My First Unaccompanied Minor Experience

Pagi itu, jam 8 aku berangkat dari Magelang ke Yogyakarta bersama budeku naik bus Damri, angkutan khusus ke bandara. Perjalanan membutuhkan waktu kurang lebih 1 jam, membuatku mengantuk dan tidur. Menjelang bandara, bude membangunkanku untuk bersiap-siap turun.

di bis

Memasuki bandara Adi Sucipto, aku agak deg-degan sebenarnya, karena baru pernah naik pesawat sendiri tanpa orang tuaku. Aku juga takut pesawatnya jatuh, ih sereeem…. bisa mati aku. Bude meyakinkanku bahwa perjalanan hanya 1 jam 20 menit, aman, dan ibuku sudah menungguku di bandara Soeta Jakarta.

siap berangkat

Bude mengantarkanku untuk check in dan menungguiku sampai ada petugas dari Batik Air menemuiku dan siap mengantarkanku ke ruang tunggu. Mba Monik namanya. Dia memintaku memakai kalung tanda UM.Setelah mendapat banyak pesan dari bude, akupun berpisah dengan bude, “dadah bude….. makasih ya liburannya, besok aku ke sini lagi ya..”

kalung UM

Aku mengikuti mbak Monik ke ruang tunggu, dan duduk menunggu sampai kemudian ada petugas lain yang mengantarkanku ke pesawat. Aku duduk sendiri, dan selama perjalanan aku hanya menonton tv “just for laugh gags” dan makan snack. Sampai akhirnya aku mendarat di Soeta. Aku menunggu semua penumpang turun, seperti pesan bude dan pramugarinya. Karena paling akhir, membuat banyak orang bertanya-tanya padaku apakah benar aku sendiri, dimana ibuku, rumahku, sekolahku dan lain-lain. Ada juga orang yang mengatakan aku anak ilang. “uh aku cuek aja”. Ada juga bule yang bertanya “are you alone?” dan aku hanya jawab “yes ”. keluar terakhir juga membuatku bertemu dengan pilot pesawat. Dia menyapaku dengan ramah. Lalu seorang petugas mengantarkanku turun pesawat.

tiba di soeta

Yeay….. ketemu ibuku…..Tapi aku rindu liburan di Magelang. Aku janji kapan-kapan akan ke sana lagi tanpa menunggu ibuku libur, karena aku sudah berani naik pesawat sendiri.

baca juga : http://dosen.perbanas.id/unaccompanied-minor/




Unaccompanied Minor

foto

Anak-anak libur, sementara kita sibuk dengan kejar tayang kerjaan tiada ujungnya. Gimana yaaaa….. Mau maksa anak untuk tinggal di rumah, kasian juga ya…. Rasanya ga adil saat dia habis ujian dan belajar terus-terusan saat sekolah, dan liburan hanya di rumah saja. Belum lagi yang bikin khawatir adalah karena kita sibuk, dia akan berhari-hari hanya sibuk dengan gadgetnya. Hadeeeeehhhhh….   Tapi mau cuti nemenin anak liburan kok ga mungkin banget ya… kebayang wajah si bos kalo kita pamit cuti hihihi seraaaam hahahah.

Pernah dengar Unaccompanied Minor (UM)? Ini adalah layanan penerbangan anak tanpa didampingi orang tua. Beberapa maskapai domestic menyediakan fasilitas ini, seperti garuda Indonesia, Citilink, Lion Air, Batik Air, Air Asia. Maskapai internasional juga banyak yang menyediakan fasilitas tersebut.

Saya ingin berbagi pengalaman dengan UM ini. Ketika anak saya, laki-laki 10 tahun libur panjang, dan menghabiskan liburannya di rumah kakak saya di Magelang, Jawa Tengah. Awalnya saya berpikir harus menjemputnya, lalu kami bersama-sama ke Jakarta. Namun karena satu lain hal, saya tidak bisa menjemputnya.

