Mampukah Mahasiswa iGeneration Memanfaatkan Teknologi Informasi secara Positif?

Saat ini generasi Z (iGeneration) telah mencapai perguruan tinggi bahkan dunia kerja. Seperti apakah iGeneration itu? Menurut teori generasi (Generation Theory) setelah perang dunia hingga saat ini dikenal 5 generasi, yaitu Generasi Baby Boomer (lahir 1946-1964), Generasi X (lahir 1965-1980), Generasi Y (lahir 1981-1994), Generasi  Z (lahir 1995-2010), dan Generasi Alpha (lahir 2011-2025).

Generasi  Z disebut juga iGeneration, generasi net atau generasi internet. Mereka memiliki kesamaan dengan generasi Y, tapi mereka mampu mengaplikasikan semua kegiatan dalam satu waktu seperti nge-tweet menggunakan ponsel, browsing dengan PC/laptop/gadget, dan mendengarkan musik menggunakan headset. Apapun yang dilakukan kebanyakan berhubungan dengan dunia maya.

Sejak kecil mereka sudah mengenal teknologi dan akrab dengan gadget canggih sehingga karakteristik yang terbentuk berbeda dengan generasi Y. Karakteristik atau ciri khas yang dimiliki oleh iGeneration :

  • Merupakan generasi digital yang mahir dan gandrung akan teknologi informasi dan berbagai aplikasi komputer (termasuk game interaktif)
  • Sangat senang dan sering berkomunikasi dengan semua kalangan khususnya lewat jejaring sosial seperti facebook, twitter atau SMS. Melalui media ini mereka jadi lebih bebas berekspresi dengan apa yang dirasa dan dipikir secara spontan.
  • Cenderung toleran dengan perbedaan kultur dan sangat peduli dengan lingkungan
  • Terbiasa dengan berbagai aktifitas dalam satu waktu yang bersamaan. Misalnya membaca, berbicara, menonton, dan mendengarkan musik secara bersamaan. Hal ini karena mereka menginginkan segala sesuatu serba cepat, tidak bertele-tele dan berbelit-belit.
  • Cenderung kurang dalam berkomunikasi secara verbal, cenderung egosentris dan individualis, cenderung ingin serba instan, tidak sabaran, dan tidak menghargai proses.
  • Senang menonton dan mengetahui berbagai hal melalui Youtube

Kemahiran dan kegandrungan iGeneration akan teknologi informasi dan berbagai aplikasi komputer (termasuk game interaktif) dapat diasah supaya mereka tidak hanya sebagai user tetapi juga dapat memanfaatkan pengetahuan teknologi dan kemahiran mereka untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat.

Sebagai contohnya adalah kecenderungan mereka yang selalu ingin bermain game interaktif pada smartphone. Kegemaran bermain game tersebut dapat dijadikan salah satu cara dalam menyampaikan materi mata kuliah interaksi manusia dan komputer (imk).

Mereka diminta memainkan berbagai game melalui smartphone masing-masing. Saat bermain mereka ditugaskan untuk mengamati game yang sedang dimainkan. Mereka harus mengetahui genre game yang dimainkan, kepada siapa game tersebut ditujukan, mengamati tampilan layar, menu perintah, konsistensi, acuan antar menu dan alur cerita game tersebut. Mereka wajib membuat sebuah game berdasarkan hasil analisa. Mereka dapat mengekspresikan apa yang ada di pikiran mereka, sehingga mereka mampu merancang tampilan layar (user interface) sesuai dengan tema yang ingin mereka usung dan sesuai dengan teori imk.

Hasil karya mereka diupload ke Youtube, sehingga mereka dapat berbangga hati bukan hanya sebagai penonton Youtube tetapi juga sebagai sumber.

Berdasarkan pengamatan saya, karakteristik iGeneration yang menginginkan segala sesuatu serba cepat, tidak bertele-tele dan berbelit-belit, cenderung ingin serba instan, tidak sabaran, tidak menghargai proses, egosentris, dan individualis perlu dijadikan perhatian. Para pendidik jangan bosan memberikan arahan, bersikap tegas dan sabar supaya generasi Z ini dapat berpikir positif dan mampu memanfaatkan teknologi secara positif sehingga mereka dapat terus maju dan berkompetisi di masa yang akan datang

 

Sumber : diolah dari berbagai informasi di internet dan pengalaman pribadi