Mengenal Jurnal Ilmiah

Selengkapnya:

Diskusi Tentang Jurnal

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Pedoman Operasional Penilaian Angka Kredit Kenaikan Pangkat/Jabatan Akademik Dosen




Ilustrasi Perbedaan S1, S2 & S3

The difference in sentences for bachelor, master, Phd.

Perbedaan kalimat oleh sarjana, magister & doktor.

Sumber: Nurul Wawa Wahida




Presentasi di DPR dan Aspirasi FRI …

Berkaitan dengan Notulen Rapat Forum Rektor (ADI) dan DPR RI hari Senin, 03 April 2017, maka disini dilampirkan :

  1. HASIL PRESENTASI  BAHAN PEMBAHASAN PADA RDPU KOMISI X DPR RI
    DENGAN ASOSIASI DOSEN INDONESIA DI Gedung Nusantara I Ruang Sidang Komisi X DPR RI TANGGAL 03 APRIL 2017.

Presentasi DPR.ppt

  1. ASPIRASI FORUM REKTOR INDONESIA (FRI) YANG Di sampaikan pada Dengar Pendapat Umum dengan DPR RI Senin, 3 April 2017.

ASPIRASI FORUM REKTOR INDONESIA (FRI).ppt

Semoga aspirasi dari Forum RektorIndonesia dapat direalisasikan oleh DPR RI.

 

Sumber : ADI




Notulen Rapat FORUM REKTOR (ADI) dan DPR

NOTULEN RAPAT DENGAR PENDAPAT UMUM BERSAMA FORUM REKTOR INDONESIA DAN KOMISI X DPR RI DIBAWAH NAUNGAN ASOSIASI DOSEN INDONESIA (ADI)…

PAda hari Senin, 03 April 2017 mengenai masalah :

1. Penelitian dan jurnal Ilmiah terkait Permenristekdikti No 20 Tahun 2017
2. Akreditasi
3. Sertifikasi dosen

NOTULEN ADI FRI dan KOMISI X.pdf

Semoga Bermanfaat…

 

Sumber : ADI

 

 




SIKePO = Sistem Informasi Ketentuan Perbankan Online

 

KEPO merupakan kependekan dari : Knowing Every Particular Object (Mengetahui segala hal)

Sejalan dengan perkembangan industri perbankan yang semakin hari semakin cepat, dibarengi dengan perubahan regulasi dari waktu ke waktu, yang secara tidak langsung mengharuskan perbankan untuk mematuhi peraturan yang telah dikeluarkan oleh OJK. Untuk memudahkan perbankan dalam mengakses ketentuan yang berlaku, OJK juga terus memperbaiki sistem kodifikasi dan klasifikasi ketentuan yang dikenal dengan Sikepo.

 

Apakah yang dimaksud dengan SIKePO ?

Adalah sistem informasi yang memuat ketentuan perbankan, yang dapat diakses secara online baik oleh user internal maupun oleh user eksternal

Apa Tujuan Sikepo?

Tujuannya adalah menyediakan ketentuan perbankan yang lengkap, terkini, dan sistematis yang mudah digunakan (user friendly)

Apa manfaat dari Sistem ini?

Manfaat yang didapat dari sistem ini adalah, pertma memudahkan pengguna untuk mencari pengaturan atas suatu topik secara komprhensif; Kedua, membantu pengguna untuk mengetahui rekam jejak atas suatu ketentuan; Ketiga, menyediakan wadah bagi pengguna untuk mencari ketentuan yang berlaku.

Apa saja yang menjadi Cakupan Sikepo?

Kodifikasi dilakukan dengan mengelompokkan setiap pasal atau bab dari suatu peraturan kedalam klasifikasi yang telah ditetapkan. Hal ini dilakukan untuk seluruh ketentuan perbankan yang menjadi kewenangan Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

 

Referensi

Materi Launching Sikepo oleh OJK bulan February 2017




Density Based Methods

Density Based Methods

Merupakan metode yang dikembangkan berdasarkan density (kepadatan) tertentu.  Metode ini menganggap cluster sebagai suatu area yang berisi objek-objek yang padat/sesak, yang dipisahkan oleh area yang memiliki kepadatan rendah (merepresentasikan noise).