Saya tawarkan UM ini pada anak saya, lalu dia menyetujuinya meskipun sempat ragu pada awalnya. Alhamdulillah, dia berhasil melewati kecemasannya dan menjadi mandiri untuk pulang ke Jakarta sendiri.

Jika anda mengalami hal yang sama dengan saya, apa yang harus anda persiapkan?

1. Pastikan anak anda mampu secara fisik dan psikologis untuk melakukan perjalanan sendiri.

Sebagai orang tua anda pasti lebih paham kondisi anak anda. Apakah anak anda sangat bergantung pada anda? Apakah anak anda tergolong mandiri? Apakah anak anda mudah beradaptasi dengan lingkungan baru? Apakah anak anda bisa berkomunikasi baik dengan orang lain? Apakah anak anda kuat membawa perbekalannya? Apakah anak anda sehat? Dan banyak lagi yang bisa menjadi indicator anak anda mampu melakukan perkalanan sendiri.

2. Carilah informasi yang lengkap mengenai maskapai-maskapai yang menyediakan fasilitas UM.

Anda dapat browsing internet atau menelepon customer service masing-masing maskapai untuk memastikan bagaimana prosedur dan aturan UM di maskapai tersebut. Pilihlah maskapai yang membuat anda nyaman.

3. Tanyakan kesediaan anak anda.

Tidak semua anak akan langsung menyatakan bersedia untuk terbang sendiri. Rasa takut, bingung, cemas, adalah hal yang wajar. Anda bisa menjelaskan mengapa dia harus melakukan itu, pengalaman apa yang akan diperolehnya. Anda mungkin bisa memberi tantangan pada dia, bahwa dia hebat jika bisa terbang sendiri atau dia akan mendapatkan hadiah jika berani. Anda juga bisa mencari beberapa kisah pengalaman UM di internet, agar anak anda mempunyai gambaran yang jelas.

4.  Reservasi tiket pesawat.

Untuk pembelian tiket UM, tidak dapat dilakukan melalui internet, namun harus melali customer service dari maskapai tersebut. Anda harus menginformasikan nama lengkap dan no telepon orang yang akan mengantar dan menjemput anak anda di bandara. Maskapai akan mengembalikan anak anda ke posisi keberangkatan jika tidak menemukan orang yang menjemput sesuai informasi awal.

5.  Jelaskan kepada anak anda prosedur dan apa saja yang harus dilakukan dan jangan dilakukan.

Anda bisa mengingatkan bahwa anak anda hanya boleh mengikuti petugas yang telah ditunjuk oleh maskapai tersebut, tidak boleh dengan orang asing. Anda juga bisa mengingatkan untuk tidak menggunakan gadget saat take off dan landing, mengingat barang bawaannya, tata cara di pesawat, dll.

6. Temani anak anda check in

Informasikan kepada petugas bahwa anak anda harus terbang sendiri (UM), bantu anak untuk mengisi form UM.

7.  Titipkan anak anda kepada petugas yang ditunjuk oleh maskapai untuk menemani anak anda.

 

Lanjutkan membaca pada http://dosen.perbanas.id/my-first-unaccompanied-minor-experience/




Churros

churros 2

Buat kamu yang sering nongkrong di café, tentu kenal dengan jajanan spanyol yang lagi ngehit ini. Ya, Churros emang menu yang banyak kita jumpai di café-café, cocok untuk teman ngopi, the, atau jus buah kesukaanmu. Rasanya ga terlalu manis, kalo gue bilang si kaya donat atau roti goreng gitu lah…..

Hmmmm…. Malam minggu gini, hujan pula, kayaknya asyik juga ngemil churros sambil nonton tv, sambil curcol, sambil diapelin, baca novel, atau baca jurnal hahahhaha. Bikin yuk, gampang koook…..

Siapin bahan-bahannya dulu yaaa….

