Rasio Profitabilitas Bank (ROA dan ROE)

image_print

Untuk mengukur rasio profitabilitas bank, biasanya menggunakan dua rasio utama yaitu Return on Equity atau ROE dan Return On Assets atau ROA. Dalam menghitung rasio profitabilitas (Riyadi, 2006) dengan cara membandingkan Laba (setelah pajak) dengan Modal (Modal Inti) dikalikan 100%, maka hasilnya dalam bentuk persen (%), ini untuk perhitungan ROE. Sedangkan ROA adalah membandingkan Laba (sebelum pajak) dengan total Assets yang dimiliki Bank pada periode tertentu dikali 100%, sama halnya dengan ROE, maka hasilnyapun dalam bentuk persen (%). Untuk mendapatkan hasil perhitungan rasio agar mendekati pada kondisi yang sebenarnya (Riyadi, 2006), maka posisi modal atau assets dihitung secara rata-rata selama periode perhitungan.
Kedua rasio ini sering digunakan sebagai variabel dependen, yang dipengaruhi oleh banyak variabel independen lainnya, seperti Dana Pihak Ketiga (DPK), Dana Pihak Kedua (DP 2), Dana Pihak Pertama (Modal), Kredit Yang Diberikan, Giro Wajib Minimum (GWM), Loan to Deposit Rasio (LDR), Net Interest Margin (NIM), Posisi Devisa Neto (PDN), Batas Maksimal Pemberian Kredit (BMPK), Non Performing Loan (NPL), Biaya Operasional dibanding Pendapatan Operasional (BOPO), Capital Adequacy Rasio CAR), total assets, Fee Income, BI rate, Inflasi, Kurs, Jumlah Karyawan, jumlah kantor cabang dan masih banyak lagi variabel bebas lainnya.
Dalam pembahasan ini, sengaja dibatasi pada variable LDR dan NPL yang memengaruhi ROA atau ROE. Bagaimana pengaruhnya? karena terdapat beberapa peneliti yang menghasilkan bahwa LDR dan NPL berpengaruh Negatif terhadap ROA atau ROE, sementara peneliti lainnya mengatakan positif dan sebagian lagi menyatakan positif dan negatif.
Lalu yang benar yang bagaimana? Kalau kita berbicara yang benar yang seperti apa, maka, pertama harus dipahami dahulu proses atau urutan normalnya suatu Bank melakukan kegiatan usahanya, kedua pahami komponen LDR dan NPL apa saja. LDR adalah perbandingan antara Kredit yang diberikan dengan DPK atau DPK ditambah Surat Berharga yang diterbitkan (DP 2) dikalilkan 100% hasilnya dalam persen (%). Sedangkan NPL diperoleh dari perbandingan Kredit Bermasalah, yaitu Kolektibilitas 3 s/d. Kolektibilitas 5 dengan total Kredit yang diberikan dikalikan 100%, maka hasilnya dalam persen (%). Berdasarkan penjelasan tersebut maka pengaruh LDR terhadap ROA atau ROE adalah positif, artinya kenaikan LDR akan menyebabkan kenaikan ROA atau ROE. Karena dengan LDR yang tinggi (maksimal 92%), ini berarti Kredit yang diberikan juga tinggi, dengan posisi kredit yang tinggi maka akan menghasilkan pendapatan bunga yang tinggi pula dan pada akhirnya Laba (sebelum pajak) dan Laba (setelah pajak) juga tinggi, sehingga ROA atau ROE bank juga akan mengalami kenaikan secara proporsional. Lalu bagaimana jika hasil penelitian tidak menunjukan kondisi seperti itu? Disini perlu dilihat atau diteliti lebih dalam lagi, misalnya mengenai kondisi bank itu sendiri selama periode penelitian, lalu kondisi makro ekonomi negara selama periode penelitian. Sedangkan NPL (sebaiknya menggunakan NPL net), sesuai ketentuan yang berlaku NPL Net maksimal 5%, pengaruhnya terhadap ROA atau ROE adalah negatif, artinya dalam kondisi NPL turun maka ROA atau ROE naik, demikian pula sebaliknya.
Semoga ulasan yang sederhana ini dapat memberi gambaran kepada peneliti pemula untuk memudahkan pemahaman dasarnya.

