Tips & Trik Membuat Proposal Hibah Kemristekdikti
Membuat proposal yang baik adalah salah satu kunci utama untuk memperoleh pendanaan, baik itu pendanaan untuk kegiatan penelitian, pengabdian kepada masyarakat ataupun kegiatan lainnya yang bukan merupakan bagian dari dharma perguruan tinggi. Namun demikian, kata “baik” dalam konteks ini bersifat sangat subjektif, sekedar contoh proposal yang baik untuk medapatkan pendanaan dalam penyelenggaraan kegiatan seni pastinya memiliki karakteristik yang sangat berbeda dengan proposal yang baik untuk mendapatkan pendanaan pelaksnaan kegiatan penelitian bagi dosen. Oleh sebab itu, penting bagi kita para dosen memiki pemahaman yang cukup tentang standar proposal penelitian yang dapat dikatakan baik.
Hal utama yang harus dikenali dan dipahami sebelum membuat sebuah proposal penelitian adalah siapa lembaga pemberi hibah serta tujuan apa yang ingin dicapai oleh lembaga tersebut. Mengenal lembaga pemberi hibah dapat membantu kita memahami latar belakang dan tujuan yang sebenarnya ingin dicapai oleh lembaga tersebut. Dalam halnya hibah penelitian yang diberikan oleh Kemristekdikti jelas bahwa hibah diberikan kepada para dosen dengan tujuan utama meningkatkan kuantitas dan kualitas publikasi artikel ilmiah. Dengan demikian, sejak awal dapat kita pahami bahwa salah satu luaran wajib dari kegiatan penelitian yang dibiayai oleh Kemristekdikti adalah publikasi ilmiah. Oleh sebab itu, sangatlah penting untuk menekankan keberadaan luaran berupa publikasi ilimiah di dalam proposal penelitian. Semakin tinggi target kualitas publikasi yang akan dihasilkan maka semakin besar pula kesempatan proposal penelitian tersebut untuk diterima.
Selanjutnya, pembuat proposal juga harus memahami tata cara, skim serta persyaratan administrasi dari proses pengajuan proposal hibah. Dalam pengajuan proposal tentunya ada syarat-syarat dan ketentuan yang harus dipenuhi. Ketentuan tersebut tersebar luas pada beberapa aspek seperti misalnya kompetensi minimum ketua peneliti, plafon anggaran, format penulisan, dsb. Memahami dan mengikuti ketentuan yang berlaku ini merupakan hal yang mutlak, karena apabila tidak dipenuhi maka proposal akan gugur secara otomatis pada tahap seleksi administrasi atau desk evaluation. Oleh sebab itu, penting bagi para dosen untuk mempelajari Panduan Pelaksanaan Penelitian dan PPM Edisi EDISI X 2016 yang dapat diunduh disini.
Kemudian, menyertakan informasi teknis yang sesuai dengan skim yang diikuti akan juga sangat menentukan kualitas proposal penelitian yang dibuat. Sebagai contoh, apabila skim hibah yang ingin diikuti bersifat hibah penelitian yang bersifat terapan, maka penting untuk menekankan produk akhir yang akan dihasilkan (selain publikasi ilmiah) serta rekanan atau mitra yang akan menggunakan produk tersebut. Lain halnya apabila skim yang diikuti adalah skim penelitian untuk peningkatan kompetensi keilmuan si dosen peneliti, dimana syarat utama luarannya adalah publikasi pada jurnal internasional bereputasi. Selain itu, skim hibah penelitian yang berhubungan dengan peningkatan kompetensi keilmuan si dosen peneliti juga mensyaratkan keberadaan road map penelitian yang memperlihatkan keterhubungan penelitian yang akan dilakukan dengan penelitian-penelitian yang telah dilakukan oleh dosen peneliti ybs sebelumnya.
Dengan mengenal, mempelajari dan memahami beberapa aspek di atas maka seorang dosen peneliti yang mengajukan hibah ke Kemristekdikti memiliki kesempatan untuk menghasilkan proposal hibah penelitian yang baik dan dapat memperoleh pendanaan. Materi terkait tips dan trik pembuatan proposal hibah Kemristekdikti sebagaimana telah disampaikan pada sesi Dwi Dharma P3M Perbanas Institute dapat diunduh di Sharing Pembuatan Proposal Hibah Kemristekdikti.