Lanjutan Pembahasan CAR

Modal Inti (Tier 1) terdiri dari :

1. Modal Disetor

2. Agio Saham

3. Modal Sumbangan

4. Cadangan Umum

5. Cadangan Tujuan

6. Laba Ditahan Setelah Diperhitungkan Pajak

7. Laba Tahun2 Lalu Setelah Diperhitungkan Pajak

8. Rugi Tahun-Tahun Lalu (-/-)

9. Laba Tahun Berjalan Setelah Diperhitungkan Pajak (50%)

10. Rugi Tahun Berjalan (-/-)

Sub total

11. Goodwill (-/-)

12. Kekurangan Jumlah PPAP dari Jumlah yang seharusnya dibentuk (-/-)

Jumlah Modal Modal Inti (Tier1)

Referensi : Selamet Riyadi, Banking Assets And Liability Management, Edisi Ketiga, Lembaga Penerbit FE UI, 2006

 

Modal Pelengkap, terdiri dari :

1. Cadangan Revaluasi Aktiva Tetap

2. PPAP (maksimum 1,25% dari ATMR)

3. Modal Pinjaman

4. Pinjaman Subordinasi (Maksimum 50% dari Jumlah Modal Inti)

Jumlah Modal Pelengkap

( Jumlah Modal Pelengkap diperhitungkan Maksimum 100% dari Jumlah          Modal Inti)

Jumlah Modal ( Modal Inti + Modal Pelengkap)

MODAL MINIMUM ( 8% x Jumlah ATMR)

Jumlah ini bandingkan dengan Jumlah Modal yang ada, terjadi kekurangan atau kelebihan, artinya dibawah 8% atau diatas 8%.

Untuk memudahkan pemahaman mengenai pengaruh CAR terhadap ROE, berikut contoh kasus yang terjadi di Bank ABFI.

Contoh Kasus

Bank ABFI memiliki total Modal sebesar IDR. 5,75 triliun terdiri dari Modal Inti (Tier 1)  sebesar IDR. 2,75 trilun di dalamnya termasuk Laba Tahun Berjalan setelah Pajak sebesar IDR. 500 milyar. Modal Pelengkap sebesar IDR. 3 trilun termasuk Pinjaman Subordinasi sebesar IDR. 1 triliun. ATMR sebesar IDR. 50 trilun.

1. Berdasarkan data-data tsb. Hitung  CAR Bank  ABFI

2. Karena adanya ekspansi Kredit sebesar 10 triliun, mengakibatkan                      kenaikan  ATMR menjadi IDR. 60 triliun, berapa besarnya CAR setelah            adanya   ekspansi Kredit tsb.

Modal Inti                                       IDR. 2,75 triliun

Laba Tahun Berjalan 50%         IDR. 0,25 trilun

Jumlah Modal Inti                                                            IDR. 2,5 triliun

Modal Pelengkap (Maks.100% dari Modal Inti)   IDR. 2,5 triliun

Jumlah Modal                                                                     IDR. 5 triliun

===========

Jika terjadi kenaikan Kredit sebesar IDR. 10 triliun, ini berarti akan meningkatkan Pendapatan Operasional Bank berupa Pendapatan Bunga, yang pada akhirnya akan mempengaruhi ROE Bank yaitu terjadi kenaikan ROE karena adanya kenaikan Pendapatan Bunga. Kenaikan Kredit Kredit juga berdampak pada kenaikan ATMR, Bobot Risiko Kredit bisa 100%, berarti ATMR-nya akan naik sebesar IDR.10 triliun.

Jadi rasio CAR (setelah adanya kenaikan ATMR)

5 triliun

—————- X 100% = 8,33%

60 triliun

Jadi dapat disimpulkan, jika terjadi penurunan CAR akan berdampak pada naiknya Pendapatan Bunga dan akan mempengaruhi ROE (ROE naik). Demikian pula bila terjadi sebaliknya.

Selamat membuat kajian




CAR (Capital Adequacy Ratio)

Modal merupakan  faktor utama bagi suatu bank untuk dapat mengembangkan pertumbuhan usahanya. Pemenuhan kebutuhan Rasio Modal Minimal Bank atau dikenal CAR ditentukan oleh BIS (Bank for International Setlement) sebesar 8%. Rasio CAR diperoleh dengan menggunakan rumus : (Modal : ATMR) x 100%. Modal terdiri dari Modal Inti (Tier 1) dan Modal Pelengkap (Tier 2), dimana besarnya Modal Pelengkap yang diperhitungkan maksimal 100% dari besarnya ModaL Inti. Jika dimasukan risiko pasar dan risiko operasional, maka kedua risiko ini akan menambah ATMR.

Awal ketentuan yang dibuat oleh BIS ini tidak mengikat, tetapi akhirnya hampir seluruh Bank Sentral di dunia mengadopsi ketentuan BIS, di Indonesia Bank Indonesia menerapkan ketentuan ini melalui PBI menjadi KPMM (Kewajiban Pemenuhan Modal Minimum) sebesar 8%, yang secara bertahap akan disesuaikan dengan kondisi perbankan di Indonesia dan perbankan Interasional.

Tulisan ini dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan peneliti yang terkait dengan variabel CAR sebagai salah  variabel indenpenden yang mempengaruhi ROE dan atau ROA. Hampir sebagian besar penelitian mengindikasikan bahwa jika CAR (rasio CAR) naik maka ROE dan atau ROA akan naik, berpengaruh signifikan positif. Padahal seharusnya tidaklah demikian, jika CAR naik maka ROE dan atau ROA akan turun atau jika CAR turun maka ROE dan atau ROA akan naik.

Mengapa demikian? kembali ke rumus rasio CAR dimana Modal dibagi ATMR  kemudian dikalikan 100% = minimal 8%. ATMR adalah Aktiva Tertimbang Menurut Risiko, dimana Aktiva yang memiliki bobot risiko paling besar adalah Kredit, Kredit juga memberikan kontribusi pendapatan yang paling besar bagi Bank. Artinya jika Kredit naik maka pendapatan bank akan naik, berarti ROE dan atau ROA akan naik. Dengan naiknya Kredit berarti akan menaikan total ATMR, yang berarti juga akan menurunkan CAR. Nah atas dasar pemikiran itulah maka yang benar adalah bahwa jika CAR naik maka ROE dan atau ROA akan turun, demikian pula jika terjadi sebaliknya. Namun demikian Aktiva lainnya yang memiliki bobot risiko 100% adalah Fixed Assets dan Aset-aset lainya yang tidak memberikan kontribusi pendapatan bagi bank, jadi jika kenaikan ATMR karena diakibatkan oleh kenaikan aset pada kelompok ini maka dapat dibenarkan bahwa jika CAR naik maka ROE dan atau ROA akan naik demikian pula jika CAR turun maka ROE dan atau ROA akan turun karena penggunaan dana bank yang tidak memberikan kontribusi pendapatan operasional bank.

Selamat beraktivitas dan mengembangkan ilmu pengetahuan untuk kemajuan bersama.