Jenis-jenis Penelitian (Trochim & Donnelly, 2006)

  1. Penelitian deskriptif dibuat terutama untuk menjelaskan apa yang sedang terjadi. Misalnya polling opini publik dilakukan untuk menerangkan persentase berbagai pendapat orang tentang sesuatu hal, pilihan calon pemimpin atau partai politik.
  2. Penelitian relasional melihat hubungan antara dua atau lebih variabel. Misalnya polling opini yang membandingkan proporsi laki-laki dan perempuan dalam memilih suatu partai, merupakan studi tentang hubungan antara jenis kelamin dengan preferensi partai yang dipilih.
  3. Penelitian sebab-akibat dirancang untuk menentukan apakah satu atau lebih variabel dapat menyebabkan atau mempengaruhi variabel-variabel lainnya. Misalnya penelitian tentang hubungan antara iklan politik dengan preferensi pemilihan partai.

Ketiga jenis penelitian tersebut dapat dilakukan sekaligus. Penelitian relasional megasumsikan adanya penjelasan (dengan pengamatan maupun pengukuran) variabel-variabel yang ingin dihubungkan. Penelitian sebab-akibat mengasumsikan peneliti telah menjelaskan masing-masing variabel penyebab mapun variabel akibat, serta menunjukkan bagaimana variabel-variabel tersebut berhubungan satu sama lain.

Hubungan adalah korespondensi antara dua variabel. Hubungan ini ada yang bukan hanya korelasional, tapi juga sebab-akibat. Hubungan korelasional menunjukkan dua variabel yang bergerak secara sinkron. Misalnya hubungan antara jumlah jalan di Eropa dengan jumlah anak yang lahir di Amerika. Ini merupakan hubungan korelasional, bukan sebab-akibat. Contoh hubungan sebab akibat: apabila pendapatan meningkat, permintaan akan barang juga meningkat.

Pola-pola hubungan

pola-hubungan

 

Contoh figure 1.1d adalah hubungan antara dosis obat dengan keparahan penyakit. Bila dosis obat ditingkatkan, keparahan akan berkurang; namun pada titik tertentu karena over dosis, justru meningkatkan keparahannya.

William Trochim, James P. Donnelly (2006). The Research Methods Knowledge Base, 2nd Edition. Atomic Dog Publishing, Cincinnati, OH.