Referensi :
Riyadi, Selamet (2006). Banking Assets And Liability Management, Edisi Keempat, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi & Bisnis, Universitas Indonesia

About Selamet Riyadi

You may also like...

48 Responses

  1. Fariz Jordy says:

    Bapak, salam kenal saya mahasiswa smt akhir yang sedang menyelesaikan skripsi. mau menanyakan, apakah pada penelitian untuk bank syariah kebanyakan juga menggunakan profitabilitas yang diukur dengan ROA/ROE? mengapa tidak menggunakan NOM padahal menurut PBI no. 9/1/2007 NOM yang merupakan rasio utama sedangkan ROA sebagai rasio penunjang dalam mengukur profitabilitas? saya sendiri menggunakan ROA sebagai proksi profitabilitas, tetapi saya tidak memiliki argumen yang kuat untuk menjawab pertanyaan tersebut pak, karena kebanyakkan jurnal referensi yang digunakan juga menggunakan ROA. saya juga menggunakan jurnal bapak yang berjudul PENGARUH PEMBIAYAAN BAGI HASIL, PEMBIAYAAN JUAL BELI, FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR) DAN NON PERFORMING FINANCING (NPF) TERHADAP PROFITABILITAS BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA sebagai referensi, mohon maaf sebelumnya, jika bapak berkenan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan saya, terimakasih pak

    • Selamet Riyadi says:

      Yth. Mas Fariz Jordy,
      Menurut PBI No.9/1/2007, faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kesehatan bank adalah
      a. permodalan (capital);
      b. kualitas aset (asset quality);
      c. manajemen (management);
      d. rentabilitas (earning);
      e. likuiditas (liquidity);
      Kelima faktor diatas adalah merupakan fatkor utama dalam menentukan penilaian tingkat kesehatan bank, faktor lainnya adalah faktor penunjang. Faktor d. rentabilitas dapat dikatakan juga profitabilitas yang bisa dilihat dari laporan keuangan bank, berapa banyak laba yang mampu diasilkan bank selama periode tertentu. Profitabilitas diukur dengan ROE atau ROA tergantung kepentingan/ kegunaannya untuk apa. Judul skripsimu sudah dapat dilanjutkan sepanjang tidak ada judul yang sama dengan yang Fariz tulis.
      Semoga dapat menjelaskan permasalahan yang Fariz hadapi. Cepat selesaikan skripsimu ya. Ma’af Bapak terlambat membalasnya karena kesibukan
      Salam sukses
      f. sensitivitas terhadap risiko pasar (sensitivity to market risk).

  2. nadya says:

    salam kenal pak, buku bapak Banking Assets And Liability Management, Edisi Keempat bisa dibeli dimana ya pak?

    • Selamet Riyadi says:

      Yth. Mbak Fitri Nadya,

      Salam kenal kembali dengan Penulis.
      Untuk yang Edisi Keempat sat ini sedang proses finishing oleh Lembaga Penerbit FE UI. Ini informasi terkahir yang saya terima dari Penerbit.
      Jika sudah selesai cetak, dapat dibeli di toko2 buku, terutama Gramedia

      Terima kasih atas perhatiannya

      Salam Sukses

  3. Marhaban Ramadhan says:

    Assalamu alaikum pak, mohon maaf pak saya sekarang lagi pnyusunan tugas akhir, rencana saya mengangkat judul tentang pngaruh pembiayaan terhadap profitabilitas (roe). Kbanyakn jurnal yang saya temukan profitabilitas.y d prokskn dgn roa. Saya kan cari arah hubungan antara pmbiayaan dengan roe. Tpi yang ada cuma roa. Trmasuk di jurnal yang bapak punya. Bisa tidak roe dan roa di persamakan ? Apakah ada teori mngenai itu. Makasih sebelumnya pak.