125 gr margarin, gue si pake Blue Band

200 ml air

¼ sdt garam

1 sdm gula pasir

150 gr tepung terigu protein tinggi (kalo dari Bogasari ya oilih yang merk Cakra kembar) yang sudah diayak

3 butir telur

Minyak goreng secukupnya

Gula halus secukupnya (jika suka)

Keju parut secukupnya (jika suka)

Cara membuatnya:

Pertama kamu masukkan margarin, garam, gula, air di panci, rebus hingga mendidih. Masukkan terigu sedikit demi sedikit sambil diaduk2 hingga kalis. Matikan kompor, tunggu sejenak hingga hangat. Masukkan telur satu persatu dan aduk hingga tercampur. Masukkan adonan pada plastic segitiga (yang biasa buat menghias tart, tapi kalo ga ada ya pake plastik biasa aja). Agar bentuknya bergelombang sama persis dengan yang di café-café, pasangkan spuit bintang di ujung plastic. Panaskan minyak di atas Teflon wajan berpermukaan datar agar churros berbentuk lurus memanjang. Goreng sampai kecoklatan dengan api sedang.

Taraaaa….. siap disajikan dengan taburan gula halus atau keju di atasnya.

 

Nah makannya enaknya pake saus ni….. bikin saus coklatnya yuuuk….. gampang banget niiii

Siapkan :

100 gr dark chocolate

½ cangkir susu cair

2 sdm gula pasir

1 sdm unsalted butter

½ sdm maizena

Caranya, campur semua bahan, rebus di atas api kecil, hingga coklat meleleh, tercampur semua, dan meletup-letup. Dinginkan, lalu siap dihidangkan…..

churros 1Selamat mencoba…..

 

 

 

 




Game Theory 1

catur

Game theory adalah suatu studi mengenai model matematika yang menggambarkan adanya interaksi antara kedua pemain yang merupakan individu yang rasional, dimana terdapat interdependensi antara strategi-strategi pemain. Setiap strategi akan memberikan konsekuensi yang berbeda bagi pemain itu sendiri maupun pemain lainnya.  Strategi yang optimal yang dipilih didasarkan pada ekspektasi pemain atas apa yang pemain lain lakukan. Pada prakteknya, game theory ini banyak digunakan sebagai sebagai metode pengambilan keputusan pada ilmu ekonomi, ilmu politik, dan psikologi.

Pada artikel Game Theory 1 ini, akan dijelaskan dasar dari Game Theory, yaitu elemen apa sajakah yang harus dipenuhi, dan bentuk-bentuk game theory.

Elemen Game Theory

Dalam game theory, terdapat beberapa elemen yang harus ada, yaitu:

  1. Pemain

Pemain merupakan pihak-pihak (dapat merupakan individu ataupun organisasi) yang bertindak dalam pengambilan keputusan dalam suatu game.  Setiap pemain mempunyai kemampuan untuk memilih sekumpulan aksi yang dilakukannya.

  1. Peraturan

Dalam suatu game, harus terdapat peraturan yang menjelaskan pemain mana yang harus bermain, kapan pemain harus bermain, dan apa yang diketahui oleh pemain tersebut ketika bermain, dan aksi apa yang pemain lakukan.

  1. Strategi

Strategi merupakan aksi yang dapat dilakukan oleh pemain. Stretegi optimal merupakan strategi yang memaksimalkan ekspektasi pay off pemain

  1. Pay off

Setiap strategi yang diambil pemain akan memberikan konsekuensi berupa pay off yang akan diperoleh pemain.  Pay off digambarkan dengan utilitas yang diperoleh pemain untuk masing-masing strategi yang diambil.  Dapat berupa nilai, jumlah uang tertentu, prestise, emosi, maupun risiko.

