Tips & Tricks

Jika Anda mengunduh file pdf, namun mendapati file tersebut bukan  berekstensi “.pdf” melainkan berekstensi “.exe”, jangan dibuka! Karena file tersebut merupakan file berisi virus. Maka berhati-hatilah jika Anda mengunduh file.

 

Sampai jumpa di Tips & Tricks berikutnya. 🙂




List of Images-part 1

Anda sering membuat laporan? Umumnya di dalam laporan terdapat gambar-gambar yang kelak harus disusun menjadi sebuah daftar gambar. Jika laporan yang Anda buat memiliki banyak halaman, maka hal ini akan menyulitkan Anda di kemudian hari.

 

Ada cara yang mudah untuk membuatnya. Pertama kali tentunya bikin laporan dulu ya *wink*

Setelah itu, saat memasukkan gambar ke dalam laporan, beri nomor dan judul gambar. Untuk pemberian nomor Gambar, umumnya mengikuti gaya selingkung editor. Jadi, sebaiknya didefinisikan dulu sebelumnya. Cara mendefinisikan:

  1. Masuk ke Ms. Word
  2. Pilih menu References
  3. Pilih Insert Caption
  4. Akan muncul tampilan seperti pada Gambar 1
  5. Tekan New Label.
  6. Akan muncul tampilan seperti pada Gambar 2.
  7. Isi Label sesuai dengan gaya selingkung. Misal Gambar 1. Lalu klik OK.
  8. Tampilan akan berubah, nama yang Anda definisikan sebelumnya sudah muncul di Caption dan siap dipergunakan.

     

     

    Gambar 1. Mendefinisikan Gaya selingkung gambar

    Gambar 2. Memberikan nama Label Baru

     

     

     

    ====Berlanjut====




Kegiatan PKM dalam rangka memperingati hari Kartini

Beberapa waktu lalu saya diminta oleh pihak SD Islam Al Azhar 23 sebagai guru tamu memperkenalkan profesi pekerjaan. Kebetulan saya adalah salah satu Dosen di Institut Perbanas – yang saya cintai, jadi saya perkenalkan saja profesi Dosen itu seperti apa.

Karena saya Dosen di bidang IT khususnya programming, saya putuskan untuk memberikan penjelasan mengenai dunia programming. Tentunya anak-anak SD harus dikenalkan programming sesuai dengan umurnya. Putar otak, cari akal gimana caranya agar mereka paham mengenai programming. Akhirnya setelah mencari referensi, saya menemukan sebuah situs yang mudah dipelajari untuk belajar programming untuk anak-anak. Thanks to Code.org




Mengatur Fitur Speech-To-Text Whatapps (WA)

Pada tulisan sebelumnya, penulis menyampaikan kegunaan fitur Speech-To-Text (STT) di Whatapps (WA), kali ini penulis akan menyampaikan bagaimana mengatur fitur STT.

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah pastika tombol speaker (STT) telah tersedia. Jika belum tersedia, Anda dapat mengaktifkannya dengan cara seperti berikut ini.

  1. Masuk ke setting (gambar 1)
  2. Aktifkan Google Voice Typing Key (gambar 2)
  3. Akan muncul gambar Speaker (gambar 3).
  4. Untuk menggunakan fiturnya, tinggal tekan speaker lalu berbicara (gambar 4)
  5. Jika Anda ingin mengatur penggunaan bahasa, dapat mengaturnya dari setting (bulatan merah, gambar 4)
  6. Akan muncul tampilan seperti ini, pilih Languages (gambar 5)
  7. Pilih bahasa yang ingin digunakan (gambar 6), lalu pilih save

Gambar 1-setting STT

Gambar 2-Mengaktifkan Google Voice Typing Key

Gambar 3-fitur STT telah aktif

Gambar 4-Setting bahasa di STT

Gambar 5-Pengaturan Bahasa

Gambar 6-Pemilihan Bahasa

 

 




Fitur Speech-To-Text Whatapps

Anda pengguna sosial media Whatapps (WA)?

Sekarang WA telah menambah fitur berupa Speech-To-Text (STT). Anda tak perlu repot mengetik, cukup menekan tombol microphone yang ada di WA. WA akan mengenali suara Anda, dan suara yang dikenali akan berubah menjadi text.

Bahasa yang dikenali dapat berupa bahasa Inggris maupun Indonesia. Indonesia? Ya! Bahasa Indonesia! Tidak percaya? Silahkan Anda mencobanya sendiri. Tetapi pastikan dahulu WA Anda sudah terdapat fitur STT.