    • Selamet Riyadi says:

      Waalaikumsalam wr wb
      Yth. Mas Marhaban Ramadhan,
      Tingkat rasio profitabilitas bisa menggunakan ROE atau ROA, walaupun sama sama tentang profitabilitas tetapi berbeda kepentingan, karena rumusnya juga memang berbeda. ROE biasanya dikaitkan dengan kepentingan Owner untuk meilhat seberapa seberapa produktif atau efisien dana yang diinvestasikan dalam bentuk modal, untuk membandingkannya tentu jika Owner investasi ditempat lain, misalnya Obligasi atau Surat berharga jangka panjang lainnya. Memang masih sangat jarang Jurnal dalam negeri yang membahas tentang “pengaruh pembiayaan terhadap profitabilitas (roe)”, tetapi bisa dijacari pada jurnal internasional cukup banyak membasa mengenai ini. ROE dan ROA walaupun sama sama profitabilitas, tetapi tidak dapat dipersamakan, seperti yang Bapak jelaskan karena Rumus keduanya juga berbeda. Lihat buku “Banking Assets And Liability” yang Bapak tulis, diterbitkan oleh Lembaga Penerbit FE UI.
      Banyak 2 membaca untuk mempermudah apa yang akan ditulis, tetap semangat dan semoga sukses

      Salam sukses selalu

  4. Fuji N says:

    Assalamuallaikum Wr. Wb.
    Salam kenal pak, saya devita. Ada hal ingin saya tanyankan mengenai ROA, rumusnya itu EBIT/Total Asset
    Untuk total asset ini,apakah rata2 tahun n dengan n-1 atau cukup total asset tahun n?

    • Selamet Riyadi says:

      Waalaikumsalam wr wb
      Yth. Mbak Devita,
      Untuk Rumus ROE dan ROA adalah sbb:
      ROE = Laba Setelah Pajak/ Modal Inti X 100% = ….%. ROA = Laba Sebelum Pajak/ Total Asset X 100% = ….%. Penggunaan rata-rata dalam buku yang Bapak tulis, “Banking Assets And Liability Management”, disebabkan perhitungan atas dasar data bulanan. Jika tahunan langsung saja seperti rumus. Untuk Rumus ROA dalam dunia Perbankan sementara ini tidak dienal istilah EBIT, EBIT biasanya digunakan dalam buku-buku yang menganalisa atau menghitung rasio keuangan perusahaan manufacture, dagang dan dan sejenisnya dalam arti bukan perbankan.
      Giatlah belajar untuk masa depan yang lebih baik. Selamat dan sukses.Semoga menjawab apa yang ditanyakan.
      Terima kasih
      Salam,

  5. Nugroho says:

    assalamualaikum wr wb
    salam kenal pak, saya nugroho ingin menanyakan apakah ada perbedaan pada rumus ROA dengan pengaplikasian pada bank secara langsung ? karena jika saya mengikuti rumus diatas maka ROA pada bank BRI tahun 2014 misalnya dalam annual report jika dihitung manual menghasilkan angka 3,848% namun dalam annual report Bank BRI tahun 2014 pada ikhtisar keuangan hal 16 Bank BRI mencatat ROA nya pada angka 4,74% mohon penjelasannya terima kasih. CMIIW

    • Selamet Riyadi says:

      Waalaikumsalam wr wb
      Yth. Mas Nugroho,
      Pada dasarnya menggunakan rumus yang sama. Hanya saja bank tidak lagi menghitung secara manual seperti yang Nugroho lakukan yang diambil dari Annual report. Bank menghitungnya lebih rinci dari setiap komponen Pendapatan dan Biaya, secara sistem telah dipilah-pilah, baik dari sisi aset maupun laba ruginya. Seperti halnya perhitungan CAR misalnya, rumusnya jelas, katakanlah : Modal/ATMR atau Modal/ (ATMR+Risiko Pasar dan Risiko Operasional), jika kita hitung secara manual dari Annual report pasti akan terdapat perbedaan dengan yang kita hitung secara manual, mengapa demikian? ini analog dengan ROA tadi. Nah untuk kepentingan penulisan karya ilmiah/ skripsi dan sejenisnya, dapat menggunakan data atau rasio mana yang akan digunakan, sepanjang ada penjelasan dan alasan menggunakan data tersebut. Tetapi sebaiknya gunakan data-data yang telah dipublikasikan.
      Selamat dan sukses selalu serta tetap semangat belajar untuk masa depan yang lebih baik.
      Semoga dapat menjawab pertanyaan yang disampaikan.
      Salam,

