pola pikir 2

KLASTER B: Pola fikir yang disajikan dalam klaster ini juga banyak berpengaruh pada pembentukan grand theory atau menjadi pola sistematisasi pengetahuan.
1) Pola fikir sistematik. Berdasarkan ciri hakiki obyek ilmu diadakan klasifikasi yang satu sama lain dapat ditampilkan eksplisit. Tampilan eksplisit yang sering kita kenal seperti: taksonomi, yang malahan telah berkembang menjadi salah satu subdisiplin biologi.juga taksonomi kognitif dari Bloom merupakan contoh lain. Tetapi taksonomi afektif dari Krathwohle, tidak tepat disebut taksonomi. Terapan sistematisasi juga muncul dalam sistematika ilmu ekonomi mikro menjadi makro; yang makro dipusatkan pada analisis pendapatan nasional, yang makro dipusatkan pada teori harga. Ilmu pendidikan diklasifikasikan menjadi faktor subyek didik, pendidik, tujuan, dan konteks pendidikan.
2) Pola fikir fungsional. Bukan esensi subtansi yang menjadi fokus perhatian fungsionalisme, melainkan esensi fungsi yang diperankannya. Grand theory yang berlandasakan pada konsep fungsionalisme seperti dalam sosiologi fungsionalisme structural dari Metorn. Teori fungsionalisme juga muncul sebagai teori substantive kepemimpinan dalam psikologi sosial; peran aktual seseorang menetapkan status seseorang. Pola fikir fungsionalisme juga muncul sebagai grand theory sosiologi aliran interaksionalisme pula.
3) Pola fikir pragmatic. Sesuatu itu menjadi berharga bila ada kegunaannya. Kalau seleksi hal yang perlu dipelajari pada yang pertama didasarkan ciri hakiki obyek telaah; pada yang kedua didasarkan peran fungsionalnya, sedangkan pada yang ketiga didasarkan pada urgensi. Perbedaan antara yang fungsional dengan yang pragmatic terletak pada yang pertama lebih kepada peran strukturalnya, yang kedua lebih kepada peran tujuannya. Grand theory pendekatan teknologik dalam pendidikan berada di antara pola fikir pragmatik dan pola fikir fungsional.
4) Pola fikir kontekstual dalam artinya yang sempit. Pengertian kontekstual dalam arti yang sempit adalah pola fikir yang mementingkan kekinian, kondisi atau situasi masa kini. Itu kita masukkan dalam klaster ini karena kontekstual tersebut dalam seleksi hal (masalah)nya menggunakan kriteria peran fungsional atau kepentingan kini. Harap diperbedakan jelas arti kontekstual dalam klaster B ini dengan yang disajikan dalam Klaster A dan J.
5) Pola fikir eklektik. Inti pemikiran dari pola ini adalah dipilihnya semua yang terbaik. Dari aliran manapun, dari filsafat manapun, dari teori manapun, asal lebih baik dari lainnya, itulah yang dipilih. Cara terbaik untuk mengembangkan penggunaan eklektisisme misalnya dalam pendekatan multidisiplin ataupun interdisiplin dengan sejumlah kriteria seperti: a) dapat diintegrasikan, b) dapat dioperasionalkan, c) valid by level, artinya diakui validitas konsep atau temuan itu oleh disiplin ilmunya sendiri. Yang dimaksud dengan multidisiplin adalah sesuatu disiplin ilmu secara tunggal mengembangkan ilmunya dengan memanfaatkan konsep dan temuan disiplin lain; sedangkan yang dimaksud dengan interdisiplin adalah sejumlah disiplin ilmu yang bekerja bersama untuk kepentingan tertentu




