OBLIGASI PILIHAN INVESTASI

 

 

Pasar modal merupakan tempat bertemunya pemilik modal (investor) dan peminjam modal. Metode dalam pasar modal digandrungi banyak investor akhir-akhir ini karena biaya yang dikeluarkan lebih rendah dari pada sistem perbankan, Karena dapat menghilangkan spread atau selisih antara tingkat bunga pinjaman yang dipinjam oleh perusahaan (emiten) dengan tingkat bunga simpanan investor. Bagi investor, pasar modal dapat memberikan alternativ investasi yang lebih variatif. Sedangkan untuk emiten, pasar modal dapat memberikan sumber pendanaan lain untuk menjalankan operasional perusahaan maupun ekspansi perusahaan. Modal yang diperjualbelikan di pasar modal terbagi menjadi dua bagian, yaitu debt capital (obligasi) dan equity capital (saham)

Obligasi merupakan salah satu sumber pendanaan (financing) bagi Pemerintah dan Perusahaan, yang dapat diperoleh dari pasar modal. Secara sederhana, obligasi merupakan suatu surat berharga yang dikeluarkan oleh penerbit (issuer) kepada investor (bondholder), dimana penerbit akan memberikan suatu imbal hasil (return) berupa kupon yang dibayarkan secara berkala dan nilai pokok (principal) ketika obligasi tersebut mengalami jatuh tempo. Menurut Brigham et al 1999) dalam NI made (2012) Obligasi sering dipandang sebagai investasi yang relatif aman, tetapi tidak tertutup kemungkinan investor mengalami kerugian baik yang berasal dari faktor diluar kinerja perusahaan maupun faktor internal perusahaan, misalnya risiko dana jatuh tempo tidak terbayar tepat waktu.

Pasar obligasi di Indonesia akhir-akhir ini, yang digambarkan oleh besarnya jumlah emiten yang menerbitkan obligasinya dan listed di PT. Pefindo. Dari beberapa sektor usaha di Indonesia, sektor perbankan dan finance yang mendominasi pasar obligasi

Menurut Margaretha (2009) “Seorang pemilik modal yang berniat membeli obligasi, seharusnya sudah memperhatikan tingkagt obligasi tersebut, karena peringkat obligasi memberikan informasi dan memberikan sinyal tentang profitabilitas kegagalan utang suatu perusahaan. Informasi  peringkat obligasi ini bertujuan untuk menilai kualitas kredit dan kinerja perusahaan penerbit. Peringkat ini sangat penting karena dapat dimanfaatkan untuk memutuskan apakah obligasi tersebut layak untuk dijadikan investasi dan mengetahui tingkat resikonya.”

Peringkat obligasi merupakan skala resiko dari semua obligasi yang diperdagangkan. Untuk melakukan investasi pada obligasi, selain diperlukan dana yang cukup, pemilik modal juga memerlukan pengetahuan yang cukup tentang obligasi serta diikuti dengan naluri bisnis yang baik untuk bisa menganalisis dan memperkirakan factor-faktor yang bias mempengaruhi investasi pada obligasi.

Seorang investor yang akan membeli obligasi hendaknya tetap memperhatikan default risk, yaitu peluang dimana emiten akan mengalami kondisi tidak mampu memenuhi kewajiban keuangannya (gagal bayar). Menurut Manurung dkk. Obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah, biasanya mendapatkan peringkat obligasi investment grade (level A), dikarenakan pemerintah dianggap akan mampu untuk melunasi kupon dan pokok hutang saat obligasi jatuh tempo. Namun obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan (corporate bonds), terdapat default risk, yang bergantung pada kesehatan keuangan perusahaan emiten. Untuk menghindari risiko tersebut, investor harus memperhatikan beberapa hal, salah satunya adalah peringkat obligasi perusahaan emiten.

Faktor-faktor yang mempengaruhi peringkat obligasi menurut Bringham dan Houston:2009 adalah sebagai berikut:

  1. Berbagai macam rasio-rasio keuangan, termasuk debt ratio, current ratio, profitability dan fixed charge coverage ratio. Semakin baik rasio-rasio keuangan tersebut semakin tinggi rating tersebut.
  2. Jaminan aset untuk obligasi yang diterbitkan (mortage provision). Apabila obligasi dijamin dengan aset yang bernilai tinggi, maka ratingpun akan membaik.
  3. Kedudukan obligasi dengan jenis utang lain. Apabila kedudukan obligasi lebih rendah dari utang lainnya maka rating akan ditetapkan satu tingkat lebih rendah dari yang seharusnya.
  4. Penjamin. Emiten obligasi yang lemah namun dijamin oleh perusahaan yang kuat maka emiten diberi rating yang kuat.
  5. Adanya singking fund (provisi bagi emiten untuk membayar pokok pinjaman sedikit demi sedikit setiap tahun).
  6. Umur obligasi. Cateris Paribus, obligasi dengan umur yang lebih pendek mempunyai risiko yang lebih kecil.
  7. Stabilitas laba dan penjualan emiten.
  8. Peraturan yang berkaitan dengan industri emiten.
  9. Faktor-faktor lingkungan dan tanggungjawab produk.
  10. Kebijakan akuntansi. Penerapan kebijakan akuntansi yang konservatif mengindikasikan laporan keuangan yang lebih berkualitas.

PT Pemeringkat Efek Indonesia, PT Fitch Rating Indonesia dan PT Moody’s Indonesia merupakan 3 perusahaan rating di Indonesia. Pada saat ini perusahaan rating yang lebih dominan yaitu PT. Pefindo karena sering menerbitkan ratingnya ke publik, dan PT. Pefindo juga melakukan kerjasama dengan perusahaan rating luar negri yaitu Standard and Poor. Ada dua tahap yang biasanya dilakukan dalam proses rating, yaitu (1) melakukan review internal terhadap perusahaan yang mengeluarkan instrument utang. (2) Hasil dari review internal tersebut akan direkomendasikan kepada komite rating yang akan menentukan ratong perusahaan tersebut.

 

Obligasi

Pasar modal merupakan tempat bertemunya pemilik modal (investor) dan peminjam modal. Metode dalam pasar modal digandrungi banyak investor akhir-akhir ini karena biaya yang dikeluarkan lebih rendah dari pada sistem perbankan, Karena dapat menghilangkan spread atau selisih antara tingkat bunga pinjaman yang dipinjam oleh perusahaan (emiten) dengan tingkat bunga simpanan investor. Bagi investor, pasar modal dapat memberikan alternativ investasi yang lebih variatif. Sedangkan untuk emiten, pasar modal dapat memberikan sumber pendanaan lain untuk menjalankan operasional perusahaan maupun ekspansi perusahaan. Modal yang diperjualbelikan di pasar modal terbagi menjadi dua bagian, yaitu debt capital (obligasi) dan equity capital (saham)

Obligasi menurut www.idx.co.id  adalah

“ surat utang jangka menengah-panjang yang dapat dipindahtangankan yang berisi janji dari pihak yang menerbitkan untuk membayar imbalan berupa bunga pada periode tertentu dan melunasi pokok utang pada waktu yang telah ditentukan kepada pihak pembeli obligasi tersebut. Obligasi merupakan salah satu sumber pendanaan (financing) bagi Pemerintah dan Perusahaan, yang dapat diperoleh dari pasar modal. Secara sederhana, obligasi merupakan suatu surat berharga yang dikeluarkan oleh penerbit (issuer) kepada investor (bondholder), dimana penerbit akan memberikan suatu imbal hasil (return) berupa kupon yang dibayarkan secara berkala dan nilai pokok (principal) ketika obligasi tersebut mengalami jatuh tempo.

Sedangkan menurut Yuswar dan Virna (2012:68)

“Obligasi merupakan utang tetapi dalam bentuk sekuriti. “penerbit” obligasi adalah merupakan si peminjam atau debitur, sedangkan “pemegang” obligasi adalah merupakan pembeli pinjaman atau kreditur dan “kupon” obligasi adalah bunga pinjaman yang harus dibayar oleh debitur kepada kreditur. Dengan penerbitan obligasi ini maka dimungkinkan bagi penerbit obligasi guna memperoleh pembiayaan investasi jangka panjangnya dengan sumber dana dari luar perusahaan.”

Peringkat Obligasi

Menurut Brealey dkk (2009:148) Peringkat obligasi adalah kemampuan sebagian besar obligasi perusahaan dalam membayarkan hutang dan bunganya pada saat jatuh tempo.  Peringkat obligasi adalah opini tentang kelayakan kredit dari penerbit obligasi berdasarkan faktor-faktor risiko yang relevan. Peringkat yang diberikan merupakan sebuah rekomendasi untuk mebeli, menjual, atau mempertahankan suatu obligasi. Opini ini berfokus pada kapasitas dan kemauan penerbit obligasi untuk memenuhi kewajibannya secara tepat waktu. Opini yang diberikan juga tidak spesifik menunjukan suatu obligasi tetapi untuk perusahaan penerbit obligasi tersebut. Peringkat obligasi tersebut memberikan analisis tentang kelayakan kredit perusahaan sehingga dapat digunakan untuk berbagai macam tujuan finansialdan komersial, seperti negosiasi leasing jangka panjang atau meminimalisasi letter of credit untuk vendor. Selain itu, perusahaan dapat memilih untuk menerbitkan peringkat yang didapatkan pada public atau merahasiakannya.

