12 ATURAN DALAM MENULIS MAKALAH ILMIAH




1.   Jangan mulai dengan kalimat ‘And’, ‘Also’, ‘But’, ‘So’, ‘Or’, ‘Even so’. tetapi gunakan ‘In addition’, ‘However’, ‘Hence’, ‘Consequently’, ‘Alternatively’, ‘Nevertheless’.

2.   Jangan mulai dengan kalimat ‘Therefore’. tetapi contoh, ‘We therefore…’.

3.   Jangan mulai dengan kalimat ‘Then’ or ‘Now’ kecuali jika itu adalah perintah.

4.   Jangan gunakan ‘don‘t’, atau negatif singkat lainnya seperti ‘isn’t’, ‘hasn’t’, ‘wasn’t’, etc. Use ‘does not’, ‘is not’, etc. instead.

5.   Jangan gunaan‘!’ or ‘&’ or ‘/’. Juga sangat tidak biasa dengan ‘?’ pada paper. Jangan mengajukan pertanyaan di paper kecuali Anda benar-benar tahu apa yang Anda lakukan.

6.   Jangan gunakan e.g. or i.e. or etc.

7.   Saat merujuk pada jumlah objek yang dapat dihitung, gunakan kata-kata alih-alih angka ketika jumlahnya kurang dari dua puluh. E.g. jangan tulis “we used 3 methods” – gunakan ini “we used three methods”.

8.   Jangan gunakan OK‘. gunakan‘acceptably’, ‘permissible’, ‘satisfactory’, etc instead.

9.   Jangan gunakan ‘got‘. use ‘obtained’.

10. Jika Anda dapat, coba gunakan kalimat pasif untuk beberapa saat ketika menggambarkan hasil Anda. Menggunakan ‘We’ dalam setiap kalimat agak
membosankan.

11. Daftarkan hal-hal dengan benar ‘and‘ antara dua item terakhir. E.g. jangan gunakan ini ‘we used three methods A, B, C.‘ seharusnya ‘we used three methods: A, B, and C.’ or ‘we used three methods, namely, A, B, and C.’

12. Anda tidak dapat menulis paragraf yang hanya terdiri satu kalimat.

Diolah dari berbagai sumber. Ada banyak aturan tetapi kami hanya mencantumkan
12 yang sering terjadi. Terima kasih. Semoga bermanfaat.

Amanda Villa




Pendekatan dalam Riset Bisnis

Research process started from interesting thought about the world around us.
There are some assumptions:
– How do we see the world?
– What kind of sort do we have to investigate?
– Can we collect evidence?
– How do we collect evidence?
– Is the evidence is different between you and me if we see the same thing?
Always remember that our thoughts and ideas don’t start from a blank sheet, they start from minds which already have certain beliefs and ideas.

Gibbon, 1994:
1. Knowledge created by academic
2. Knowledge created by researcher for practical purposes
3. Huff & Huff (2001): Knowledge produced by research to understand bigger picture in relation to society

Epistemology
What kind of knowledge is acceptable in a field of study and will drive research approaches.
1. Positivist position
2. Interpretivist position

Ontology
Epistemology focuses on the feature of knowledge, ontology looks deeper at the way researchers understand the world.
Ontology asks us to identify the assumptions we have about the world we are researching.
1. Objectivist view
2. Subjectivist view

Sue Greener, https://www.youtube.com/watch?v=e99BEYU7148




Materi Metode Kuantitatif/Operations Research

Bagi mereka yang sedang BELAJAR (tertarik secara sukarela atau terpaksa harus memenuhi SKS) metode kuantitatif (operations research, etc) yang terkait dengan topik-topik berikut TETAPI mengalami kesulitan memahami dari buku-buku teks, maka silakan download modul ringkas dan mudah tentang operations research (hanya 109 halaman) berikut.
164.100.133.129:81/econtent/uploads/operations_research.pdf
Pengalaman saya belajar metode-metode kuantitatif adalah “ketakutan mental (nyali ciut, dll) yang langsung memvonis diri kita TIDAK AKAN BISA/MAMPU”. Itu mindset yang SALAH sehingga membuat kita bermasalah terus-menerus ketika belajar metode kuantitatif.
Berusaha mencari sumber-sumber yang mudah dipelajari atau langsung berguru kepada ahlinya yang MUDAH menjelaskan dan memotivasi kita adalah jalan keluar terbaik untuk mengalahkan “ketakutan mental” itu.

