Review Jurnal2

SUMBER DAYA MANUSIA PEREMPUAN INDONESIA
Endang Ediastuti Mustar

Populasi 18 (2) 2007

Pembahasan yang dilakukan penulis sangat menarik, penulis memberikan desripsi dengan data yang sangat komprehensif serta membandingkan SDM perempuan bekerja dan tidak bekerja. Penulis juga membahas bagaimana peran ganda SDM perempuan bagi dunia kerja dan kesejahteraan kehidupan keluarga.

Pembahasan lain yang juga menarik adalah bahwa SDM perempuan melaksanakan fungsi reproduksi, kodrati, dan nonkodratinya, melaksanakan juga memberikan sumbangan pada pembangunan dengan tenaga, keahlian, dan keterampilannya

Pembahasan

Sebagai SDM Perempuan Indonesia saya merasa bersyukur turut memberi kontribusi pada pembangunan, khususnya memberikan bekal kepada generasi penerus (tidak ingin menggunakan istilah “turut mencerdaskan bangsa”). Semoga




Mindset by Carol Dweck – Revised Summary I — Mindset: Psikologi Baru dari Kesuksesan — Bagaimana Kita Dapat Belajar untuk Memenuhi Potensi Kita? — oleh IGNATIUS SEPTO PRAMESWORO

Mindset by Carol Dweck – Revised Summary I

Mindset: Psikologi Baru dari Kesuksesan

Bagaimana Kita Dapat Belajar untuk Memenuhi Potensi Kita?

oleh

IGNATIUS SEPTO PRAMESWORO

 

Parenting – Bisnis – Sekolah – Hubungan yang ditulis oleh Carol Dweck S., Ph.D. (© 2008 Ballantine Books Trade Paperback Edition. New York, NY) akan membantu kita belajar bagaimana kepercayaan/keyakinan yang sederhana tentang diri kita akan dan selalu memandu sebagian besar hidup kita.

 

Banyak dari apa yang kita pikirkan tentang kepribadian kita tumbuh dari pola pikir kita sendiri. Selain itu banyak dari hal-hal yang dapat kita cegah dan hindari memenuhi potensi diri kita dan tumbuh berkembang dari hal tersebut.

 

Di setap diri kita manusia ada potensi sejati yang tidak kita ketahui dan yang tidak dapat diketahui. Hidup kita hanyalah titik awal untuk mengembangkan diri. Jika kita yakin kualitas dasar kita yang diukir di atas batu (mindset tetap) maka kita dapat membuktikan diri kita lebih dan lebih baik.

 

Dweck mengacu pada dua puluh tahun penelitiannya yang menunjukkan bahwa pandangan setiap manusia yang diadopsi dalam diri mereka sendiri sangat mempengaruhi cara kita menjalani hidup pribadi kita.

 

The Author – The Book

Carol Dweck S., Ph.D., adalah salah satu peneliti terkemuka dunia di bidang motivasi dan adalah Dweck adalah seorang Profesor Psikologi Lewis dan Virginia Eaton di Universitas Stanford. Penelitiannya telah difokuskan pada mengapa orang sukses dan bagaimana untuk mendorong kesuksesan. Dia telah mengajar dan menjadi profesor di Universitas Columbia dan Universitas Harvard, serta telah mengajar di seluruh dunia, dan telah terpilih untuk American Academy of Arts dan Sciences.

 

Buku ilmiahnya berjudul Self-Teori: Peran Mereka di Motivasi, Kepribadian, dan Pembangunan merupakan Book of the Year yang dipilih oleh Federasi Pendidikan Dunia. Karyanya telah ditampilkan dalam publikasi seperti The New Yorker, Time, The New York Times, The Washington Post, dan The Boston Globe, dan dia telah muncul di Today dan 20/20.

 

Introduction – Pendahuluan

Pesan utama dalam buku Carol Dweck ini adalah Mindset (Pola Pikir): Psikologi Baru dari Kesuksesan – “pandangan kita dalam mengadopsi diri kita sangat mempengaruhi cara kita menjalani hidup kita”.

 

Dweck dan rekan-rekan penelitiannya ‘telah menemukan keyakinan yang sangat sederhana tentang diri kita sendiri yang memandu dan meresapi hampir setiap bagian dari kehidupan kita’.

 

Keyakinan ini membatasi potensi kita atau memungkinkan keberhasilan kita. Hal ini juga sering menandai perbedaan antara keunggulan dan keadaan biasa-biasa saja. Hal ini juga mempengaruhi antara lain kesadaran diri kita, harga diri kita, kreativitas kita, kemampuan kita untuk menghadapi tantangan, ketahanan kita untuk kemunduran, tingkat depresi kita, dan kecenderungan kita untuk menjadi stereotip. Apa yang seharusnya menjadi lebih kuat, apakah keyakinan, namun hal ini tidak sesederhana kelihatannya?




B U R N O U T OLEH IGNATIUS SEPTO PRAMESWORO

Definisi
• Pines dan Aronson (dalam Enzman & Schaufeli, 1998) mendefinisikan burnout sebagai bagian dari kelelahan fisik, emosional dan mental sebagai akibat dari keterlibatan diri dalam jangka waktu yang panjang terhadap situasi.
• Cherniss (1987) mengatakan bahwa burnout adalah penarikan diri (secara psikologis) dari pekerjaan yang dilakukan sebagai reaksi atas stress dan ketidakpuasan (terhadap situasi kerja) yang berlebihan dan berkepanjangan yang penuh dengan tuntutan emosional.

Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa burnout adalah suatu reaksi penarikan diri secara psikologis dari pekerjaan dimana seorang pekerja menjadi tidak menjalankan tugasnya dengan baik, sebagai akibat dari tuntutan emosional atau stress kerja yang dialaminya.

Teori Burnout Inventori

Christina Maslach yang dikenal dengan teori Burnout Inventori, menentukan tiga faktor dalam mengukur ‘burnout’ terhadap individu.

Faktor-faktor tersebut :
Segi keletihan emosi (emotion exhaustion)
Gangguan keperibadian sendiri (depersonalization)
Pencapaian pribadi (personal accomplishment)

Di samping itu, Maslach dan Pines percaya bahwa kriteria kerja/job description/tugas dalam sebuah organisasi adalah faktor penyebab utama lahirnya burnout.

Segi Keletihan Emosi (Emotion Exhaustion)
yaitu perasaan lelah karena terkurasnya energi yang dimiliki sebagai akibat dari banyaknya tuntutan kerja yang besar.

Gangguan Keperibadian Sendiri (Depersonalization)
yaitu perkembangan negatif, tidak memiliki perasaan, dan sikap sinis terhadap penerima pelayanan.

Pencapaian Pribadi (Personal Accomplishment)
yaitu kecenderungan untuk memberi evaluasi negatif terhadap diri sendiri, terutama berkaitan dengan pekerjaan.

• Korban burnout merasa terjepit, kehabisan tenaga dan kosong. Dia merasa kecewa, sinis, mudah tersinggung dan tegang. Kepada orang lain dia terlihat marah atau depresi dan menarik diri. Setiap masalah kecil dapat menyulut reaksi kemarahan atau kehinaan.
• Korban burnout merasa bahwa kehidupan dan pekerjaannya telah kehilangan arti. Apa yang dahulunya menggairahkan dan menantang sekarang menjadi membosankan.
• Banyak orang yang menjadi korban burnout menjadi pengawas jam yang kronis, dan “santai”. Menghindari tanggung jawab atau orang yang sering mangkir atau mereka pergi kerja dengan cara seperti robot.

CARA MENGATASI BURNOUT
• Mencari dukungan social; baik dari rekan sekerja maupun dari supervisor. Umumnya wanita lebih terbantu dengan dukungan social dalam mengatasi.

• Pendekatan ini lebih bersifat individual. Program ini biasanya menggunakan teknik-teknik seperti relaksasi, restrukturisasi kognitif untuk meningkatkan kewaspadaan maupun program fitness.




Review Jurnal

Masa Kerja Fleksibel dalam Sektor Formal di Bandar: Mengimbangi Kerjaya dan Tanggungjawab Keluarga

Noor Rahamah, hj. Abu Bakar

Akademika 83(1) 2013:77-80

Penelitian ini memberikan kesimpulan bahwa untuk dapat tercapai adanya keseimbangan antara tanggung jawab pada pekerjaan dan keluarga, seorang karyawan terlebih dahulu harus mengalami kepuasan di dalam pekerjaannya. Penelitian dilakukan terhadap wanita bekerja dan wanita yang pernah bekerja. Tanggung jawab pekerja wanita terhadap keluarganya sangat penting. Keharmonisan di dalam rumah tangga akan membantu pekerja wanita untuk dapat menyeimbangkan tanggung jawabnya atas pekerjaaan dan keluarga. Selain itu, adanya waktu kerja yang fleksibel juga sangat membantu pekerja wanita.

Pembahasan:

Waktu kerja fleksibel tidak hanya bermanfaat untuk wanita pekerja tetapi juga bagi karyawan secara umum. Akan tetapi, tidak semua bidang pekerjaan dapat memberlkukan waktu kerja secara fleksibel. Industri perbankan yang mensyaratkan kehadiran fisik karyawan untuk membantu nasabah sangat tidak cocok dengan watku kerja fleksibel. Sementara industri pendidikan dapat memanfaat waktu kerja fleksibel, yaitu untuk saat seorang pendidik tidak harus hadir di kelas, waktu fleksibel dapat digunakan untuk melakukan penelitian dan pengabdian




Menurut anda siapa 10 Hackers yang menorehkan sejarah di dunia Computer Security ?

“Top 10 Hackers Who Wrote the History”

Menurut anda siapa 10 Hackers yang menorehkan sejarah di dunia Computer Security ?
Link berikut akan membuat anda tahu setelah membacanya, ada yang sangat dikenal dan ada yang sama sekali tidak dikenal, mungkin di Indonesia, tapi di dunia Internet global mereka sangat terkenal dan merajai.




SINAR MEA MENERANGI UMKM

 

Indonesia dan sembilan anggota ASEAN lainnya memasuki Masyarakat ASEAN atau ASEANEconomic Community 2015  yang akan menata bidang Politik dan Keamanan, Sosial dan Budaya serta Ekonomi. Konsentrasi ekonomi yang menjadikan fokus dalam arus globalisasi  yang  dikembangkan di Kawasan ASEAN  yang disebut dengan Masyarakat Ekonomi Asean  dengan tujuan meningkatksn stabilitas perekonomian dikawasan regional dan membentuk kawasan ekonomi atau sebagai negara ASEAN yang bisa membangun kekuatan ekonomi bersama antar negara ASEAN yang lebih kuat.

