Diberhentikan dari Scopus Januari 2018

Daftar jurnal yang diberhentikan dari Scopus tanggal 24 Januari 2018
Discontinued Scopus List 24 Jan 2018




Rujukan Menulis Review Paper

Bagaimana menulis critical review article?
Ada beberapa panduan




Mempertanyakan Indeks Kebahagiaan

oleh: Vincent Gaspersz

Dalam Dunia Nyata Kebermaknaan JAUH LEBIH PENTING daripada Sekedar Angka-angka Subyektif

Dalam beberapa hari terakhir saya membaca postingan indikator pengukuran subyektif yang disebut sebagai indeks kebahagiaan penduduk Indonesia 2017 kemudian dibuatkan ranking indeks kebahagiaan setiap provinsi di Indonesia yang menempatkan Provinsi Maluku Utara, Maluku, dan Sulawesi Utara sebagai provinsi-provinsi dengan indeks kebahagiaan tertinggi dan Nusa Tenggara Timur, Sumatera Utara, dan Papua sebagai provinsi-provinsi dengan indeks kebahagiaan terendah.

Kemudian berbagai komentar pro dan kontra mulai muncul, yang pro tentu saja mulai mencari-cari alasan pembenaran. Hal ini sah-sah saja jika benar yang bersangkutan bahagia dan selamat atas kebahagiaan itu.

TETAPI sebagai orang yang kritis dan tidak asal menerima informasi begitu saja, maka kita harus berhati-hati dan mulai bertanya (pembelajaran yang benar dimulai dengan bertanya): Apakah benar semua penduduk di Provinsi Maluku Utara, Maluku dan Sulawesi Utara LEBIH BAHAGIA daripada semua penduduk di Provinsi Jawa Barat (urutan nomor 5 dari bawah/terendah)? Jika jawabannya YA, maka seorang Vincent Gaspersz (VG) yang sedang tinggal di Jawa Barat hari ini juga akan berkemas dan pindah menjadi penduduk Maluku Utara yang memiliki indeks kebahagiaan tertinggi di Indonesia itu.

TETAPI saya TIDAK biasa melakukan keputusan “konyol” untuk pindah tempat tinggal dari Jawa Barat ke Maluku Utara. Langkah yang biasa dilakukan adalah mencari informasi secara terperinci dan obyektif untuk mempelajari apa itu indeks kebahagiaan? Karena selama ini dalam pemahaman saya yang dibaca dari berbagai buku referensi tentang personal development, bahwa kebahagiaan TIDAK tergantung pada hal-hal di luar diri, termasuk lokasi tempat tinggal, dll TETAPI kebahagiaan tergantung pada pola pikir (MINDSET) yang 100% berada dalam pengendalian diri orang pribadi.

Saya mencoba masuk ke website Badan Pusat Statistik (BPS) dan download buku Katalog No. 4102024 berjudul Indeks Kebahagiaan 2017 dan mempelajari metodologi penyusun indeks kebahagiaan itu.

Pertama definisi dari Indeks Kebahagiaan itu sesungguhnya adalah Indeks Kesejahteraan SUBYEKTIF yang tentu saja bagus dan baik jika MAU mengkuantifikasikan dengan skor dan pembobot sebagaimana layaknya menyusun suatu angka indeks. TETAPI pertanyaan saya adalah apa makna dari pengukuran ini, JIKA generalisasi TIDAK BISA dilakukan dan TIDAK ADA HUBUNGAN (Korelasi) antara Indikator Pengukuran Subyektif terhadap Indikator Pengukuran Obyektif seperti: Persentase Jumlah Penduduk Miskin, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) seperti ditunjukkan dalam bagan-bagan terlampir?

MAAF ini kebiasaan VG dari dahulu yang seringkali “Menjengkelkan” guru-guru dan dosen-dosen ketika sekolah mulai SD sampai kuliah di S1 yang sering kali juga berakibat FATAL yaitu TIDAK NAIK KELAS atau TIDAK LULUS karena dianggap “menentang guru/dosen, terlalu kritis, dll”. TETAPI kekritisan VG ini memperoleh dukungan dari guru-guru saya di IPB (S2 Statistika Terapan) dan ITB (S3 Teknik Sistem dan Manajemen Industri) sehingga mereka memberikan nilai A dan bagi yang PASIF malahan TIDAK DILULUSKAN.

Agar diketahui orang-orang SUCCESS termasuk daerah atau negara maju selalu menggunakan informasi OBYEKTIF (indikator pengukuran OBYEKTIF) untuk pembuatan keputusan strategik dan menghindarkan untuk menggunakan indikator pengukuran SUBYEKTIF.