pola pikir 1

RAGAM TATA PIKIR LOGIK 1
Metodologi penelitian dengan pendekatan positivistic mendudukkan tata Pikir logic relasi menjadi dominan, kalau tidak dapat dikatakan itu saja yang dikenalnya. Tata Pikir relasi yang dimaksudkan adalah tata Pikir korelasi, tata pikir sebab-akibat, dan tata Pikir relasi timbal-balik atau interaktif.
Metodologi penelitian dengan pendekatan rasionalistik mengenal tata Pikir logic lain di samping tata pikir relasi. Kesemua tata Pikir logic yang diperkenalkan di bawah ini merupakan alat yang dapat menjadi pilihan yang terbuka, yang satu dengan yang lain dapat dikombinasikan untuk mengkondtruksikan sejumlah konsep menjadi proposisi, hipotesis, postulat, aksioma, atupun untuk mengkonstruksi teori.
Klaster menghimpun dan mengklasterkan sejumlah tata Pikir logic. Kriteria pengklasteran untuk setiap klaster; dengan menggeser dimensi kriterianya mungkin sekali sesuatu istilah dipindahan ke klaster lain, atau disusun klaster baru dengan sejumlah istilah yang tersebar dalam banyak klaster menjadi satu klaster. Karena itu klaster yang ditampilkan jangan disebut sebagai taksonomi, cukuplah disebut klaster tata pikir logic. Keterbatasan jangkauan teoretik memungkinkan jumlah istilah dalam sesuatu klaser dapat terus ditambah; di samping tetap mungkin ditampilkan klaster-klaster baru. Untuk memudahkan, pemberian nama klaster dengan menggunakan alphabet dari A,B, dan seterusnya.
KLASTER A : Proses pemikiran kita sering mengikuti pola pikir genetic atau pola pikir historic atau pola pikir proses perkembangan; lawan dari pola pikir sistematik atas hakiki substantinya. Pola pikir genetic memaknai berbagai sesuatu bertolak dari asumsi bahwa segala sesuatu itu berkembang dari yang lebih elementer ke yang lebih sempurna. Perlu menjadi perhatian bagi pengguna pola Pikir genetic ini, untuk tidak selalu mengartikan yang lebih kemudian pasti lebih sempurna; karena mungkin merupakan perkembangan yang menyimpang, mungkindalam inovasi(terjadipenurunan kualitas secara terus menerus).atau kemungkinan lain.
Tata Pikir dalam klaster ini setidak-tidaknya dapat dikemukakan: 1) Pola Pikir evolusioner, yaitu pola pikir yang memaknai segala sesuatu itu berkembang, dan melalui proses panjang dalam arti waktu, di dalamnya ada proses tumbuh, adaptasi, seleksi, dan persaingan; dalam telaah makro: adaptasi dan sebagainya itu dalam arti perkembangan ontogenesa mengikuti perkembangan philogenesanya; dalam arti mikro perkembangan evolusioner adalah perkembangan fungsi intern dalam ontogenesanya sendiri. Dekat dengan pola pikir tersebut adalah 2) pola pikir historic, hal mana pemaknaan perkembangan dalam kaitan dengan waktu di masa lampau menjadi dominan. Pola pikir lain yang mengkait pada waktu adalah pola pikir prediktif, yang dapat di bedakan menjadi; 3) pola pikir prediktif linier, yaitu memperkirakan perkembangan berikut mengikuti perkembangan linier yang lampau,dan 4) pola pikir antisipatif. Pola pikir antisipatif mengakui tentang perkembangan yang linier terduga,dan tak terduga.dalam memprediksi masa depan pola pikir antisipatif memasukkan idealism, harapan perkembangan dengan yang secara aktif menciptakan kondisi agar perkembangan masa depan sesuai harapannya. Pola pikir antisipatif secara aktif membangun kondisi dan mengidealkan perkembangan ke masa datang.
.Pola Pikir genetik yang berikut 5) pola pikir kontekstual. Dalam pemaknaan genetik, pola pikir kontektual melihat keterkaitan atau berpadunya perkembangan masa lampau-kini-mendatang. 6) pola pikir morphogenetik. Pola pikir ini mengakui bahwa perkembangan itu dapat berlangsung kualitatif dan kuantitatif, serta dapat berlangsung berkelanjutan (seperti pola A.1 dan 2) dan dapat tidak berkelanjutan. Pola pikir morphogenetik dalam klaster A ini dengan dikombinasikan pola pikir klaster lain dapat dipakai untuk membangun grand theory atau untuk dasar sistimatisasi ulasan.
Teori evolusi dari Darwin mengikuti pola pikir genetik, khususnya pola evolusionir; teori genetic dari Mendel menjelaskan proses perubahan perkembangan biologik; teori perkembangan sejarah dari Toynbee mengikuti hukum kesejarahan, berarti mengikuti pola pikir ini, yaitu: teori evolusi dan teori rekonstruksi sejarah. Cara berpikir Alvin Toffler dan juga Daniel Bell di dominasi oleh pemikiran antisipatif. Studi perbandingan agama-agama Sematik sangat tepat disajikan dalam pola pikir genetik ini.




sistem

Pendekatan system  diperlukan dalam  tim kerja  

Seperti yang dikemukakan oleh Cooper (2005)  sesungguhnya tidak hanya dibutuhkan oleh para manajer tetapi juga dipahami oleh para karyawan secara keseluruhan. Dahulu pengetahuan pendekatan system dan teknik yang berkaitan satu dan lainnya serta   digunakan sebagian besar oleh manajer yang sudah belajar mengenai pengetahuan . Sedangkan lainnya beranggapan lebih mengandalkan intuisi saja.