Pemberdayaan ekonomi yang akan dibangun dari suatu perekonomian yang berpihak pada masyarakat  saatnya kita berpikir Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) salah satu ekonomi rakyat yang perlu mendapat perhatian khusus dengan cara memberikan kesempatana yang seluas-luasnya untuk berkreasi dalam menciptakan produk yang bernilai ekonomi lebih tinggi dan bisa memasuki pasar dunia. Mengingat masyarakat indonesia banyak warisan dari budaya yang kreatif yang selama ini kurang tersentuh oleh nilai yang dapat dikembangkan menjadi suatu bentuk usaha, karena hanya memikirkan kepuasan pribadi saja. Dengan pertumbuhan dan pergantian era generasi warisan budaya dapat terlihat adanya kreativitas muda yang dapat meningkatkan nilai tambah  tersebut melalui kegiatan kreativitas usaha. Tipologi UMKM yang mempunyai peluang dalam era MEA seperti perberdayaan di bidang agribisnis, industri rumah, aneka hasil kerajinan , usaha jasa bahkan merambah ke teknologi menjadikan andalan bagi anak bangsa ini akan memperoleh sinar yang terang benderang dalam memasuki arah perekonomian di kawasan ASEAN.

Persiapan mental bangsa dihadapkan pada semangat juang yang tinggi  dan tangguh dalam menghadapi daya saing produk dalam negeri kepada bangsa asing. Salah satu upaya yang perlu dikedepankan oleh pemerintah untuk mendorong peningkatan daya saing yaitu dengan mengubah regulasi dan kebijakan yang lebih berpihak pada UMKM yang menjadikan andalan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan melalui kegiatan ekonomi kerakyatan yang diharapkan mampu menembus pasar dunia yang lebih bergengsi . Atas dasar keyakinan dan semangat usaha menata ekonomi kita yakin indonesia mampu menjadi Economic Leader yang berbasis pada ekonomi kerakyatan dan kita berusaha menghindari  sebagai penonton saja tetapi sebagai pelaku yang dapat ditunjukkan oleh dunia bahwa kita mempunyai modal yang dapat dioptimalkan  yaitu modal intelektual, sumberdaya manusia dan sumber alam yang masih belum tergarap dan akan diselesaikan oleh generasi muda yang semakin cemerlang dalam meangkap peluang pasar. Untuk menuju kesana dipastikan kesiapan yang di dukung oleh dunia usaha, lembaga pendidikan formal maupun informal serta lapisan masyarakat yang sadar ingin menjadi generasi yang produktif.

Mengutip dari Ir. Hendro, M.M. mengenal dan memahami dunia bisnis ; bahwa munculnya peluang bisnis yang baru akan menstimulus munculnya entrepreneur-entrepreneur muda. Ada beberapa faktor  yang menstimulus spirit of entrepreneurship yaitu: Evolusi produk  akan menimbulkan perubahan kebutuhan yang memunculkan  sebuah peluang baru, Evolusi ilmu pengetahuan  akan menimbulkan inspirasi produk baru , Perubahan gaya hidup, selera dan hobi  akan menimbulkan keinginan akan produk yang berbeda, Perubahan teknologi yang semakin canggih akan  akan menciptakan produk, suasana dan gaya hidup yang berbeda, Perubahan budaya  akan memicu berkembangnya gaya hidup, pendapatan, selera, teknologi, perubahan struktur pemerintahan dan politik  berujung pada perubahan peraturan, kebijakan dan arah perekonomian. Kemampuan Intrapreneurship yang semakin baik dan kuat akan memunculkan gairah mengembangkan UMKM dalam menyambut era perekonomian MEA.




PELUANG SUKSES UNTUK GENERASI MUDA

 

Dalam mencapai kesuksesan seseorang  di bisnis banyak dilakukuan dengan diawali sebuah ide sampai memasarkan produk .  Berkembang saat ini di kalangan orang muda kegiatan memasarkan bisa dengan cara pemasaran Langsung adalah sistem pemasaran yang bersifat interaktif yang memanfaatkan suatu atau beberapa media iklan untuk menimbulkan respon dengan pertukaran atau transaksi di sembarang lokasi. Sekarang jamannya on-line kesempatan untuk berbisnis dengan biaya modal rendah, dengan cara memafaatkan perkembangan teknologi menjadikan peluang untuk mengembangkan usaha sebagai salah satu peluang meraih sukses. Menurut Kotler dan Armstrong (2003:137) Meskipun ada banyak bentuk pemasaran langsung; surat langsung dan katalog, pemasaran telepon, pemasaran online, dan lainnya. Semuanya terbagi dalam karakteristik yang berbeda.

Meniti karir mengawali dengan menjadi wirausaha  sampai sukses:

1.memiliki visi dan tujuan  yang jelas2.