  6. Assalamu’alaikum wr.wrb. Salam kenal pak, saya wiwi ingin menanyakan rumus ROA dan pembiayaan. Saat ini saya sedang mengerjakan penelitian ttng pengaruh pembiayaan trhadap ROA menggunakan laporan triwulan. Saya menhitung ROA triwulan berdasarkan rumus, hasilnya jauh berbeda. Yang tertera pada lapkeu Bank Syariah Bukopin triwulan 1 sebesar 0,65%, yg saya hitung manual 0,16%. Apakah perhitungan manual saya salah pak?
    Yg kedua mengenai pembiayaan, variabel mudharabah saya ambil dari laporan L/R dengan akun “pendapatan margin mudharabah”, benar tidak ya pak? Terima Kasih. Wassalamu’alaikum wr.wb

    • Selamet Riyadi says:

      Waalaikumsalam wr wb
      Yth. Mbak Dwi Wulan Hidayati (Wiwi)
      Menurut Bapak itu sudah betul sesuai dengan rumus yang ada, tetapi mengapa hasilnya berbeda? Karena angka-angka yang terdapat pada Laporan Keuangan Bank yang dipublikasi yang muncul adalah angka-angka secara global sesuai dengan rekeningya, sementara bank menghitungnya (rasio) yang ada pada Laporan Keuangan yang dipublikasi itu atas dasar angka-angka yang lebih rinci yang terdapat pada sistem akuntansi/ laporan yang terdapat pada bank yang bersangkutan. Mengenai penentuan variabel, jika kita ambil “Pembiayaan”, angka ini terdapat pada Neraca atau Laporan Posisi Keuangan (Financial Report Statement) Bank, tetapi bila yang diambil adalah “PendapatanMargin Mudharabah”, maka angka ini terdapat pada L/R Bank.
      Semoga skripsinya cepat selesai, rajin membaca literatur dan semoga sukses.
      Salam

  7. Anggriani Ayu Diawati says:

    Salam kenalpak,saya anggriani mahasiswa dari surabaya, mau menanyakan apakah ada standar yang resmi untuk persentase ROA bagi industri perbankan dan bila ada itu diperaturan BI atau OJK nomor berapa ya pak yang berlaku sekarang? karena saya sekarang sedang memproses skripsi S1 saya dan agak mengganjal terkait standar ROA industri perbankan ini, saya sudah mencari-cari lewat google mendapati PBI dan POJK tidak ada yang secara jelas menyatakan standarnya berapa persen tetapi dosen penguji mempertanyakan standar ROA tersebut, semoga bapak bisa membantu.Terimakasih

    • Selamet Riyadi says:

      Mbak Anggraini Ayu Dianti

      Selama ini baik BI maupun OJK belum menetapkan besaran ROA bagi industri perbankan. Oleh sebab itu setiap bank bisa menentukan sendiri standar ROA nya. Tetapi secara umum jika ROA bank ada diatas 1% sudah dianggap baik. Selamat menyelesaikan skripsinya..tetap semangat…dan terus belajar
      Salam

      • Anggriani Ayu Diawati says:

        Baik kalau begitu pak, terimakasih atas informasinya, sangat membantu sekali. Siap pak 🙂

  8. Adam Malik says:

    Slam kenal pak saya adam dari universitas kuningan, sya mau nanya pak terkait standar ROA itu brpa ya pak, saat ini saya sdang mnghadapi tugas akhir pak, nhon jawaban nya. Trimakasih…

