- Next story Jenis-jenis Font Perusahaan Besar
- Previous story EFE & COMPETITIVE PROFILE MATRIX
Most Viewed Posts
- Regresi Data Panel (2) “Tahap Analisis” (Muhammad Iqbal) (700,498)
- Konsep, Dimensi, Variabel, Indikator dan Pengukuran (Adi Susilo Jahja) (385,282)
- CAR (Capital Adequacy Ratio) (Selamet Riyadi) (220,359)
- koreksi fiskal (Kara Moestafa) (201,902)
- TINGKAT KESEHATAN BANK BERDASARKAN RISIKO (RISK BASED BANK RATING – RBBR) (Irawati Junaeni) (198,078)
More
Categories
Archives
Links
- Perbanas Institute
- Sekolah Pascasarjana Perbanas
- Portal Akademik Perbanas Institute
- Perbanas Institute Career Center
- E-Learning Perbanas Institute Jakarta
- Alumni Perbanas Institute
- Kemahasiswaan dan Alumni Perbanas Jakarta
- Digital Library
- Perbanas Institute Repository
- E-Journals Perbanas Institute
- ICEM
- SNAP
- ProQuest Journal
- Plagiarism Checker
Tugas Manajemen Strategik
Kelompok 5 :
1. Faela Adiba – 1912070151
2. Fitri Dwi Triandini – 1912070117
3. Lina Basafira Dewi – 1912070137
4. Muhammad Gema Ramadhan – 1912070159
BANK CIMB NIAGA
Pengaruh Tren Transaksi Keuangan Digital dan Dampaknya Terhadap Pola Konsumsi Masyarakat Terhadap Bank CIMB Niaga
Terjadinya revolusi industri 4.0 telah merubah semua hal di dunia, masyarakat pun perlu berubah agar tidak tergilas oleh tren revolusi sekarang ini. Revolusi 4.0 memberikan dampak pada teknologi produksi dengan masuknya integrasi antara cyber technology dan otomasisasi. Industri ini memperkenalkan masyarakat dengan Internet of Thing yang nantinya dapat berubah menjadi Internet of Everything. Jenis industri dan profesi yang repetitif merupakan kandidat utama yang akan di otomatisasi dan digantikan oleh mesin atau robot. Oleh karena itu, masyarakat harus lebih memahami kompetensi-kompetensi yang memerlukan pemikiran dan kreativitas.
Secara konvensional bank merupakan lembaga formal pilihan masyarakat yang membutuhkan dana, namun dengan terbitnya crowfunding atau peer to peer lending, merupakan contoh industri-industri baru muncul mengarah kepada financial technology. Generasi milenial pada umumnya menginginkan segala kemudahan dalam prospek-prospek kehidupan, pada dasarnya generasi ini merupakan penggerak dan konsumen utama ekonomi digital. Tren transaksi melalui keuangan digital di Indonesia sudah mulai berkembang menanjak naik dari tahun ke tahun. Hal ini memberikan dampak positif secara total pada pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Transaksi digital merupakan sejumlah nilai uang (element moneter) yang disimpan secara elektronis. Financial Technology dapat dipahami sebagai sebuah entitas bagi perusahaan. Fintech tidak dapat dihindari, maka semua perbankan tidak terkecuali CIMB Niaga harus berdamai dengan fintech, jika tidak bisa berdamai maka CIMB Niaga bisa ketinggalan. Salah satu cara berdamai yaitu dengan adanya kolaborasi (sharing economy) Bank dengan fintech. Hingga saat ini, perbankan sudah berevolusi cukup baik dari tunai dan cek hingga adanya NFC dan QR Code.
Alasan perusahaan harus berkolaborasi dengan fintech yaitu fintech dapat memberikan ruang dalam menciptakan keunggulan bersaing yang sustainable dan dapat langsung berperan dalam peningkatan kinerja perbankan. Dari sisi konsumen pun akan lebih mempercayai CIMB Niaga karena konsumen menilai CIMB Niaga dapat bersaing dengan bank lain dan tidak tertinggal dengan tren serta memberikan suatu produk unggul berbasis teknologi kepada para pelanggannya. Salah satu kolaborasi fintech dengan CIMB Niaga yakni, adanya kerja sama Perusahaan Startup Lokal yang bergerak di bidang P2P Fintech Lending dan KoinWorks dengan bank CIMB Niaga dalam pengimplementasian virtual account, dimana kerja sama ini berupa peluncuran virtual account yang bertujuan untuk memudahkan pendana atau pengguna KoinWorks yang mendanai kebutuhan peminjam dalam melakukan pendanaan. Dengan kehadiran virtual account tentu akan mempercepat proses deposit atau transaksi yang bahkan bisa terinput secara real-time. Sehingga, ketika pendana melakukan deposit, nominal yang didepositkan akan secara real-time masuk ke dalam akun dan bisa langsung digunakan untuk kegiatan pendanaan ke para peminjam. Selain itu, peran kolaborasi fintech dengan perbankan juga dapat membangun cashless society di Indonesia sekaligus mendukung program Pemerintah melalui Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT).
Dengan memanfaatkan teknologi yang kian berkembang, Bank CIMB Niaga mampu memenuhi segala customer needs and expectations. Pemenuhan kebutuhan para nasabah akan membangun kredibilitas bank, karena perbankan adalah penyedia jasa yang sangat memerlukan kepercayaan dari para nasabah atau calon nasabahnya.