Prisoner’s Dilemma

Model game Prisoner’s Dilemma ini merupakan salah satu model yang terkenal dalam Game Theory.  Model yang diperkenalkan A.W. Tucker pada tahun 1940 an menggambarkan situasi dimana terdapat dua orang yang disangka melakukan kejahatan yang diperiksa secara terpisah.  Dalam upaya untuk mencari siapa pelaku kejahatan dan mengupayakan agar kedua orang tersangka mengaku, maka polisi yang memeriksa menyatakan bahwa jika seorang tersangka mengaku sedangkan tersangka lainnya tidak mengaku, maka tersangka yang mengaku akan diberi potongan hukuman selama 7 tahun dan tersangka yang tidak mengaku akan dihukum selama 8 tahun.  Jika kedua tersangka sama-sama mengaku, maka masing-masing akan dihukum selama 4 tahun.  Namun jika keduanya tidak mengaku, maka polisi tidak mempunyai cukup bukti untuk menghukum mereka, sehingga masing-masing akan diberi hukuman selama 2 tahun.

Game ini dapat digambarkan dalam bentuk matrik dan dalam bentuk pohon game, yang akan dijelaskan maing-masing secara berurutan berikut ini.

Bentuk Matrik

Dalam bentuk matrik, game dilakukan secara bersama-sama dan masing-masing pemain tidak mengetahui strategi mana yang diambil oleh pemain lainnya. Kondisi game seperti ini disebut dengan metode simultan.   

Gambar 1. Bentuk Matrik Game dari Prisoner’s Dilemma

tabel 1

Gambar 1 menjelaskan bahwa terdapat dua orang pemain, yaitu pemain 1 dan pemain 2.  Masing-masing pemain mempunyai dua strategi, yaitu mengaku dan tidak mengaku.  Pay off dari masing strategi pemain dinyatakan dalam angka negatif untuk menggambarkan berkurangnya utilitas yang dirasakan pemain jika mengambil suatu strategi.  Pay off dituliskan secara berurutan dengan aturan bahwa pay off pertama merupakan pay off dari pemain 1, yang diikuti oleh pay off pemain 2.

Dalam upaya mencari strategi optimal masing-masing pemain mempertimbangkan strategi apa yang diekspektasikan diambil oleh pemain lainnya, dengan pertimbangan rasional, yaitu bahwa masing-masing pemain pasti akan mengambil pay off yang memberikan ulititas terbesar.

Sekarang kita coba berpikir secara logis mengenai strategi yang diambil oleh masing-masing pemain.  Bagi pemain 1, dengan mempertimbangkan jika pemain 2 mengambil strategi mengaku, maka pemain 1 secara rasional akan mengambil strategi mengaku karena memberikan utiitas yang lebih besar, yaitu hukuman 4 tahun dibandingkan 8 tahun jika tidak mengaku.  Namun jika pemain 2 mengambil strategi tidak mengaku, maka pemain 1 secara rasional mengambil strategi mengaku, karena memberikan ulitilas lebih besar, yaitu hukuman 1 tahun dibandingkan 2 tahun jika tidak mengaku. Di lain pihak, pemain 2 juga melakukan hal yang sama, dengan mempertimbangkan jika pemain 1 mengambil strategi mengaku, maka pemain 2 akan memilih mengaku dengan pay off hukuman 4 tahun. Dan jika pemain 1 mengambil strategi tidak mengaku, maka pemain 2 akan memilih mengaku.

Bentuk Pohon

Ketika kita sudah memahami prisonner dilemma dengan bentuk matrik, maka dengan analogi yang sama kita dengan mudah dapat memahami bentuk pohon.  Satu hal yang membedakan kedua bentuk ini adalah, jika dalam bantuk matrik game dilakukan dengan metode simultan, pada bentuk pohon dimungkinkan game dengan metode dinamis.  Yaitu pemain tidak bermain secara bersamaan namun bermain secara bergantian.

Gambar 2. Bentuk Pohon Game Prisoner’s Dilemma

grafik 1Dalam bentuk pohon game,  jika jumlah strategi dinyatakan dengan s, maka  terdapat s2 kombinasi strategi yang dapat digambarkan. Masing-masing strategi mempunyai 2 pay off yang merupakan pay off dari pemain 1 dan pemain 2.

Jika game dilakukan secara dinamis, maka pemain 2 mengetahui strategi yang telah dilakukan oleh pemain 1.  Dalam gambar 2, terdapat garis putus-putus yang melingkari titik pemain 1 dan pemain 2.  Garis tersebut disebut information set. Kedua pemain terdapat dalam lingkaran information set jika kedua pemain tidak mengetahui strategi pemain lainnya.

