Hadirnya Inovasi teknologi dibidang Keuangan
Perkembangan bisnis baru berbasis teknologi (online) dibidang transformasi mulai tahun 2015 telah berkembang di Indonesia . Inovasi transportasi tersebut dimulai oleh GO-JEK, Grab dan Uber. Ternyata bisnis tersebut disambut baik oleh konsumen di kota-kota besar seperti di Jakarta, Surabaya dan Bali. Dari ketiga kota tersebut tentunya kota Jakarta yang memiliki perkembangan sangat pesat karena kota Jakarta pada hari kerja dan jam kerja lalu lintas sangat padat dan macet.
Pada tahun 2016 kita dihadirkan kejutan kembali pada dunia bisnis keuangan berbasis teknologi yang disebut dengan fintech (financial technology) . Fintech merupakan penciptaan produk yang lebih baik dan lebih efektif , proses, layanan, tehnologi dan gagasan yang diterima oleh pasar, masyarakat dan pemerintah.
Perkembangan fintech dapat membuat lembaga keuangan lebih mudah dijangkau masyarakat, karena relatif tidak terkendala infrastruktur. Ini juga merupakan edukasi mengenai produk keuangan menjadi lebih menarik dan mudah dipahami, sehingga produk bisa relevan dengan kebutuhan masyarakat banyak.
FinTech berasal dari kata Financial dan Technology. Konsep yang diambil oleh FinTech adalah perpaduan antara financial dan technologi yang digabungkan dengan sentuhan inovasi modern. Diharapkan hal ini dapat membuat proses transaksi keuangan menjadi lebih praktis serta aman digunakan. Beberapa hal yang dihitung masuk kedalam Fintech adalah proses peminjaman uang secara peer to peer, jual beli saham, transfer, dan masih banyak lagi yang lainnya. Ternyata FinTech sangat mempengaruhi gaya hidup masyarakat. Apa yang menjadikan FinTech yang merupakan sebuah alasan untuk menjadi kebutuhan baru yang sangat dibutuhkan masyarakat?
Pertama adalah membantu perkembangan baru dibidang StartUp. Start up dibidang technologi yang sudah menjamur ternyata juga mempengaruhi perkembangan starup di bidang financial. Misalnya Moneythor. Moneythor membuat produk dengan pengalaman digital perbankan yang memiliki kelebihan lebih detail dan lebih terperinci dalam menganalisis. Start up FinTech dominan tumbuh di negara Singapura yang merupakan pusat di bidang financial yang ingin menguasai daerah Asia.
Kedua yaitu meningkatkan taraf hidup masyarakat. FinTech tak hanya fokus untuk mendapatkan laba yang besar, nyatanya taraf hidup masyarakat juga ikut meningkatkan dengan hadirnya inovasi financial yang satu ini. Di kawasan Asia Tenggara misalnya, Fintech mampu mengentaskan lebih dari 600 juta jiwa yang berada dibawah garis kemiskinan. Tak berhenti sampai disitu, FinTech tak berpuas diri dan terus berusaha untuk memberikan bukti yang nyata dengan memperlihatkan keuntungan dan kepercayaan dari para investor. Salah satu start up asal Malaysia yang bisa dijadikan contoh sebagai starup yang berhasil meningkatkan taraf hidup masyawakat adalah Soft Space. Perusahaan ini telah berinovasi dengan menghadirkan merchant yang menerima pembayaran kartu debit maupun kartu kredit dengan bunga yang rendah.
Ketiga adalah pinjaman dengan menggunakan sistem bunga tinggi dapat dikurangi. Kita amati bersama lintah darat yang merupakan wabah dan kisah klasik masyarakat sebagai penolong saat diperlukan dengan menetapkan bunga yang mencekik bisa dikurangi dengan adanya FinTech. Dengan hadirnya FinTech dihadarapkan masyarakat dapat menikmati pinjaman dengan lebih transparan agar tidak terjerumus kedalam pilihan berhutang yang salah.
Tidak ada kata terlambat untuk mulai mengikuti perkembangan FinTech yang ada di Indonesia. Era baru akan hadir dengan pembentukan Asosiasi FinTech yang akan membuat bidang ekonomi menjadi lebih praktis untuk kedepannya. Tak hanya lebih praktis, FinTech juga dapat menjangkau masyarakat dengan cakupan seluruh kalangan ekonomi.