    • Selamet Riyadi says:

      Yth. Mas Adam,
      ROA untuk perbankan atau bank saat ini belum ada ketentuan yang mengatur, seperti halnya CAR minimal 8%. Tetapi setiap bank mempunyai kebijakaran/ ukuran sendiri untuk menilai kinerja keuangan Manajemen Bank yang dituangkan dalam Rencana Bisnis Bank (RBB), misalnya 0,75%-1,25% artinya jika Bank mencapai ROA pada kisaran tersebut maka tingka proiftabilitas Bank dinyatakan dalam kondisi yang baik artinya mencapai target yang telah ditetapkan
      Tetap semangat dan salam sukses selalu

      • Dessy says:

        Siang pak, berkaitan dengan itu jika ROA yang saya hitung mencapai 2.34% itu termasuk kondisi sehat atau gimana pak?
        makasih sebelumnya

  9. Rizka Puspitasari says:

    Assalamualaikum Bapak Selamet Riyadi, saya Rizka mahasiswi surabaya yang sedang menjalankan skripsi dan salah satunya meneliti variabel profitabilitas terhadap struktur modal perusahaan non keuangan, saya ingin menanyakan :
    1. apa perbedaan rumua roa yang menggunakan EAT dan EBIT? karena dibuku lain ada yang menggunakan EAT, sedangkan bapak menggunakan EBIT, apa implikasi menggunakan EBIT/Total aset?
    2. sebaiknya untuk perusahaan non keuangan menggunakan rumus profitabilitas yang mana, dan alasannya mengapa?

    terima kasih atas perhatiannya, mohon penjelasannya..
    wassalam

    • Selamet Riyadi says:

      Waalaikumsalam wr wb
      Yth. Mbak Rizka,
      1. Bapak tidak menggunakan EAT Ddan EBIT, yang digunakan adalah Laba sebelum pajak dan setelah pajak. Beda penggunaan rumus ROA menggunakan EAT = Laba setelah Pajak/ Aktiva X 100%= …%. Sedangkan ROA menggunakan EBIT adalah Laba Sebelum Bunga dan Pajak/ Aktiva X 100%= …%. Buku yang Bapak tulis terkait dengan rasio keuangan Bank, saat ini tidak dikenal istilah EBIT, mengapa? I=Interest=Bunga, seperti sama-sama kita ketahui bahwa Pendapatan Bank berupa Bunga dan Beban atau Biaya Bank juga Bunga.
      2. Untuk perusahaan non Bank sebaiknya menggunakan rumus ROA= EBT/Total Aset X 100% = …%. Hal ini untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam mengoptimalkan pengelolaan asetnya. Ingat EBT bukan EBIT.
      Selama belajar dengan penuh semangat…
      Salam sukses

  10. eko aryo says:

    Salam kenal pak. Saya eko, saya ingin bertanya tentang bagaimana menghitung standar deviasi roa dan roe bank ?

    • Selamet Riyadi says:

      Yth. Mas Eko
      Selama ini belum ada ukuran standar deviasi roa dan roe
      Tetap belajar dengan penuh semangat
      Salam

  11. Siti Noor Hayati says:

    Assalamualaikum pak…
    Perkenalkan saya hayati…
    Saya sedang membuat skripsi tentang pengaruh ROA terhadap Return bagi hasil, dan hasil penelitiannya adalah ROA berpengaruh negatif…
    Menurut bapak apakah hal itu mungkin terjadi? Dan apa alasannya…
    Sebelum dan sesudahnya saya ucapkan terimakasih…

    • Selamet Riyadi says:

      Waalaikuksalam wr wb
      Yth. Mbak Hayati,
      Return bagi hasil bagi bank merupakan beban (biaya) yang harus ditanggung, bagi nasabah penyimpan merupakan pendapatan. Secara teori jika return bagi hasil (beban/biaya) naik maka laba akan turun, dengan turunnya laba maka secara otomatis ROA juga akan terjadi penurunan. Jadi yang memengaruhi ROA adalah Return bagi hasil ini dari sisi best practice. Seperti halnya kalau kita datang ke Bank atau money changer menanyakan kurs USD 1 berapa IDR (rupiah) ini normalnya (best practice), akan kedengaran janggal jika kita tanya satu rupiah berapa USD?
      Semoga skrisinya cepat selesai dan tetap semangat…
      Salam

