Teknik Penulisan Artikel Ilmiah — Jurnal Bereputasi LPDP Awardee 2017

Bagi Para Dosen…

 

Teknik Penulisan Artikel Ilmiah untuk Jurnal Bereputasi LPDP Awardee 2017

 

Semoga Bermanfaat…

 

 

Sumber :

alisaukah@yahoo.com




Perbedaan Pendekatan Kualitatif dengan Kuantitatif

Pendekatan Kualitatif digunakan untuk mengumpulkan informasi yang dapat menjelaskan suatu gejala secara mendalam dann menyeluruh. Biasanya digunakan wawancara, pertanyaan terbuka, atau diskusi kelompok terfokus. Umumnya partisipan yang terlibat jumlahnya sedikit karena dalam penelitian ini memang memerlukan banyak sumber daya serta menyita waktu. Wawancara dapat dilakukan dengan menggunakan pertanyaan terbuka, pertanyaan tertutup, atau dengan bercakap-cakap saja. Karena sedikitnya partisipan yang terlibat dalam penelitian ini, maka temuan yang diperoleh tidak dapat digeneralisaikan untuk keseluruhan populasi. Namun demikian, riset ini dapat menjadi landasan bagi studi yang lebih luas, menghasilkan pemahaman yang mendalam terhadap teori, praktik, serta situasi-situasi yang spesifik.

Kelebihan
1. Dapat mengidentifikasi fenomena yang baru atau belum tersentuh
2. Memberikan pemahaman yang mendalam
3. Menyediakan informasi verbal yang sutu saat dapat diubah menjadi bentuk numerik
4. Dapat mengungkap informasi yang tidak diperoleh pertanyaan survey

Keterbatasan
1. Tidak dapat digeneralisasi ke populasi
2. Sukar memperkirakan hubungan antar karakter/sifat

Pendekatan kuantitatif dilakukan untuk mengumpulkan informasi yang menjelaskan fenomena pada sejumlah besar partisipan sehingga dapat mengikhtisarkan karakteristik antar kelompok atau hubungan-hubungannya. Dalam hal ini survei dilakukan terhadap banyak orang dan teknik statistik diterapkan untuk mengenali pola-pola umum pada populasi.

Kelebihan
1. Dapat mengumpulkan informasi dari partisipan dalam jumlah besar
2. Memungkinkan dilakukannya perbandingan
3. Generalisasi ke populasi yang lebih besar dapat dilakukan
4. Informasi mengenai angka atau peringkat dapat diperoleh
5. Informasi yang didapat bermanfaat untuk merumuskan kebijakan atau pedoman
6. Memungkinkn digunakannya teknik statistik untuk mengukur hubungan antar variabel

Kekurangan
1. Sukar mengenali fenomena yang baru atau belum tersentuh
2. Perlu hati-hati dalam melakukan interpretasi tanpa adanya kelompok kontrol

Dengan demikian penggunaan pendekatan kualitatif maupun kuantitatif didasarkan atas pertimbangan perbedaan perspektif terhadap suatu gejala atau situasi. Kedua pendekatan ini dapat sangat informatif, khususnya bila digaungkan. Masing-msing pendekatan memiliki kelebihan dan kekurangan, dan para praktisi atau pembuat kebijakan perlu menyadari kapan suatu metode dapat diterapkan.
Adar Ben-Eliyahu, Ph.D.,  Understanding different types of research: What’s the difference between qualitative and quantitative approaches?




17 Tempat Paling Berbahaya di Web

Anda telah diperingatkan bahwa Internet merupakan tempat ladang ranjau keamanan, sehinga sangat mudah anda akan mendapat masalah. Anda dapat melakukan segala macam hal dan anda berpikir dapat melakukan proteksi diri sendiri tetapi tetap saja anda akan mengalami infeksi oleh malware, mungkin kena phishing scam atau pelanggaran privasi secara online. Situs ini memberikan sedikit bantuan, anda harus tetap baca ke bawah halaman ini. Ada beberapa bahaya yang mungkin anda hadapi sendiri, betapa berbahayanya mereka dan apa yang dapat anda lakukan untuk menghindari bahaya tersebut ?

Anda dapat juga membaca URL berikut ? apa yang dapat anda lakukan, berdiam diri dan berusaha keluar dari zona berbahaya tersebut

Tidak semua keamanan web dicreate secara sama. Departemen of Homeland Security telah memuat klasifikasi ancaman web secara mudah dan sederhana. Apa kah anda dapat mengunjungi site-site yang tidak familiar ? atau anda pernah mengalami trouble di dalam site tersebut ? Mari kita lihat level indicator untuk membantu anda dalam melakukan browsing dan mengunjungi web internet.