Sebelum melakukan penjualan obligasi, kebanyakan korporasi akan meminta lembaga pemeringkat untuk memberikan peringkat. Dalam proses pemeringkatan ini, hal yang paling penting adalah pertemuan dengan manajemen korporat. Pertemuan ini dimaksudkan untuk melakukan review yang detail terhadap rencana operasional dari finansial perusahaan, kebijakan manajemen, dan factor-faktor kredit lain yang dapat memengaruhi peringkat. CFO dan CEO perusahaan biasanya mewakili manajemen dalam pertemuan yang dijadwalkan beberapa kali ini. Pada umumnya, lembaga pemeringkat akan menerima laporan keuangan yang sudah diaudit, laporan keuangan interim, deskripsi tentang kegiatan operasi dan produk perusahaan, dan draft pernyataan registrasi.

Peringkat obligasi akan memengaruhi tingkat pengembalian obligasi yang diharapkan oleh investor,, semakin buruk peringkat suatu obligasi, maka akan semakin tinggi pula tingkat pengembalian hasil yang akan dituntut investor atau suatu obligasi. Obligasi berperingkat rendah akan menyediakan tingkat kupon yang sangat tinggi. Sebaliknya obligasi dengtan peringkat tinggi menandakan bahwa kualitas obligasi tersebut bagus sehingga dapat memberikan tingkat kupon yang rendah.




SISTEM MONITORING DAN EVALUASI ( MONEV SYSTEM )

monev

Kegiatan  monitoring lebih  terfokus pada kegiatan yang akan dilaksanakan. Monitoring dilakukan dengan cara menggali untuk mendapatkan informasi secara regular berdasarkan indikator tertentu, dengan maksud mengetahui apakah kegiatan yang sedang berlangsung sesuai dengan perencanaan dan prosedur yang telah disepakati. Indikator monitoring mencakup esensi aktivitas dan target yang ditetapkan pada perencanaan program. Apabila monitoring dilakukan dengan baik akan bermanfaat dalam memastikan pelaksanaan kegiatan tetap pada jalurnya (sesuai pedoman dan perencanaan program). Juga memberikan informasi kepada pengelola program apabila terjadi hambatan dan penyimpangan, serta sebagai masukan dalam melakukan evaluasi.

Secara prinsip, monitoring dilakukan sementara kegiatan sedang berlangsung guna memastikan  kesesuaian proses dan capaian sesuai rencana, tercapai atau tidak. Bila ditemukan penyimpangan atau kelambanan maka segera dibenahi sehingga kegiatan dapat berjalan sesuai rencana dan targetnya. Jadi, hasil monitoring menjadi input bagi kepentingan proses selanjutnya. Sementara Evaluasi dilakukan pada akhir kegiatan, untuk mengetahui hasil atau capaian akhir dari kegiatan atau program.  Hasil Evaluasi bermanfaat bagi rencana pelaksanaan program yang sama diwaktu dan tempat lainnya.

 

Seperti terlihat pada gambar Siklus Manajamen Monev, fungsi Monitoring (dan evaluasi) mnerupakan satu diantara tiga komponen penting lainnya dalam system manajelemen program, yaitu Perencanaan, Pelaksanaan dan Tindakan korektif (melalui umpan balik).  Sebagai siklus, dia berlangsung secara intens keaarah pencapaian target-target antara dan akhirnya tujuan program.

