57 Kelompok Frasa dalam Penulisan Karya Ilmiah

Frasa-frasa apa saja yang dapat digunakan pada bagian-bagian dalam karya ilmiah?

Pada setiap bagian karya ilmiah, jenis-jenis frasa yang dapat digunakan dengan merujuk pada kelompok frasa adalah sebagai berikut:

Dengan berpedoman pada Academic Phrasebank University of Manchester , Wallwork mengemukakan 57 pengelompokan frasa beserta contoh-contohnya. Lebih rincinya sila diunduh: English for Writing Research Papers: Useful Phrases

1. Establishing why your topic (X) is important
2. Outlining the past-present history of the study of X (no direct references to the literature)
3. Outlining the possible future of X
4. Indicating the gap in knowledge and possible limitations
5. Stating the aim of your paper and its contribution
6. Explaining the key terminology in your field
7. Explaining how you will use terminology and acronyms in your paper
8. Giving the structure of paper – what is and is not included
9. Giving general panorama of past-to-present literature
10. Reviewing past literature
11. Reviewing subsequent and more recent literature
12. Reporting what specific authors have said
13. Mentioning positive aspects of others’ work
14. Highlighting limitations of previous studies – authors not mentioned by name
15. Highlighting limitations of previous studies – authors mentioned by name
16. Using the opinions of others to justify your criticism of someone’s work
17. Describing purpose of testing / methods used
18. Outlining similarities with other authors’ models, systems etc.
19. Describing the apparatus and materials used and their source
20. Reporting software used
21. Reporting customizations performed
22. Formulating equations, theories and theorems
23. Explaining why you chose your specific method, model, equipment, sample etc.
24. Explaining the preparation of samples, solutions etc.
25. Outlining selection procedure for samples, surveys etc.
26. Indicating the time frame (past tenses)
27. Indicating the time frame in a general process (present tenses)
28. Indicating that care must be taken
29. Describing benefits of your method, equipment etc.
30. Outlining alternative approaches
31. Explaining how you got your results
32. Reporting results from questionnaires and interviews
33. Stating what you found
34. Stating what you did not find
35. Highlighting significant results and achievements
36. Stating that your results confirm previous evidence
37. Stating that your results are in contrast with previous evidence
38. Stating and justifying the acceptability of your results
39. Expressing caution regarding the interpretation of results
40. Outlining undesired or unexpected results
41. Admitting limitations
42. Explaining and justifying undesired or unexpected results
43. Minimizing undesired or unexpected results
44. Expressing opinions and probabilities
45. Announcing your conclusions and summarizing content
46. Restating the results (Conclusions section)
47. Highlighting achievements (Conclusions section)
48. Highlighting limitations (Conclusions section)
49. Outlining possible applications and implications of your work
50. Future work already underway or planned by the authors
51. Future work proposed for third parties to carry out
52. Acknowledgements
53. Referring to tables and figures, and to their implications
54. Making transitions, focusing on a new topic
55. Referring backwards and forwards in the paper
56. Referring back to your research aim
57. Referring outside the paper

Tidak perlu ada kekhawatiran terjebak dalam plagiarisme karena frasa-frasa tersebut amat umum digunakan.




Jurnal Terindex Scopus Bidang Manajemen Bisnis – Maret 2017

Jurnal Terindex Scopus Bidang Manajemen Bisnis

Informasi tentang pembayaran dapat dilihat pada website jurnal yang bersangkutan. Meski beberapa jurnal diberi keterangan “free”, mungkin saja mereka meminta pembayaran setelah naskah direview dan diterima, atau penulis diminta untuk ikut dalam membership jurnal.
Sumber: SBM UUM




Penggunaan Tenses dalam Penulisan Ilmiah

Abstrak

Biasanya merujuk pada hasil penelitian, gunakan past tense.

Pendahuluan

  1. Present tense digunakan untuk menunjukkan bahwa penelitian terdahulu masih relevan.
  2. Present perfect tense digunakan untuk merujuk pada penelitian terdahulu yang masih berlaku (recency atau currency), baik yang bersifat positif maupun negatif.

Metode

  1. Untuk menjelaskan apa yang sudah dilakukan, gunakan simple past tense.  Biasanya digunakan passive voice.
  2. Untuk diagram dan gambar yang membantu menjelaskan mengenai apa yang telah dilakukan, gunakan present tense.

Hasil

  1. Dalam menjelaskan hasil secara rinci, gunakan past tense.
  2. Untuk diagram dan gambar yang dirujuk, gunakan present tense.

Diskusi

  1. Present tense digunakan untuk menjelaskan hasil yang signifikan.
  2. Past tense untuk meringkas hasil temuan, sedangkan untuk menginterpretasikan hasil digunakan present tense.

Kesimpulan

Dalam bagian ini temuan-temuan diringkas, implikasi studi dijelaskan, keterbatasan ditunjukkan, dan saran untuk riset yang akan datang disampaikan. Di sini digunakan kombinasi tenses.