Kelompok 6 :
Ika April Yanti Sitanggang (1912070148)
Imelda Lumbantoruan (1912070157)
Bank Mandiri
1. Apa Pengaruh Tren Transaksi Keuangan Digital dan Pola Konsumsi Terhadap Bank Yang Menjadi Obyek Studi Kasus Saudara?
Jawab: Bagi Bank Mandiri sendiri Tren transaksi keuangan digital sangat berpengaruh apalagi ditengah2 pandemi Covid – 19 ini. Para Customer sekarang sudah mulai beralih ke transaksi online dalam memenuhi kebutuhan sehari – harinya seperti belanja, dll. Dengan adanya Transaksi Keuangan Digital saat ini lebih mempermudah Nasabah untuk bertransaksi dimana saja dan kapan saja. Bank Mandiri sendiri telah mencatat kenaikan transaksi keuangan digital selama kuartal I/2020 seiring dengan pembatasan aktivitas masyarakat. Pada Maret 2019, rata-rata transaksi Mandiri Online mencapai 1,2 juta transaksi dengan nominal mencapai Rp1,8 triliun per hari. Sementara itu, pada Maret 2020, frekuensinya meningkat menjadi sekitar 2 juta transaksi per hari dengan nominal yang bias mencapai lebih dari Rp3 triliun. SVP Transaction Banking Retail Sales Bank Mandiri Thomas Wahyudi mengatakan terjadi peningkatan yang sangat signifikan pada transaksi digital selama kuartal I/2020. Transaksi digital Bank Mandiri yang diakses menggunakan layanan Mandiri Online mengalami peningkatan transaksi lebih dari 70 persen pada kuartal I/2020 dibandingkan dengan periode sama tahun lalu. Transaksi yang terjadi di layanan e-channel Bank Mandiri masih didominasi oleh transaksi transfer, transaksi pembelian, dan pembayaran biller seperti pulsa maupun listrik PLN. Meskipun pola penggunaan transaksi digital nasabah masih sama, tetapi transaksi top up uang elektronik tercatat lebih tinggi dibandingkan dengan tahun lalu.
Saat ini Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah mengeluarkan Peraturan OJK No.12/POJK.03/2018 tentang Penyelenggaraan Layanan Perbankan Digital oleh bank umum. Dengan adanya peraturan ini, Bank diharapkan bias menyediakan layanan perbankan digital untuk mempermudah akses terhadap layanan keuangan. Berkembangnya teknologi informasi membuat industry perbankan termasuk Bank Mandiri sendiri harus siap berinovasi dan bertransformasi. Sekarang teknologi informasi sudah memasuki Era revolusi industri 4.0. Era ini, telah mengubah cara hidup masyarakat, bekerja, dan berhubungan satu sama lain termasuk sector perbankan yang mengalami Iebih banyak tantangan, terlebih dengan hadirnya financial technology (fintech) dan mitra teknologi dalam beberapa tahun terakhir. Era digital semakin melekat dalam merubah gaya kehidupan masyarakat di Indonesia, khususnya industry keuangan seperti perbankan, asuransi dan perusahaan pembiayaan (multifinance).
Sejumlah bank swasta nasional dan bank pembangunan daerah (BPD) akan memperkuat investasi di bidang teknologi hal ini seiring dengan makin gencarnya perusahaan teknologi finansial (tekfin) masuk ke beberapa daerah untuk menawarkan alternative transaksi keuangan. Bank-bank harus meningkatkan inovasi layanan digital bankingnya dan meraih peluang dari digital ekonomi dan era industry revolusi 4.0 serta era digital banking 4.0 yang selaras dan sesuai dengan arahan POJK yang baru yaitu POJK 12/POJK.03/2018 yaitu penyelenggaraan layanan perbankan digital.
Transformasi digital dan industri 4.0 akan membawa dampak yang sangat besar terhadap perekonomian Indonesia. Hal tersebut disadari industry perbankan dengan terus berupaya menjawab perkembangan teknologi yang sangat cepat. Tren shifting/perubahan bertransaksi keuangan dari nasabah jaman now/millennial menyebabkan wajib/perlunya perbankan dalam melakukan digital innovation and digital transformation.
Berikut beberapa Faktor yang mempengaruhi Bank Mandiri melakukan Tren Transaksi Keuangan Digital;
1. Pertama, perubahan pola konsumsi dan keinginan masyarakat yang menginginkan sesuatu yang mudah cepat. Adanya perubahan pola perilaku masyarakat dalam memanfaatkan layanan dari Lembaga jasa keuangan seperti perbankan.
2. Kedua, menjamurnya teknologi finansial (fintech), start up, telco, ecommerce baik untuk pembayaran maupun pendanaan atau peer-to-peer (P2P) lending. Fintech belakangan ini membuat kemudahan bagi pengembangan pasar, terutama yang masih belum terlayani jasa keuangan dan perbankan konvensional (unbanked population dan finansial inclusion) serta dapat menyediakan kemudahan fasilitas dan layanan transaksi keuangan dimanapun dan kapanpun.
3. Ketiga, factor kepercayaan akan keamanan yang diselenggarakan oleh platform digital banking. Hal ini akan menjadi landasan bagi para pemain digital banking sejauh mana ranah kerjanya.
4. Keempat, memenuhi kebutuhan dan mengembangkan profil dan karakteristik nasabah terutama nasabah millennial maupun non millennial. Artinya, meluaskan pasar layanan yang diberikan agar bisa dijangkau oleh berbagai kalangan baik millennial maupun non millenial.
Tugas Studi Kelayakan Bisnis
Chandra Maruli Tua (1812000019)
1. Apa Pengaruh Tren Transaksi Keuangan Digital dan Dampaknya terhadap pola konsumsi masyarakat sehingga berpengaruh terhadap usaha masker Kain Jaya.