Nash Equilibrium

Dari kasus di atas, kedua pemain memilih mengaku, sehingga keseimbangan terjadi pada {mengaku; mengaku} dengan pay off {-4;-4} berupa hukuman masing-masing 4 tahun.  Kondisi keseimbangan ini yang disebut dengan Nash Equilibrium.  Jadi, definisi dari nash equilibrium adalah strategi yang dipilih oleh masing-masing pemain, dengan strategi pemain lain tertentu.  Strategi ini merupakan strategi terbaik dari masing-masing pemain dengan mempertimbangkan strategi tertentu yang diambil oleh pemain lainnya, atau yang disebut dengan Best Respons.

Prisoner Dilemma Paradox

Seharusnya, kedua pemain mengharapkan keduanya sama-sama tidak mengaku, agar mendapatkan pay off yang terbesar, yaitu hukuman masing-masing 2 tahun saja.  Namun demikian, pada kenyataannya, masing-masing pemain menginginkan utilitas sebesar-besarnya untuk dirinya sendiri pada setiap strategi yang diambilnya.  Masing-masing menginginkan medapatkan potongan hukuman 7 tahun, dengan cara mengaku dan berharap pemain lain tidak mengaku, sehingga pay off yang diharapkan adalah hukuman 1 tahun untuk pemain itu sendiri dan hukuman 8 tahun untuk pemain lainnya.  Karena game dilakuan secara simultan, maka keduanya memilih strategi secara bersamaan dan tidak saling mengetahui.  Sehinga kedua pemain memilih mengaku dan masing-masing mendapatkan hukuman 4 tahun.

Penyelesaian masalah dalam prisoner’s dilemma adalah sangat mudah karena hanya ada 2 pemain dan 2 strategi yang dimainkan secara simultan.  Pemahaman mekanisme penyelesaian masalah prisoner’s dilemma akan memudahkan kita memahami masalah-masalah lain yang lebih rumit nantinya.

Prisoner’s dilemma dapat digunakan untuk mengambil keputusan atas kebijakan dalam suatu unit organisasi baik perusahaan, pemerintahan, maupun organisasi lainnya.  Sebagai contoh adalah ketika sebuah perusahaan mengambil keputusan akan melakukan promosi iklan atau tidak.  Diasumsikan terdapat 2 perusahaan, yaitu perusahaan A dan B.  Masing-masing memiliki strategi promosi iklan dan tidak promosi iklan.  Dalam kondisi normal, dimana kedua perusahaan tidak melakukan promosi iklan, perusahaan A mampu melakukan penjualan sebesar 20 unit dan perusahaan  B sebesar 35.  Jika kemudian perusahaan A melakukan promosi iklan, sedangkan perusahaan B tidak melakukan promosi iklan, dengan asumsi bahwa produk kedua perusahaan ini bersifat saling menggantikan (substitusi), maka sebagian pelanggan perusahaan B akan berpindah ke perusahaan A.  Di samping itu, promosi iklan juga mengundang pembeli baru yang mulanya tidak tertarik menjadi tertarik untuk membeli produk perusahaan A. Dengan demikian perusahaan A akan mendapatkan tambahan pembelian menjadi 30 dan  perusahaan B penjualannya turun, menjadi 30.

Sebaliknya, jika perusahaan B melakukan promosi iklan dan perusahaan A tidak, maka penjualan perusahaan B akan meningkat menjadi 50.  Kenaikan penjualan ini dikarenakan adanya pembeli baru dan pembeli yang awalnya membeli produk perusahaan A dan kemudian berpindah ke produk perusahaan B.  Di lain pihak, penjualan perusahaan A menjadi 10.  Namun jika kedua perusahaan melakukan promosi, konsumen memandang bahwa kedua perusahaan saling bersaing untuk memperebutkan pasar dan justru menimbulkan kesan negatif bagi konsumen, sehingga penjualan perusahaan A menjadi sebesar 15 dan perusahaan B sebesar 30.