  12. novanda dianingtyas says:

    Assalamualaikum,
    perkenalkan saya novanda pak, saat ini dalam proses tugas akhir / skripsi,
    ada yang ingin saya tanyakan pak mengenai skripsi yang saya angkat adalah pengaruh NPL, LDR dan NIM terhadap ROA pada perusahaan perbankan, saya mendapat sanggahan bahwa pengukuran profitabilitas yang biasa digunakan untuk perusahaan perbankan adalah ROE bukan ROA karna konsen kinerja bank ada pada equity nya bukan asset,
    saya tidak mendapatkan jawaban/argumen yang tepat atas sanggahan tersebut pak, kiranya mohon dibantu, terima kasih..

    • Selamet Riyadi says:

      Waalaikumsalam wr wb
      Yth. Mbak Novanda Dianingtyas,
      ROA dan ROE adalah ukuran profitabilitas Bank. Nah untuk melihatnya tergantung pada kebutuhan, mau dikaji dari sisi mana :
      1. Bagi Pemilik (Owner) dan Investor tentu akan menggunakan ROE sebagai acuan
      2. Sedangkan bagi stakeholder akan melihat dari kacamata yang lebih luas yaitu ROA.
      Kedua hal tersebut tentu akan mudah dipahami, mengapa demikian.
      Terus belajar dan segera selesaikan skripsimu dengan baik.
      Salam sukses selalu….

  13. winta says:

    malam pak,
    saya ingin bertanya pak
    dalam peneltian saya baik npl maupun ldr sama sama tidak berpengaruh terhadap ROA.
    kira kira apa alasannya ya pak?
    mohon bantuannya pak, saya bingung nyari alasannya
    terimakasih pak

  14. amadea says:

    Mohon maaf pak saya ingin bertanya…judul saya adalah analisis pengaruh biaya layanan jasa tunda terhadap kinerja keuangan (menggunakan ROA) , bagaimana cara untuk menjadikan ROA dalam bentuk biaya (rupiah)… Bukan dalam bentuk persen, krna saya ntinya akan mengaitkan biaya biaya terhadap ROA tersebut…

  15. isa masturo says:

    Assalamualaikum wr. wb,
    perkenalkan saya isa pak, saat ini dalam proses skripsi, saya mau bertanya skripsi saya meneliti tetang perusahaan infrastruktur (non keuangan) di rumus yang saya tahu di analisis lap keuangan mamduh ada rumus ROA yang menggunakan laba bersih + bunga dibagi total aset rata2
    yang saya tanyakan laba yg dipakai itu EBT atau EBIT?
    dan saya menggunakan laporan keuanagan tahunan yag saya pakai itu data yang disajikan kembali atau yang tidak?
    karena pada lap keu tahun 2015 terdapat laporan pada tahun sebelumnya yang dijelaskan dengan catatan disajikan kembali
    mohon penjelasannya
    Terimaksih

  16. Muhammad Rafli says:

    assalamualikum wr wb
    perkenalkan saya rafa mahasiswa akhir yang sedang menyusun skripsi berjudul ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA BANK. yang ingin saya tnyakan rasio-rasio apa yang di pake untuk menganalisa kinerja bank. mohon bantuannya pak.
    Terima Kasih

  17. Ahmad Faizal says:

    Assalamu’alaikum wr wb
    Perkenalan saya Faizal mahasiswa yg sedang menyusun skripsi, ada yg saya mau tanyakan, kenapa ROE bank BCA dan BRI selama periode 2011-2015 terus mengalami penurunan, padahal laba bersih dan modal perusahaan terus tumbuh tiap tahun periode tsb, tapi kenapa ROE nya turun?
    Mohon penjelasannya, Terima kasih Pak…

  18. Emi says:

    Selamat siang pak, salam kenal . buku bapak Banking Assets And Liability Management, Edisi Keempat kalo sekarang sudah terbit apa belum pak?