Jawab: Melihat proses perkembangannya, sistem pembayaran dengan menggunakan media elektronik atau disebut transaksi nontunai dipengaruhi oleh sebuah perkembangan teknologi setiap tahunnya dan perubahan gaya hidup masyarakat di setiap negara. Melihat pola perkembangan transaksi ekonomi yang luas dan cepat hal ini harus didukung oleh adanya sebuah sistem pembayaran yang cepat dan mudah. Hal ini menjadi sebuah aspek penting terkait mulai dibuatnya transaksi pembayaran nontunai seiring berjalannya perkembangan teknologi yang lebih efisien dan efektif. Pola perubahan tren transaksi keuangan digital sangat berpengaruh apalagi dengan adanya pandemi Covid – 19 ini. Para customer sekarang sudah mulai beralih ke transaksi online, guna menjaga kesehatan den mencegah penularan Covid-19 perihal dalam memenuhi kebutuhan sehari – harinya seperti belanja, dll. Dengan adanya transaksi Keuangan digital saat ini, lebih mempermudah nasabah untuk bertransaksi dimana saja dan kapan saja. Bagi usaha masker Kin Jaya, kami melihat hal ini sebagai sebuah cara yang baik, untuk digunakan dalan pandemic Covid-19. Karena untuk saat ini, sudah banyak perusahaan besar yang mengembangkan transaksi nontunai. Selain dari aspek keamanan yang kuat dengan menggunakan pembayaraan nontunai banya memberikan keuntungan contohnya, promo cashback, promo yang sedang sering digunakan untuk menarik minat konsumen ini karena banyaknya brand brand E-wallet. Dalam mekanisme yang kami lakukan, adalah jumlah potongan harga yang didapat dari pembelian masker Kain Jaya akan disimpan melalui kartu member atau E-wallet tertentu dan hanya bisa digunakan saat transaksi berikutnya. Dengan begitu si penerima cashback akan membeli produk masker Kain Jaya di kemudian hari. Dengan sistem pembayaran nontunai atau pembayaran digital, transaksi dapat lebih mudah dikontrol secara baik karena setiap bukti transaksi akan disimpan dalam bentuk story data yang tidak akan hilang, sehingga dapat menggurangi kerugian akan penipuan atau kesalahan dalam transaksi yang dapat mempengaruhi kedua belah pihak baik untuk konsume atau kami penjual masker Kain Jaya. Serta mencegah akan adanya peredaran uang palsu yang sangat merugikan setiap pihak. Banyaknya keuntungan yg dapat dirasakan serta terciptannya kemudahan, membuat transaksi nontunai atau e-money menjadi sebuah trend baru dimasyarakat, sudah sewajarnya pelaku usaha harus mengikuti setiap trend yg ada agar tidak kehilangan konsumen tak terkecuali masker Kain Jaya. Dengan mrnggunakan teknologi yang kian berkembang, masker Kain Jaya akan mampu untuk memenuhi kebutuhan customer needs ditengah pendemi Covid-19. Dengan mampu memenuhin kebutuhan para konsumen akan masker dapat menciptakan citra kredibilitas yang kuat untuk masker Kain Jaya, karena sebagai pelaku usaha sangat dperlukan membangun kepercayaan dari para konsumen.
Tugas Studi Kelayakan Bisnis
Putera Muhammad Randa – 1712000149
Pengaruh trend transaksi digital terhadap bisnis Distributor Seafood
Tugas Studi Kelayakan Bisnis
Putera Muhammad Randa – 1712000149
Pengaruh trend transaksi digital terhadap bisnis Distributor Seafood
Saat ini kita berada di zaman dimana Revolusi Industri 4.0 baru saja dimulai. Lalu seperti apa sebenarnya Revolusi Industri 4. Penerapan Revolusi Industri 4.0 d saat ini juga dikenal dengan istilah Smart Factory. Tidak hanya itu, saat ini pengambilan ataupun pertukaran data juga dapat dilakukan on time saat dibutuhkan, melalui jaringan internet. Sehingga proses produksi dan pembukuan yang berjalan di pabrik dapat termotorisasi oleh pihak yang berkepentingan kapan saja dan dimana saja selama terhubung dengan internet.
salah satu hal terbesar dalam 4.0 Revolusi adalah Internet Of Everything saat ini kita dapat mentransfer uang dimana saja dan kapan saja. Cukup dngan aplikasi yg ada di gadget kita , kita dengan mudahnya dapat mentransfer uang selama terhubung dengan internet . Selain itu kita dapat mengontrol keuangan kita kapan pun dimana pun
Transaksi digital merupakan sejumlah nilai uang (element moneter) yang disimpan secara elektronis.
Salah satunya yg berdampak positif bisnis seafood adalah kemudahan menggunakan card not present atau belanja online /ecommerce , maka dari authentikasi sangat perlu dilakukan seperti saldo dan authentikasi otp ( 0ne time password)
Saya selaku pebisnis seafood online sangat terbantu adanya transaksi digital ini , tren berbelanja online konsumen juga akan mengalami berbagai perubahan, sejauh ini kemudahan dalam bertransaksi dan memilih produk telah mendorong jumlah konsumen online diproyeksi meningkat sekitar 25% tiap tahun dan akan mencapai 65 juta orang pada tahun 2022
Peningkatan popularitas belanja online dan transaksi cardless juga terkait dengan biaya relatif lebih murah dibanding berbelanja produk serupa secara offline dan cara bayar yg relatif lebih efektif dan efisien sehingga di era pandemic yg melanda sekarang orang lebih memiih berbelanja online
Dengan memanfaatkan teknologi yang kian berkembang, Rcuseafood mampu memenuhi segala customer needs and expectations. Pemenuhan kebutuhan akan membangun kredibilitas, karena Rcuseafood adalah penyedia produk seafood yg mengutamakan kualitas yang sangat memerlukan kepercayaan dari para pelanggan
Tugas Manajemen Strategik
TREN TRANSAKSI KEUANGAN DIGITAL DAN POLA KONSUMSI
Kelompok 4 (BANK BTN):
1. Nanditta Yuniar Anggraeni 1912070138
2. Nova Adriana 1912070156
3. Maya Apriyani 1912070145
Pada tahun 2015, gagasan Revolusi Industri 4.0 diperkenalkan secara luas dalam acara global World Economic Forum. Era Revolusi Industri 4.0 ditandai dengan banyaknya inovasi yang berkembang selaras dengan perkembangan teknologi informasi yang ada seperti Internet of Things (IoT), Penggunaan Big Data, Pengembangan Konsep Artifical Intelligence (AI), Rekayasa Genetika, dan inovasi berbasis teknologi lainnya. Perkembangan teknologi yang ada dapat memudahkan manusia dalam memproduksi suatu barang maupun jasa.