Begini caranya untuk mengecek fitur.

Cek apakah tombol ini sudah ada di keyboard WA Anda

Anda hanya perlu berbicara, selebihnya fitur STT yang ada di WA akan melakukan pekerjaannya. Mudah bukan? Selamat mencoba!




Puisi Dalam Rangka Hari Guru (dan Dosen)

Menyambut hari Guru kemarin.. Dosen pun ikut kecipratan mendapat ucapan selamat, walaupun.. Dosen tidak sama dengan Guru (untuk sebutannya) tapi sama-sama bertugas menyampaikan ilmu dan mendidik.

Selain ucapan selamat, saya mendapat dua buah puisi dari teman-teman. Senang dan bahagia rasanya walau hanya sebuah puisi.

Jangan aneh kalau  isi puisi seperti curcol. Karena kalau ada acara dan saya bawa kamera, teman-teman suka jadi objek foto candid saya. Sampai.. ada kalimat: “awas.. ceu nani udah pegang kamera”. Dan langsung pada pasang muka manis. Hahahahaha..

Maafkan ya teman-teman *senyum manis*

Puisi 1

Oooh ceu naniii..
Engkau adalah pahlawan yg kunanti..
Saat aku bersamamu,aku selalu mencari alibi..
Karena engkau suka menjadi paparazi..
Ceu nani,janganlah engkau berhenti..
Karena engkau adalah dosen dan paparazi yg terkini..

Karangan: Didy Caem

 

Puisi 2

Oh ceu nani….
Yg hoby ketawa ketiwi
Kerjamu wara wiri
Tak jelas kesana kemari
Kapankah kau akhiri
Keahlian mu foto sana sini

Karangan: Clara R.

 

Hug & Kiss for you girls




Rekomendasi Resto Jilid 2

Kali ini wisata kulinernya (wiskul) mencoba makanan daerah Lombok. Makanan yang dicoba pertama kali adalah ayam Taliwang di RM Haji Murad, Jl Pejanggik, Mataram.

Ayam taliwang yang digoreng mau pun dibakar, semua menggunakan minyak kelapa. Wangi minyak kelapanya begitu khas, menambah selera. Makan bersama nasi hangat plus plecing kangkung dan beberuk yang pedas. Dijamin memuaskan rasa kelaparan Anda.

Bagi yang tak suka pedas, dapat meminta plecing kangkung kepada pelayan agar diturunkan tingkat pedasnya ke level paling rendah. Plecing kangkung ini terdiri dari kangkung, kacang panjang, tauge yang direbus dan kacang goreng dengan bumbu sambal tomat dan bumbu urap kelapa.

Untuk beberuk, hidangan ini berupa terung hijau segar yang diiris-iris dengan sambal yang sama  seperti plecing, hanya bedanya bawang merah diiris halus. Hidangan ini sama lezatnya seperti plecing kangkung. Hanya saja bagi Anda yang tidak suka pedas, siapkan minuman di dekat Anda. Karena Anda dijamin akan merasakan pedas sekalipun sudah meminta agar hidangan tersebut tidak pedas 😀

Plecing kangkung

Plecing kangkung

Ki-ka: beberuk, plecing kangkung Belakang: ayam taliwang bakar

Ki-ka: beberuk, plecing kangkung
Belakang: ayam taliwang bakar dan tahu goreng yang disajikan dengan bumbu minyak kelapa




Rekomendasi Resto Jilid 1

Saat mengukur jalan ke daerah Cibubur, saya sempatkan menjajal makanan di salah satu restoran yang terletak di ruko Concordia, Kota Wisata. Nama restoran tersebut adalah Solare, restoran yang menjual pizza dan makanan Italia yang umumnya dapat kita temui, yaitu pasta dan salad.

Pizzanya terbilang laris, dengan pizza seharga Rp 79.000 (belum termasuk pajak 15%) untuk 8 potong, isian topping sangat menggoda dan royal. Saat itu saya memesan pizza dengan topping yang berbeda, Salamino dan Solare. Yup, disini bisa memadukan 2 topping dalam 1 pizza.. dihitung berdasarkan harga pizza yang termahal. So, kalau mau gabung gitu, cari harga yang sama ya.

Topping yang saya pilih adalah topping best seller disini. Taburan zaitun, paprika dan keju mozarella benar-benar memanjakan lidah. Topping yang lain, daging, sosis dan paduan bumbunya plus keju yang meleleh di atasnya benar-benar membuat pertahanan diet gagal total. Raos pisan!!

Belum lagi lasagna.. paduan saus tomat, daging dan kejunya bikin sendok terus aktif mengeduk mangkok. Huaaaa…. gagal diet.