Saat ini struktur organisasi perusahaan atau lembaga sudah semakin datar dengan tanggung jawab yang lebih ditekankan pada lapis bawah, berarti kemampuan pendekatan system semakin diperlukan bagi lapisan bawah. Sehingga dirasakan kompleksitas permasalahan yang dihadapi semakin tinggi Pendekatan system berbeda dengan pendekatan analistis yang cendrung melihat suatu masalah terpisah-pisah fokus pada masalah. Pendekatan   system mencoba melihat secara menyeluruh dan memperhatikan semua faktor yang terkait dengannya solusi yang lebih baik bersifat jangka panjang dan dengan lebih sedikit berdampak sampingnya. .

Ciri-ciri dari system antara lain dapat dilihat sikap dan perilakunya  seperti dalam menghargai orang lain,  perlunya koordinasi, kerjasama antar tim, mempertimbangkan berbagai pendapat yang beragam, demokratis, memandang permasalahan dalam perspektif yang luas dan peka terhadap perkembangan lingkungan.

Penerapan system  dikepanitian  wisuda tahun 2016 pada bulan Mei dan Desember. Kegiatan berjalan dengan tertib dan lancar. Kegiatan ini setiap tahun dilaksanakan berarti sesuatu yang biasa dan rutin.

Tanpa kami sadari di tim  melakukan ciri-ciri system yang dikemukakan sebelumnya. Semua berjalan dukungan dari tim  yang solid dan memahami arti koordinasi. Tak lupa kami selalu berdoa semua aktivitas kami hanya Allah SWT yang memberikan petunjuk dan mempelancar kegiatan  pada Mei dan Desember tahun 2016. Dengan mengucapkan syukur Alhamdulilah  bersyukur Ya Allah berikan  kepada kami kekuatan iman dan kesabaran, Aamiin YRA




digital fluency Indonesia kedua terendah dari 31 negara di survei

sambil menunggu perjalanan dari merak ke bakauning membaca femina edisi lama tetapi menjadi baru karena belum terbaca. sumber liputan khas hal 32 s.d 44. Geeting to Equal : How Digital is Helping Close the Gender Gap at work.  adapun  hal- hal yang menarik sbb.:

Paradok 68 % wanita Indonesia mengakui internet memegang peranan penting dalam kehidupan mereka. dan sejak lama Indonesia disebut Ibukota media sosial ternyata kefasihan digitalnya kita rendah sekali . Apakah baru sebatas membuat bising?

Alat ukur penelitian  yang digunakan terhadap 49.000 wanita dan pria di 31 negara. mereka mewakili generasi millennial, gen X dan baby boomers di semua tingkat tenaga kerja dan berbagai ukuran perusahaan,

tingkat kefasihan digital masyarakat negara berkembang umumnya memang masih rendah karena belum ada upaya terstruktur dari pemerintah pebisnis atau korporasi untuk membangun budaya dan etika yang menyertai teknologi.

Padahal dunia kerja saat ini sudah berubah . Perkembangan teknologi pada era global mendorong perusahaan untuk memandang sumber daya manusia aset terbesar. Para penyedia kerja juga memiliki profil tenaga kerja idaman baru: mampu multitasking, memahami pasar internasional, memiliki kemampuan berkomunikasi dan berkolaborasi yang baik dan fasih digital.

Hasil riset menunjukkan negara dengan penduduk wanita yang meraih skor kefasihan digital tinggi cenderung memiliki kesenjangan gender lebih sempit.

Dengan kebiasan learning by doing dalam menggunakan teknologi digital dilakukan sehari-hari termasuk saat bekerja.

Hal yang dibahas di atas bagian dari tulisan majalah femina. Pertanyaan yang sering ditemukan dan di dengar , gratis tidak ? bagaimana sih?,  Gimana cara pakainya ? pencet tombol yang mana? dan  seterusnya harus sabar menjelaskan  secara berkali-kali .

Saat ini dimana posisi kita? yang mau tidak mau  harus masuk grup  dari berbagai fitur yang ada pada aplikasi media sosial,  sekarang bagaimana menyikapi hal tersebut?




stasiun tebet ke perbanas

pada hari sabtu 30 april perjalanan memakai sarana kereta sarana yang menyenangkan di pagi hari. duduk ber ac dan kecepatan kereta  dapat diperhitungkan setengah jam dari depok baru. setelah keluar stasiun mau naik apa ya setelah angkot 44 harus melalui jembatan atas stasiun. di cobalah naik Trans jakarta cukup  uang 3.500 langsung mendapatkan sobekan kertas bca.. tujuan ke kuningan tetapi masuk kuningan per kantoran wah jika ikut bis terlalu jauh. akhirnya diputuskan turun halte depan Depkes. mengeluarkan lagi e money digesek di pintu masuk transjakarta 3.500. hemat ya Rp 1000 dari pada pakai angkot 44 yang  menuju casablanca dan  lanjut kopja. menuju perbanas.. Ternyata banyak yang dapat kita syukuri jika perjalanan cepat nyaman aman.. sayang sekali hari sabtu Kapan hari lainnya senyaman hari sabtu.. tks