Strategic Capabilities as A Competitive Priorities

Literatur tentang strategi operasi dan strategi manufaktur mendefinisikan competitive priorities sebagai kemampuan strategis yang dapat membantu perusahaan untuk menciptakan, mengembangkan dan mempertahankan keunggulan kompetitif yang dikaitkan dengan tuntutan pasar di mana perusahaan bersaing. Sebagian ahli menawarkan enam aspek yang dapat dijadikan sebagai kriteria pengukuran competitive priorities, yaitu quality, cost, delivery, flexibility, customer focus dan know-how.  Namun demikian, terdapat kesepakatan umum bahwa competitive priorities terdiri dari unsur-unsur flexibility, cost, quality, dan delivery.

  • Flexibility diartikan sebagai kemampuan untuk menanggapi secara efektif kondisi lingkungan yang selalu berubah dan hal ini diperlukan pada saat menghadapi ketidakpastian. Di dalam konteks operations management, flexibility tersebut mencakup berbagai hal antara lain, product flexibility (the ability to add or substitute easily new parts), volume flexibility (the ability of a manufacturing system to vary total production volume economically), mix flexibility (the ability of a firm to produce different combinations of products economically and effectively), machine flexibility (the ability of a machine to perform different types of operation without requiring a prohibitive effort in switching from one to another), labour flexibility (the ability of the workforce to perform a broad range of manufacturing tasks economically and effectively), market flexibility (the ability to adapt to a changing market environment easily), process flexibility (the ability of a manufacturing system to process a given set of components with different processes, operations sequence and materials), new product flexibility (the ability of a manufacturing system to introduce and manufacture new parts and products), dan expansion flexibility (the ability to increase capacity and capability easily when needed).
  • Quality merupakan senjata persaingan di marketplace. Hal ini dilakukan dengan membuat produk atau mendelivery jasa yang memenuhi atau melebihi kebutuhan dan harapan pelanggan. Kualitas dapat didefinisikan berdasarkan berbagai perspektif. Defenisi awal menyatakan bahwa kualitas adalah “fitness for use”. Definisi lain berbunyi kualitas adalah “excellence, value, conformance to specifications and meeting or exceeding customers’ expectations”. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa perspektif pelanggan terhadap kualitas merupakan titik fokus semua definisi kualitas. Garvin menawarkan 8 dimensi kualitas, yaitu performance, features, reliability, conformance, durability, serviceability, aesthetics, dan perceived quality.
  • Cost: Michael E. Porter berpendapat bahwa keunggulan bersaing dapat dicapai dengan mengimplementasikan 3 jenis strategi generik, yaitu cost leadership, differentiation, dan focus. Dua strategi yang pertama bergerak pada semua market segment, sementara strategi yang terakhir diarahkan untuk target market yang lebih sempit. Pada saat perusahaan bersaing dengan margin yang rendah, strategi prioritas adalah cost leadership. Implementasinya adalah dengan melakukan pengawasan yang intensif terhadap karyawan, pengendalian biaya yang ketat, pelaporan yang rutin dan rinci, dan tanggung jawab yang terstruktur dan jelas.
  • Delivery. Konsep delivery merupakan konsep kapabilitas yang berkaitan dengan isu waktu dan mencakup panjangnya lini produksi di dalam perusahaan, waktu yang dibutuhkan untuk melakukan penghantaran produk dan jasa ke pelanggan, kecepatan untuk melakukan pengembangan produk, dan kecepatan perusahaan untuk melakukan improvement atas produk dan jasa. Secara singkat, persoalan delivery adalah konsep on-time delivery, faster delivery, dan new product/service development speed.