Lebih serius membacanya di :

http://www.pcworld.com/article/206107/most_dangerous_places_on_the_web.html




Daftar Jurnal Indonesia Terindex Scopus per April 2017

Sumber: Kopertis 12




Daftar Jurnal Nasional Terakreditasi Kemristekdikti …

Hasil Telusuri

Bagi para Dosen yang berminat..

Daftar Jurnal Nasional Terakreditasi Kemristekdikti yang Masih Berlaku…

www.kopertis12.or.id/…/inilah-daftar-jurnal-nasional-terakreditasi-dikti-yang-masih-berlaku.html

7 Agt 2014 – Daftar Jurnal Terakreditasi Periode II Tahun 2016 (ELEKTRONIK) (masa … http://abdul-hamid.com/tag/jurnalterakreditasidikti-lengkap/.




Kemenristekdikti : 7 Program Unggulan

Puncak acara Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2017 dilaksanakan di Gedung Pusat Riset Institut Teknologi Surabaya (ITS). Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi meluncurkan tujuh program unggulan baru, Pembicara : Direktur Jenderal Kelembagaan IPTEK dan DIKTI Patdono Suwignjo

  1. Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) merupakan salah satu program yang dirancang oleh Direktorat Jenderal Kelembagaan IPTEK dan DIKTI. “Program PPG diselenggarakan untuk mempersiapkan lulusan S1 Kependidikan dan S1/D IV Non Kependidikan yang memiliki bakat dan minat menjadi guru.
  2. Kemenristekdikti lewat Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan juga meluncurkan Portal Kinerja Publikasi Ilmiah Dosen SINTA (Scence and Technology Index), yakni pusat sitasi publikasi dan kepakaran dosen, peneliti dan perekayasa seluruh indonesia, yang dikemas dalam sistem informasi berbasis web. SINTA dapat diakses melalui http://sinta.ristekdikti.go.id.  Sistem ini akan mengindeks, mengintegrasikan, dan menilai kinerja publikasi karya ilmiah peneliti dan akademisi Indonesia serta jurnal ilmiah berdasarkan jumlah dokumen dan jumlah sitasi. SINTA juga menyediakan informasi benchmark dari institusi, kolaborasi, analisa arah riset dan direktori kepakaran peneliti Indonesia.
  3. Program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) bertujuan memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk melanjutkan pendidikan formal atau menyetarakan dengan kualifikasi tertentu berdasarkan pendidikan formal, nonformal, informal atau pengalaman kerja. Ini untuk bidang-bidang khusus seperti dosen, instruktur, guru, tenaga kesehatan, dan profesi tertentu lainnya yang sangat spesifik.
  4. Klinik Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Mobile, yang merupakan layanan untuk perguruan tinggi agar lebih memahami SPMI dan Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi (SPM-Dikti). Aplikasi ini memberikan layanan informasi dari Direktorat Penjaminan Mutu Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan. Program ini dapat diakses melalui melalui Android dan Iphone Operating System’s (IOS). Sebanyak 300 fasilitator pusat dan wilayah disiapkan untuk memberi layanan Klinik SPMI Mobile.
  5. SISTER (Sistem Informasi Terintegrasi) adalah aplikasi yang diluncurkan oleh Direktorat Jenderal Sumber Daya IPTEK dan DIKTI untuk meningkatkan kualitas data SDM. Aplikasi ini mengintegrasikan seluruh layanan karir dan kompetensi SDM di Ristekdikti sehingga memungkinkan masyarakat menerima kepastian dalam pelayanan karir mereka.
  6. Rencana Induk Pembangunan SDM IPTEK dan DIKTI yang digagas Ditjen Sumber Daya IPTEK dan DIKTI untuk memberikan rekomendasi atas kebutuhan SDM yang relevan dengan prioritas pembangunan. Rencana Induk Pembangunan SDM ini disusun untuk memangkas kesenjangan antara supply pendidikan tinggi sebagai penyedia tenaga kerja terampil dengan kebutuhan pembangunan.
  7. Teaching industry merupakan salah satu program yang digagas oleh Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi Kemenristekdikti untuk membangun industri berbasis teknologi yang berfungsi sebagai sarana pembelajaran dan pengembangan produk inovasi.

Sumber : Republika, Surabaya

Kemenristekdikti




Konsep, Dimensi, Variabel, Indikator dan Pengukuran

Dalam IPA (ilmu pengetahuan alam) konsep didefinisikan dengan jelas dengan standar pengukurannya (misalnya jarak, kecepatan, volume, berat, ukuran, dll.).  Namun dalam IPS (ilmu pengetahuan sosial) konsep lebih bersifat abstrak sehingga standarisasinya dalam pengukuran berbeda-beda, atau kurang disepakati secara bulat (misalnya konsep mengenai kelas sosial, pembagunan, kemiskinan, dll.)

