lengkap dan surel sudah benar. Mengapa tidak ada kiriman surel dari Web SINTA untuk aktivasi surel?

Jawab:

Ada kemungkinan surel dari Web SINTA masuk ke folder SPAM, atau mail server kampus terkena blok. Mohon diperiksa lebih dulu. Jika tidak ada, lakukan mekanisme pengiriman ulang surel aktivasi melalui tautan:

http://sinta2.ristekdikti.go.id/author/?mod=resendactivation

  1. Saya lupa password untuk login ke Web SINTA. Apa yang harus dilakukan?

Jawab:

Lakukan mekanisme Reset Password melalui tautan

http://sinta2.ristekdikti.go.id/author/?mod=resetpassform

  1. Bagaimana cara mengubah Profil Google Scholar menjadi public?

Jawab:

Pendaftar harus lakukan login di GS, lalu lakukan klik ceklis [ x ] Google Sholar public atau [ x ] Profil Scholar untuk umum.  Cara memastikan Profil GS sudah publik antara lain dengan meminta orang lain membuka link GS di komputer yang berbeda, jika di komputer yang berbeda dapat melihat daftar publikasi di GS, kemungkinan besar profil sudah publik.

  1. Bagaimana cara memasang foto sehingga tampil di SINTA?

Jawab:

Pendaftar harus lakukan login di GS, lalu lakukan pemasangan atau penggantian foto. Saat proses sinkronisasi oleh Tim Sinta, foto ini akan dipakai oleh Web SINTA.

  1. Saat melihat daftar penulis di SINTA terlihat foto milik saya pribadi (seolah) dipakai oleh orang lain. Mengapa ini terjadi?

Jawab:

Foto diri sendiri tampil di profil orang lain antara lain karena ada cache foto dari Google Mail atau Google Scholar. Silakan lakukan logout dari Google Mail atau Google Scholar lalu lihat ulang daftar penulis di SINTA. Hal ini hanya berlaku atau tampil di komputer milik sendiri saja, di komputer lain yang tak login ke Google Mail atau Google Scholar akan terlihat profil foto kosong.

  1. Saya sudah mengirim surel ke HelpDesk SINTA. Selanjutnya apa yang harus dilakukan?

Jawab:

Tunggu sampai Tim Sinta melakukan tindakan yang terkait. Jika setelah beberapa hari belum ada respon. Lakukan login ke Web SINTA, lihat apakah data sudah berubah atau tetap, mungkin saja Personil Tim Sinta yang lain sudah melakukan tindakan. Jika tak ada perubahan, selanjutnya dapat Reply ulang surel yang sebelumnya dikirim agar HelpDesk mencermati surel yang diulang ini. Jangan lupa di surel untuk selalu menuliskan (ulang) nama lengkap dan NIDN

  1. Web SINTA atau Tim Sinta memberi informasi harus dilakukan perbaikan data. Setelah saya melakukan perbaikan data, apa yang harus dilakukan?

Jawab:

Kirim surel ke HelpDesk bahwa telah dilakukan perbaikan, sehingga Tim Sinta dapat melakukan tahapan selanjutnya. Jangan lupa di setiap surel untuk selalu menuliskan nama lengkap dan NIDN

  1. Saya salah menuliskan NIDN. Apa yang harus dilakukan?

Jawab:

Abaikan pendaftaran dengan NIDN yang salah tersebut, lalu lakukan daftar ulang dengan NIDN yang benar. Setelah itu laporkan via surel ke HelpDesk SINTA untuk melakukan penghapusan akun yang salah NIDN tersebut. Jangan lupa di surel untuk selalu menuliskan nama lengkap dan NIDN.

  1. Saya salah menuliskan Nama. Apa yang harus dilakukan?

Jawab:

Kirim surel ke hdsinta@ristekdikti.go.id tuliskan bahwa telah salah menulis nama. Selanjutnya Tim Sinta akan menghapus pendaftaran yang salah nama tersebut. Setelah Tim Sinta melakukan penghapusan, lakukan daftar ulang. Selanjutnya kirim kembali surel bahwa telah dilakukan daftar ulang, jangan lupa di surel untuk selalu menuliskan nama lengkap dan NIDN.

  1. Verifikator menyatakan ada satu atau beberapa publikasi di GS tak valid atau tak tertera nama penulis. Apa yang harus dilakukan?

Jawab:

Lakukan login ke GS lalu pastikan pada setiap publikasi tertera nama sebagai penulis. Silakan juga lakukan konfirmasi, misalnya ada dua nama penulis Bambang dan Kevin Yulio GS dapat saja menampilkan BK Yulio (saja). Jika tak dapat melakukan konfirmasi atau perbaikan, hapus publikasi yang tak valid atau tak tertera nama penulis tersebut.

  1. Verifikator menyatakan ID Scopus tidak valid. Apa yang harus dilakukan?

Jawab:

Perbaiki ID Scopus tersebut. ID Scopus memiliki panjang 10 sampai 11 digit angka.

