Apa itu m-learning?
Kita sudah sangat sering mendengar mengenai e-learning yaitu pengalaman belajar yang mendukung pembelajaran individu dengan berbagai jenis teknologi komputer (Clark & Mayer, 2008; Horton, 2006). dan bahkan menggunakannya. Saat ini mulai istilah muncul m-learning. M-learning adalah suatu bentuk/model pembelajaran yang memanfaatkan kemampuan perangkat mobile ( Naismith, Lonsdale, Vavoula, & Sharples, 2004; Yuen & Yuen, 2008; Cheon, Lee, Crooks, & Song, 2012). m-learning mencakup banyak fitur e-learning seperti konten multimedia dan komunikasi dengan siswa lain, hanya saja memiliki keunikan yaitu dalam hal fleksibilitas waktu dan tempat.
Karakteristik perangkat mobile meliputi (BenMoussa, 2003; Churchill & Churchill, 2008; Klopfer, Squire, & Jenkins, 2002; Sharples, 2000):
- portabilitas: perangkat mobile dapat dibawa ke lokasi yang berbeda,
- konektivitas cepat: perangkat mobile dapat digunakan untuk mengakses berbagai informasi kapan saja dan dimana saja, dan
- sensitivitas konteks: perangkat mobile dapat digunakan untuk mencari dan Mengumpulkan data nyata atau simulasi
Ketiga karakteristik tersebut yang yang dapat membuat pengalaman pembelajaran menjadi unik (Traxler, 2007, 2008, 2010; Wang & Higgins, 2006). Selain itu perangkat keras yang masju dari perangkat mobile dan berbagai perangkat lunak yang ada memberikan kemampuan yang lebih baik dalm mengelola, manipuasi dan membangun informasi untuk proses belajar dan mengajar.
Berdasarkan fitur-fitur dari m-learning, empat jenis pendekatan pembelajaran yang dapat didukung oleh perangkat mobile:
- pembelajaran individual, m-mobile dapat memungkinkan pemelajar mempercepat pembelajaran dengan kecepatan mereka sendiri,
- pembelajaran jarak jauh, pembelajaran situasional dapat direalisasikan saat pemelajar menggunakan perangkat mobile untuk belajar dalam konteks nyata.
- pembelajaran kolaboratif, m-learning memungkinkan pembelajaran kolaboratif saat pemelajar menggunakan perangkat mobile agar mudah berinteraksi dan berkomunikasi dengan yang lain
- pembelajaran informal, pembelajaran informal direalisasikan saat seseorang belajar dari kelas sesuai kenyamanan mereka.
Namun demikian selain keunggulan dari penggunaan mobile untuk pembelajaran terdapat keterbatasan-keterbatasan, beberapa penelitian memperlihatkan bahwa pemelajar (peserta didik) tidak menggunkan perangkat mobile untuk belajar dikarenakan beberapa masalah teknis seperti layar yang kecil dengan resolusi kecil, memory yang tidak memadai, kecepatan jaringan, dan kurangnya standar dan komparabilitas (Haag, 2011; Huan, Kuo, Lin, & Cheng, 2008; Lowenthal, 2010; Park, 2011; Wang & Higgins, 2006; Wang, Wu, & Wang, 2009),
Keterbatasan dalam psikologi pemakai, (Park, 2011; Wang et al., 2009), pengguna lebih menyukai penggunaan mobile untuk suatu hal yang “hedonic” seperti sms, mendengarkan musik, sosial media dibandingkan untuk tujuan pembelajaran (Park, 2011;Wang et al., 2009). Keterbatasan pedagogik (Corbeil & Valdes-Corbeil, 2007; Park, 2011; Wang et al., 2009), penggunaan mobile dalam kelas mungkin dapat menghalani konsertasi dan menggangu kemajuan kelas
Cheon, J., Lee, S., Crooks, S. M., & Song, J. (2012). An investigation of mobile learning readiness in higher education based on the theory of planned behavior. Computers & Education, 59(3), 1054–1064. https://doi.org/10.1016/j.compedu.2012.04.015