Konsep

  • Konsep adalah gambaran mental atau persepsi yang merangkum gagasan, pengamatan, atau perasaan yang mirip.
  • Maknanya bisa amat berbeda satu sama lain.
  • Misalnya konsep tentang kecantikan, kekayaan, kecemerlangan, pendidikan.

Konseptualisasi

  • Konseptualisasi adalah proses pengembangan dan penjelasan suatu konsep
  • Dengan kata lain, menjelaskan suatu konsep dengan kata-kata dan contoh-contoh sehingga diperoleh definisi yang tepat.
  • Misalnya, apa yang dimaksud dengan pendidikan?
  • “Seperangkat pengetahuan dan pelatihan yang diperoleh di sekolah”

Contoh lain

  • Apa yang dimaksud dengan ‘status sosial”?
    • Kekayaan (milyuner)
    • Prestise (profesor Harvard)
    • Power (jenderal)
  • Ini yang disebut dengan “dimensi”

Dimensi

  • Makna-makna yang berbeda dikenakan pada kelompok-kelompok yang berbeda. Kelompok-kelompok itu disebut “dimensi”
  • Suatu konsep dapat terdiri dari satu dimensi atau lebih
  • Konsep lebih abstrak dari dimensi

Indikator

  • Apabila dimensi tidak dapat diamati secara langsung, maka digunakan indikator
  • Misalnya, untuk mengukur kekuasaan, dapat digunakan

(1) jumlah orang dibawah pengawasan seseorang

(2) besarnya anggaran tahunan

(3) jumlah peralatan yang diawasi

Perbandingan antara konsep, dimensi, dan indikator

  • Dalam praktik ketiga istilah itu bisa saling bertukar (misalnya gender, ras)
  • Tingkat abstraksinya berbeda

Konsep                                  Dimensi                                Indikator

Sangat abstrak                 Abstrak                                 Konkrit

Variabel

  • Konsep yang dapat diukur
  • Karakteristik atau gejala yang dapat memiliki nilai yang berbeda-beda; variabel itu berubah-ubah
  • Dimensi dan indikator dapat berupa variabel
  • Apabla suatu konsep hanya memiliki satu dimensi dengan satu indikator, maka konsep tersebut sama dengan variabel

PENGUKURAN

  • Berbicara tentang pengukuran berarti berbicara mengenai variabel dan indikator
  • Pengukuran adalah proses penetapan angka terhadap obyek atau observasi; ini merupakan kuantifikasi yang dinyatakan dalam angka
  • Angka bisa memiliki makna yang berbeda pada keadaan yang berbeda

Tingkat-tingkat Pengukuran

Perbandingan 4 Pengukuran

SSCC

Racidon P. Bernarte constructs,

concepts, variables and hypotheses   

Contoh variabel, dimensi, indikator

Contoh definisi operasional

Contoh variabel, dimensi, indikator dan pertanyaan

Mochamad Reza Adiyanto, Ujang Sumarwan, Imam Teguh Saptono. 2017. Consumer Behavior Analysis in Choosing Conventional or Sharia Mortgage Product in Indonesia. Asian Social Science; Vol. 13, No. 8




Batas Angka Cronbach Alpha

Berapa batas angka Cronbach Alpha yang dapat diterima?
Kesimpulan: Tak ada angka keramat, tak ada titik potong ajaib

Diskusi Cronbach Alpha

Sing Yee Ong
good morning.
i ran cronbach alpha for an established instrument for more than 10 years, 23 items, with sample size of 30. this is social science research
cronbach alpha showed .67.
i read many articles saying that .70 is acceptable.
my question: .
1. .67, is it can’t be accepted? if it is, how can i find some articles to support .67?
2. is sample size of 30, is a factor of it? or should i increase the sample size?
or any other suggestions with it?

Trevor Bond
Acceptable for what? There is no magic cut-off point that has a cliff to drop off. However, there are many problems with alpha. Ask prof Google

Elan VK
I think it’s still acceptable. Sekaran and Bougie (2010) suggested below 0.6 is considered low or weak.

Sing Yee Ong
tq.

Nitanan Koshy
hi despite, an established instrument (we cant aspect the same result to the circumstances we test it. I believe you would have tested it in differing for example study sites, or groups, for them such importance on the items would differ. Hence, it depends on how you have mold the established measure based on the respondents type and place. And yes increasing sample size has chances to increase alpha.Since you collected the data may want consider deleting some items based on items deleted to increase cronbach. Or can consider Elan VK suggestion.

Kai Shuen
Larger sample size may improve the Cronbach’s alpha.

