25 of The Most Inspiring Books Everyone Should Read

http://www.inc.com/christina-desmarais/25-of-the-most-inspiring-books-everyone-should-read.html?cid=sf01001&sr_share=twitter




Inspirasi Investasi




Daftar Investasi yang Tidak Terdaftar dan Tidak di Bawah Pengawasan OJK




Sustainability Report

Global Reporting Initiative (GRI) merupakan salah satu organisasi internasional yang berpusat di Amsterdam, Belanda. Aktivitas utamanya difokuskan kepada pencapaian transparansi dan pelaporan suatu perusahaan melalui pengembangan standar dan pedoman pengungkapan sustainability report.
Global Reporting Initiative mendefinisikan sustainability report sebagai praktik dalam mengukur dan mengungkapkan aktivitas perusahaan sebagai tanggung jawab kepada seluruh stakeholders mengenai kinerja organisasi dalam mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan. Sustainability report akan menjadi salah satu media untuk mendeskripsikan pelaporan ekonomi, lingkungan dan dampak sosial (seperti halnya konsep triple bottom line, pelaporan CSR, dsb).
Sustainability report juga digunakan oleh institusi pemerintah misalnya kementerian lingkungan untuk membuat penilaian atas kinerja perusahaan terhadap lingkungan dalam setiap pelaporan organisasi. Seperti halnya di Indonesia, peraturan dalam pengungkapan sustainability report dapat ditemukan dalam aturan yang dikeluarkan oleh Bapepam-LK (saat ini OJK) dan Undang-undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Pengungkapan sustainability report dalam aturan yang telah ditetapkan berupa laporan yang berdiri sendiri, meskipun masih banyak pengimplementasian sustainability report yang diungkapkan bersamaan dengan laporan tahunan suatu perusahaan (Gunawan, 2010).
Pengungkapan sustainability report yang sesuai dengan GRI (Global Reporting Initiative) harus memenuhi beberapa prinsip. Prinsip-prinsip ini tercantum dalam GRI-G3 Guidelines, yaitu keseimbangan, dapat dibandingkan, akurat, urut waktu, kesesuaian dan dapat dipertanggungjawabkan. Adapun pengungkapan standar dalam Sustainability report menurut GRI-G3 Guidelines terdiri dari:
1. Ekonomi yaitu menyangkut dampak yang dihasilkan perusahaan pada kondisi ekonomi dari stakeholders dan pada sistem ekonomi di tingkat lokal, nasional, dan global.
2. Lingkungan yaitu menyangkut dampak yang dihasilkan perusahaan terhadap makhluk di bumi, dan lingkungan sekitar termasuk ekosistem, tanah, udara, dan air.
3. Hak Asasi Manusia, yaitu adanya transparansi dalam mempertimbangkan pemilihan investor dan pemasok/kontraktor. Dalam melaksanakan kegiatannya, perusahaan harus senantiasa memperhatikan kepentingan pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya berdasarkan asas kewajaran dan kesetaraan.
4. Masyarakat, yaitu memusatkan perhatian pada dampak organisasi terhadap masyarakat dimana mereka beroperasi, dan mengungkapkan bagaimana risiko yang mungkin timbul dari interaksi dengan lembaga sosial lainnya.
5. Tanggung jawab produk, yaitu berisi pelaporan produk yang dihasilkan perusahaan dan layanan yang secara langsung mempengaruhi pelanggan, yaitu kesehatan dan keamanan, informasi, pelabelan, pemasaran dan privasi.
6. Sosial, yaitu berisi kegiatan sosial yang dilakukan oleh perusahaan, apa saja yang sudah dilakukan dan bagaimana kegiatan tersebut dilakukan.




Self Reminder

Tulisan menarik dari penulis yg “hebat”, semoga bermanfaat dan bisaa menjadi reminder buat kita semua ?

*Pilu Hati

Kita berfoto di depan mobil mewah, diposting di media sosial, lantas menulis: “Hidup sederhana itu sangat membahagiakan. Mobil baru nih, yang Alphard kemarin sih sudah nggak bagus modelnya.”

Kita berfoto dengan latar seluruh kemewahan, marmer kemilau, kursi mewah, diposting di media sosial, lantas dengan caption: “Alhamdulillah, meski keluarga saya kaya raya, penghasilan bisa 200 juta per bulan, hidup apa-adanya itu ternyata membahagiakan. Lihat, tas yg saya pakai ini cuma Rp 100.000, tapi tetap bagus, loh. Di lemari sih ada yang puluhan juta.”

Kita berfoto sedang pesiar di LN, persis di depan menara Eiffel, diposting di media sosial, lantas dengan tulisan: “Bukan perjalanannya yang penting, bukan foto2nya, tapi pengalamannya, pemahaman baiknya. Kemarin di London, besok di New York, saya sudah mengunjungi 12 negara, 40 kota, rencananya sih mau naik kapal pesiar, wow….”

Kita memfoto lemari buku2 kita yang penuh sesak, kita tunjukkan seluruh koleksi buku2, termasuk menunjukkan tempat kuliah, lantas diposting: “Orang berilmu itu bicara sesuai pengetahuan. Orang bodoh bicara semau mulutnya. Ini koleksi sedikit, kemarin pas saya di Universitas XYZ, buku2nya lebih banyak lagi. Juga pas belajar di abc, di Eropa, di Amerika. Ah, apalah arti baca buku 2.000 buku.”

Pamer di jaman sekarang sudah masuk versi baru. Sudah di upgrade semua. Kita bahkan tidak paham lagi perbedaannya, bahkan boleh jadi, kita merasa sedang berbuat baik, amat mulia, saat sedang sibuk pamer.

Selamat datang di gemerlap etalase pamer sedunia. Saat kita tidak bisa menahan diri untuk mengumumkan apapun “milik kita”. Termasuk hal yang sangat personal, besok2, orang akan memposting slip gaji, kuitansi pembelian perhiasan, apapun itu, agar hatinya puas. Karena kita jelas sudah pamer kamar, toilet, rumah, sedang di mana, dsbgnya. Pamer makanan? Wah, itu sudah sejak lama. Semua kehidupan kita diumumkan, jika tidak posting foto dalam periode tertentu, tidak mengumumkan lagi ngapain, rasa2nya kurang hidup ini. Pusing kepalanya.

Selamat datang di jaman modern. Saat kita merasa kebahagiaan datang dari pujian2 orang lain. Entah kenapa, nafsu artis, pengin jadi selebritis itu ada di hati kita. Bukannya berkutat dengan prestasi, karya, kita lebih berkutat dengan komentar orang, like, komen, semakin banyak yang memuji, semakin senang rasanya. Berkerumun, persis seperti lalat mengerumuni bangkai.

Selamat datang!

Dan selamat tinggal hidup bahagia

Repost : Tere Liye




Pedoman Penyusunan Manual SPMI

pedoman-penyusunan-manual-spmi

Sumber : TOT SPMI Kopertis III September 2016




Penyusunan Standar SPMI

penyusunan-standar-spmi

Sumber : TOT SPMI Kopertis Wilayah III




Mengapa Kurikulum Harus Direvisi?

MENYELARASKAN KURIKULUM DENGAN KKNI

Sumber : Materi Pelatihan PEKERTI (Program Pengembangan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional) 2014