Lesson 1 Introduction To Operation Research 1
Lesson 2 Models In Operations Research 3
Lesson 3 Introduction To Linear Programming 8
Lesson 4 L P Graphical Solution 10
Lesson 5 L P Simplex Method 14
Lesson 6 Simplex Method: Artificial Variable Techniques 20
Lesson 7 Sensitivity Analysis Using The Dual Simplex Method 23
Lesson 8 Group Discussion On The Topics Covered Till Date 26
Lesson 9 Transportation Problem 27
Lesson 10 Transportation Problem (Contd..) 29
Lesson 11 Degeneracy 32
Lesson 12 Assignment Problem 36
Lesson 13 Variations In The Assignment Problem 40
Lesson 14 Group Discussion/Quiz On Unit 2 Portions 43
Lesson 15 Sequencing Introduction 44
Lesson 16 Sequencing Introduction (Contd…) 46
Lesson 17 Replacement 54
Lesson 18 Replacement (Contd…) 57
Lesson 19 Queuing Theory 61
Lesson 20 Applicability Of Queueing Model To 66 Inventory Problems
Lesson 21 Group Discussion/Quiz On Unit 3 Portions 69
Lesson 22 Game Theory 70
Lesson 23 Game Theory Graphical Method 77
Lesson 24 Game Theory 80
Lesson 25 Group Discussion/Quiz On Unit 4 Portions 84
Lesson 26 Inventory Control 85
Lesson 27 Economic Ordering Quantity (Eoq) 88
Lesson 28 Economic Production Quantity And Economic 91 Order Interval
Lesson 29 Network Analysis-cpm 95
Lesson 30 Network Analysis-pert 98
Lesson 31 Group Discussion/Quiz On Unit 5 Portions 103
164.100.133.129:81/econtent/uploads/operations_research.pdf

Modul ringkas di atas HANYA digunakan sebagai PENGANTAR BELAJAR dari buku teks sesungguhnya yang menjadi referensi dalam pembelajaran mata kuliah operations research.

Sebagai misal di bagian akhir modul pengantar belajar di atas diberikan buku referensi klasik tentang Operations Research oleh Hamdi Taha.

Model pembelajaran metode-metode kuantitatif (Statistics, Mathematics, Operations Research, etc) dengan menyediakan terlebih dahulu Modul Pengantar Belajar yang RINGKAS dan MUDAH, setelah itu baru belajar berkelompok dan berdiskusi menggunakan buku-buku referensi yang pada umumnya sulit itu DAPAT ditiru dan dijadikan sebagai model yang sama di pendidikan (perguruan) tinggi Indonesia.

Silakan download buku Operations Research (Hamdi Taha, 8th Ed., 838 halaman) di sini:
www.m5zn.com/newuploads/2013/09/04/pdf/4dbf645d11b4d2f.pdf

Silakan tiru cara atau model perguruan tinggi di India mentransfer IPTEK kepada generasi muda (mahasiswa/i) mereka, yaitu: membuat Modul-modul Pengantar Belajar yang RINGKAS dan MUDAH, setelah itu baru mengajak mahasiswa/i berkelompok dan berdiskusi menggunakan buku-buku teks yang menjadi referensi.

JANGAN langsung memberikan buku-buku teks yang SULIT, apalagi JANGAN PERNAH menggunakan strategi dari dosen-dosen yang BUKAN ahli, yaitu: langsung menciptakan suasana KETAKUTAN dalam pembelajaran kepada mahasiswa/i agar TIDAK BERANI bertanya atau berdiskusi karena TAKUT tidak LULUS. Padahal itu sesungguhnya adalah STRATEGI dari pengajar yang TIDAK AHLI saja.

Bagaimana mungkin akan terjadi pembelajaran yang EFEKTIF pada suasana kelas yang penuh “KETAKUTAN”?

Silakan download materi pembelajaran operations research yang serupa di sini:
https://nandeeshreddy.files.wordpress.com/2014/04/cse-vi-operations-research-10cs661-notes.pdf

Mahasiswa yang cerdas dan melek informasi akan mencari solution manual dari buku-buku teks yang dipelajarinya. Khusus untuk Operations Research (Hamdi Taha, 8th Ed, 838 halaman) telah ada solution manual dan bisa download secara GRATIS dari penerbit, di sini:
(function() { var scribd = document.createElement("script"); scribd.type = "text/javascript"; scribd.async = true; scribd.src = "https://www.scribd.com/javascripts/embed_code/inject.js"; var s = document.getElementsByTagName("script")[0]; s.parentNode.insertBefore(scribd, s); })()

 

Salam SUCCESS.