1.      DBSCAN : A Density-Based Clustering Method Based on Connected Regions with Sufficiently High Density

DBSCAN (Density-Based Spatial Clustering of Applications with Noise), algoritma menumbuhkan area-area dengan kepadatan yang cukup tinggi ke dalam clustercluster and menemukan clustercluster dalam bentuk yang sembarang dalam suatu database spatial yang memuat noise. DBSCAN mendefinisikan cluster sebagai himpunan maksimum dari titik-titik kepadatan yang terkoneksi (density-connected). Semua objek yang tidak masuk ke dalam cluster manapun dianggap sebagai noise.

Prinsip-prinsip dasar dari metode density based clustering adalah sebagai berikut :

  • Neighborhood yang terletak di dalam radius Ө disebut –neighorhood dari objek data.
  • Jika –neighborhood dari suatu objek berisi paling sedikit suatu angka yang minimum, MinPts dari suatu objek, objek tersebut disebut core objek.
  • Suatu objek p adalah density reachable dari objek q dengan respek ke dan MinPts dalam suatu set objek D jika terdapat suatu rantai objek p1, p2,…,pn, dimana p1 = q dan pn = p, di mana pi+1 density reachable secara langsung dari pi dengan respek ke dan MinPts, untuk 1 £ i £ n, pi anggota D.
  • Suatu objek p adalah density connected ke objek q dengan respek ke dan MinPts dalam suatu set objek D jika terdapat suatu objek o anggota D di mana ke dua p dan q adalah density reachable dari o dengan respek ke dan MinPts.

DBSCAN menemukan clustercluster dengan cara :

  • DBSCAN menelusuri clustercluster dengan memeriksa –neighborhood dari tiap-tiap point dalam database. Jika –neighborhood dari point p mengandung lebih dari MinPts, cluster baru dengan p sebagai core object
  • Kemudian DBSCAN secara iteratif mengumpulkan secara langsung objek-objek density reachable dari core object tersebut, di mana mungkin melibatkan penggabungan dari beberapa cluster-cluster density reachable.

 

2.      DENCLUE : Clustering Based on Density Distribution Functions

DENCLUE (Density Based Clustering) adalah merupakan metode clustering yang berdasarkan suatu set fungsi distribusi density. Metode ini dibangun dengan beberapa ide antara lain :

  • Pengaruh tiap-tiap data point dapat secara formal dimodelkan dengan menggunakan fungsi matematika, yang disebut influence function, yang menyatakan pengaruh dari data point terhadap neighborhood-nya.
  • Keseluruhan density dari space data dapat dimodelkan secara analitik sebagai jumlah influence function dari semua data point.
  • Cluster-cluster kemudian dapat ditentukan secara matematik dengan mengidentifikasi density atractor (penarik), yang mana density atractor adalah maksimum lokal dari seluruh density function.

 

Fitur – Fitur Utama Metode DENCLUE :

  • Secara total berdasarkan matematika
  • Baik untuk sekumpulan data yang mmuat banyak noise
  • Selalu mengikuti deskripsi matematik untuk sembarang bentuk cluster dalam data berdimensi tinggi
  • Lebih cepat dibandingkan metode yang lain (DBSCAN)
  • Membutuhkan banyak parameter

 

Referensi:

  • Han, Jiawei & Kamber, Micheline, Data Mining – Consepts and Techniques, Simon Fraser University, USA : Morgan Kaufmann, 2001.
  • jbptunikompp-gdl-selvialore-23379-14-14.perte-s

 




PENGEMBANGAN PENDIDIKAN TINGGI…

Kontribusi Utama Kemristekdikti yang Diharapkan Pemerintah dan Kondisi Pendidikan Tinggi Sekarang menjadikan  Prioritas Sasaran Strategis Kemristekdikti untuk :

PENGEMBANGAN PENDIDIKAN TINGGI

Tahun 2015 – 2019

 

Sumber : Ristekdikti Maret 2017




Parts of Speech in English language

Since I already wrote once about sentence pattern or sentence structure, I think it’s going to be interesting to discuss the continuation of it or at least things related with it.