University of Melbourne, Using tenses in scientific writing

Write That PhD

Menurut  Raakhimi Shuib




Bagaimana Memparafrasa (Paraphrase)

Dalam KBBI dikatakan bahwa parafrasa itu merupakan:

  1. Pengungkapan kembali suatu tuturan dari sebuah tingkatan atau macam bahasa menjadi yang lain tanpa mengubah pengertian
  2. Penguraian kembali suatu teks (karangan) dalam bentuk (susunan kata-kata) yang lain, dengan maksud untuk dapat menjelaskan makna yang tersembunyi.

 

Melakukan parafrasa (paraphrasing)

  1. Baca dan fokus pada inti yang hendak diambil.
  2. Diingat-ingat butir-butir penting yang dapat diidentifikasi selama membaca, dengan menggunakan kata-kata sendiri.
  3. Baca ulang, apakah ada poin-poin yang tertinggal.
  4. Poin-poin tersebut diringkas, gunakan kata-kata sendiri, disajikan secara logis.
  5. Jangan lupa menulis sumbernya.

 

Memprafrasa bukanlah

  1. Mengutip. Kutipan langsung dilakukan dengan menggunakan kata-kata yang persis sama dengan seumbernya, kata per kata. Harus disertakan dengan tanda kutip (“) serta nama pengarangnya.
  2. Meringkas, memadatkan tulisan pengarangnya.

 

Memparafrasa itu

Menjelaskan gagasan orang lain dengan menggunakan istilah yang berbeda.

 

Jangan,

  1. Jangan hanya mengganti kata dengan sinonim.
  2.  Jangan semata-mata menukar urutan kalimat/informasi.
  3. Jangan hanya menambah atau menghilangkan kata atau frasa.
  4. Jangan menambah frasa baru tetapi tetap mempertahankan sebagian besar frasa lama yang terdapat dalam sumber aslinya.
  5. Jangan lupa mengutip sumbernya.

 

Tips memparafrasa

  1.  Ubah pilihan kata.
  2. Gunakan kalimat sendiri.
  3. Gunakan thesaurus untuk membantu.
  4. Coba ubah struktur kalimat.

Sumber:
http://www.paraphraseexample.com/




Validitas Konstruk (Construct Validity)

Messick mengemukakan konsep validitas konstruk yang terdiri dari enam item.
1. Consequential- What are the potential risks if the scores are, in actuality, invalid or inappropriately interpreted? Is the test still worthwhile given the risks?
2. Content- Do test items appear to be measuring the construct of interest?
3. Substantive- Is the theoretical foundation underlying the construct of interest sound?
4. Structural- Do the interrelationships of dimensions measured by the test correlate with the construct of interest and test scores?
5. External- Does the test have convergent, discriminant, and predictive qualities?
6. Generalizability- Does the test generalize across different groups, settings and tasks?

wikipedia
Samuel Messick, “Validity of Psychological Assessment,” American Psychologist 50, no. 9 (1995): 741–49, doi:10.1037//0003-066X.50.9.741.




Negara dengan Jumlah Doktor Terbanyak

Pendidikan merupakan kunci dari pertumbuhan ekonomi. Banyak negara melakukan investasi pada sistem pendidikan tinggi dalam rangka menghasilkan gelar doktor.
Menurut OECD negara-negara yang banyak memiliki doktor adalah sebagai berikut.


Referensi
World Economic Forum. 2017. These countries have the most doctoral graduates




Daftar jurnal Scopus & yang diberhentikan Maret 2017

Scopus 2017

Daftar jurnal yang diberhentikan dari Scopus – Februari 2017

https://www.elsevier.com/__data/assets/excel_doc/0019/212275/Discontinued-sources-from-Scopus_Feb2017.xlsx




Kajian Pustaka dengan Menggunakan Perangkat Lunak

LR stabilo

Perahkah anda men”stabilo” berbagai makalah untuk membuat suatu tulisan, lalu ketika hendak menulis, lupa topik tertentu yang sudah dihighlight ada di mana ya? Sila simak penjelasannya di sini,
Untuk mengatasi hal tersebut, software ATLAS.ti dapat digunakan.
Versi percobaannya boleh diunduh gratis: http://atlasti.com/free-trial-version/
Adapun caranya seperti ini: Literature Review with ATLAS.ti

*

Video: klik




8 Alasan Ikut Konferensi Ilmiah

1. Bertemu dengan peneliti/profesor di bidangnya
2. Mengembangkan jejaring
3. Untuk yang baru lulus, kemungkinan memperoleh peluang kerja
4. Untuk konferensi yang baik, ada kemungkinan karya ilmiah diperiksa dan diberi masukan dengan teliti, sehingga    kualitasnya dapat diperbaiki
5. Memperoleh ide baru dari diskusi-diskusi dengan para peneliti
6. Jalan-jalan 🙂
7. Berpeluang mendapatkan penghargaan jika makalahnya bagus, sehingga dapat memperbaiki riwayat hidup
8. Memperbaiki makalah untuk publikasi jurnal

Thavamaran Kanesan




5 Negara paling Atas & Paling Bawah dalam Kualitas Publikasi

Data diambil dari database Scopus Elsevier, menunjukkan kuantitas dan kualitas riset berbagai negara. Indonesia termasuk negara yang jumlah artikelnya meningkat tajam, tapi kualitasnya turun.


Sumber:
Times Higher Education