STATISTIKA itu ilmu NETRAL, mau dipakai apa saja dan untuk keperluan apa saja tergantung pada pengguna statistika itu. TETAPI yang terpenting adalah Statistical Thinking, yaitu: apa tujuan dan manfaat dari suatu informasi itu?

Saya belum menemukan jawaban obyektif apa tujuan dan manfaat dari pengukuran indeks kebahagiaan yang sesungguhnya merupakan indeks pengukuran subyektif itu?

Ada yang bisa membantu menjelaskan berdasarkan bagan-bagan terlampir?

Image may contain: text

No automatic alt text available.

No automatic alt text available.

No automatic alt text available.

No automatic alt text available.

No automatic alt text available.

Vincent Gaspersz




Ontologi, Epistemologi, Paradigma Riset

Research Paradigms in Social Sciences:

Ontology, epistemology, axiology, methodology

Positivism, Postpositivism, Interpretivism

 

Wahyuni, D. (2012). The research design maze: Understanding paradigms, cases, methods and methodologies. Journal of Applied Management Accounting Research, 10(1), 69–80. http://doi.org/10.1675/1524-4695(2008)31




Kelemahan Bab 1 dan Bab 2 Thesis

LITERATURE REVIEW: OLD REFERENCES & TAKE HOME MESSAGES

Sharing what I scribbled on a thesis:

Two major weaknesses in the thesis Chapter 1 and 2.

1. Your literature is not up to date.

In chapter 1&2 , many references are old. Most are published before 2012. A few from 2013 and 2014. None in 2015-2017. People can question if your ‘research gap’ is still really a ‘gap’. Could it be that some people have already filled the gap and published something about what you are doing in 2015-2017. If this happens, your problem statement become invalid and the whole research has no contribution.

2. It is commendable that the literature review is already written using the “weaving technique”, putting a lot of your own words in between the various literature, telling a good “story”. However it does not provide a critical analysis of the literature. The literature review still seems disjointed and not directly related to your methodology. The review should be focused with a summary provided at the end of each Section and Chapter. In the summary, answer the “so what” question, and do not forget the “take home message”, You must relate the summary to your work, including choice of methods, equations, criteria, formulae, etc.

DrOY Postgraduate Guide




Sel Kanker…

*MENGENAL SEL KANKER*

Sel kanker sebenarnya ada pada semua insan. Tapi umumnya ia tidur saja. Sampai suatu saat ada kesempatan, barulah ia bangun.

Jadi sel kanker sebenarnya bukan musuh kita tapi bisa diandaikan sebagai remaja yg sedang kumat nakalnya.

Maka kiat mengendalikannya dengan dibujuk untuk kembali tidur, atau sarana yg bikin ia bangun disingkirkan.

Sel kanker bangun jika tubuh ada pada keadaan asam, biasanya karena stres, menderita radang kronis yg berkepanjangan, atau tubuh terpapar radikal bebas, polusi, atau hasil perombakan unsur makanan.

Bagaimana mengendalikan remaja yg sedang kumat nakalnya ini?

1) Sel kanker membutuhkan oksigen banyak. Supaya ia tidak kebagian oksigen, anda harus tekun dan “rutin berolah raga, aerobik: jalan cepat atau jogging” (pakai sepatu olah raga) seminggu 5x setiap kalinya menempuh jarak 3 km dalam waktu 30-40 menit.

Dinamakan aerobik sebab saat itu denyut nadi anda menjadi sekitar (220 minus usia) dikalikan 75-85%. Artinya oksigen dipompa deras ke seluruh organ tubuh, terutama otot, otak dan ginjal. Ini membuat sel kanker tidak kebagian oksigen, ia akan ngantuk lalu kembali tidur. Artinya dianggap sudah sembuh.

2) Makanan utama sel kanker adalah gula dan semua karbohidrat yg indeks glikemiknya tinggi, artinya dalam waktu kurang dari 10 menit setelah dimakan sudah membuat kadar gula darah naik, misalnya nasi putih, ketela, roti, mie.

Gula mutlak harus dipantang, demikian juga semua pemanis buatan. Ganti nasi putih dg nasi yg dari beras pecah kulit atau beras merah. Kentang termasuk yg indeks glikemiknya rendah.

3) Sel kanker yg dibanjiri sayur, baik matang maupun mentah (lalap) akan tercekik, sehingga aktivitasnya berhenti, ia masuk ke stadium tidur lagi. Yg namanya sembuh juga. Makanlah sayur banyak2, sebagai gantinya nasi.