So Folks, many times we hear the word sentences mentioned in our world of languages. Then we should have known that sentences consist of many words, yup! Words! In English language the word classes or categories are well known as Parts of Speech.
In English, there are 8 Parts of Speech that we usually learn or know.
1. Verb
2. Noun
3. Adjective
4. Adverb
5. Pronoun
6. Preposition
7. Conjunction
8. Interjection

Knowing those parts of speech well is really important since each of them has different function when we use them in our sentences. Therefore when we learn grammar, not only English I believe, also other languages even our own mother tongue, if we know the parts of speech well then we will be better in using languages we learn.

How well do you know English parts of speech? Dictionary will help you a lot an in understanding them and practicing using them or reading a lot will help us get familiar with the functions of those parts of speech. Later in my other writings I will try to discuss some very important parts of speech, but if you are curious you can just read the material on many sources on the Internet or books.




Membuat Aplikasi Peta Wisata Bandung berbasis Android menggunakan AppInventor

Hello World …

Mari kita membuat aplikasi “Peta Wisata Bandung” dengan menggunakan AppInventor

Ketik ai2.appinventor.mit.edu di browser untuk membuka aplikasi app inventor.
Klik “Create” button pada App Inventor website.
Log in to App Inventor dengan gmail (atau google) user name dan password.
Klik “Continue” untuk menutup splash screen.
Start new project.
Beri nama project dengan “Peta Wisata Bandung”.
Sekarang kita berada pada layar Designer.

Buat tampilan seperti di bawah ini pada layar Designer :

 

Buat Code Blocks:

 

Jika sudah selesai, connect dengan menggunakan AI Companion, Emulator atau USB untuk melihat hasil output aplikasi yang telah kita buat.

Jika sudah selesai dan tidak ada error klik build aplikasi untuk install file apk ke device smartphone atau tablet android.

Aplikasi Peta Wisata Bandung sudah terinstall dan dapat digunakan di smartphone atau tablet kita.

 

 

Happy Coding ..




KNOW YOUR CUSTOMER (KYC)

Pengertian Know Your Customer

Know Your Customer Principles (KYCP) adalah prinsip yang diterapkan bank untuk mengetahui identitas nasabah, memantau kegiatan transaksi nasabah termasuk pelaporan transaksi yang mencurigakan dan sudah menjadi kewajiban bank untuk menerapkannya. (Sitompul, 2004, hlm. 29.)

Menurut PBI No.3/10/PBI/2001 tentang Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah (Know Your Customer Principles), PBI No.3/23/PBI/2001 tentang Perubahan Atas Peraturan Bank Indonesia No.3/1/PBI/2001 tentang tentang Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah (Know Your Customer Principles) dan PBI No. 5/21/PBI/2003 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Bank Indonesia No.3/1/PBI/2001 tentang tentang Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah (Know Your Customer Principles), yang dimaksud dengan Prinsip Mengenal Nasabah adalah prinsip yang diterapkan bank untuk mengetahui identitas nasabah, memantau kegiatan transaksi nasabah termasuk pelaporan transaksi yang mencurigakan. Nasabah dalam pengertian di sini adalah nasabah yang menggunakan jasa bank.