  1. Mengapa skor IPI dan INASTI masih nol?

Jawab:

Saat ini sinkronisasi ke database SINTA baru tersedia untuk GS dan Scopus. Untuk IPI dan INASTI masih dalam pengembangan, dan belum tersedia fitur untuk sinkronisasi IPI dan INASTI.

  1. Mengapa?

Jawab:

?

G. TANYA JAWAB: Sinkronisasi dan Pembaruan

  1. Mengapa Tim Sinta belum melakukan sinkronisasi?

Jawab:

Tim Sinta sedang melakukan verifikasi antrian pendaftar yang lain, atau Tim Sinta menunda verifikasi karena ada satu atau lebih publikasi yang tak valid.

  1. Saya sudah mengisi afiliasi atau perguruan tinggi dengan benar. Mengapa nama saya belum masuk ke afiliasi atau perguruan tinggi tersebut?

Jawab:

Nama pendaftar belum masuk ke afiliasi atau perguruan tinggi antara lain karena SCORE masih nol (Tim Sinta belum melakukan sinkronisasi data).

  1. Saat melakukan registrasi, nama perguruan tinggi atau afiliasi belum ada. Bagaimana caranya nama perguruan tinggi atau afiliasi muncul di Sinta?

Jawab:

Silakan kirim surel, lalu tulis nama perguruan tinggi atau afiliasi, nanti Super Admin Sinta akan membuatkan afiliasi.

  1. Publikasi milik saya yang ada di GS dan Scopus jumlahnya sudah bertambah. Mengapa di SINTA jumlahnya tetap saja?

Jawab:

Jumlah data di SINTA tidak otomatis dilakukan pembaruan/update. Database SINTA memerlukan proses sinkronisai manual yang prosenya dilakukan oleh verifikator.

  1. Publikasi milik saya yang ada di GS dan Scopus sudah bertambah cukup banyak. Apa yang harus saya lakukan?

Jawab:

Pendaftar di Sinta dapat meminta dilakukan sinkronisasi ulang agar dilakukan pembaruan data. Harap sebutkan jumlah artikel atau sitasi yang lama dan jumlah artikel atau sitasi yang baru. Jika terjadi perubahan data yang signifikan, Tim Sinta akan melakukan prioritas lebih tinggi untuk melakukan sinkronisasi ulang. Jangan lupa di surel untuk selalu menuliskan nama lengkap dan NIDN.

  1. Mengapa jawaban HelpDesk SINTA ringkas-ringkas saja?

Jawab:

Mengingat harus cepat memberikan respon, maka jawaban HelpDesk SINTA melalui surel dibuat seringkas mungkin, sehingga dapat segera menyelesaikan masalah dan menjawab surel lainnya.




Journal Impact Factor Thomson Reuters 2017

2017 Latest Impact Factors (2016 Journal Citation Reports, Thomson Reuters)

Journal Impact factor 19 Agustus 2017




Pemeringkatan Perguruan Tinggi 17 Agustus 2017

Ada 14 PT terbaik (klaster 1) tahun 2017 kelompok non politeknik:

  1. Universitas Gajah Mada (score 3,66)
  2. Institut Teknologi Bandung (3,53)
  3. Institut Pertanian Bogor (3,45)
  4. Universitas Indonesia (3,38)
  5. Institut Teknologi Sepuluh Nopember (3,23)
  6. Universitas Diponegoro (3,08)
  7. Universitas Airlangga (2,99)
  8. Universitas Brawijaya (2,97)
  9. Universitas Hasanuddin (2,96)
  10. Universitas Negeri Yogyakarta (2,86)
  11. Universitas Sebelas Maret (2,85)
  12. Universitas Andalas (2,74)
  13. Universitas Pendidikan Indonesia (2,73)
  14. Universitas Padjadjaran (2,72)

Peringkat PT terbaik (klaster 1) tahun 2017 untuk kelompok politeknik:

  1. Politeknik Elektronik Negeri Surabaya ( Score 2,24)
  2. Politeknik Negeri Sriwijaya (1,96)
  3. Politeknik Negeri Semarang (1,96)
  4. Politeknik Negeri Malang (1.95)
  5. Politeknik Negeri Jakarta (1,91)
  6. Politeknik Negeri Jember (1,88)
  7. Politeknik Negeri Bandung (1,85)
  8. Politeknik Negeri Lampung (1,84)
  9. Politeknik Negeri Medan (1,82)
  10. Politeknik Negeri Pontianak (1,71)

Cara pencarian peringkat PT
1. Cari kode perguruan tinggi https://forlap.ristekdikti.go.id/perguruantinggi
2. Masukkan ke http://pemeringkatan.ristekdikti.go.id/index.php

Kluster 1 – Mandiri
Ciri
1. SDM dan Infrastruktur kuat berhasil didayagunakan untuk mencapai prestasi nasional yang tinggi
2. Siap ditingkatkan peringkat internasional
3. Data kegiatan kemahasiswaan belum terekam sepenuhnya

Program
1. Penguatan kapasitas untuk membangun reputasi internasional
2. Perekaman data kegiatan kemahasiswaan secara sistematis ke dalam PD Dikti