  19. Rhisma Oktyanti says:

    Assalamu’alaikum Wr. Wb..
    Perkenalkan saya Rhisma mahasiswi semester akhir dan sedang penyusunan skripsi, ada yang saya mau tanyakan pa, saya mengambil judul Pengaruh Pembiayaan Bermasalah terhadap Profitabilitas. Pembiayaan bermasalah dengan rasio Npf dan Profitabilitas dengan rasio ROA.
    Untuk yg saya teliti yaitu BPRS periode 2014-2016, tapi perusahaan hanya memberikan hasil persentase NPF selama tahunan, bisa ga pa hasil itu dibreak down menjadi bulanan ? kalau bisa caranya bagaimana ya pa? Mohon penjelasannya, Terimakasih Pa..

  20. Jogi Christian says:

    selamat malam pak, salam kenal. perkenalkan saya Jogi, mahasiswa akhir yang sedang dalam penyusunan skripsi. mau nanya pak untuk profitabilitas perusahaan yang baik harusnya gimana ya? Terimakasih

  21. adib choir says:

    Assalamu’alaikum wr wb,,
    saya adib choir, mahasiswa Universitas Muria Kudus yang saat ini sedang meyusun tugas akhir/skripsi. saya ingin bertanya pak, cara menghitung rasio NPL pada perusahaan perbankan itu bagaimana pak?. untuk mencari total kredit bermasalah pada laporan keuangan pada bagaian mana pak, kiranya mohon dibantu penjelasannya, terima kasih sebelumnya..

    • Muhammad says:

      Mas boleh kirim emailx gak, soalx ada yang mw saya tanyakan terkait penelitian skripsix,

  22. sinta says:

    selamat malam pak, maaf mengganggu waktunya, saat ini saya sedang menyusun tugas akhir dgn judul “analisis tingkat kesehatan bpd dengan metode rgec”. yg ingin saya tanyakan adalah mengenai ROA dan NIM.
    Berdasarkan peraturan OJK, rumus ROA yaitu laba sebelum pajak/rata2 total aset (keterangan rata2 total aset adalah jumlah aset dibagi jumlah periode, misalnya pada aset posisi bulan juni, maka total aset mulai januari s.d juni dibagi 6, jika posisi pada bulan desember maka dibagi 12). permasalahan yg saya alami, pada saat saya menghitung dgn rumus tersebut, hasilnya sangat berbeda bahkan diluar ekspektasi (menurut saya salah). begitu juga dengan rumus NIM yang menggunakan rata-rata aktiva produktif.
    Yang saya ingin tanyakan, yg dimaksud dengan perhitungan rata2 total aktiva dan aktiva produktif itu sebenarnya seperti apa ya pak? Terimakasih sebelumnya.

  23. Mavira says:

    Assalamualaikum Bapak, saya mahasiswa tingkat akhir yang sedang menyusun skripsi. Saya ingin menannyakan mengenai ROA dan ROE yang dihasilkan pada perbankan dan perusahaan manufaktur. Apakah pada perbankan dan perusahaan manufaktur berbeda unsur-unsurnya dalam menghasilkan ROA dan ROE? Terimakasih pak sebelumnya.

  24. Rahmawati says:

    Assalamu’alaikum bapak,salam kenal.saya mahasiswi tingkat akhir yang sedang menyusun skripsi tentang profitabilitas yg diukur menggunakan ROE, yg berjudul “pengaruh Nof,FDR,BOPO terhadap d ROE d”kenapalitian yg saya temukan di ukur menggunakan ROA.apakah pengukuran profitabilitas menggunakan ROE tidak terlalu penting? Dan saya tidak punya argumen yg cukup kuat tentang profitabilitas yg diukur menggunakan ROE,apakah saya salah menggunakan faktor roe sebagai penelitian tugas akhir saya? Seharusnya faktor roa atau roe pak yg bagus untuk mengukur tingkat profitabilitas bank?
    Terimakasih pak sebelumnya