Vincent Gaspersz




Hubungan Kepuasan dengan Loyalitas

Penjelasan, klik:

  1. Kepuasan dan loyalitas nasabah perbankan
  2. Satisfaction and loyalty



Kepemimpinan itu…

Kepemimpinan itu…

  1. Dimulai dari diri sendiri,
  2. banyak mendengar
  3. Dari atas ke bawah, sampaikan wawasan
  4. Dari bawah ke atas adalah untuk sehari-hari berkegiatan
  5. Bantu rekan-rekan dengan peningkatan sikap dan keterampilan
  6. Fikirkan bila berakhir jabatan, siapa yang akan meneruskan?




Seminar dan Loka Karya Kualitatif

Notula Semiloka
Burhan Bungin. 2019. Pemahaman Dasar Penelitian Kualitatif Indonesia
Andi Faisal Bakti. 2019. Desain Mixed Method
Sugiyono. 2019. Perdebatan di Sekitar Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif

Semiloka




Bagaimana Meningkatkan Kapasitas Modal Manusia

Modal manusia (human capital) terdiri dari keterampilan, pengetahuan dan kemampuan individu yang relevan dengan pekerjaannya. Hubungan antar berbagai sumber daya (manusia, informasi, fisik, dan keuangan) dapat ditunjukkan dengan gambar berikut.

                                                        Leveraging Human Capital

McGee, J., & Channon, D. F. (2005). The Blackwell Encyclopedia of Management: Strategic Management. Blackwell.




Managerial Economics: Ilmu “Sapu Jagad”

Managerial Economics:

Ilmu “Sapu Jagad” agar Berkompetensi dalam Pembuatan Keputusan Ekonomi dan Manajemen

Oleh: Vincent Gaspersz, Lean Six Sigma Master Black Belt & Certified Management System Lead Specialist

Banyak lulusan dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Fakultas Teknologi Industri (Teknik dan Manajemen Industri), maupun Program Pascasarjana Magister Manajemen (MM) atau Magister Teknik Industri (MT) yang seperti “kebingungan” ketika memasuki dunia PRAKTEK, seperti TIDAK TAHU apa-apa dalam membuat keputusan-keputusan manajerial yang berkaitan dengan bisnis, industri, ekonomi pembangunan, dll. Ketika disajikan data ekonomi dan bisnis, mereka seperti tidak memiliki “ilmu” apa-apa, padahal semua ilmu ekonomi (mikro dan makro), statistika, manajemen produksi, finance, accounting, marketing, decision making, dll telah dipelajari ketika mereka kuliah di perguruan tinggi.

FAKTA di atas menunjukkan bahwa meskipun kita telah belajar banyak mata kuliah TETAPI apabila pola berpikir kita ketika belajar setiap mata kuliah itu dilakukan secara PARSIAL (tidak terintegrasi dalam pola pikir SISTEM), maka tidak ada manfaat apa-apa dalam PRAKTEK di dunia nyata.

Lulusan pendidikan tinggi di atas, jika bingung ketika akan membuat keputusan-keputusan manajerial, maka saya meyakini “HAMPIR PASTI” mereka tidak pernah belajar Managerial Economics (Ekonomi Manajerial) dan/atau TIDAK MEMAHAMI secara benar serta TIDAK BERKOMPETENSI untuk mempraktekan Mangerial Economics (Ekonomi Manajerial) dalam dunia nyata untuk berbagai pembuatan keputusan ekonomi dan manajemen apa saja!

Jika demikian, apa itu Managerial Economics (Ekonomi Manajerial) yang sesungguhnya? Ekonomi Manajerial (Managerial Economics) bertujuan memberikan suatu kerangka kerja untuk menganalisis keputusan-keputusan manajerial. Paling sedikit Managerial Economics mengintegrasikan sekaligus sembilan mata kuliah inti di perguruan tinggi menjadi satu sistem pembuatan keputusan terintegrasi dalam bidang ekonomi dan manajemen (apa saja). Ke-9 mata kuliah inti itu adalah:
1. Ekonomi Makro (Macroeconomics)
2. Ekonomi Mikro (Microeconomics)
3. Matematika (Mathematics)
4. Statistika (Statistics)
5. Solusi Masalah & Pembuatan Keputusan (Problem Solving & Decision Making)
6. Manajemen Produksi dan Operasi (Production and Operations Management)
7. Manajemen Keuangan (Financial Management)
8. Manajemen Akuntansi dan Biaya (Accounting & Cost Management)
9. Manajemen Pemasaran (Marketing Management)


Daripada belajar ilmu-ilmu pengetahuan secara parsial yang TIDAK bermanfaat dalam dunia nyata (PRAKTEK), mengapa kita tidak mendesain saja kurikulum khusus untuk memperbanyak ilmu pengetahuan terintegrasi dalam sistem seperti: Ilmu “Sapu Jagad” Managerial Economics (Ekonomi Manajerial) yang bila perlu diberikan dalam bentuk: Pengantar Ekonomi Manajerial, Ekonomi Manajerial 1, Ekonomi Manajerial 2, Ekonomi Manajerial 3, Kapita Selekta Kasus-kasus Ekonomi Manajerial, dll.