Kluster 2 – Utama
Ciri
1. SDM dan Manajemen relative kuat
2. Belum berhasil didayagunakan untuk mencapai prestasi nasional yang tinggi

Program
1. Penguatan kapasitas manajemen internal untuk mendayagunakan sumberdaya perguruan tinggi

Kluster 3 – Madya
Ciri
1. SDM dan Manajemen kualitas sedang
2. Belum mampu didayagunakan untuk mencapai prestasi nasional

Program
1. Peningkatan kualitas SDM
2. Penguatan kapasitas manajemen internal

Kluster 4 – Binaan
Ciri
1. SDM dan Manajemen kualitas rendah
2. Belum menunjukkan adanya prestasi nasional

Program
1. Peningkatan kualitas SDM dan Manajemen Internal
2. Peningkatan pemahaman prestasi tri-dharma

 

Referensi:

PANDUAN PENILAIAN KINERJA PENELITIAN PERGURUAN TINGGI, 2013

Kopertis 12, Hasil Penilaian Kinerja Penelitian Perguruan Tinggi Tahun 2013 – 2015

Kopertis 12, Menristekdikti Umumkan Klasterisasi Perguruan Tinggi Tahun 2017

Kemristekdikti, NASKAH AKADEMIK KLASIFIKASI DAN PEMERINGKATAN PERGURUAN TINGGI INDONESIA TAHUN 2015




Korelasi vs Sebab Akibat

Hubungan korelasi vs hubungan sebab akibat
Correlation Vs Causation

Best Proofreader4u




Thesis yang Membuat Penguji Nyaman Membacanya

Dalam menulis thesis hendaknya diusahakan agar penguji dapat membacanya tanpa kelelahan. Jangan sampai mereka butuh tiga kali baca untuk memahami sebuah kalimat. Kejelasan maksud dari suatu tulisan itu prioritas utama.

Untuk memudahkan keterbacaan, penggunaan kalimat yang singkat amat membantu, sehingga buatlah kalimat yang sesingkat mungkin. Namun hal ini sifatnya pilihan, karena kejelasan arti kalimat itu lebih penting.

Maka perlu dipahami terlebih dahulu keterbacaan tulisan (readability) yang ditunjukkan oleh skor, yang namanya Flesch Readability Score. Skor ini menunjukkan level keterbacaan dari yag paling mudah hingga yang paling sulit. Sebagai contoh, keterbacaan buku komik sekitar 90, tulisan bahasa Inggris biasa antara 60-70, sedangkan yang paling sulit skor keterbacaannya 0-30 (sangat akademik).

Supaya seimbang, kalimat kompleks yang panjang agar dikombinasi dengan kalimat yang pendek. Perhatikan pula skor keterbacaan. Pada contoh berikut, perhatikan di tiap akhir kalimat ada keterangan (jumlah kata, skor keterbacaan).

It should perhaps be unsurprising that certain geometric arrangements of matter are preferred by nature (15, 28). Perfect tessellation can only be achieved by triangles, squares and hexagons- of these, the hexagon has the shortest perimeter length per unit area enclosed, and hexagonal packing arrangements are known to be the most efficient (35, 19). Spheres enclose the largest volume per unit surface area, and are intuitively stable forms (14, 47.5). Nature uses the same forms at every length scale; leading to self-similarity and fractal characteristics (15, 30).”

Kalimat yang panjang (35) dan kompleks (19), diseimbangkan dengan yang pendek dan sederhana. Secara keseluruhan rata-rata per kalimat 19,7 kata, dan skor keterbacaan 34,4.

Mulai dari hal kecil, untuk tulisan di awal bab thesis, hendaknya pendek-pendek, paling banyak sekitar 15 kata. Hal ini memudahkan pembaca untuk memahami, sebelum masuk ke rincian teknis.

Kurang lebih seperti ini pedomannya. Namun perlu diingat bahwa penulis tidak harus selalu menghitung kata dan skor keterbacaan. Perasaan pembaca jangan dilupakan.

James Hayton. 2011. Balance: How to write a thesis the examiner wants to read

 




4 Major Methodological Issues in SEM

Although structural equation modeling (SEM) is a powerful statistical technique, understanding its methodological assumptions before data analyses is essential to attaining more robust results. In this editorial, we outline four major methodological issues which are related to the application of SEM in Malaysia along with their respective guidelines. These issues include

1) probability and non-probability sampling,
2) pre-testing and pilot study,
3) CB-SEM and PLS-SEM, and
4) exploratory and confirmatory factor analysis.

We also recommend the steps that the local research community, especially the postgraduate students, should consider taking to keep themselves up-to-date with methodological advances and to make informed decisions about the use of SEM. This humble effort will help to clarify the confusion and doubts many lecturers and postgraduate students in Malaysia might have, and provide directions to what they should do in a practical manner.

 

Ali Memon, Mumtaz, Hiram Ting, T Ramayah, Francis Chuah, and Jun-Hwa Cheah. 2017. “A Review of the Methodological Misconceptions and Guidelines Related to the Application of Structural Equation Modeling: A Malaysian Scenario.” Journal of Applied Structural Equation Modeling 1 (1).

http://jasemjournal.com/