Dunia Perbankan tidak dapat menghindari kemajuan zaman ini. Sebelumnya segala transaksi yang dihadirkan perbankan bersifat offline atau harus datang ke kantor dan bertatap muka, namun belakangan ini nasabah lebih memilih untuk dapat melakukan transaksi hanya melalui smartphone saja tanpa harus datang ke kantor. Dunia Perbankan dituntut untuk terus berinovasi agar kebutuhan para nasabahnya dapat terpenuhi dengan memanfaatkan berbagai kemajuan teknologi yang ada.
PT. Bank Tabungan Negara (BTN) Tbk, sebagai bank pemerintah yang menjadi pelopor penyedia rumah bagi lapisan masyarakat, turut mengoptimalkan kemudahan layanan dengan memasuki periode transformasi digital banking pada tahun 2017. BTN menggelontorkan investasinya untuk pengembangan IT sebesar Rp 8 Milyar per bulan. Proses pengembangan digital banking ini akan dilakukan terus oleh BTN hingga mencapai target kepuasan nasabah. Setelah itu, bank pelat merah ini akan melakukan intergasi berbagai aplikasi e-channel sebagai jawaban dari tuntutan kemajuan industri perbankan.
Pada tahun 2015, BTN telah menyelesaikan transformasi tahap pertama atau survival period yang menjadikan Perseroan sebagai pemimpin pasar KPR di Indonesia. Pada tahun 2016, BTN telah memulai menuju transformasi tahap kedua (tahun 2016 – 2019), yaitu digital banking period, yang diharapkan akan membawa Perseroan sebagai global industry leader, yaitu the leading housing bank in Indonesia with world class service. Di tahun 2017, BTN terus melanjutkan transformasi digital banking dengan adanya berbagai program dan inisiatif. Transformasi ini selain untuk menghadapi persaingan ketat dalam dunia perbankan, juga untuk meningkatkan pelayanan kepada nasabah dan masyarakat dan dapat meningkatkan efisiensi perbankan. Akselerasi transformasi digital banking yang telah BTN lakukan adalah sebagai berikut:
1. Adanya BTN Portal Properti , yaitu integrasi antara digital banking dengan produk unggulan Perseroan yaitu KPR yang memberikan kemudahan bagi calon debitur untuk mengajukan kredit rumah secara online.
2. Menambah Smart Branch yang dilengkapi beragam layanan untuk memfasilitasi kebutuhan nasabah.
3. Meningkatkan transaksi menggunakan Electronic Channel.
4. Aplikasi Digital Solution yang memudahkan nasabah untuk melakukan transaksi digital payment.
5. Menghadirkan BTN Zone di beberapa perguruan tinggi untuk mendorong cashless society pada generasi millenial.
Apabila dikaitkan dengan Tren Transaksi Keuangan Digital dan Pola Konsumsi Masyarakat, tentu saja Bank BTN sangat bisa diandalkan untuk dapat memfasilitasi nasabahnya agar mendapatkan kemudahan bertransaksi digital. Bank BTN menghadirkan berbagai macam tawaran produk atau fasilitas layanan digital seperti Virtual Account, Smart Card, E-Banking, LinkAja, dan berbagai pembayaran dapat dilakukan hanya dengan menggunakan smartphone saja.
Aprilia Hapsari P (1912070164)
Chika Ivanna N (1912070165)
Munirul Komar (1912070149)
Rima Syafia (1912070163)
PT BANK RAKYAT INDONESIA, Tbk
Pengaruh Tren Transaksi Keuangan Digital dan Dampaknya terhadap Pola Konsumsi Masyarakat terhadap PT BANK RAKYAT INDONESIA, Tbk
Munculnya komputer serta jaringan internet pada era 1960-1970 membuka peluang pengembangan dalam berbagai bidang, tidak terkecuali di Industri Perbankan. Di era 1980, banyak perbankan di dunia mulai memanfaatkan sistem pencatatan data yang dapat diakses melalui komputer. Di sinilah awal mula munculnya fintech. Fintech dapat menyasar perusahaan maupun ritel. Fintech memiliki banyak jenis, antara lain: startup (pembayaran), peminjaman (lending), perencanaan keuangan (personal finance), investasi ritel, pembiayaan (crowdfunding), remitansi dan riset keuangan. Seiring berkembangnya teknologi, industri jasa keuangan pun ikut berevolusi termasuk munculnya teknologi keuangan alias financial technology (fintech). Pembayaran secara non tunai atau cashless kini bisa dilakukan dalam genggaman dengan berbekal smartphone. Seiring berkembangnya teknologi, industri jasa keuangan pun ikut berevolusi termasuk munculnya teknologi keuangan alias financial technology (fintech). Pembayaran secara non tunai atau cashless kini bisa dilakukan dalam genggaman dengan berbekal smartphone.
