Service excellent

Secara teori layanan prima hanya dapat dipergunakan secara normatif. Salah satu contoh aplikasi layanan prima adalah pelayanan penyediaan kendaraan agar selalu tersedia jika dibutuhkan oleh berbagai pihak yang berkepentingan. Layanan yang terbaik adalah berdasarkan urutan pendaftaran. Tetapi urutan pendaftaran harus dipilah mana yang penting dan mendesak dan perlu dibedakan dengan yang mendesak tetapi tidak penting (urgent and important, urgent not important, important not urgent). Service excellent akan terlihat dengan jelas jika pihak admin penyediaan kendaraan dapat memantau setiap saat setiap rinci dari pergerakan kendaraan. Prinsip layanan prima adalah setiap pelanggan agar dapat dilayani seprima mungkin sampai dengan hal-hal yang rinci. Yang tidak kalah penting adalah check-recheck apakah semua pelanggan sudah terlayani secara optimal. Last but not least adalah pelanggan dimintakan evaluasi atas layanan yang diberikan. Prinsip terakhir Customer is King. When customer do wrong, comes from bad service planing.




Finger Point

Attached bellow is the material for Pengabdian Masyarakat Untuk Guru SMA/K Jabodetabek Institut Perbanas session, entitled with SITI in Class.

 

Click here to download.




Open Journal Reference

Dearest friend and colleague,

Perbanas Institute Postgraduate Study Program has made the shortcut for open sourced Journal (free and semi-free) in their website. Check on sps-perbanas.ac.id for detail. Thank you.

 




Penasehat Akademik

Fokus pelayanan bimbingan bagi mahasiswa adalah mencapai trisukses:
1. Kesuksesan akademik: prestasi belajar, pengembangan pribadi, kematangan intelektual. kematangan emosi.
2. Kesuksesan persiapan karier.
3. Kesuksesan sosial-masyarakat.
Selengkapnya:

bimbingan-dan-bantuan-belajar-_gantina-komalasari_ (1)

bimbingan-individual-dan-kelompok komunikasi-konseling

perencanaan-akademik-di-pt-untuk-kopertis-2011docx (1)

perencanaan-akademik-di-pt-untuk-kopertis-2011-versi-doc (1) (1)

permasalahan-mahasiswa_dede




Tujuan Pendidikan

Tujuan pendidikan konon dibagi tiga: “Ranah Kognitif (logika), Ranah Afektif (rasa), Ranah Psiko Motorik.  Untuk ranah kognitif mungkin kita bisa melihat dari meningkatnya kemampuan mahasiswa dalam memahami dan mengevaluasi atas suatu kasus yang kita berikan di kelas.  Ranah psiko motorik dapat kita cermati dari meningkatnya kemahiran mahasiswa dalam menggunakan beragam program statistik (misal, SPSS).  Tapi bagaimana dengan ranah afektif?  Bisakah kita lihat secara gamblang perihal perubahan sikap mahasiswa ke arah yang lebih baik?

Dewasa ini sudah harus menjadi panggilan kita semua bahwa di saat setiap ngajar, menyisihkan 8 menit untuk selalu menyampaikan pesan moral yang baik dan benar untuk mahasiswa.  Spirit tsb (moral)sebenarnya merupakan salah satu manifestasi roh kompetensi, yakni attitude.  Sayang Jakarta ini betul-betul metropolitan, yang membuat saya di saat sejauh mata memandang terkadang senyum sendirian…Kenapa? Pasalnya, di kelas terucap kata-kata baik nan bijak, namun begitu di saat mengemudi mobil  kala mudik or berangkat ke Perbanas, ada saja umpatan otomatis yang keluar dari bibir dekil saya.  Berdasarkan databased saya, paling sering umpatan yang mencuat kutujukan pada sopir metromini,,dan tadi pagi kuarahkan ke MM 72 (Blok M – Lebakbulus). “Sialan luu, miskinlah seumur hidup !”  anakku (SMA kelas 3) sontak nyelethuk, “nggak usah sampe gitu ngumpatnya paa”.  Sarannya cukup bilang “Dasar…”.  Kita harus memaklumi sopir paa, mereka memang bego, kalo pintar kan tentu mereka nggak jadi sopir!”

Dalam hatiku: “sialan anakku ini, pagi-pagi sok ngasih santapan rohani!”  Tapi jika kuhayati sungguhan, ternyata betul banget saran sulungku itu.  Saya harus konsisten dengan pekerjaan saya, kalau menghendaki mampu merubah tutur kata or budi pekerti anak didik supaya jadi luhur nan mulia, maka sayapun harus bisa merubah kebiasaan diri yang tidak terpuji.  Jangan hanya gara-gara ngumpat itu bebas pajak, maka umpatan itu diobral begitu saja, tentu kita semua ingat bahwa yang sifatnya obral itu terkesan murahan. Padahal sejatinya, umpatan itu selain murahan juga kampungan.




IT Leaders Want To Hire Chief Data Officers This Year

sumber, URL: http://businessintelligence.com/bi-insights/leaders-want-hire-chief-data-officers-year/

Penelitian menunjukkan bahwa 61% CIO (Chief Information Officer) organisasi besar menginginkan untuk merekrut CDO (Chief Data Officer) dalam 12 bulan ke depan. (PELUANG dan TANTANGAN).Business intelligence

Kebutuhan para ahli IT saat ini bernuansa global, sangat dimungkin IT Leaders, CIO dan saat ini CDO akan menduduki posisi penting di perusahaan besar baik Nasional maupun Internasional. Sangat diharapkan pendidikan IT di kampus dapat mengadopsi permintaan tenaga IT yang besar, tidak hanya keahlian teknis tetapi juga keahlian manajerial nantinya di perusahaan tersebut. Maka seyogyanya para pendidik IT juga memberikan contoh-contoh dan pengalaman kerja saat mereka ada di Project, Data Analitic merupakan pekerjaan besar dan membutuhkan keahlian analisis data yang tinggi untuk meghasilkan informasi yang baik, benar, akurat, aman dan cepat.




Akuntansi Manajemen

Anggoro Dwi Putra (1111000036)




Human Capital Management (HCM) dan Manajemen Sumberdaya Manusia (MSDM), Beda atau Sama?

HCM berbeda dengan MSDM, perbedaannya HCM memperlakukan manusia sebagai aset sedangkan MSDM memperlakukan mansuia sebagai biaya (Mayo:2001). HCM memandang manusia sebagai penambah nilai sedangkan MSDM memandang manusia sebagai penambah biaya yang signifikan. MSDM memandang fungsi SDM sebagai pendudukung fungsi lain, sedangkan HCM menghargai sebagai mitra strategis bisnis.

Namun demikian apabila konsep MSDM dipandang sebagai mitra strategis bisnis maka akan memiliki kesamaan dengan konsep HCM karena sama-sama memperlakukan manusia sebagai aset. Persamaan konsep HCM dengan MSDM strategis disampaikan oleh Dyer dan Holder (1998) mengenai ciri-ciri utama MSDM strategis,:
1. Tingkat organisasi, strategi cenderung dirumuskan di tingkat atas karena mencakup tujuan perusahaan, kibijakan, dan pengalokasian sumber daya
2. Fokus, strategi berfokus pada efektivitas organisasi oleh karena itu karyawan dilihat sebagai sumber daya yang dikelola untuk mencapai strateegi bisnis
3. Kerangaka, strategi menyatukan seluruh kelengkapan tujuan SDM dan aktivitas yang dirancang khusus utnuk memenuhi lingkungan saat ini dan untuk secara mutual memperkuat atau bersinergi
Sedangkan ciri-ciri HCM adalah:
1. menekankan manajemen berbasis pengukuran, dengan sasaran untuk membangun kaitan yang jelas antara intervensi SDM dengan kesuksesan organisasi,
2. memberikan panduan apa yang diukur , dAn bagaimana membuat laporan hasil pengukuran,
3. mdemastikan pentingnya pengukuran sebagai pembuktian bahwa manajemen manusia yang unggul akan memberikan hasail yang unggul dan untuk menunjukkan arah langkah strategi manajemen SDM,
4. menekankan pentingnya srategi untuk mdenciptakan nilai melalui manusia untuk mencapai tujuan organisasi,
5. mendefinisikan keterkaitan antarfa manajemen SDM dengan stratgegi bisnis,
6. menyakinkan bahwa karyawan adalah aset bukan biaya,
7. dan menekankan bahwa profesional SDM berperan terhadap keberhasilan bisnis.

Dengan demikian dapat dikatan bahwa konsep HCM melengkapi dan memperkuat konsep MSDM bukan menggantikannya.

(Sumber: Baron, Angela & Michael Armstrong. Alih Bahasa: Lilian Juwono. 2013. Human Capital Management. Jakarta: PPM)




Standar Nasional Pendidikan TInggi

Menindaklanjuti Permendikbud 49/2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi,  maka  dapat dibuat 24 standar mutu dengan format  mengacu pada Bahan Pelatihan SPMI-PT Dirjen Dikti 2010 bab VII.

Template Standar

Referensi:

Permendikbud No.49 Tahun 2014 tentang Standar Nasional PT

SNDIKTI_49_2014-HotelHarris-Kopwil4

Bahan Pelatihan SPMI 2010

 

Workshop tentang Implementasi Standar Mutu Pendidikan Tinggi. Institut Perbanas, 3 Maret 2015.

Penjaminan

STANDAR_NASIONAL_

Contoh Kurikulum KKNI Berdasarkan Permen49_2014

 

Dalam Permendikbud 87 2014 pasal 3 ayat 5 dikatakan,
Makna peringkat terakreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi sebagai berikut:
a. terakreditasi baik, yaitu memenuhi Standar asional Pendidikan Tinggi;
b. terakreditasi baik sekali dan terakreditasi unggul, yaitu melampaui Standar Nasional Pendidikan Tinggi.

Dirjen Dikti mengemukakan makna melampaui sebagaimana ditunjukkan gambar berikut.

Melampaui

Permen–87-2014-Akreditasi

sistem_penjaminan_49_2014

 




Oleh-oleh dari Malang: Tanamkan Enterpreneurship Sejak Dini

wwcoetami2015