Subyek, Responden, Informan dan Partisipan

Subyek biasanya digunakan dalam riset eksperimental atau kuasi-eksperimental, individu ditempatkan pada suatu keadaan tertentu dan bereaksi terhadap adanya intervensi. Ini merupakan istilah yang pasif, diasosiasikan sebagai “real” science.

Responden adalah istilah yang sering digunakan dalam ilmu sosial dalam survey, individu diminta menjawab pertanyaan terstruktur dan semi terstruktur. Biasanya responden menyampaikan kepada peneliti jawaban sesuai dengan pertanyaannya; tidak lebih dan tidak kurang.

Informan adalah istilah yang diturunkan dari antropologi, dan istilah ini digunakan karena peneliti dianggap naif dan harus diberi penjelasan atau arahan tentang apa yang terjadi, tentang aturan budaya, dan sebagainya. Budaya sebagai fenomena yang kompleks harus ditafsirkan dan informan adalah orang yang terpilih sebagai penghubung antara antropolog dengan kelompok budaya yang dipelajari.

Partisipan menunjukkan bahwa peran yang paling ktif adalah pada individu yang diteliti. Istilah ini biasa digunakan dalam riset kualitatif. Hubungan antara partisipan dengan peneliti dapat bersifat setara atau tidak setara (misalnya dokter dengan pasien).

(Morse, 1991)

 

Dalam riset survey, partisipan sering merujuk pada responden/interviewee.

Responden/interviewee menyampaikan informasi tentang diri mereka (seperti opini, preferensi, nilai-nilai, gagasan2, perilaku, pengalaman) dengan menjawab survey atau wawancara.

Untuk penelitian eksperimen, istilah yang tepat untuk partisipan adalah subyek. Subyek biasanya dipelajari dalam rangka mendapatkan data untuk penelitian.

Kemudian istilah informan digunakan untuk partisipan dalam penelitian tentang fenomena sosial, dan mereka  diminta menjawab pertanyaan-pertanyaan mengenai pegetahuan dan pengalaman mereka.

Responden  dan informan penting untuk dibedakan karena responden berbicara mengenai diri mereka, namun, tak semua responden dapat menjadi informan yang baik.

(Salkind, 2010)

 

Istilah-istilah yang digunakan dalam melakukan wawancara adalah subyek, responden, informan, interviewee dan partisipan, yang urutannya menunjukkan pergerakan dari pasif hingga aktif.

Subyek adalah wawancara yang terstruktur dengan pertanyaan tertutup, sejalan dengan harapan pewawancara agar tak ada bias dalam riset dan data. Data obyektif yang ingin diperoleh, dan subyektivitas benar-benar diminimalisir.

(Edwards & Holland, 2013)

 

Subyek, responden, informan dan partisipan merujuk pada manusia atau individu yang setuju menjadi bagian dari riset. Istilah-istilah tersebut mencerminkan perbedaan cara berpartisipasi serta perbedaan hubungan antara individu dengan peneliti.

Dalam riset eksperimental individu merujuk pada subyek yang peranannya pasif dan peneliti berusaha menjaga hubungan yang bersifat obyektif.

Dalam riset survey individu dipandang sebagai responden krena mereka diminta merespon pertanyaan-pertanyaan tertentu.

Dalam penelitian naturalistik individu disebut informan, istilah yang mencerminkan peran aktif mereka membagi informasi kepada peneliti mengenai budaya dan konteks dimana informan berada.

Partisipan merujuk pada individu-individu yang menjalin hubungan kerjasama dengan peneliti, berkontribusi dalam pengambilan keputusan pada riset, serta menyampaikan kepada peniliti mengenai hal-hal yang mereka ketahui atau alami. Hal ini biasanya digunakan pada riset aksi.

(DePoy & Gitlin, 2015)

 

Referensi

DePoy, E., & Gitlin, L. N. (2015). Introduction to research: Understanding and applying multiple strategies. Elsevier Health Sciences.

Edwards, R., & Holland, J. (2013). What is qualitative interviewing. In G. Crow (Ed.), “What is?” Research Methods series. London & New York: Bloomsbury Academic.

Morse, J. M. (1991). Subjects, Respondents, Informants, and Participants? Qualitative Health Research, 1(4), 403–406.

Salkind, N. J. (2010). Encyclopedia of research design. Sage Publications.