FUNGSI MONITORING DAN EVALUASI

Menurut Dunn (1981), monitoring mempunya empat fungsi, yaitu:

  1. Ketaatan (compliance). Monitoring menentukan apakah tindakan administrator, staf, dan semua yang terlibat mengikuti standar dan prosedur yang telah ditetapkan.
  2. Pemeriksaan (auditing). Monitoring menetapkan apakah sumber dan layanan yang diperuntukkan bagi pihak tertentu (target) telah mencapai mereka.
  3. Laporan (accounting). Monitoring menghasilkan informasi yang membantu “menghitung” hasil perubahan sosial dan masyarakat sebagai akibat implementasi kebijaksanaan sesudah periode waktu tertentu.
  4. Penjelasan (explanation). Monitoring menghasilkan informasi yang membantu menjelaskan bagaimana akibat kebijaksanaan dan mengapa antara perencanaan dan pelaksanaannya tidak cocok

 

Penilaian (Evaluasi) merupakan tahapan yang berkaitan erat dengan kegiatan monitoring, karena kegiatan evaluasi dapat menggunakan data yang disediakan melalui kegiatan monitoring. Dalam merencanakan suatu kegiatan hendaknya evaluasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan, sehingga dapat dikatakan sebagai kegiatan yang lengkap. Evaluasi diarahkan untuk mengendalikan dan mengontrol ketercapaian tujuan. Evaluasi berhubungan dengan hasil informasi tentang nilai serta memberikan gambaran tentang manfaat suatu kebijakan. Istilah evaluasi ini berdekatan dengan penafsiran, pemberian angka dan penilaian. Evaluasi dapat menjawab pertanyaan “Apa pebedaan yang dibuat” (William N Dunn : 2000).

Evaluasi bertujuan untuk mengetahui apakah program itu mencapai sasaran yang diharapkan atau tidak. Evaluasi lebih menekankan pada aspek hasil yang dicapai (output). Evaluasi baru bisa dilakukan jika program itu telah berjalan setidaknya dalam suatu periode (tahapan), sesuai dengan tahapan rancangan dan jenis program yang dibuat dalam perencanaan dan dilaksanakan.

Jakarta, 12 Oktober 2016

 

Ir.Mercurius Broto Legowo, M.Kom

 

 




PLASTIK BERBAYAR (LANJUTAN)

Masalah plastik berbayar diawali dari timbunan sampah masyarakat yang sebagian besar terdiri atas sampah rumah tangga yang terbuat dari plastik. Plastik merupakan bahan yang tidak dapat diserap habis oleh tanah dan menjadi masalah karena menjadi perusah lingkungan tanah.

Menghadapi masalah seperti ini, muncullah peraturan tentang plastik berbayar. Peraturan yang dikeluarkan tentu saja memiliki harapan agar permasalah sampah plastik dapat terpecahkan. Akan tetapi, permasalahan sampah plastik bukanlah satu masalah yang mudah untuk diselesaikan dalam waktu singkat.

Sampah plastik berhubungan dengan cara hidup masyarakat yang sudah terbiasa memanfaatkan plastik sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari. Melihat kebutuhan plastik yang cukup tinggi, pengusaha plastik memiliki peluang untuk membuka usaha pembuatan barang kebutuhan dari bahan plastik. Pihak Pemerintah mencoba untuk mengurangi penggunaan plastik dengan peraturan plastik belanja berbayar.

Apakah peraturan tersebut cukup berhasil? Ke mana uang yang dikumpulkan tempat-tempat belanja dari konsumen? Apakah pengusaha plastik belanja mengurangi produksinya karena permintaan semakin sedikit? Apakah sampah platik berkurang setelah ada peraturan plastik berbayar?

Sebagai seseorang yang sehari-hari memiliki pekerjaan yang berhubungan dengan penelitian, sebenarnya saya memiliki minat yang cukup besar untuk melakukan penelitian untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang muncul. Semoga

 




Perhitungan HPP Perusahaan Manufaktur

hpp

Perhitungan Harga pokok produksi perusahaan manufaktur di atas cenderung menjadi momok bagi mahasiswa dalam menghafalkannya. padahal kita tidak harus menghafalkannya melainnya mengerti langkah2 pengerjaannya dan menganalogikannya dalam kehidupan sehari-hari. berikut saya bagi tips cara menghafal perhitungan Harga Pokok Penjualan perusahaan manufaktur.

1. langkap pertama, adalah perhitungan biaya manufaktur/biaya produksi. di sisini kita menganalogikan bawasanya biaya manufaktur adalah biaya pembuatan barang, kemudian pikirkan apa yang kita butuhkan ketika kita akan memproduksi barang. ya pasti kita butuh bahan baku, tenaga kerja, dan biaya overhead (biaya selain bahan baku dan tenaga kerja, seperti listrik, bahan pembantu, dll). maka dari itu rumus biaya manu faktur adalah penjumlahan dari biaya tenaga kerja, biaya overhead, serta biaya bahan baku yang digunakan.