2.Inisiatif dan selalu proaktif

3.Berorientasi pada prestasi

4.Kerjakeras dan tanggung jawab

5.Mengembangkan dan memelihara hubungan baik dengan berbagai pihak

Kerangka Model

 

Kerangka model  adalah suatu  konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sabagai masalah riset ( Umar, 2003 : 157). Kerangka pemikiran  yang nantinya dapat dikembangkan dalam penelitian adalah sebagai berikut menggambarkan adanya hubungan antar variabel yang nantinya akan diteliti yang pada akhirnya akan membuktikan apakah ada pengaruh antara semangat  Gaya Hidup orang muda dengan Peluang Meraih Sukses yang berkembang dikalangan Pendidikan Tinggi. Penulis melakukan pengamatan pada mahasiswa yang pernah mengambil mata kuliah Kewirausahaan dan Praktikum Bisnis di IKPIA Perbanas.

Semagat wirausaha yang berkembang di kalangan orang muda muncul karena perkembangan pola pikir yang semakin berubah, daya kreativitas yang dihadapkan pada perkembangan Ilmu maupun Teknologi akan memotivasi mencari kehidupan yang lebih mandiri dengan cara berwirausaha.Peneliti akan mengukur semangat ini dengan adanya Evolusi produk, ilmu pengetahuan, perubahan gaya hidup , selera dan hobi yang dapat dikembangkan menjadi bentuk usaha yang mendatangkan untung, perubahan tehnologi, perubahan budaya, perubahan struktur pemerintahan dan politik serta intrapreneurship.

Sedangkan cara untuk  Meraih Sukses atau kehidupan yang lebih baik adalah   kesuksesan seseorang bukan hanya di ukur mereka bisa bekerja dimana  dan di kantor apa, namun apakah bisa menciptakan pekerjaan yang dapat mendatangkan atau meningkatkan nilai tambah, banyak peluang dalam mencapai kesuksesan.   Dalam  mengukur dari hasil pengamatan yang selama ini dan berhasil dipersepsikan untuk menjadi acuan adalah adanya pertumbuhan perusahaan , banyaknya peluang bisnis, keyakinan pilihan hidup, dukungan edukasi kewirausahaan, dukungan keluarga, dan lingkungan.

Wawancara Lisan  yang dilakukan kepada beberapa mahasiswa , pengumpulan data melalui Tanya Jawab langsung  yang disebut sebagai orang muda penerus bangsa , sebanyak 6 orang  digunakan untuk merealisasikan hasil pengamatan yang artinya mengangkat kesimpulan sebagai suatu yang berlaku bagi orang muda pada umumnya

Hasil dan Pembahasan

Peluang Meraih Sukses dengan cara berwirausaha:

menunjukkan adanya tingkat signifikansi antra semangat wirausaha dan peluang meraih sukses menandakan hubungan yang rendah yang disebabkan  dari usia masih tergolong muda. Rendahnya semangat wirausaha  dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diamati  dan menjadi pertimbangan lebih lanjut untuk bahan penelitian. Faktor yang dimaksud adalah:

  1. Kurang/tidak ada dukungan dari keluarga karena pada umumnya orang tua menyekolahkan anak memberikan harapan untuk menjadi pegawai bukan menjadi pengusaha.
  2. Lingkungan pergaulan atau lingkungan dimana bertempat tinggal tidak menginspirasi untuk karir menjadi pelaku usaha.
  3. Pola pikir sekolah/kuliah lulus menyandang gelar.
  4. Kendala modal yang selalu diukur bahwa modal selalu diartikan uang.
  5. Generasi muda masih banyak yang tidak berani menanggung risiko mencari aman dengan cara kerja dibawah kepemimpinan orang lain.

Bagaimana menumbuhkan semangat berwirausaha?

Memulai dan menyiapkan sebuah bisnis baru (Hendro 2011:196)  Bila anda ingin dapat terbang, bergabunglah dengan angsa, bukan sesama itik. Bila anda ingin berbisnis, bergaullah dengan entrpreneur yang sukses, janganlah bergaul dengan orang yang tidak memiliki motivasi  atau harapan . Keluarlah dari sarang mereka dan carilah elang-elang perkasa untuk mendapatkan sedikit serpihan  daging agar  anda menjadi elang muda yang mampu mencari makan sendiri.

Sedini mungkin anda yang masih muda , secara fisik lebih kuat, kesempatan berfikir lebih cemerlang, kreativitas lebih beragam  dan kemajuan jaman lebih berpeluang. Dalam merintis sebuah bisnis  apapun yang dikerjakan atau diusahakan optimis  bisa berakhir dengan kesuksesan jika faktor kegagalan bisnis sebagai  biaya belajar dan dipelajari , dicegah diantisipasi serta diatasi dengan baik.

Penulis  memberikan rekomendasi dari hasil penelitian sebagai berikut:

1.Temuan  dalam penelitian mengimplikasi bahwa mata  pelajaran/kuliah Entrepreneurship perlu dipertimbangkan  untuk diajarkan sejak dini pada usia sekolah menengah sampai perguruan tinggi arena karena yang diajarkan mempengaruhi sikap  dan perilaku seseorang dalam mendorong minat menjadi usaha mandiri , melalui pendidikan seseorang akan lebih mempunyai keyakinan dalam berusaha

2.Generasi muda hendaknya bercita-cita menjadi pengusaha bukan pekerja, karena pengusaha juga bekerja atas dasar keyakinan dan berani menghadapi risiko akan menjadi pengusaha sejati.