Sanksi Bagi Bank

Sesuai PBI tentang KYC dalam hal bank tidak menetapkan dan menyampaikan Pedoman Pelaksanaan Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah kepada Bank Indonesiadan tidak melaporkan perubahan Pedoman Pelaksanaan Prinsip Mengenal Nasabah selambat-lambatnya 7 hari kerja sejak ditetapkannya perubahan tersebut serta tidak melaporkan kepada Bank Indonesia transaksi yang mencurigakan yang terjadi di bank yang bersangkutan selamba tlambatnya 7 hari kerja sejak transaksi tersebut diketahui oleh bank, dikenakan sanksiberupa kewajiban membayar sebesar Rp.1 juta per hari keterlambatan dan setinggi-tingginyaRp.30 juta.

Disamping sanksi tersebut diatas, terhadap anggota Dewan Komisaris, Direksi atau pegawai bank yang dengan sengaja tidak melaksanakan langkah-langkahyang diperlukan untuk memastikan ketaatan bank terhadap ketentuan dalam Undang-undang Perbankan dan peraturan perundang-undangan lainnya yang berlaku bagi bank (termasuk PBI KYC), diancam dengan pidana penjara minimal 3 tahun dan maksimal 8 tahun serta denda minimal Rp. 5 miliar dan maksimal Rp.100 miliar (Pasal 49ayat (2) huruf b Undang-undang No.7 tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana telahdiubah dengan Undang-undang No.10 tahun 1998).

Apa Yang Hendak dicapai dengan KYC ?

Prinsip mengenal nasabah, tidak sekadar berarti mengenal nasabah secara harfiah tetapi prinsip mengenal nasabah ini menginginkan informasi yang lebih menyeluruh di samping identitas nasabah, yaitu hal-halyang berkaitan dengan profil dan karakter transaksi nasabah yangdilakukan melalui jasa perbankan. Oleh sebab itu, dari segi operasionalperbankan bukan pekerjaan yang mudah untuk melaksanakanprinsip mengenal nasabah ini. Untuk melakukan due diligence atau proses penilaian terhadap nasabah, baik kepada nasabah baru maupun lama tentang asaldana atau sumber dana yang dimilikinya yang disimpan atau akan disimpan di bank tertentu, tanpa membuat dia tersinggung atau tergangguprivacy-nya, bukan pekerjaan mudah. Hal tersebut bisa membuat nasabahtersinggung dan memindahkan dananya ke lembaga investasi yang lain. Dengan demikian, penerapan prinsip mengenal nasabah memerlukan etika dan kebijakan dan prosedur khusus karena pekerjaan ini telah memasuki privacy seorang nasabah atau calon nasabah bank.

Disamping melakukan KYC, salah satu elemen penting dalam mengantisipasi kejahatan pencucian uang (Anti Money Laundering) dan pencegahan internal fraud di dalam dunia perbankan adalah penerapan Know Your Employee. Kebijakan Know Your Employee sebaiknya diterapkan dengan meliputi kebijakan-kebijakan proses rekrutmen, rotasi dan mutasi karyawan, pengaturan cuti karyawan serta kebijakan yang terkait dengan pemberian hadiah dan/atau sumbangan kepada karyawan. Pemantauan perilaku dan gaya hidup karyawan pun diperlukan untuk memastikan bahwa tidak terjadi perubahan yang tidak wajar sehubungan dengan jenis pekerjaan yang dilakukan seorang karyawan

 

Referensi

PBI No.3/10/PBI/2001 tentang Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah (Know Your Customer Principles), PBI No.3/23/PBI/2001 tentang Perubahan Atas Peraturan Bank Indonesia No.3/1/PBI/2001 tentang tentang Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah (Know Your Customer Principles) dan PBI No. 5/21/PBI/2003 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Bank Indonesia No.3/1/PBI/2001 tentang tentang Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah (Know Your Customer Principles)

Undang-undang No.7 tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana telahdiubah dengan Undang-undang No.10 tahun

Zulkarnain Sitompul (2004). Upaya Mencegah dan  Pemberatas Tindak Pidana Pencucian Uang, Sinar Grafika, Jakarta.