Samad Kakar
Increase sample size

Alex Oikonomou

(Schmitt, 1996) at summary and conclusions 3, “there’s no sacred level…”

Trevor Bond
Thanks Alex. I should have said that :”there’s no sacred level…”; I said “no magic cut-off point “. But scholars in Malaysia seem to think that above .70 is perfect but .67 or even .69 is rubbish! Little understand of correlation or probability.

Sumber:  https://www.facebook.com/groups/doctsupp/




Proses Penelitian (Kumar, 2005)

research-process-kumar2005

Kumar, R. (2005). Research methodology: Step by step guide for beginners (2nd ed.). London: SAGE Publications Ltd.




Tingkah Polah Manusia di Jalan

Sepanjang waktu hidup kita, terutama kita sebagai warga Jabodetabek sudah dapat dipastikan banyak menghabiskan waktu kita di jalan. Kondisi jalan yang macet dan padat terutama di hari kerja bukanlah hal yang aneh lagi. Bahkan di hari Sabtu atau libur lainnya pun tidak jarang jalan macet karena meningkatnya jumlah pasar atau pusat perbelanjaan yang muncul dan pembangunan jalan layang atau jalan bawah tanah alias underpass. Kondisi jalan yang sangat padat pada akhirnya sering kali membuat kita lelah dan merasa kesal sehingga bisa membuat kita melakukan hal-hal yang sebenarnya tidak sepatutnya kita lakukan. Mudah mudahan sih teman teman yang membaca tulisan ini sadar diri juga sehingga terhindar dari perbuatan yang tak septutnya dan kebanyakan sia sia itu. Saya akan bercerita sedikit pengalaman saya tentang apa yang saya lihat di jalan, di antaranya tentang kesabaran menunggu lampu merah, kemurahan hati memberi jalan, kebiasaan membunyikan klakson, kegalauan penyeberang jalan atau pengendara yang maunya serba instant.

Akhir akhir ini semakin sering saya perhatikan banyak pengendara motor yang semakin tidak sabar menunggu lampu merah, sehingga mereka seringkali mencuri-curi, saat dilihatnya kendaraan dari arah yang berlawanan yang lampunya masih hijau, mereka kerap melaju melanggar lampu merah yang ada. Sungguh perbuatan ini berbahaya sekali. Saya sebagai pengguna ojek online sering juga mengalamin kondisi ini bersama ojke saya dan saya selalu menegur para pengendara itu untuk bersabar, bahkan jika mereka tidak mau mendengar, saya bisa sampai memarahinya. Yaa, semua kan demi keselamatan bersama.

Hal kedua yang kurang menyenangkan hati saat di jalan adalah sifat kikir, iyaa kikir… Pengguna jalan di tempat kita ini saya lihat sering kali kurang murah hatinya. Sudah lihat orang kasih lampu tanda mau belok, tapi kendaraan tak ada yang berhenti mau memberi. Sudah kelihatan ada orang mau menyeberang, bahkan di garis putih tanda menyeberang pun pengendara malah melaju lebih cepat seakan penyeberang jalan memamng pantas menunggu berlama lama sementara dia tidak. Entahlah, kenapa bangsa kita seperti ini, hiks… saya sedih.

Selanjutnya, hmmm kebiasaaan mengelakson. Lampu masih kuning belum hijau saja sudah mengelakson menyuruh pengendara di depannya melaju, atau bersiap siap melaju, mobil di depannya terlambat melaju sedikit saja sudah mengelakson, belum lagi bunyi kelakson tak penting lainnya. Seorang kawan yang baru saja pulang dari Belgia bercerita, di Belgia sana kalau kita ketahuan membunyikan kelakson karena hal sepele, kita bisa kena denda loh… Nah kan, memang membunyikan kelakson itu pun ada etikanya, Kawan…

Hal terakhir yang sangat mengganggu pun adalah kebiasaan penyeberang jalan yang malas menggunakan jembatan penyeberangan dan kebiasaan buruk pengendara motor berjalan melawan arus. Mereka sama sama malas untuk berupaya berjalan menaiki tangga penyeberangan dan malas putar balik, dianggapnya membuang waktu, tenaga, dan maunya instant saja sehingga hal yang salah pun mereka anggap bisa dan biasa dilakukan. Semakin sedih rasanya…

Pada akhirnya memang kita semua harus kembali introspeksi diri, lebih bersabar, dan tdak bosan untuk saling mengingatkan agar segala sesuatunya berjalan lebih baik. Sebuah surat di dalam Al Quran mengatakan, “Sesungguhnya semua manusia itu berada dalam keadaan merugi kecuali mereka yang selalu beramal saleh, saling menasihati dalam kebenaran dan kesabaran”. Semoga kita semua termasuk ke dalam mereka yang beruntung.

Hati hati selalu di jalan ya, Kawan.

Jakarta, April 2017

Adelina