 




SPIRIT OF ENTREPRENEURSHIP

erna@perbanas.id

Entrepreneurship itu berkembang berdasarkan naluri, personal dan secara alamiah karena jaman dahulu belum ada suatu konsep yang jelas tentang kewirausahaan. Entrepreneurship  berasal dari bahasa Perancis, sehingga terjemahannya sangat multiarti. Ada yang berpendapat  mengartikan jiwa yang bebas atau berani memutuskan untuk dirinya sendiri . Namun kalau diterjemahkan secara literature  entrepreneur berarti”Between Taker” atau “Go Between” (Hirich, Robert D: Michael P.Peters &Dean A. Shepherd, 2004. Entrepreneurship. 6 Edition. Boston:McGraw Hill).

Terjemahan bebasnya adalah orang yang berani memutuskan dan mengambil risiko dari suatu pekerjaan, proyek, idea tau lebih pada pilihan dimana semua pilihannya memiliki manfaat dan risiko yang berbeda. Berfikir berbeda adalah keinginan untuk keluar dari keadaan yang monoton sehingga terus mencari sesuatu yang berbeda dan baru, berimajinasi bahwa ada suatu tempat yang bisa memenuhi harapannya saat ini yang diwujutkan  dalam bentuk visi.

Pada abad ini, kewirausahaan sudah lebih dari sekedar mengorganisasi karena bisa terdiri dari pencipta (creator) , pemodal (investor) dan pelaku inovasi (innovator) .

Pada jaman ini yang menjadi yang menjadi tulang punggung kesuksesan  dari sebuah bisnis adalah kreativitas seorang wirausaha itu sendiri (creativepreneur). Kewirausahaan adalah sebuah  ilmu yang menggabungkan seni, filosofi, keterampilan dan naluri dalam sebuah benang merah kemampuan untuk mengoptimalkan dan memberdayakan sumber daya yang dimiliki. Sumber daya yang dimiliki itu adalah pengalaman hidup, latar belakang pendidikan, jaringan pertemanan (network), informasi yang diterima, kejadian-kejadian setiap hari dan dana berupa uang maupun aset.

Bila disimpulkan, kewirausahaan itu adalah seorang manajer risiko (risk manager) yang dengan kemampuan kreativitasnya bisa mengoptimalkan segala sumber daya yang ada, baik itu sumber daya materiil, kapasitas intelektual, maupun waktunya untuk menghasilkan suatu produk atau usaha yang berguna bagi dirinya dan bagi orang lain. Faktor yang mempengaruhi seseorang  untuk memilih jalur berusaha mandiri sebagai jalan kehidupannya karena dari faktor individual/personal misalnya pengaruh masa kanak-kanaknya yang menemukan kegiatan yang berhubungan dengan bisnis, saat dewasa karena pergaulan , suasana kampus dan teman-temannya yang sering berkecimpung  dalam bisnis, perspektif atau cita-citanya.

Selain faktor individual seperti suasana kerja, tingkat pendidikan, kepribadian, prestasi pendidikan, dorongan keluarga, lingkungan dan pergaulan, ingin lebih dihargai atau  self esteem  dan keterpaksaan oleh karena keadaan , itu semua yang menjadikan semangat berwirausaha muncul justru menjadi suatu kekuatan untuk mewujudkan impian menjadi entrepreneur .

Menjadi pengusaha atau pekerja itu tidak ada bedanya , yang pasti menjadi manusia yang mempunyai pilihan hidup untuk meraih sukses.

Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, maka semakin kecil pengaruhnya terhadap keinginan untuk memilih pengusaha sebagai jalan hidupnya. Rata-rata justru mereka yang tingkat pendidikannya tidak terlalu tinggi mempunyai hasrat yang kuat untuk memilih karir menjadi seorang pengusaha, karena itu jalan satu-satunya untuk kaya dan sukses. Demikian juga prestasi pendidikan dilihat dari rata-rata orang yang mempunyai prestasi akademis yang tidak tinggi justru mempunyai keinginan yang lebih kuat  untuk menjadi  seorang pengusaha. Hal itu di dorong oleh sesuatu  keadaan yang memaksa  ia berfikir  bahwa menjadi pengusahaadalah salah satu pilihan terakhir untuk sukses, sedangkan untuk berkarya di dunia kerja dirasakan sangat berat, mengingat persaingan yang sangat ketat dan masih banyak lulusan  yang berpotensi yang belum mendapatkan pekerjaan. ( Hendro, , 2011,63 ).