Bank Indonesia (BI) mendorong integrasi keuangan ekonomi secara digital. Kolaborasi antara bank dengan fintech dapat membuat bank menjadi lebih efisien. Adanya fintech bank dapat menjangkau konsumen yang lebih luas. Peran ini bisa dibantu dengan fintech peer to peer lending yang menyasar segmen nasabah kelas bawah. Bank memiliki diferensiasi segmen konsumen dan pangsa pasar yang besar di seluruh penjuru wilayah, namun masih menghadapi beberapa kendala untuk melayaninya. Salah satunya akibat kurangnya data dan sistem verifikasi identitas yang berkualitas. Sementara fintech mampu berinovasi dengan memanfaatkan teknologi untuk memverifikasi calon nasabah dengan cepat dan mudah. Ketika keduanya saling bekerja sama, tidak hanya dapat memaksimalkan pangsa pasar yang dimiliki bank, tetapi juga memanfaatkan kemampuan fintech untuk menghadirkan produk dan layanan finansial yang sesuai bagi pasar dengan cepat. Fintech tidak dapat dihindari, maka bank harus berkolaborasi agar tidak tertinggal tren transaksi di era 4.0 ini. Hingga saat ini, perbankan sudah berevolusi cukup baik, dengan adanya NFC, Virtual Account, dan QR Code dapat memudahkan masyarakat dalam melakukan transaksinya.
Hadirnya fintech ke Indonesia tentu menjadi sebuah inovasi baru, tercatat pada situs resmi Otoritas Jasa Keuangan pada tahun 2020 ini sudah tercatat sebanyak 164 platform fintech yang telah terdaftar dan memiliki izin dari OJK. Bank BRI dengan visinya yaitu “Menjadi The Most Valuable Bank di Asia Tenggara dan Home to the Best Talent” tentu akan terus melakukan inovasi untuk mencapai visi tersebut. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya beberapa Digital initiative oleh Bank BRI yang berguna untuk digitalisasi layanan dan transaksi yang ada (business process) yang tentunya dilakukan untuk meningkatkan produktivitas dan menambah potensi Bank BRI untuk ikut serta bersaing dalam era fintech agar selalu dapat kompetitif dengan melakukan inovasi digital. Beberapa contoh digitalisasi layanan yang dilakukan oleh Bank BRI adalah BRImo (mobile banking), BRI Spot untuk melakukan pinjaman secara digital, dan Agen BRILink yaitu Inisiatif Perbankan Tanpa Cabang untuk Mikro.
Selain itu, Bank BRI juga telah menerapkan ekosistem digital untuk menawarkan produk dan layanan di luar inti bisnis (core business), hal tersebut dilakukan dengan berbagai cara yaitu dengan membangun model bisnis baru dan melakukan kemitraan dengan perusahaan fintech (Pemrograman Aplikasi Antarmuka / API) diantaranya dengan IndonesiaMall (BRI Official Online Store), Investhree (BRI Digital Loan Partnership), BRI api (Digital partnership & BRI Official Online Store Collaboration), BRI Bill (B2B2C Integrated Billing System), BRI Store (Supply chain platform for trading ecosystem), dan program Junio Smart (BRI School Management System) hal tersebut dilakukan tentunya dalam rangka digitalisasi industri perbankan dan membuka sumber pertumbuhan dan peluang baru.
Kelompok I
Bobby Pramuji 1912070115
Irfan Bagastyo 1912070129
Timoty Patrick 1912070166
Mata Kuiliah : Manajemen Strategi
Jurusan : S1 Manajemen Intensif
Tren Transaksi Keuangan Digital dan Pola Konsumsi
Pengaruhnya Terhadap Bank Mizuho
Di Era Digital saat ini teknologi sudah semakin berkembang, ditambah sudah memasuki Revolusi Industri 4.0 dimana semua kegiatan industri dipengaruhi oleh internet sebagai acuan berinovasi. Revolusi Industri 4.0 yang menjadi perbincangan hangat yang dimana teknologi tersebut menggabungkan teknologi otomatisasi dan siber. Serta mencakup sistem siber fisik, Internet of Things, Cloud Computing, dan Coginitive Computing.
Sama seperti halnya di perbankan, Revolusi Industri sudah menguasai hal tersebut untuk mengefisiensi masyrakat untuk bertransaksi tanpa harus mengeluarkan uang tunai. Inovasi transaksi keuangan sudah sangat maju berkembang, bentuk alat pembayaran non – tunai pun beragam, adanya transaksi melalui kartu debit, kredit, serta mesin ATM untuk memudahkan masyrakat bertransaksi tanpa harus datang ke bank. Lalu ditemukannya Internet Banking untuk memudahkan masyrakat bertransaksi lewat komputer ataupun laptop, selanjutnya ditemukan fitur RTGS dalam memudahkan masyrakat untuk bertransaksi dengan nominal lebih dari 500juta rupiah dalam waktu proses yang cepat serta ditemukannya kartu E-Money.
Penerapan inovasi yang memudahkan bertransaksi sudah diterapkan oleh Bank Mizuho, penggunaan internet banking dikenal dengan nama Mizuho Global E-Banking, penggunaan fitur QR Code dalam mempermudah proses pembayaran transaksi transfer, dan fitur RTGS yang digunakan untuk melakukan transaski dengan nominal yang besar.
Adapaun inovasi dalam bidang jasa keuangan atau finansial. Inovasi yang dimaksud adalah inovasi finansial yang diberikan sentuhan teknologi modern dikenal dengan sebutan fintech. Fintech adalah jenis perusahaan di bidang jasa keuangan yang digabungkan dengan teknologi. Sehingga, mulai dari metode pembayaran, transfer dana, pinjaman, pengumpulan dana, sampai dengan pengelolaan aset bisa dilakukan secara cepat dan singkat berkat penggunaan teknologi modern tersebut.
Bank Mizuho tentunya harus bisa mengalisa, bagaimana kinerja fintech sampai hari ini. Menurut kami, tidak menutup kemungkinan apabila Bank Mizuho mau melakukan kerja sama dengan perusahaan teknologi keuangan alias financial teknologi. Meskipun ada anggapan, bahwa orang Jepang sepertinya belum membutuhakn fintech dalam setiap transasi belanjanya , karea budaya jalan yang diterapkan oleh orang Jepang. Bisa bekerja sama dengan perusahaan fintech akan memberikan nilai tambah yang sangat menjanjikan :
1. Menggabungkan keahlian untuk menjangkau basis pengguna dan konsumen yang lebih luas
Bank memiliki diferensiasi segmen konsumen dan pangsa pasar yang besar di seluruh penjuru wilayah, namun masih menghadapi beberapa kendala untuk melayaninya. Ketika menggabungkan keduanya, mereka tidak hanya dapat memaksimalkan pangsa pasar yang dimiliki bank, tetapi juga memanfaatkan kemampuan fintech untuk menghadirkan produk dan layanan finansial yang sesuai bagi pasar dengan cepat.