2. sepertinya ada yang terlewatkan, “perhitungan bahan baku yang digunakan”. dalam hal ini saya sering menganalogikan bahan baku yang digunakan dari perebusan mie rebus di rumah.

caranya seperti ini, misalkan pada bulan Januari tanggal 1, mie rebus yang ada di lemari sebanyak 10 bungkus, sedangkan pada 31 Januari mie yang ada di lemari sebanyak 15. selama bulan Januari tersebut kita sempat membeli mie di indomarete sebanyak 30. pertanyaannya adalah berapa mie goreng yang di rebus dalam bulan januari. tentu saja mahasiswa dapat menjawab dengan mudah yaitu sebanyak 25.

jadi dalam perhitungan bahan bagu yang digunakan yang perlu kita lakukan adalah menjumlahkan awal periode dengan komponen penambah yaitu pembelian kemudian kita kurangi dengan komponen akhir periode. dari situ didapat berapa jumlah bahan baku yang digunakan.

3. langkah berikutnya adalah dengan menghitung jumlah harga pokok produksi. dengan cara menganalogikan bahwasanya harga pokok produksi adalah barang jadi yang sudah diproduksi kemudian disimpan ke gudang.

seperti halnya bahan baku yang digunakan, kita melakukan peritungan dengan cara menambahkan komponen barang yang kita proses pada awal periode ditambah dengan komponen penambahnya yaitu biaya manufaktur (biaya pembuatan barang/barang yang diproduksi pada periode tersebut) dikurangi dengan barang dalam proses yang ada digudang pada akhir periode.

4. terakhir pehitungan harga pokok produksi. dengan menganalogikan bawasanya harga pokok produksi adalah barang jadi yang disimpan di gudang yang siap untuk dijual.

seperti halnya bahan baku yang digunakan, kita melakukan peritungan dengan cara menambahkan komponen barang jadi di gudang pada awal periode ditambah dengan komponen penambahnya yaitu harga pokok produksi dikurangi dengan barang Jadi di gudang pada akhir periode.

Demikian cara menghafal perhitungan harga pokok produksi perusahaan manufaktur, semoga bermanfaat. terimakasih




PLASTIK BERBAYAR

Beberapa bulan belakangan ini saya dibingungkan dengan ketidakkonsistenan pemberlakuan ketentuan penggunaan plastik berbayar di tempat-tempat perbelanjaan. Ketidakkonsistenan ini pasti berdampak pada rupiah yang harus dikeluarkan atau tidak harus dikeluarkan.

Di beberapa pusat perbelanjaan, plastik belanja diberikan secara cuma-cuma dan dalam jumlah yang tidak terbatas, bergantung pada jumlah belanjaan yang dibeli. Sementara itu, di tempat lain ada kasir yang mengajukan pertanyaan apakah kita membawa tas belanja atau tidak.

Perbedaan perlakuan tentu saja memberikan ketidaknyamanan saat belanja, walaupun sebagai insan yang peduli lingkungan saya berusaha membantu untuk melestarikan lingkungan dengan meminimalkan penggunaan plastik dengan cara mengurangi pemakaian atau menggunakannya berulang. Pengurangan plastik belanja juga coba saya lakukan dengan cara membawa tas belanja yang terbuat dari kain.

Harapan saya, apa yang saya lakukan, walaupun sangat kecil, tetap akan bermanfaat untuk melindungi lingkungan. Semoga

PLASTIK BERBAYAR (lANJUTAN)

 




JANGAN SALAH MENGAMBIL KEPUTUSAN

Dalam teori keuangan pengambilan keputusan menyangkut 3 (tiga) hal, yaitu:

  1. Keputusan Investasi (Investment Decisions)
  2. Keputusan Pendanaan (Financing Decisions)
  3. Keputusan Manajerial (Managerial Decisions)Dalam mempelajari materi Manajemen Keuangan I, lebih menitikberatkan pada keputusan investasi, sedangkan materi Manajemen Keuangan II lebih menitikberatkan pada keputusan pendanaan dan manajerial.

    Term Loans (Pinjaman Berjangka) merupakan salah satu materi yang terdapat dalam Manajemen Keuangan II, yang merupakan aktivitas dari keputusan pendanaan (Financing Decisions). Salah satu contoh kasus yang dapat dikelompokkan dalam keputusan pendanaan (Financing Decisions) ini adalah yang berkaitan dengan pinjaman pembelian rumah ataupun pembelian kendaraan dengan cara mencicil/angsuran.

    Dibawah ini diberikan sebuah ilustrasi yang mungkin dapat dijadikan bahan referensi dalam mempelajari ilmu manajemen keuangan II bagi para mahasiswa yang mengambil mata kuliah tersebut.

    Henny pada tahun 2012 membeli sebuah apartemen tipe studio dengan cara mengajukan kredit (KPA) pada bank Mandiri. Harga apartemen sebesar Rp. 350 juta dan jangka waktu 7 tahun, serta uang muka sebesar Rp. 100 juta. Bank Mandiri menetapkan bunga fixed rate selama setahun, setelah itu diperhitungkan menggunakan sistem floating rate sehingga setiap bulannya Henny membayar cicilan sebesar Rp. 4,661,757.00. Apabila sekarang (2016) Henny ingin melakukan pelunasan sebagian maka ada dua kriteria yang dapat dipilih, yaitu:

    1. Jumlah Angsuran lebih kecil dan jangka waktu tetap
    2. Jumlah Angsuran tetap dan jangka waktu lebih pendek

    Selain itu bank Mandiri menetapkan jika pelunasan sebagian ingin dilakukan, maka minimal jumlah setoran sebesar 10% dari sisa pokok pinjaman. Sedangkan sisa pokok pinjaman Henny adalah sebesar Rp. 201,324,802.03 sehingga minimal pelunasan yang harus disetor Henny adalah sebesar Rp. 20,150,000.

    Sebelum mengambil keputusan maka Henny harus menyusun skedul amortisasi pinjaman KPA pada bank Mandiri tersebut, yaitu sebagai berikut:

1. Jika Jumlah Angsuran lebih kecil dan jangka waktu tetap

  1.  

    henny-angs




Senantiasa Bersyukur

Hidup itu sangat indah apabila kita selalu dapat bersyukur. Bersyukur pada waktu kita senang atau bahagia itu biasa, tetapi pada waktu kita menghadapi berbagai masalah kita mampu tetap bersyukur itu luar biasa. Manusia yang mampu selalu bersyukur dalam berbagai situasi adalah manusia yang berbahagia. Hal itu dikarenakan manusia tersebut memandang hidup secara positif.
Manfaat pandai bersyukur:
1. Manusia yang senantiasa bersyukur berkenan kepada Tuhan sehingga akan memperoleh berkatNya yang berlimpah
2. Manusia yang senantiasa bersyukur akan bahagia karena senantiasa berpikir positif.
Marilah kita senantiasa bersyukur agar memperoleh berkat Tuhan yang berlimpah dan hidup kita menjadi bahagia.




Analisa Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Akademik Mahasiswa di Perbanas Institute Jakarta

Analisis data yang dilakukan dalam model penelitian ini dengan metode análisis diskriminan dan metode regresi logistik maka dapat ditentukan faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi akademik mahasiswa, khususnya di Perbanas Institute. Faktor-faktor yang tersebut antara lain : Lama belajar,  Motivasi belajar,  Lingkungan belajar , Kualitas pembelajaran serta E-Learning System. Faktor Situs Jejaring Sosial ternyata tidak berpengaruh sama sekali terhadap pencapaian prestasi akademik mahasiswa di Perbanas Institute.  Hasil kelima variabel yang sudah ditentukan tersebut memperkuat pendapat para peneliti sebelumnya.blog-brotoMetode Analisis Diskriminan merupakan metode dalam analisa mutivariat yang bersifat dependensi dan untuk mengklasifikasi data berdasarkan perbedaan karakteristik data. Dalam penelitian ini, terbentuk model persamaan :

Y = – 4.298  + 0.104x+ 0.9187x2   + 1.187x3    + 1.486x4    + 0.639x5

 Sedangkan Metode Regresi Logistik adalah bagian dari analisa regresi yang digunakan untuk menganalisa variabel dependen yang kategori dan variabel independen yang bersifat kategorial, kontinu atau gabungan dari keduanya.

Dalam penelitian ini, model persamaan yang terbentuk :

  ln      =  – 44,393 +  0,0290 x1  +  2,496 x2  +  1,008x3                 +  21,044x4  +  19,406x5

Model Analisis Diskriminan yang dihasilkan dalam penelitian ini memiliki ketepatan prediksi sebesar 86 % (dianggap tinggi karena nilai ketepatan > 50 % dan melihat canonical correlation sebesar 0,713 dianggap juga sudah menunjukkan keeratan yang sangat tinggi).

Model Regresi Logistik yang digunakan dalam penelitian mampu memprediksi 90% kondisi yang terjadi  (overall percentage). Dengan hasil ini maka menunjukkan penggunaan metode Regresi Logistik dalam penelitian ini akan jauh lebih baik dan akurat dibandingkan metode Analisis Diskriminan.

 

oleh :

Ir.Mercurius Broto Legowo, M.Kom




Memasarkan kompetensi dosen

Dosen dapat menulis artikel sesui dengan bidang berikut

tabel-5

Jika ingin mengirimkan artikel ke jurnal nasional, jurnal tersebut sebaiknya memiliki kriteria berikut ini

A. Jurnal ilmiah nasional adalah majalah ilmiah yang memenuhi kriteria sebagai berikut.

  1. Karya ilmiah ditulis dengan memenuhi kaidah ilmiah dan etika keilmuan.
  2. Memiliki ISSN.
  3. Memiliki terbitan versi online.
  4. Bertujuan menampung/mengkomunikasikan hasil-hasil penelitian ilmiah dan atau konsep ilmiah dalam disiplin ilmu tertentu.
  5. Ditujukan kepada masyarakat ilmiah/peneliti yang mempunyai disiplin-disiplin keilmuan yang relevan.
  6. Diterbitkan oleh Penerbit/ Badan Ilmiah/ Organisasi Profesi/ Organisasi Keilmuan/ Perguruan Tinggi dengan unit-unitnya.
  7. Bahasa yang digunakan adalah Bahasa Indonesia dan atau Bahasa Inggris dengan abstrak dalam Bahasa Indonesia.
  8. Memuat karya ilmiah dari penulis yang berasal dari minimal 2 (dua) institusi yang berbeda.
  9. Mempunyai dewan redaksi/editor yang terdiri dari para ahli dalam bidangnya dan berasal dari minimal 2 (dua) institusi yang berbeda.
  10. Nilai 20 jika berbahasa Inggris terindeks DOAJ, AK 15 jika berbahasa Indonesia terindeks DOAJ, Nilai 10 jika tidak terindeks DOAJ.

B. Jurnal nasional terakreditasi adalah majalah ilmiah yang memenuhi kriteria sebagai jurnal nasional dan mendapat status terakreditasi dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi dengan masa berlaku hasil akreditasi yang sesuai.

Daftar terbaru jurnal versi cetak bisa dilihat pada laman berikut http://www.kopertis12.or.id/wp-content/uploads/2016/07/Hasil-Akreditasi-Terbitan-Berkala-Ilmiah-Cetak-Periode-I-Tahun-2016.pdf. AK 25.

C.  Jurnal internasional adalah jurnal yang memenuhi kriteria sebagai berikut.

  1. Karya ilmiah yang diterbitkan ditulis dengan memenuhi kaidah ilmiah dan etika keilmuan.
  2. Memiliki ISSN.
  3. Ditulis dengan menggunakan bahasa resmi PBB (Arab, Inggris, Perancis, Rusia, Spanyol dan Tiongkok). d. Memiliki terbitan versi online.
  4. Dewan Redaksi (Editorial Board) adalah pakar di bidangnya paling sedikit berasal dari 4 (empat) negara.
  5. Artikel ilmiah yang diterbitkan dalam 1 (satu) nomor terbitan paling sedikit penulisnya berasal dari  2 (dua)
  6. Terindeks oleh database internasional: Web of Science (http://thomsonreuters.com/ ), Scopus (https://www.scopus.com/ ), Microsoft Academic Search (http://libra.msra.cn/ ), dan/atau laman sesuai dengan pertimbangan Ditjen Dikti. AK 30
  7. Jika belum terindeks pada butir g di atas tetapi terindeks di DOAJ (https://doaj.org/ ), CABI (, Copernicus (http://en.indexcopernicus.com/ ). AK 20

D. Jurnal internasional bereputasi adalah jurnal yang memenuhi kriteria sebagai berikut.

  1. Karya ilmiah yang diterbitkan ditulis dengan memenuhi kaidah ilmiah dan etika keilmuan.
  2. Memiliki ISSN.
  3. Ditulis dengan menggunakan bahasa resmi PBB (Arab, Inggris, Perancis, Rusia, Spanyol dan Tiongkok). d. Memiliki terbitan versi online.
  4. Dewan Redaksi (Editorial Board) adalah pakar di bidangnya paling sedikit berasal dari 4 (empat) negara.
  5. Artikel ilmiah yang diterbitkan dalam 1 (satu) nomor terbitan paling sedikit penulisnya berasal dari  2 (dua)
  6. Terindeks oleh database internasional: Web of Science (http://thomsonreuters.com/ ), Scopus (https://www.scopus.com/ ), Microsoft Academic Search (http://libra.msra.cn/ ), dan mempunyai faktor dampak (impact factor) dari Scimago Journal Rank (SJR) (http://www.scimagojr.com/ ) sampai dengan tahun 2013 dan di atas 0,100, dan/atau laman sesuai dengan pertimbangan Ditjen Dikti.
  7. Angka Kredit (AK) 40.

Karya ilmiah yang tidak dapat digunakan untuk memenuhi syarat khusus publikasi ilmiah kenaikan jabatan akademik adalah

  1. Publikasi pada jurnal internasional edisi khusus atau jurnal ilmiah nasional terakreditasi edisi khusus yang memuat artikel yang disajikan dalam sebuah seminar/simposium/lokakarya dapat dinilai sama dengan jurnal edisi normal (bukan edisi khusus) namun. Perlu ditekankan, edisi khusus ini harus diproses seperti pada penerbitan non edisi khusus (terbitan normal) dan memenuhi syarat-syarat karya ilmiah.
  2. Karya ilmiah pada prosiding internasional yang terindeks database internasional (Web of Science, Scopus).



Perencanaan Diri

Perencanaan diri terutama dalam hal keuangan dewasa ini mulai menjadi topik yang menarik, pasalnya di jaman moderen ini tuntutan pergaulan dan gaya hidup terkadang menjadi suatu hal yang utama sehingga mengabaikan unsur yang lain seperti kebutuhan, pemasukan, dan lain sebagainya. Banyak orang yang pada akhirnya terlilit hutang dan dikejar2 debt collector karena hutangnya. untuk mengatasi hal tersebut ada baiknya kita membuat perencanaan keuangan diri.

Perencanaan yang bagus tidak dapat terwujud jika tidak diawali dengan niat yang baik, sebagai diajarkan dalam agama islam bawasanya amalan itu tergantung dari niatnya. jadi sebelum melakukan perencanaan kita harus melakukan niatan sebagaimana telah disebutkan sebelumnya yaitu terhindar dari hutang dan kejaran debt collector yang pada akhirnya membuat hidup kita tidak nyaman. sehingga ketika kita sudah berniat demikian otomatis ada pengorbanan yang harus dilakukan yaitu mengurangi gairah dalam berkonsumtif dan pengaruh gaya hidup.

adapun tips dalam membeli barang adalah sebagai berikut:

1. Pertimbangkan unsur prioritas, dimana prioritas yang paling utama dalam hal-hal yang berhubungan dengan kebutuhan utama kita, seperti sandang, papan dan pangan.

2. Pertimbangkan unsur barang konsumtif atau produktif. utamakan membeli barang produktif atau yang dapat menghasilkan seperti investasi dalam emas, saham dll ketimbang barang konsumtif demi pemenuhan kebutuhan gaya hidup seperti HP dss.

3. pertimbangkan cost dan benefit. hindari biaya/pengorbanan yang kita dapat dari membeli suatu barang lebih kecil daripada manfaat yang kita dapat atau membeli barang mubazir. ingat kata pak ustat, mubazir itu temennya setan.

nah pertimbangkan ke tiga hal di atas dalam membeli barang, sedangkan tips perencanaan keuangan yang dapt saya bagi yaitu:

1. apabila anda berhutang usahakan segera lunasi ketika anda mendapat bonus. hal ini guna menghindari supaya kita tidak terjebak dalam hutang-hutang berikutnya.

2. kelola hutang anda, baiknya hutang yang kita miliki tidak lebih dari 50% penghasilan kita tiap bulan dan usahakan hutang anda merupakan hutang dari barang-barang produktif atau kebutuhan utama seperti rumah.

3. Menabunglah dan berinvestasilah. Menabung sebaiknya bukan dari uang sisa, melainkan menyisihkan uang diawal periode untuk ditabungkan sebagai dana cadangan atau keperluan yang mubgkin tidak terduga.

banyak cara dalam peruntukan tabungan, seperti menabung di bank dalam bentuk simpanan, deposito atau berinvestasi dalam bentuk saham. selain itu kita juga dapat menabung atau berinvestasi dalam asuransi dengan bentuk Investasi Pendidikan untuk rencana pendidikan anak atau dalam bentuk unit link dimana seperti kita melakukan investasi.

Manfaatkan uang yang anda miliki, perhitungkan dana tak tertuga di masa yang akan datang demi kenyamanan hidup kita. Demikian tips yang bisa saya bagi, semoga dapat bermanfaat bagi para pembaca dan penulis khususnya.