Dari latar belakang masalah yang disampaikan adalah peneliti ingin mengukur seberapa kuat keterlibatan mahasiswa diukur dalam suatu minat untuk menjadi wirausahawan yang mencerminkan bahwa lulusan perguruan tinggi tidaklah tergantung pada kesempatan di dunia kerja yang dimaksud adalah bekerja di kantor yang mempunyai waktu teratur dan terstruktur. Wirausaha adalah pekerjaan mulia yang kadang terabaikan yang berkesan kerja sambilan karena kepepet, maka banyak hal yang diabaikan untuk meniti karir yang berprofesi sebagai salah satu pelaku bisnis yang sebetulnya sebuah alternative untuk  membaca peluang meraih sukses. Peran perguruan tinggi disini  juga sangat dibutuhkan dalam rangka memberikan motivasi dan memberikan semangat untuk mendidik dan mengubah paradikma berfikir dalam mencapai kesuksesan. Dukungan penyajian kurikulum yang berhubungan dengan kebutuhan untuk bercita-cita menjadi wirausaha juga mempunyai andil yang sangat besar dan dilengkapi dengan praktikum bisnis agar mahasiswa tidak  disajikan dalam bentuk simulasi saja. Bisnis riil yang diajarkan agar membangun watak bisnis dan pengetahuan dari pengalaman apa yang pernah dirasakan akan menjadikan modal keyakinan diri bahwa bisnis itu bisa dan kemungkinan ada kegagalan adalah sebagai proses belajar dan dianggap biaya belajar.

 

Pengertian Kewirausahaan

Perkembangan zaman yang sangat pesat membuat masyarakat memiliki banyak kebutuhan. Untuk memenuhi semua kebutuhan tersebut, banyak suatu cara yang dilakukan dari  yang memproduksi produk-produk yang dibutuhkan oleh masyarakat sampai bagaimana menyalurkan suatu produk ke konsumen melalui kegiatan pemasaran. Pelau-pelaku bisnis  harus memiliki keahlian dalam memasarkan produk-produk mereka, Hal ini menjadikan sebuah tantangan yang dilakukan oleh para pelaku bisnis atau entrapreneur.

Hendro,(2011, 29) menjelaskan bahwa Wirausaha melakukan sebuah proses yang disebut creative destruction untuk menghasilkan suatu nilai tambah (added value)  guna menghasilkan nilai yang lebih tinggi. Untuk itu keterampilan wirausaha (entrepreneurial skill)  berintikan kreativitas. Oleh sebab itu bisa dikatakan bahwa the core of entrepreneurial skill is creativity.

Banyak yang berpendapat bahwa kewirausahaan itu merupakan kegiatan  bisnis yang  ber ilmu pengetahuan , berketerampilan dan sebagai seni.

Menurut Lambing dan Charles Kuehl  dalam buku Entrepreneurship (1999), kewirausahaan adalah suatu usaha yang kreatif yang membangun suatu value dari yang belum ada menjadi ada dan bisa dinikmati oleh orang  banyak.

Setip wirausahawan yang sukses memiliki empat usur pokok, yaitu:

  1. Kemampuan (hubungan dengan IQ dan Skill)
  2. Membaca Peluang
  3. Berinovasi
  4. Mengelola
  5. Menjual
  6. Keberanian ( hubungan dengan EQ dan mental)
  7. Mengatasi ketakutan
  8. Mengendalikan Risiko
  9. Keluar dari Zona kenyamanan
  10. Keteguhan Hati (hubugan dengan motivasi diri)
  11. Persistence (ulet), pantang menyerah
  12. Determinasi (teguh akan keyakinannya)
  13. Kekuatan akan pikiran .

Kewirausahaan adalah sebuah pengetahuan  yang merupakan hasil uji di lapangan, dikumpulkan, diteliti dan dirangkai sebagai sumber informasi yang berguna bagi orang lain yang membutuhkannya sehingga kewirausahaan bisa dimaksukkan ke dalam disiplin ilmu baik itu yang bersifat teori ataupun yang bersifat empiris (hasil uji lapangan).

Sedangkan Seni  dalam menemukan ide, inspirasi dan peluang bisnis dibutuhkan imajinasi, visualisasi dan pemikiran yang terkadang harus berlawanan dengan logika. Berfikir berbeda untuk menemukan ide-ide brillian . Semua itu membutuhkan kreativitas , inovasi yang benar-benar baru sehingga unsur dan kekuatan seni utnuk menemukan ide dalam cara mengatasi kesulitan, mengendalikan sumber daya manusia(SDM) juga pelanggan memiliki peran yang cukup besar. Oleh sebab itu pengaruh kekutan seni  dalam ilmu kewirausahaan  sangat besar. Layaknya seorang samurai tanpa seni beladiri, ia akan sulit untuk menjadi menang. Hingga ketika seorang menjadi mahir akan muncul sebuah predikat sebagai bentuk profesi. Kewirausahaan merupakan sebuah profesi, sebuah pilihan hidup yang harus dilakukan secara profesional (dalam arti jujur, trbuka, berkomitmen, konsisten, tepat janji, tanggung jawab, mengerti batas hak-haknya, mengerti etika profesi dan berdisiplin). Semuanya bisa dilakukan karena wirausahawan membutuhkan intuisi atau daya nalar dalam menjalankan usahanya dan semuanya itu bisa di peroleh karena pada dasarnya manusia diberikan kepekaan di dalam berpikir.

