KUTANG atau ISINYA?

 

KUTANG ATAU ISINYA?

 

Dalam konsep pemasaran, salah satu atribut produk adalah kemasannya. Tidak sedikit konsumen yang memandang kemasan sebagai unsur penting yang perlu dipertimbangkan dalam membuat keputusan pembeliannya.  Oleh karena itu, banyak produsen yang merancang kemasan produk sebagai daya tarik minat beli calon konsumennya atas produk yang ditawarkannya.

Calon konsumen yang memandang kemasan sebagai unsur penting dalam membuat keputusan pembelian suatu produk, kerapkali juga menjadi lupa akan isi kemasan itu sendiri. Hal serupa terjadi pula dalam kehidupan kita sehari-hari. Dalam kehidupan ini banyak hal yang bersifat “kemasan”, sementara isi atau hakikatnya masih harus kita temukan di balik kemasannya.  Sedemikian menariknya “kemasan”, seringkali membuat kita lupa akan hakikat, isi, atau value dari yang ada dalam kemasan tersebut, apalagi jika kemasan itu menimbulkan asosiasi yang menjauhkan pikiran kita dari inti atau isi yang ada dalam kemasan tersebut.

 Sehubungan itu, saya menjadi ingat apa yang pernah ditulis oleh Emha Ainun Nadjib. Berkaitan dengan “bungkus dan Isinya” beliau pernah menulis demikian:

Hidup akan sangat melelahkan. Sia-sia & menjemukan bila Anda hanya menguras pikiran untuk mengurus *BUNGKUS*-nya saja dan mengabaikan *ISI*-nya. Maka, bedakanlah apa itu *”BUNGKUS”*-nya & apa itu *”ISI”*-nya.

  •  “Rumah yg indah” hanya bungkusnya, “Keluarga bahagia” itu isinya.
  • “Pesta pernikahan” hanya bungkusnya, “Cinta kasih, Pengertian, & Tanggung jawab” itu isinya.
  • “Ranjang mewah” hanya bungkusnya, “Tidur nyenyak” itu isinya.
  • “Kekayaan” itu hanya bungkusnya, “Hati yang gembira” itu isinya.
  • “Makan enak” hanya bungkusnya, “Gizi, energi, dan sehat” itu isinya.
  • “Kecantikan dan Ketampanan” itu bungkusnya; “Kepribadian dan Hati” itu isinya.
  • “Bicara” itu hanya bungkusnya, “Kenyataan” itu isinya.
  • “Buku” hanya bungkusnya; “Pengetahuan” itu isinya.
  • “Jabatan” hanya bungkusnya, “Pengabdian dan pelayanan” itu isinya.
  • “Pergi ke tempat ibadah” itu bungkusnya, “Melakukan Ajaran Agama” itu isinya.
  • “Kharisma”* hanya bungkusnya, *”Karakter”* itu isinya.
  • “Rejeki” itu itu hanya bungkusnya, “keberkahan” itulah isinya.

 Oleh karena itu, janganlah melihat judul tulisan ini, tetapi perhatikan isinya … ?   ihw.