2. Meningkatkan performa bisnis dan kemampuan inovasi teknologi
Bank dapat menggunakan keunggulan mereka dalam hal stabilitas keuangan untuk mendukung startup fintech. Hal ini memberikan kemampuan finansial yang dibutuhkan para startup untuk menghadirkan berbagai inovasi yang mampu menjawab tantangan dan menjadi solusi di sektor keuangan saat ini. Di lain sisi, keahlian dalam hal inovasi teknologi yang dimiliki fintech mampu memberikan nilai tambah bagi bank untuk meningkatkan kapabilitas dalam hal teknologi.
Kelompok 7
Anrian Jonathan – 1912070155
Bahri Asyrafi – 1912070130
Mata Kuliah : Manajemen Strategik
Jurusan : S1 Manajemen Intensif
BANK BCA
Pengaruh Tren Transaksi Keuangan Digital dan Dampaknya Terhadap Pola Konsumsi Masyarakat Terhadap Bank BCA
Dalam beberapa tahun terakhir, tren penggunaan digital payment (pembayaran non-tunai) memang mulai diaplikasikan hampir di semua negara, termasuk Indonesia. Pembayaran digital merupakan sebuah metode terbaru sebagai alat transaksi yang tidak lagi menggunakan uang kertas maupun cek, sehingga memudahkan pengguna dan mempercepat proses pembayaran. Mengingat, kebanyakan masyarakat tidak betah mengantri lama dan selalu ingin menyelesaikan suatu pembayaran dalam waktu singkat.
Bank Indonesia (BI) juga telah mengembangkan tren digital payment sejak tahun 2010 silam. Hasilnya, menurut data terjadi peningkatan transaksi hingga pertengahan tahun 2018. Peningkatannya bahkan telah mencapai angka 31,26 Triliun. Digital payment di Indonesia memang mulai dikembangkan untuk mengurangi beban pembuatan uang kertas di tanah air. Jika dibandingkan dengan negara lain, Indonesia jelas tertinggal jauh. Meskipun demikian, kultur Indonesia sendiri saat ini masih berusaha dibangun.
Sejalan dengan industri 4.0, berbagai sektor bisnis kini telah berbenah untuk mengadopsi sistem yang serba digital tersebut untuk bertahan dalam persaingan dan demi mengakomodasi para konsumen yang mereka miliki. Dan juga penggunaan internet yang sudah menyebar di seluruh pelosok daerah merupakan sebuah peluang baik bagi dunia digital.
Tak terkecuali PT Bank Central Asia Tbk atau Bank BCA yang memutuskan untuk melakukan rebranding anak usahanya PT Bank Royal Indonesia jadi Bank Digital BCA. Bank ini berpotensi jadi bank digital pertama di Indonesia. Direktur Keuangan BCA Vera Eva Liem mengatakan perubahan nama ini sudah mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Jika rencana terealisasi Bank Digital BCA akan menjadi bank digital pertama di Indonesia. Sebelumnya ada Bank Artos yang berencana menjadi bank Digital. Bank ini dicaplok Patrick Walujo dan Jerry Ng pada akhir tahun lalu. Tetapi diumumkan kapan launching bank digital tersebut.
BCA sendiri merampungkan akuisisi Bank Royal pada April 2020. Bank ini akan fokus menggarap sektor ritel dan UMKM secara digital. Hingga saat ini belum ada bank digital di Indonesia. Bank digital adalah bank yang beroperasi secara digital, menggunakan platform. Bank ini tidak akan memiliki kantor cabang fisik seperti bank konvensional pada umumnya.
Transformasi layanan perbankan memang sudah seharusnya terjadi. Di beberapa sektor, perbankan bisa dikatakan mulai ketinggalan dibanding startup layanan teknologi finansial dalam mengambil peran di masyarakat. Strategi kerja sama perbankan dan statup teknologi finansial pun sudah banyak dilakukan.
Tugas Studi Kelayakan Bisnis
Dio Afiari (1812000003)
1. Apa Pengaruh Tren Transaksi Keuangan Digital dan Dampaknya terhadap pola konsumsi masyarakat sehingga berpengaruh terhadap usaha masker Kain Jaya.