Spirit of Entrepreneurship

Awalnya kewirausahaan didefinisikan secara sederhana. Pada zaman dahulu orang sering memutuskan untuk pergi ke suatu tempat yang berbeda dalam rangka melakukan pertukaran atau perdagangan  yang biasa disebut go-between (Robert . Entrepreneurship. 6 Edition. Boston:McGraw Hill). Ia melakukan kesepakatan kontrak kerja atas permintaan suatu barang, pada saat itu rempah-rembah dengan seseorang yang akan menukar  yaitu pembeli dengan sejumlah uang atas jerih payahnya. Awal dari kewirausahaan adalah contractor yaitu orang yang melakukan kesepakatan kontrak kerja atas sejumlah pekerjaan yang ditentukn sebelumnya dengan kompensasi sejumlah uang yang segala risikonya ditanggung oleh penerima kontrak. Oleh sebab itu , kewirausahaan pada zaman dahulu disebut risk taker (pengambil risiko).

Pada era industri  kewirausahaan adalah orang yang berani  mengambil risiko dan tidak memiliki modal yang selalu diukur oleh uang yang melakukan kesepakatan dengan pemilik modal untuk mengerjakan proyek-proyek tertentu atas sumber dayanya namun tidak memiliki pengetahuan yang cukup. Mereka-mereka yang berani mengambil risiko pada zamannya disebut sebagai kewirausahaan berbasis join venture capital (satu pihaknya adalah intelectual capital, pihak lainnya adalah equety capital). Pada abad ini yang menjadi tulang punggung kesuksesan dalam sebuah bisnis adalah  kreativitas seorang wirausahawan itu sendiri (Creativepreneur).

Munculnya Spirit of Entrepreneurship sehubungan dengan Perkembangan Ekonomi.

        Perkembangan ilmu pengetahuan , sosial,ekonomi, politik, budaya, teknologi dan kesejahteraan telah menciptakan gap diantara faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan tersebut . Misalnya gap yang terjadi akan menciptakan perubahan status sosial, perilaku, gaya hidup, kebutuhan, keinginan, selera sehingga bisa membangkitkan sebuah inspirasi bisnis yang pada akhirnya memunculkan peluang bisnis.

Munculnya peluang bisnis yang baru akan akan menstimulus munculnya entrepreneur muda. Hal inilah yang mendorong timbulnya wirausaha seiring dengan perubahan dan perkembangan ekonomi. Menurut Ir. Hendro, M.M .,ada beberapa yang menstimulus spirit of entrepreneurship, yaitu:

  • Evolusi roduk

Perubahan produk akan menimbulkan perubahan kebutuhan yang memunculkan sebuahpeluang baru.

2.Evolusi ilmu pengeyahuan.

Perubahan ilmu pengetahuan akan menimbulkan keinginan akan produk yang berbeda.

3.Perubahan gaya hidup, selera dan hobi.

Perubahan gaya hidup yang akan mempengaruhi keinginan produk yang berbeda

4.Perubahan teknologi.

Berkembangnya teknologi dan semakin canggihnya teknologi akan menciptakan produk , suasana dan gaya hidup yang berbeda.

5.Perubahan budaya.

Berkembangnya gaya hidup, pendapatan, selera , teknologi dan sebagainya akan mengubah budaya seseorang, sehingga hal ini mempengaruhi kebutuhan akan produk yang berbeda di setiap tempat.

6..Perubahan struktur pemerintahan dan politik.

Perubahan politik akan mempengaruhi perubahan struktur pemerintahan yang berujung pada perubahan peraturan, kebijakan dan arah perekonomian, sehingga muncullah sebuah gap kebutuhan akan produk yang lalu dan pasca perubahan.

           7.Intrapreneurship

Kemampuan intrapreneurship yang semakin baik dan kuat akan memunculkan gairah entrepreneur. Hal ini disebabkan karena kreativitas, inovasi, ketatnya persaingan, hasrati ingin tantangan  yang lebih baru, perubahan organisasi dan lain-lain. Jadi organisasi secara tidak langsung mengembangkan jiwa  kewirausahaan seseorang. (Ir. Hendro,M.M.)




Dampak Games Terhadap Emosi Pelajar

Teknologi merupakan kebutuhan setiap insan dalam  kehidupan sehari-hari, sehingga teknologi mengalami perkembangan yang sangat pesat.  Dengan teknologi membuat hidup kita sekarang ini menjadi lebih nyaman, Bahkan kalau  tidak mengikuti perkembangan teknologi terkini seseorang akan merasa ketinggalan dan jauh dibandingkan dengan lingkungan di sekitar kita.

Perkembangan  terknologi  telah  merambah kemana mana , termasuk pada dunia permainan anak-anak di sekitar kita yang dinamakan dengan  game. Bahkan yang lebih familiar pada lingkungan anak-anak pelajar adalah games online. Games pada umumnya  tidak hanya memberikan pengaruh yang negative, tetapi  membawa dampak positif juga. Bila  digunakan dan dimanfaatkan dengan secara wajar. Game sebetulnya merupakan  variasi dari permainan konvensional yang sudah ada sejak dulu kala seperti petak umpet, dakon, lompat karet dan lain-lainnya. Tetapi kenyataan yang ada bahwa game membuat salah kaprah bagi penggunanya. Game membuat kecanduan yang sangat berat bagi penggunanya karena dapat membius dan mencandu pelajar dan anak-anak yang akhirnya mereka lupa akan kewajiban yang sesungguhnya. Tidak jarang anak-anak meninggalkan sekolah  pada jam –jam belajar, tetapi justru duduk-duduk dan sibuk dengan bermain game pada tempat-tempat yang menyediakan jasa tersebut.