Dengan demikian seorang lulusan perguruan tinggi dalam bidang Ekonomi, Manajemen, Teknik dan Manajemen Industri, akan berkompetensi menjadi manajer, karena tugas utama manajer adalah membuat keputusan yang mampu meningkatkan kinerja dari organisasi.

Pembelajaran Managerial Economics (Ekonomi Manajerial) sampai TUNTAS, apalagi ditambah metode pembelajaran modern: Problem-based Learning, akan menghasilkan lulusan S1 maupun S2 yang RUUUUAAARRR BIASA karena mampu berkompetisi secara global. Manajer di era informasi sekarang ini dituntut untuk MAMPU membuat keputusan yang EFEKTIF melalui “think through the problem” and “speak with data”!

Penggabungan 9 mata kuliah dalam sistem terintegrasi BUKAN parsial. Jika pengelola jurusan/fakultas ekonomi/manajemen/teknik industri adalah orang-orang yang memahami kebutuhan dunia nyata, maka mata kuliah managerial economics diberikan pada semester setelah 9 mata kuliah itu diberikan. Jika lebih cerdas lagi, maka 9 dosen mata kuliah akan dikumpulkan untuk pelatihan ekonomi manajerial, kemudian silabus setiap mata kuliah parsial dari 9 mata kuliah itu dirombak secara total agar semua bermuara pada pembentukan KOMPETENSI dalam managerial economics. Dengan demikian jangan ada lagi dosen matematika/statistika/teori ekonomi mikro/teori ekonomi makro/dst yang mengajar matematika/statistika/teori ekonomi mikro/teori ekonomi makro/dst TETAPI tidak berkaitan dengan managerial economics problems/issues. Demikian pula dosen-dosen mata kuliah yang lain tidak mengajar hal-hal yang tidak berkaitan dengan managerial economics problems/issues.

Jika lebih lebih cerdas lagi (cerdas kuadrat), maka semua mata kuliah dibuatkan modul pembelajaran ditambah case studies yang sesuai dengan penerapan baik pada kasus lokal (daerah) atau kasus nasional. Jika lebih lebih lebih cerdas lagi (cerdas kubik-pangkat tiga), maka metode pembelajaran berbasiskan Managerial Problem-based Learning melalui pembentukan kelompok-kelompok mahasiswa berukuran 4-5 orang untuk mendiskusikan kasus-kasus tentang managerial economics problems/issues. Jika lebih lebih lebih lebih cerdas lagi (cerdas pangkat empat), maka penulisan skripsi/tesis menggunakan studi kasus dalam managerial economics problems/issues. Hal itu baru rrruaaar biasa (lebih dari luar biasa). Tks.

Salam SUCCESS.

Vincent Gaspersz

 




Teknik Delphi: Membangun Konsensus

Teknik Delphi digunakan secara luas untuk mengumpulkan data dari responden dalam bidang keahliannya. Teknik ini dirancang untuk mencapai kesepakatan pendapat atas sutau masalah riel secara spesifik. Proses Delphi diterapkan pada berbagai bidang studi seperti perencanaan program, evaluasi kebutuhan, penentuan kebijakan, serta penggunaan sumber daya. Dalam teknik ini digunakan rangkaian kuesioner yang disampaikan kepada panel ahli dalam beberapa putaran.

1. Slide Teknik Delphi

2. Artikel: Chia-Chien Hsu and Brian A. Sandford, “The Delphi Technique: Making Sense of Consensus,” Practical Assessment, Research & Evaluation 12, no. 10 (2007): 1–8.

3. Harold A. Linstone and Murray Turoff, “The Delphi Method – Techniques and Applications,” The Delphi Method – Techniques and Applications, 2002, 1–616, doi:10.2307/1268751.

 




Research Onion

Saunders, Lewis, & Thornhill (2009) mengemukakan research onion dalam memahami metodologi penelitian. Dari filsafat hingga teknik dan prosedur diumpamakan seperti bawang, lalu ada lapisan-lapisannya yang meliputi.

  1. Philosophy
  2. Approaches
  3. Strategies
  4. Choices
  5. Time horizon
  6. Techniques & procedures

 

No automatic alt text available.
Saunders, M., Lewis, P., & Thornhill, A. (2009). Research methods for business students (5th ed.). Essex, England: Pearson Education Limited.