ISIS

Saya berangan-angan bikin artikel berjudul “Pengaruh arus kas terhadap laba perusahaan”, isu tsb hemat saya penting karena kas merupakan salah satu komponen modal kerja yang senantiasa diputar dalam operasi normal untuk meraup laba sehingga eksistensi entitas bisa berkelanjutan – istilah bekennya going concern. Secara konseptual dari perspektif Akuntansi Keuangan maupun Manajemen Keuangan, arus kas diakibatkan oleh tiga aktivitas, yaitu aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Ketiganya saya analisis dengan cara membandingkan antar laporan keuangan selama 5 tahun berturut-turut. Alhasil, kedapatan ada “side streaming” alias penyimpangan penggunaan dana secara signifikan di aktivitas operasi yang berdampak rugi secara material. Aktivitas tsb diklasifikasikan sbg kerugian operasi lain-lain (pos yg menampung kerugian sbg akibat pencurian uang dari orang dalam – misal bobolnya Citibank oleh seorang Melinda Dee). Data yang saya dapatkan untuk menulis artikel ini sangat lengkap dan akurat sehingga teman yang saya minta untuk mereview artikel tsb kesengsem mesam-mesem. Dia nyeletuk: “aneh yaa Citibank sebesar itu kok Internal Controlnya lemah”! saya jawab: “Aah,bener yang kamu anggap aneh sebatas itu, bukan keanehan yang lain, seperti kesexyan Melinda yang bersilikon dan affair-affairnya yang mencuat yang membuat kita lupa daratan bila ikut merasakan ! ” Diapun teringat artikel serupa yang ditulis koleganya. Sama-sama membahas arus kas tapi teknik analisisnya hanya mengkorelasikan angka-angka yang bersumber dari laporan keuangan yang dibumbui hipotesis secara statistic. Dan hasilnya terdapat pengaruh yang signifikan antara arus kas dan laba entitas. Lantas saya tanya pada dia, eksplorasinya membuahkan kandungan informasi macam apa? Karena menurutku itu statement yang belum rampung, baru sebatas “isu common sense”, Arus kas yang mana yang paling dominan sebagai pemicu laba, dari penjualan produk utama atau menang lotere? Dia hanya bilang nggak ada info itu, tapi keren lho karena semua sudah melalui uji normalitas dan validitas. Akhirnya saya nyeletuk: “Ooh kerennya karena pake SPSS yaa, jadi intinya kamu terpikat karena ada angka yang diolah dengan statistic tanpa menangkap esensinya bahwa aliran uang berpotensi melahirkan kejahatan dan kejahatan menggiring kita ke rumah tahanan. Diapun sontak sadar dan bergumam bak orang ayan “ISIS – ISIS…Ingat Statistik Imbuhan saja. Sayapun ketularan ngomyang ISIS-ISIS tegese adhem alias dingin…