Fenomena seperti itu menjadi kebiasaan bagi pelajar-pelajar di sekitar kita. sehingga waktu anak-anak atau pelajar lebih banyak dihabiskan untuk bermain game.  Jika sudah demikian, maka  waktu belajar dan istirahat anak anak menjadi berkurang dan dapat mempengaruhi kegiatannya, terutama aktivitasnya di sekolah dan  mereka lebih memilih game dan  kecanduan  bermain game.

Game pada anak dan pelajar membawa dampak positif dan negative. Dampak positif dari game  bagi pelajar pergaulan siswa akan lebih mudah di awasi oleh orang tua, otak siswa akan lebih aktif dalam berfikir, reflek berfikir dari siswa akan lebih cepat merespon, emosional siswa dapat di luapkan dengan bermain game, siswa akan lebih berfikir kreatif. Sedangkan dampak negatif dari game bagi pelajar, siswa akan malas belajar dan sering menggunakan waktu luang mereka untuk bermain game, siswa akan mencuri curi waktu dari jadwal belajar mereka untuk bermain game, waktu untuk belajar dan membantu orang tua sehabis jam sekolah akan hilang karena bermain game, uang  jajan atau uang bayar sekolah akan di selewengkan untuk bermain game, lupa waktu,  pola makan akan terganggu, emosional siswa juga akan terganggu karena efek game ini, jadwal beribadahpun kadang akan di lalaikan oleh siswa, siswa cenderung akan membolos sekolah demi game kasayangan mereka.

 

Game  memiliki dampak bagi psikologis anak/pelajar. Di antaranya, dapat menghambat perkembangan sosial anak,  karena akan mengurangi aktivitas positif yang seharusnya dijalani oleh anak pada usia perkembangan mereka. Anak yang mengalami ketergantungan pada aktivitas game, akan berkurang waktu belajar dan bersosialisasi dengan teman sebayanya. Jika ini berlangsung terus menerus dalam waktu lama, anak akan menarik diri pada pergaulan sosial, tidak peka dengan lingkungan, bahkan bisa membentuk perilaku asosial dan tidak mempunyai kemampuan beradaptasi dengan lingkungan sosialnya Anak belajar dari apa yang dilihatnya. Game yang berbau kekerasan dapat menyebabkan anak mengikuti karakter dari tokoh game dan dapat pula menyebabkan ketegangan emosional antara orang tua dan anak, jika anak sudah kecanduan.

Melihat dampak negatif yang ditimbulkan oleh game  pada anak, tentunya diperlukan solusi untuk mengurangi bahkan menanggulangi dampak negatif tersebut. Ajaklah anak anda bicara dari hati ke hati tanpa emosi. Tanyakan kepadanya, apa yang ia rasakan saat bermain game. Prinsipnya, mengajak  anak-anak/pelajar bicara sejujurnya dan mendengarkan ungkapan hatinya. Tanyakan juga kepadanya, sampai kapan mereka akan terus menghabiskan waktunya untuk bermain game.




Technopreneur bagi Mahasiswa

Perkembangan teknologi yang semakin pesat berdampak pada anak muda dan mahasiswa di Indonesia yang semakin kreatif. Dengan teknologi yang baru dapat tercipta ide-ide dan gagasan yang dapat diperoleh dari kehidupan sehari-hari bagi mereka. Online shop yang menawarkan kemudahan dalam berbelanja, tentu akan membawa peluang yang sangat luas untuk menawarkan lebih banyak produk. Konsumen tidak perlu harus pergi ke toko, tetapi para konsumen tinggal klik dari komputernya, dan mereka dapat mengadakan pemesanan yang diinginkan dan dengan cepat pesanan akan datang serta dikirim dalam beberapa hari berikutnya.
Bisnis online shop sangat menjanjikan peluang yang sangat besar bagi anak muda dan mahasiswa. Dengan teknologi yang semakin berkembang dapat menciptakan lapangan pekerjaan dan tentu dapat mengurangi angka pengangguran di Indonesia. Besarnya peluang tersebut bisa dibuktikan dengan bermunculannya perusahaan-perusahaan pengelola usaha yang bergerak di bidang teknologi. Bisa kita lihat di internet saja banyak perusahaan-perusahaan online marketing yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat saat ini. Jika memiliki konsep yang sangat unik dan berbeda dengan bisnis yang lain tentang peluang usaha yang ada hubungannya dengan dunia maya, maka anak muda dan mahasiswa tidak ada salahnya mencoba untuk bereksperimen dengan menuangkan ide tersebut di internet. Dengan modal yang murah, maka ide tersebut kemudian akan menjadi mahal dan menghasilkan keuntungan yang tidak diduga sebelumnya.
Perguruan tinggi sebaiknya menangkap peluang ini, sehingga para mahasiswa pada perguruan tinggi pada semester awal sebaiknya sudah diberikan pembelajaran tentang technopreneur. Sehingga kreativitas mahasiswa dari awal sudah diasah dan dirangsang lebih kreatif serta bila telah lulus nanti tidak selalu mencari pekerjaan tetapi sebaliknya lebih dari itu dapat menciptakan lapangan pekerjaan yang sangat luas dan bermanfaat bagi masyarakat.