Jawab: Melihat proses perkembangannya, sistem pembayaran dengan menggunakan media elektronik atau disebut transaksi nontunai dipengaruhi oleh sebuah perkembangan teknologi setiap tahunnya dan perubahan gaya hidup masyarakat di setiap negara. Melihat pola perkembangan transaksi ekonomi yang luas dan cepat hal ini harus didukung oleh adanya sebuah sistem pembayaran yang cepat dan mudah. Hal ini menjadi sebuah aspek penting terkait mulai dibuatnya transaksi pembayaran nontunai seiring berjalannya perkembangan teknologi yang lebih efisien dan efektif. Pola perubahan tren transaksi keuangan digital sangat berpengaruh apalagi dengan adanya pandemi Covid – 19 ini. Para customer sekarang sudah mulai beralih ke transaksi online, guna menjaga kesehatan den mencegah penularan Covid-19 perihal dalam memenuhi kebutuhan sehari – harinya seperti belanja, dll. Dengan adanya transaksi Keuangan digital saat ini, lebih mempermudah nasabah untuk bertransaksi dimana saja dan kapan saja. Bagi usaha masker Kin Jaya, kami melihat hal ini sebagai sebuah cara yang baik, untuk digunakan dalan pandemic Covid-19. Karena untuk saat ini, sudah banyak perusahaan besar yang mengembangkan transaksi nontunai. Selain dari aspek keamanan yang kuat dengan menggunakan pembayaraan nontunai banya memberikan keuntungan contohnya, promo cashback, promo yang sedang sering digunakan untuk menarik minat konsumen ini karena banyaknya brand brand E-wallet. Dalam mekanisme yang kami lakukan, adalah jumlah potongan harga yang didapat dari pembelian masker Kain Jaya akan disimpan melalui kartu member atau E-wallet tertentu dan hanya bisa digunakan saat transaksi berikutnya. Dengan begitu si penerima cashback akan membeli produk masker Kain Jaya di kemudian hari. Dengan sistem pembayaran nontunai atau pembayaran digital, transaksi dapat lebih mudah dikontrol secara baik karena setiap bukti transaksi akan disimpan dalam bentuk story data yang tidak akan hilang, sehingga dapat menggurangi kerugian akan penipuan atau kesalahan dalam transaksi yang dapat mempengaruhi kedua belah pihak baik untuk konsume atau kami penjual masker Kain Jaya. Serta mencegah akan adanya peredaran uang palsu yang sangat merugikan setiap pihak. Banyaknya keuntungan yg dapat dirasakan serta terciptannya kemudahan, membuat transaksi nontunai atau e-money menjadi sebuah trend baru dimasyarakat, sudah sewajarnya pelaku usaha harus mengikuti setiap trend yg ada agar tidak kehilangan konsumen tak terkecuali masker Kain Jaya. Dengan mrnggunakan teknologi yang kian berkembang, masker Kain Jaya akan mampu untuk memenuhi kebutuhan customer needs ditengah pendemi Covid-19. Dengan mampu memenuhin kebutuhan para konsumen akan masker dapat menciptakan citra kredibilitas yang kuat untuk masker Kain Jaya, karena sebagai pelaku usaha sangat dperlukan membangun kepercayaan dari para konsumen.
TUGAS STUDI KELAYAKAN BISNIS
Nama: RONALDO REFORMATO
NIM : 1612000069
Nama: RIDHO ZULYENDRA
NIM: 1612000109
Nama: AYU PERTIWI
NIM: 1912000194
Apa pengaruh trend tersebut terhadap bisnis Cafe Ceria
Anjuran bagi masyarakat untuk tetap tinggal di rumah demi mengurangi dampak virus Corona memberikan banyak pelajaran, termasuk bagi pebisnis kuliner. Dari restoran besar sampai kedai kecil merasakan betul dampaknya dalam penurunan kunjungan, karena orang-orang urung untuk bepergian. Namun bagi kami selaku pengusaha Cafe Ceria masih bisa mendapatkan penghasilan atau mendulang ke untungan karena mengakomodasi pemesanan makanan via aplikasi digital atau online. Sementara itu, konsep digitalisasi tersebut sebenarnya sudah banyak digunakan oleh pengusaha kuliner lainnya.
Saat ini ada dua platform yang paling populer dan cakupannya luas, yakni GoFood dan GrabFood. Kami selaku pemilik usaha mendaftarkan bisnis ini secara gratis ke platform tersebut.
Dengan menjadi bagian ke ekosistem layanan pesan antar Gojek maupun Grab, kami secara otomatis diminta untuk mengaktifkan dompet digital untuk pengelolaan transaksi. Untuk merchant GoFood transaksi akan dilakukan menggunakan GoPay, sementara untuk GrabFood menggunakan Ovo. Sehingga sebelum pendaftaran juga disarankan telah mengunduh dan mendaftar ke kedua layanan tersebut. Kami tidak perlu khawatir, sekarang saldo dompet digital tersebut bisa dengan mudah dan kapan saja ditransfer ke rekening bank.
Kami juga melakukan beberapa inovasi salah satunya
1.Untuk foto makanan, kami menggunakan versi sebaik mungkin. Kami memberikan kesan nikmat dan bersih pada sajian yang ditawarkan.
2.Karena untuk pesan antar, kami juga menyiapkan kemasan yang sesuai agar kelihatan lebih menarik.
3. Kami juga rutin memperbarui informasi ketersediaan dan buka/tutupnya kafe.
Kami juga sudah menyiapkan profil secara online. Meliputi identitas bisnis, alamat, menu, jam buka, hingga kanal bagi konsumen untuk memberikan ulasan. Kami juga menggunakan aplikasi untuk membantu bisnis kami yaitu Google Bisnisku. Aplikasi ini dapat diunduh gratis, memungkinkan para pelanggan kami dapat menemukan informasi yang komprehensif mengenai usaha kafe yang kami miliki.Sekarang bisnis kami sudah terpampang di laman Google jika ada pelanggan memasukkan kata kunci yang berkaitan dengan kafe ceria . Pelanggan juga bisa memberikan ulasan berupa komentar atau mengunggah foto hasil kunjungannya. Idealnya akan selalu ada pelanggan yang akan memberikan ulasan, karena bagi pelanggan ada poin yang juga bisa didapat dari Google.Kami juga melakukan promosi secara gratis maupun berbayar, contoh melakukan promosi gratis kami melakukan promosi kepada teman” di media sosial atau melakukan promosi yang bebayar seperti menyewa artis untuk melakukan promosi ataupun yang berbayar lainnya kami melakukannya dengan google ads.
Di kafe pun kami juga menjalankan protokol kesehatan sesuai yang di anjurkan pemerintah untuk meminimalisir penyebaran covid-19 seperti menyediakan handsanitaizer, menyediakan tempat cuci tangan, melakukan pengecekan suhu tubuh kepada setiap pelanggan yang ingin masuk ke kafe, mewajibkan para pelanggan memakai masker, juga menerima pembayaran pakai gopay, ovo, dana, debit maupun kartu kredit.