Gambar 3. Prisoner’s Dilemma untuk Strategi Beriklan

Untitled

Dengan  kondisi di atas, maka nash equilibrium tercapat pada strategi {iklan; iklan} dengan pay off 15 untuk perusahaan A dan 33 untuk perusahaan B.

 




Perkembangan Sektor Keuangan vs Sektor Riil di Indonesia

sektor keuangan vs riil

Perkembangan sector keuangan di Indonesia, yang terdiri dari perbankan dan pasar modal berjalan cukup pesat, terutama 17 tahun terakhir ini, dimana sejak tahun 1998 . Seharusnya, perkembangan sector ini menjadi pendukung perkembangan sector riil, mengingat fungsi utamanya adalah sebagai financial intermediary bagi sector riil.

Namun demikian, pada perkembangannya, pergerakan sektor keuangan justru melampaui sektor riil, terutama setelah tahun 2010.

image001 Sumber: Bank Indonesia, Bursa Efek Indonesia

Gambar 1. Perbandingan Perkembangan Sektor Riil dan Sektor Keuangan Indonesia

1985 – 2013

 Jika ditelusur lebih dalam, dari sektor keuangan, kapitalisasi pasar sahamlah yang mendominasi perkembangan ini dan kemudian diikuti oleh kapitalisasi bank yang dilihat dari dana pihak ketiga (DPK) yang dikumpulkan bank.

image001                                  Sumber: Bank Indonesia, Bursa Efek Indonesia

Gambar 2. Perkembangan Sektor Keuangan Indonesia

Perkembangan ini tampaknya membaik karena berarti pasar modal di Indonesia cukup bergairah. Namun di sisi lain, kondisi ini juga mengkhawatirkan, mengingat terdapat beberapa masalah seiring dengan perkembangan sector ini, yaitu 1) adanya ketimpangan investor asing dan local yang diindikasikan karena kurangnya edukasi finansial di Indonesia; 2) maraknya transaksi keuangan yang bersifat spekulatif; 3) spread bunga kredit dan deposito yang masih tinggi.

Permasalahan pertama dan kedua memungkinkan menimbulkan instabilitas perekonomian, berupa kemungkinan capital outflow, bubble ekonomic, dan ketimpangan kesejahteraan masyarakat baik antar sector, antar daerah, maupun antar individu. Rendahnya akses masyarakat pada sektor keuangan juga menjadi masalah yang berdampak pada ketimpangan sosial. Sedangkan masalah ketiga menghambat proses penyaluran dana kepada sector riil mengingat bunga kredit dianggap terlalu tinggi bagi investor.

Sedangkan untuk pergerakan kapitalisasi obligasi, meskipun tidak sepesat kapitalisasi pasar saham dan bank, namun mempunyai laju yang positif. Sebagian besar berupa obligasi negara.

image001

Gambar 3. Perkembangan Pasar Obligasi Indonesia

 Dari data di atas, sektor keuangan tidak lagi hanya menjadi pendukung sektor riil, melainkan bergerak sendiri dan mendominasi perekonomian. Tentu kita tidak bisa menghindari pasar yang semakin mengglobal ini. Pertanyaannya, amankah ini bagi perekonomian Indonesia secara keseluruhan?




Spurious Regression

Kita dapat mengolah data time series dengan menggunakan Ordinary Least Square (OLS) jika dan hanya jika datanya stationary.  Data dikatakan stationary jika memenuhi 3 hal berikut:

1. Nilai rata-rata E(Xt) konstant pada seluruh periode t

2. Nilai variance Var (Xt) konstant pada seluruh periode t

3. Nilai Covariance Cov (Xt, Xt+k) konstant pada seluruh periode masa dan seluruh k ≠ 0.

Dalam kondisi stationary, data time series cenderung kembali menuju nilai rata-rata (mean) dan berfluktuasi pada sekitar nilai rata-rata tersebut dengan variasi yang konstan.

