Terapi Warna dan Manfaatnya
Terapi Warna dan Manfaatnya
Belakangan ini ada yang berbeda di hampir semua toko buku di Indonesia, yaitu berderetnya koleksi buku mewarnai khusus orang dewasa. Berbeda dengan buku mewarnai anak-anak, buku mewarnai khusus dewasa ini memiliki gambar-gambar yang lebih rumit. Memang kegiatan mewarnai sekarang ini menjadi sebuah tren dan banyak digandrungi orang dewasa karena dipercaya mampu menyehatkan mental dan menghilangkan stres. Benarkah demikian?
Sebenarnya terapi mewarnai semacam ini bukan hal baru dan sudah ada sejak awal tahun 1900. Carl Jung, seorang perintis psikologi analitik, kerap menggunakan terapi relaksasi ini bukan hanya kepada para pasiennya saja tapi juga pada dirinya sendiri.[1] Begitu juga sekarang ini, Dr. Ben Michaelis, mengatakan bahwa mewarnai akan mengaktifkan bagian logis di otak dan mendorong pola pikir kreatif. Hal ini disebabkan karena aktivitas ini ada di amygdala atau bagian pusat otak yang mampu membuat otak seseorang berisirahat dan makin lama efeknya akan semakin menenangkan.[2] Selain itu menurut Marygrace Berberian, mewarnai memiliki efek terapeutik untuk mengurangi kecemasan, meningkatkan fokus, atau membuat seseorang menjadi lebih sadar. Mewarnai juga bisa meningkatkan keterampilan motorik dan penglihatan seseorang, karena menurut psikolog Gloria Martinez Ayala kegiatan ini melibatkan baik logika maupun kreativitas secara berbarengan.[3]
Kegiatan ini juga efektif buat orang-orang yang merasa tidak nyaman dalam mengekspresikan perasaannya. Tapi kegiatan mewarnai ini lebih cocok buat orang-orang yang mencari ketenangan bukan buat orang yang memiliki masalah mental yang berat.[4]
[1] http://www.huffingtonpost.com/ingrid-prueher/coloring-is-a-great-relax_b_8093328.html?
[2] http://nationalgeographic.co.id/berita/2015/11/mewarnai-tren-baru-meredakan-stres/2
[3] http://www.bustle.com/articles/101264-7-reasons-adult-coloring-books-will-make-your-life-a-whole-lot-brighter
[4] http://nationalgeographic.co.id/berita/2016/01/kegiatan-mewarnai-sehatkan-mental-orang-dewasa