TUGAS STUDI KELAYAKAN BISNIS
Nama: RONALDO REFORMATO
NIM : 1612000069
Nama: RIDHO ZULYENDRA
NIM: 1612000109
Nama: AYU PERTIWI
NIM: 1912000194
Apa pengaruh trend tersebut terhadap bisnis Cafe Ceria
Anjuran bagi masyarakat untuk tetap tinggal di rumah demi mengurangi dampak virus Corona memberikan banyak pelajaran, termasuk bagi pebisnis kuliner. Dari restoran besar sampai kedai kecil merasakan betul dampaknya dalam penurunan kunjungan, karena orang-orang urung untuk bepergian. Namun bagi kami selaku pengusaha Cafe Ceria masih bisa mendapatkan penghasilan atau mendulang ke untungan karena mengakomodasi pemesanan makanan via aplikasi digital atau online. Sementara itu, konsep digitalisasi tersebut sebenarnya sudah banyak digunakan oleh pengusaha kuliner lainnya.
Saat ini ada dua platform yang paling populer dan cakupannya luas, yakni GoFood dan GrabFood. Kami selaku pemilik usaha mendaftarkan bisnis ini secara gratis ke platform tersebut.
Dengan menjadi bagian ke ekosistem layanan pesan antar Gojek maupun Grab, kami secara otomatis diminta untuk mengaktifkan dompet digital untuk pengelolaan transaksi. Untuk merchant GoFood transaksi akan dilakukan menggunakan GoPay, sementara untuk GrabFood menggunakan Ovo. Sehingga sebelum pendaftaran juga disarankan telah mengunduh dan mendaftar ke kedua layanan tersebut. Kami tidak perlu khawatir, sekarang saldo dompet digital tersebut bisa dengan mudah dan kapan saja ditransfer ke rekening bank.
Kami juga melakukan beberapa inovasi salah satunya
1.Untuk foto makanan, kami menggunakan versi sebaik mungkin. Kami memberikan kesan nikmat dan bersih pada sajian yang ditawarkan.
2.Karena untuk pesan antar, kami juga menyiapkan kemasan yang sesuai agar kelihatan lebih menarik.
3. Kami juga rutin memperbarui informasi ketersediaan dan buka/tutupnya kafe.
Kami juga sudah menyiapkan profil secara online. Meliputi identitas bisnis, alamat, menu, jam buka, hingga kanal bagi konsumen untuk memberikan ulasan. Kami juga menggunakan aplikasi untuk membantu bisnis kami yaitu Google Bisnisku. Aplikasi ini dapat diunduh gratis, memungkinkan para pelanggan kami dapat menemukan informasi yang komprehensif mengenai usaha kafe yang kami miliki.Sekarang bisnis kami sudah terpampang di laman Google jika ada pelanggan memasukkan kata kunci yang berkaitan dengan kafe ceria . Pelanggan juga bisa memberikan ulasan berupa komentar atau mengunggah foto hasil kunjungannya. Idealnya akan selalu ada pelanggan yang akan memberikan ulasan, karena bagi pelanggan ada poin yang juga bisa didapat dari Google.Kami juga melakukan promosi secara gratis maupun berbayar, contoh melakukan promosi gratis kami melakukan promosi kepada teman” di media sosial atau melakukan promosi yang bebayar seperti menyewa artis untuk melakukan promosi ataupun yang berbayar lainnya kami melakukannya dengan google ads.
Di kafe pun kami juga menjalankan protokol kesehatan sesuai yang di anjurkan pemerintah untuk meminimalisir penyebaran covid-19 seperti menyediakan handsanitaizer, menyediakan tempat cuci tangan, melakukan pengecekan suhu tubuh kepada setiap pelanggan yang ingin masuk ke kafe, mewajibkan para pelanggan memakai masker, juga menerima pembayaran pakai gopay, ovo, dana, debit maupun kartu kredit
Tugas Standar Kelayakan Bisnis – Adi Susilo Jahja
Della Claudia (1612000045),
Pengaruh Tren Transaksi Keuangan Digital dan Dampaknya Terhadap Usaha Ruang Kita Coffee Shop.
Perkembangan digital payment di Indonesia diawali dengan penerbitan payment cards. Payment cards ini berbentuk seperti kartu kredit untuk digunakan sebagai alat pembayaran. Kartu pembayaran ini sudah populer sejak tahun 1980-an dan dihadirkan untuk menggantikan pembayaran tunai. Setelah kehadiran payment cards, digital payment di Indonesia mengalami perubahan dengan hadirnya m-banking atau e-banking. Dimulai pada tahun 2001. Di tambah lagi sekarang muncul pembayaran digital seperti OVO, GoPay, DANA, Shopee, dan masih banyak lagi.
Di tahun 2020 yang semua serba digital pola konsumsi masyarakat mengalami perubahan di era serba digital. Masyarakat sekarang lebih menyukai memesan makanan dan minuman melalui aplikasi dikarenakan lebih mudah dan cepat. Banyaknya promosi yang di berikan electronic money seperti OVO, GOPAY, Shopee menjadi salah satu faktor peralihan pola konsumsi tersebut. Masyarakat sekarang mudah memesan makanan dan transportasi hanya melalui aplikasi berbasis sistem pembayaran online.
Pembayaran digital mendorong terjadinya pembelian kopi dan cemilan di kedai Kopi Ruang Kita dengan kemudahan pembayaran oleh pelanggan di coffee shop kami. Pembayaran digital mencatatkan kenaikan keuntungan secara signifikan. Kenaikan keuntungan disebabkan oleh tingginya tingkat pengguna digital payment sehingga ada kecenderungan konsumen untuk berbelanja di tempat-tempat yang menggunakan pembayaran digital seperti coffee shop kami. Terlebih dengan keadaan pandemic ( Covid-19) saat ini di sarankan agar menggunakan uang elektronic atau cashless karena lebih aman, cepat dan efesien.