Jika tidak memenuhi salah satu dari ketiga hal tersebut, maka disebut data non stationary.  Pengolahan data non stationary dengan menggunakan OLS dikhawatirkan menghasilkan spurious regression.

 

Apa itu Spurious Regression?

Yaitu regresi yang tidak mengungkapkan hal yang sebenarnya.

Hal ini dikarenakan time series mempunyai perilaku tersendiri, yang tidak jarang dipengaruhi oleh trend.  Jika sedikitnya satu variabel adalah non stationary, kemudian diregresikan, maka bisa jadi seolah-olah variabel bebas mempengaruhi variabel tidak bebas secara signifikan dan mempunyai R2 yang tinggi, padahal ternyata hubungan tersebut hanya karena kedua variabel mempunyai trend yang sama.  Tentu saja regresi yang dihasilkan menjadi tidak berarti.

Data non stationary sering sekali kita temui dalam data-data ekonomi, seperti GDP, harga, jumlah penduduk, dan sebagainya.

Ciri-Ciri Spurious:

1.  t statistik tinggi sehingga menolak hipotesis B=0 dan R2 tinggi, meskipun sebenarnya trend kedua variabel tidak berhubungan sama sekali.

2.  Nilai Durbin Watson rendah sedangkan R2 tinggi.

3.  Mean konstan, namun variance tidak konstan.

Solusi dari spurious regression adalah dengan melakukan deferensiasi dari semua variabel seperti berikut ini.

Yt= β0+β1  X1t+ εt…………………………(1)

Yt-1= β0+β1  X1t-1+ εt-1…………………(2)

Pengurangan persamaan (1) dan (2) menjadi:

ΔYt= β1  ΔX1t+ vt……………………..……(3)

Prosesn diferensiasi ini biasanya mampu menghilangkan non stationary data.

 

 

 

 

 




Apakah ini termasuk analisa time series?

Sepertinya kita mudah saja membedakan mana data cross section, time series, dan panel.  Seringkali begitu data dikumpulkan berdasarkan runtun waktu tertentu kita menyatakan bahwa kita menggunakan analisa model time series, dan lebih jauh kita menyatakan menggunakan analisis model dinamis.  Padahal belum tentu.

Untuk itu, perhatikan 3 persamaan berikut:

Yt= β0+β1  X1t+ β2 X2t+β3 X3t+ β4 X4t+εt…………………………(1)
Yt= β0+β1 X1t-1+ β2 X2t-1+β3 X3t-1+ β4 X4t-1+εt.………………(2)
Yt= β0+β1 X1t-1+ β2 X2t-1+β3 X3t-1+ β4 Yt-1+εt.……………..…(3)

Persamaan (1) bukanlah model time series, karena meskipun menggunakan data runtun waktu yang ditunjukkan dengan subscript t sebagai indicator waktu, tetapi tidak ada “lag” nya, sehingga mengabaikan urutan waktu dalam analisisnya. Persamaan ini dapat dianalisis dengan model model cross section.

Persamaan (2) merupakan model time series karena menggunakan lag. Namun model ini tidak menggunakan model dinamis, karena tidak ada lag dari variabel tidak bebas.

Persamaan (3) merupakan model time series dinamis, karena terdapat lag variabel bebas dan variabel tidak bebas.

 

Mengapa ada Lag?

Penggunaan lag ada beberapa alasan, yaitu:

1.  Alasan Teknologi

Ketika terjadi perubahan teknologi, masyarakat tidak secara langsung dapat menyesuaikan teknologi tersebut. Misalnya suatu perusahaan membutuhkan waktu untuk menyesuaikan stok modal untuk pendirian pabrik baru.

2. Faktor Psikologi

Masyarakat tidak langsung mengubah perilaku konsumsi ketika adanya kenaikan harga.

3. Informasi Tidak Sempurna.

Informasi yang sampai pada setiap agen ekonomi belum tentu sempurna, sehingga membutuhkan waktu untuk mengumpulkan informasi tersebut.