Blended Learning

 

Istilah Blended Learning secara ketatabahasaan terdiri dari dua kata yaitu Blended dan Learning. Kata Blend berarti “campuran bersama untuk meningkatkan kualitas agar bertambah baik” (Collins Dictionary), atau formula suatu penyelarasan kombinasi atau perpaduan (Oxford English Dictionary) (Heinze and Procter, 2006: 236), sedangkan Learning memiliki makna umum yakni belajar. Elenena Mosa (2006) menyampaikan bahwa dua unsur utama tersebut di kombinasikan atau dicampur (blend), yakni pembelajaran di kelas dengan tatap muka secara konvensional (classroom lesson) dengan pembelajaran secara online. Jadi yang dimaksudkan adalah pembelajaran yang secara konvensional biasa dilakukan di dalam ruangan kelas dikombinasikan dengan pembelajaran yang dilakukan secara online baik yang dilaksanakan secara independen maupun secara kolaborasi, dengan menggunakan sarana prasarana teknologi informasi dan komunikasi

 

Blended Learning dibutuhkan pada saat :

  • Proses belajar mengajar dirasa tidak cukup hanya tatap muka, oleh karena itu dilakukan penambahan waktu pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi informasi, dalam hal ini menggunakan internet.
  • Perlunya proses komunikasi non-stop antara pendidik dan peserta didik dalam upaya pendalaman materi ajar.
  • Peserta didik dan pendidik dapat diposisikan sebagai pihak yang belajar.
  • Membantu proses percepatan pendidikan yang salah satunya dengan menerapkan teknologi informasi dan komunikasi.

Keuntungan Blended Learning

Diperlukan metode pembelajaran yang berbeda untuk karakteristik pemelajar yang berbeda. Untuk memenuhi semua kebutuhan belajar dengan berbagai karakteristik orang yang belajar maka pendekatan melalui blended learning adalah yang paling tepat. Dengan blended leaning memungkinkan pembelajaran menjadi lebih profesional untuk menangani kebutuhan belajar dengan cara yang paling efektif, efisien, dan memiliki daya tarik yang tinggi.

Keuntungan yang diperoleh dengan manfaat pembelajaran berbasis blended adalah:

  • memperluas jangkauan pembelajaran
  • kemudahan implementasi;
    • efisiensi biaya;
    • hasil yang optimal;
  • menyesuaikan berbagai kebutuhan pebelajar,
  • meningkatkan daya tarik pembelajaran

 

 

Dziuban, Charles D., dkk., “Blended Learning “,

(http://net.e ducause.edu/ir/library/pdf/E RB0407.pdf)

Brunner, D.L., “The Potential of the Hybrid Course Vis-a-Vis Online and Traditional Courses” Teaching Theology and Religion