4) Buah2an mengandung antioksidan yg menetralkan radikal bebas, artinya buah menghambat aktivitas sel kanker.
Makanlah buah di luar waktu makan, sehari antara 2-3 porsi.

5) Sel kanker tidak bisa mengambil energi dari lemak, sehingga lemak bisa menolong kita memperoleh asupan energi ketika kita harus membatasi asupan karbohidrat.
Lemak bisa berasal dari hewan, tumbuhan seperti kacang2an, alpukat, atau minyak goreng biasa, tapi hanya minyak goreng yg dipakai menggoreng satu kali. Minyak goreng yang dipakai lebih dari sekali menggoreng bisa memicu bangunnya sel kanker. Minyak goreng terbaik adalah yg dari kelapa (virgin coconut oil, minyak kelentik).

6) Sumber protein terbaik adakah telur (semua jenis telur ,yg direbus atau ceplok air) , ikan air, tempe, daging ayam terutama yg tidak diberi makan sintetis.

7) Suasana asam dalam tubuh yg membangunkan sel kanker disebabkan oleh stress.

Jadi, jalani hidup ini dengan penuh kepasrahan, syukuri semua hal walau sekecil apapun, nikmati hidup ini sepenuhnya.

Nikmati alam terbuka, misalnya jogging di lokasi yg masih asri di antara sawah dan kebun sambil menikmati alam.

8) Jalani hidup spiritualitas yg tinggi, berikan pelayanan dengan penuh sukacita.

Bermurah hati, banyak2 beri perhatian kepada orang2 yg bersengsara. Kehidupan spiritualitas yg tinggi membuat suasana tubuh netral atau sedikit alkalis, ini menghilangkan suasana asam, karena dalam kondisi itu tubuh tidak memproduksi hormon stres yg membuat suasana asam, sebaliknya memproduksi endorfin yg memicu rasa bahagia dan menidurkan sel kanker.

9) Hindari semua bahan pengawet, pewarna makanan, makanan olahan tinggi gula dan garam, pemanis buatan. Makanlah bahan pangan yg masih segar dan alami saja.

10) Perlakukan sel kanker sebagai remaja yg merupakan bagian dalam keluarga anda, jadi tidak usah dimusuhi, ditakuti, dilawan habis2an.

Ia adalah bagian dari tubuh anda sendiri, jadi berlakulah ramah kepadanya, katakan: “nak, ayo kembali tidur ya, supaya aku.bisa melayani Tuhan dan sesama”.

Semoga menguatkan!

Sumber :

dr Yahya Wardoyo, pendiri RS Emanuel Klampok.
Posting 5 Sep 2017.




Jumlah Sampel Minimal untuk SEM

Minimum Sample Size untuk SEM?

~~Structural Equation Model (SEM)~~

No automatic alt text available.

Erika J. Wolf, Kelly M. Harrington, Shaunna L. Clark, and Mark W. Miller. 2013. Sample Size Requirements for Structural Equation Models: An Evaluation of Power, Bias, and Solution Propriety. Educational and psychological measurement 73, no. 6 (2013): 913-934.




Jabatan Akademik Dosen 2015-2017

Pertumbuhan jumlah Guru Besar (Profesor) sgt tdk signifikan selama 2 thn (2015-2017). sementra itu, jmlh dosen yg belum memiliki jabatan akademik juga meninglkat pesat.

Image may contain: text
Amirullah




MyJurnal – Jurnal Malaysia

Mencari Jurnal Malaysia klik




Perbanas Sebut BSSN Berpotensi Tumpang Tindih dengan Lembaga Lain

KedaiPena.Com – Pengamat Keamanan Informasi dan Cyber Security dari Institut Keuangan, Perbankan dan Informatika (IKPIA) Perbanas, I Gusti Nyoman Mantra mengatakan, bahwa tugas Badan Siber dan Sandi Nasional (BSSN) berpotensi tumpang tindih dengan lembaga-lembaga lain yang berhubungan dengan siber.

Semisal dengan Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemkominfo) yang baru saja membeli program mesin ‘konten negatif” seharga Rp 200 miliar.

“Lalu juga pekerjaan memburu ujaran kebencian juga akan bersinggungan Kepolisian RI. Memburu penjahat digital (cyber criminal) hari ini sudah dilakukan oleh Unit Cyber Crimes Mabes Polri,” ujar dia kepada KedaiPena.Com, Selasa (9/1/2018).

Perbanas Sebut BSSN Berpotensi Tumpang Tindih dengan Lembaga Lain