  25. Rino Permana says:

    Assalamualaikum bapak Selamet Riyadi, perkenalkan nama daya Rino Permana mahasiswa semester akhir Universitas Gunadarma yang sedang menjalankan tugas akhir dengan judul Pengaruh CSR, Profitabilitas, dan Leverage terhadap Agresivitas Pajak pada perusahaan LQ45. Yang saya ingin tanyakan adalah mengenai rumus ROA, dibeberapa penelitian terdahulu, saya melihat banyak sekali yang menggunakan rumus ebit/total aset, sedangkan yang saya lihat di website bapak adalah eat/total aset. Menurut bapak, rumus apa yang seharusnya saya gunakan? Mengingat LQ 45 tergabung dalam macam-macam perusahaan dari berbagai sektor. Terimakasih pak.

  26. dewyd says:

    selamat malam kk maaf mengganggu.
    saya ingin bertanya buku apa yang menjelaskan pengaruh variable CAR, NPF , FDR dan BOPO terhadap Profitabilitas (ROA) pada sebuah bank.

    terima kasih kk

  27. Fera Tandi Liling says:

    selamat pagi pak. saya saya mau tanyak mengenai yang bapak bilang bahwa rasio prontabilitas diukur dgn ROA dan ROE, apakah dalam hal ini NPM tidak termasuk di rasio protabilitas??? karena kebetulan di skripsi saya, saya menggunakan rasio yang slah satunya rasio rentabilitas/ prontabilitas dgn menghitung ROA dan NPM. mohon pencerahannya.

  28. Margareth says:

    sore pak, saya dari FE trisakti mau menanyakan ROE dan ROA lebih bagus yang mana ya pak ? dan mengapa? saya sedang manjalani riset akhir semester.. trimakasih

  29. Ety says:

    Assalamualaikum.. Pak sekarang saya lg nyusun skripsi tentang tingkat kesehatan bank muamalat. Saya menggunakan rasio ROA. Saya ingin mengitung nilai rata-rata aset tapi gak ada di laporan keuangan tahunan bank muamalat. Itu kira2 bagaimana yaa pak?

  30. Ucian says:

    Assalamualaikum.. Pak saya mahasiswa semester akhir melakukan analisis laporan keuangan dgn menggunakan rumus ROA dan ROE khusus perbankan .Tp utk mnghitung ROA sya tdk menemukan rata2 total aset dilaporan keuangannya, misalnya jika mau mncari ROA tahun 2011 apakah total aset tahun 2011 dibagi dgn total aset 2011 + total aset 2012 lalu dikali 100%? Sekin, Terima kasih Pak

  31. Diana says:

    Assalamaualaikum bapak Slamet. Sy Diana dr Surabaya.
    Sy mengambil jdul skripsi pengaruh nim, bopo dan npl terhadap profitabilitas perbankan.
    Saya mau menanyakan apakah bopo itu bagian dari profitabilitas atau tidak ya pak. Sy mendapat sanggahan dr dosen saya bahwa bopo adl bagian profitabilitas. Sehingga apabila bopo bagian dr profitabilitas, maka tidak dapat dihitung pengaruhnya karena nantinya akan sama2 menghitung profit. Dr banyak sumber yg saya ambil, ada yg menagatkan bahwa bopo bagian dr profitabilitas ada juga yg mengatakan tidak.
    Menurut pendapat bapak seperti apa ya ttg sanggahan ini.
    Kiranya bisa mmbantu. Terimakasih

  32. Rio says:

    Assalamualaikum pak , saya ingin bertanya untuk menilai sebuah bank lebih baik menggunakan rasio ROA atau ROE ya sebaiknya saat digunakan untuk penelitian ??

  33. Kukuh says:

    kenapa Bank Indonesia (di situsnya) pakai EBT dan bukan EAT??? saya bingung mohonn pencerahannya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *