Bagaimana Membuat Abstrak?
1. Langsung intinya, APA yang Anda buat?
2. BAGAIMANA anda mengerjakannya?
3. APA hasilnya?
4. MENGAPA hasilnya demikian?
5. SIMPULKAN dengan MENGUATKAN temuan Anda
1. Langsung intinya, APA yang Anda buat?
2. BAGAIMANA anda mengerjakannya?
3. APA hasilnya?
4. MENGAPA hasilnya demikian?
5. SIMPULKAN dengan MENGUATKAN temuan Anda
Apabila penulis yang sama gagasannya dikutip pada kalimat berikutnya, tidak harus ditulis kembali nama sumbernya. Tapi dapat digunakan kata ganti “they” (mereka) atau “authors” (para pengarang).
Contoh:
Moratis, Lars, and Alice Tatang Widjaja. “The Adoption of ISO 26000 in Practice: Empirical Results from The Netherlands.” In ISO 26000-A Standardized View on Corporate Social Responsibility, pp. 47-61. Springer, Cham, 2019.
Menurut Dr. Othman Talib:
Eight leading management journals
Menurut Suddaby dkk. (2017) ada delapan jurnal bidang Manajemen yang dinilai paling terkemuka, yaitu:
Sementara Michailova, Snejina, and Zaidah Mustaffa (2012) mengemukakan 15 top management and international business journals:
Suddaby, R., Bitektine, A., & Haack, P. (2017). Legitimacy. Academy of Management Annals, 11(1), 451-478.
Michailova, Snejina, and Zaidah Mustaffa. “Subsidiary knowledge flows in multinational corporations: Research accomplishments, gaps, and opportunities.” Journal of World Business 47, no. 3 (2012): 383-396.
Definisi konseptual adalah abstraksi, yang diungkapkan dalam kata-kata, yang dapat membantu pemahaman.
Definisi operasional terdiri dari sekumpulan instruksi mengenai cara mengukur variabel yang telah didefinisikan secara konseptual.
“Enhancing the Role of Islamic Finance within Digital Economy Era: Opportunitities and Challenges”
Meningkatkan peran Keuangan Islam pada era ekonomi digital: Peluang dan Tantangan.
4-5 Juli 2018
Materi: klik
1. Managing the Impact of Fintech: Case of Indonesia Islamic Banks – Adiwarman Karim
2. The Impact of Digital Economy on OIC Member Countries – Dr. Mohamed Damak
3. Digital Finance and the Future of Islamic Banking and Finance – Gabriele Vigo
Ada beberapa petunjuk dalam penyiapan kuesioner, berdasarkan pengalaman pada budaya riset di Malaysia.
Pertama, berapa jumlah pertanyaan yang ideal? Di Malaysia biasanya pertanyaan dalam kusioner tidak lebih dari 40, tidak termasuk biodata responden. Sebab jika lebih dari itu jawaban responden mulai kurang oke.
Kedua, responden lebih suka pertanyaan tertutup ketimbang terbuka, karena malas menjelaskan. Kadang-kadang pertanyaan terbuka dijawab dengan ok saja.
Ketiga, ukuran kertas yang digunakan sebaiknya A4 dilipat dua. Jika nampak tebal maka responden kurang berminat menjawab.
Keempat, bagaimana dengan kuesioner online? Ya, cocok untuk generasi Y dan Z. Untuk generasi X kurang pas, mereka lebih memilih dengan kertas.
Kelima, jangan gunakan kertas warna-warni, karena menyakitkan mata.
Keenam, pertanyaan jangan bersifat laras ganda (double barrel) karena akan mengakibatkan bias.
Semoga bermanfaat.
Ramadani, V., Dana, L.-P., Gerguri-Rashiti, S., & Ratten, V. (2016). An Introduction to Entrepreneurship and Management in an Islamic Context. Entrepreneurship and Management in an Islamic Context