 

_20161012_121954

Lasagna, penuh dengan daging dan keju mozarellanya royal!

_20161012_122027

Look at the veggies. It’s so fresh!!

_20161012_122049

Pizza.. base-nya tipis dan empuk.

_20161012_122123

Teh leci




Seminar dan Musyawarah APTIKOM DKI Jakarta

Tanggal 14 September 2016 yang lalu diadakan Seminar yang berjudul “ICT Education: Beyond Standard and Good Practice” dan Musyawarah Wilayah APTIKOM DKI Jakarta. Seminar kali ini membahas pentingnya sertifikasi, khususnya bagi para mahasiswa agar setelah lulus dari institusi dimana ia menuntut ilmu, ia pun memiliki bekal sertifikat sebagai bukti mahasiswa mampu dalam bidang tertentu.

Dengan pembicara BapakIr. Surono, MPhil, PGDipl. (Ketua Komisi Harmonisasi dan Kelembagaan BNSP) dan Prof. DR. R. Eko Indrajit, M.Sc, MM, suasana seminar berlangsung hidup dan banyak pertanyaan mengenai masalah sertifikasi.

Musyawarah kali ini pun terbilang seru, karena di acara ini dipilih ketua APTIKOM DKI Jakarta dan terpilihlah Bapak DR. Mochamad Wahyudi, MM, M.Kom, M. Pd. sebagai ketua yang baru untuk periode kepengurusan 2016-2020.

dsc_0368

Sebelum acara dimulai, ramah tamah antar peserta

img-20160914-wa0011

Pembukaan oleh Ketua APTIKOM DKI Jakarta yang lama

img-20160914-wa0012

Sambutan oleh Ketua terpilih




Cerita Omprengan

Ada fakta-fakta menarik seputar omprengan.

Berangkat

  1. Omprengan itu adalah jenis angkutan (baca: mobil) yang dimiliki pribadi untuk mengantar para penumpangnya ke tujuan yang telah ditetapkan.
  2. Omprengan ini akan berkumpul di suatu tempat, yang mana para penumpangnya sudah paham dimana tempat tersebut.
  3. Jangan harap ada plang tujuan di depan mobilnya. Umumnya para penumpang baru akan bertanya kepada timer (istilah untuk pengatur omprengan) kalau mau naik omprengan tujuan A yang mana mobilnya.
  4. Sedangkan penumpang lama, sudah tau tujuannya dimana jadi begitu datang langsung mengambil arah.. ke kanan atau ke kiri 🙂
  5. Kalau barang ketinggalan di omprengan.. tenang. Umumnya disimpenin ama pemilik omprengan. Apalagi kalau Anda sering ngobrol dengan pak/bu supirnya hingga mereka kenal dengan Anda. So, sering-sering ngobrol dengan pak/bu supir biar mereka kenal dengan Anda.
  6. Nah.. kalau soal tempat duduk di dalam omprengan.. ada 3 kelas (ini mah istilah saya aja). Untuk yang 3 kelas, kelas yang paling belakang.. berisi 6 orang saling berhadapan, persis seperti mikrolet dengan formasi 3-3. yang tengah berisi 3 orang menghadap di depan. Dan yang depan berisi 1 orang, ini kursi VIP hehehe. Jadi jangan kaget ya kl ditarikin bayaran lalu dibilang kurang/kelebihan.

 

Pulang

  1. Naik bisa dari tempat kumpulnya omprengan atau mencegatnya dari pinggir jalan. Untuk tempat kumpul, bisa cari tau dimana tempatnya kepada teman-teman Anda.
  2. Jika ingin mencegatnya dari pinggir jalan, pastikan lihat jurusannya yang biasanya dipasang di depan kaca mobil. Jangan salah naik mobil bisa nyasar jauh dari tujuan.
  3. Ongkosnya sama semua, ga ada kelasnya.

 

Naik omprengan bagi saya, menyenangkan. Bisa mengenal orang lebih banyak, bisa tidur di mobil atau bisa ngobrol ngalur ngidul ama temen or pak/bu supir. Kalau saya pribadi, hadirnya omprengan ini sangat membantu mengantarkan saya sampai ke tujuan tanpa perlu repot berdiri atau antri cari bus. Memang harganya berlipat-lipat dari busway, tapi saya masih bisa duduk nyaman, tidur sepanjang perjalanan dan ga perlu takut kelewatan. Karena pak Supir udah tau saya turun dimana. Paling saya dibangunin kalau sudah sampai tujuan. 😀