Hubungan antara Pertanyaan Riset, Metodologi Riset dan Paradigma Riset

Amgad Badewi




Mencari Jurnal untuk Publikasi

Mencari jurnal internasional ISI Web of Science Thompson untuk publikasi yang gratis. Caranya:

1. Klik http://ip-science.thomsonreuters.com/mjl/

2. Tulis bidang ilmunya. Misalnya entrepreneurship. Namun agar mendapatkan hasil yang lebih banyak tulis misalnya “entrepren*”

http://ip-science.thomsonreuters.com/cgi-bin/jrnlst/jlresults.cgi?PC=MASTER&Word=entrepren*

3. Kunjungi websitenya dengan meng-googling. Misalnya jurnal “ENTREPRENEURSHIP AND REGIONAL DEVELOPMENT”

http://www.tandfonline.com/loi/tepn20

4. Dapat dilihat pada “Instructions for authors”, tidak ada biaya publikasi bagi penulis.
http://www.tandfonline.com/action/authorSubmission?show=instructions&journalCode=tepn20#Publication_charges

Selamat mencoba!




CARA MENCARI JURNAL-JURNAL BERKUALITAS

Mau cari jurnal-jurnal berkualitas tidak mesti duduk di Lib yang sdh berlangganan ribuan Jurnal, dari dalam bilik kamar tidur pribadi juga bisa, Insya Allah…

Semoga cara ini bermanfaat…

Jurnal-jurnal internasional yang berkualitas identik dengan jurnal-jurnal yang di-index oleh Scopus dan ISI

Jurnal grade 1 itu dibawah bendera ISI.
Cara mengaksesnya adalah……
Buka link http://ip-science.thomsonreuters.com/mjl/

Jurnal grade 2 dibawah indexing Scopus
ada di link http://www.scimagojr.com/

BERIKUT CARA MENGAKSES JURNAL-JURNAL YANG ADA DI BAWAH INDEXING ISI & Scopus:

  1. Buka link thomsonreuters atau schimagorj (pilih salah satu).
  2. Masukkan key word Jurnal yang mau dicari, dimana kira-kira jurnal apa ya namanya yang ada membahas tentang topik kita. Misal Topik moral dalam profesi akuntansi tentu berbeda bahasannya dengan moral dalam pendidikan. Jia kita sedang menulis tentang moral murid-murid di sekolah maka bagus kita masukkan nama jurnlanya dengan kata kunci…”Moral Education” atau “Educational Psychology”, dll, bisa coba-coba sendiri.
  3. Kalo sudah keluar list nama-nama Jurnal yang ada membicarakan tentang apa yang kkita cari itu, maka kita tinggal buka jurnalnya satu-satu.
  4. Misal untuk topik moral salah satu nama jurnalnya adalah “ETHICAL THEORY AND MORAL PRACTICE”, maka buka jurnalnya, lalu masukkan kata kunci dari judul yang mau kita cari. Kata kunci di sini sudah mulai menjurus ke tema tulisan kita. Misal saya sedang menulis tentang “moral maturity” karena ada beda-beda lah bahasannya dengan “moral intellegence” atau “moral reasoning”.
  5. Jangan lupa batasi tahun yang ada di kolom sebelah kiri. Jika mau yang terbaru maka masukan thn 2017, atau rentang 5 tahun maka 2012 – 2017; bisa batasi juga mau paper dari jurnal saja atau buku juga, dll.
  6. Kalo sudah keluar artikelnya, langsung saja klik di judul artikelnya, jangan heran….kita akan banyakk menemukan artikel yang tidak bisa kita ases isinya, dan kemudian muncul penawaran pembelian, tidak perlu sedih, itu wajar karena kita berada di bilik kamar pribadi bukan di library.

Hafnidar Hasbi 

 




Menulis Bab Diskusi

Dalam penulisan skripsi/thesis/disertasi, bagaimana kita menuliskan diskusi atau pembahasan tentang hasil penelitian?

1. Bidang engineering/ teknik

Raakhimi Shuib‎

2. Bidang ilmu sosial

Penulisan Bab Diskusi – Noor Liza Adnan

 




Perbedaan Skripsi, Thesis dan Disertasi

Menurut

PROF. MOCH. ENOCH MARKUM

 .
SKRIPSI
Merujuk kepada pengertian asal skripsi dari Scriptum, (English: Script), maka pengertian skripsi adalah: tulisan ilmiah, untuk membedakannya dari tulisan non-ilmiah seperti: fiksi ataupaun bentuk-bentuk penulisan essai dan opini. Perbedaan yang mendasar dari bentuk-bentuk yang terakhir adalah: tulisan ilmiah sangat terikat secara ketat dengan kaidah-kaidah dan norma-norma penulisan ilmiah.
Kaidah-kaidah tersebut selain substansi tulisan yang mengupas suatu fenomena dengan memakai acuan teori yang sudah diakui keberadaannya dalam khasanah ilmu pengetahuan, mencakup juga kaidah dalam teknik – teknik baku penulisan ilmiah seperti: teknik mengutip, penulisan kepustakaan, penulisan catatan kaki, bentuk outline tulisan, penulisan tabel, singkatan maupun pilihan diksi yang lebih ketat (sedapat mungkin memakai teknik denotative bukan konotatif), dan lain-lain.
Dengan pengertian sebenarnya yang dipentingkan dari pembuatan skripsi (selain teknik penulisan yang sudah baku) adalah bagaimana si penulis mencoba menjelaskan suatu gejala dengan merujuk kepada satu atau lebih teori. Dari pengertian ini dapat terlihat bahwa bagi suatu karya skripsi yang dipentingkan adalah soal rujukan ilmiahnya. Dengan pengertian ini substansi pengertian skripsi terletak pada usaha untukmenjelaskan (eksplanasi) dan mungkin pemerian yang lebih jelas (deskripsi) suatu gejala.
 .
Dengan skripsi memang dituntut kemampuan mahasiswa untuk merumuskan penalaran ilmiahnya terhadap suatu gejala, bagaimana gejala itu dicoba untuk dijelaskan dengan suatu rujukan teori dan bagaimana kesimpulan yang diambil dari usaha-usaha untuk menjelaskan gejala tersebut. Bisa jadi penalaran mahasiswa tadi berkembang lebih jauh, untuk mengembangkan suatu posisi ilmiah tertentu (berupa suatu tesis atau hipotesis tertentu) dan dituntut untukdibuktikan lewat suatu penelitian ilmiah yang cukup rumit.
 .
Tapi menurut kami, skripsi tidak harus dituntut untuk mengembangkan suatu tesis tertentu, sekalian pula dituntut pembuktian hipotesis tadi dengan penelitian empiris yang bisa memakan waktu 6 bulan – 1 tahun. Mungkin pada titik ini kita harus menentukan pilihan skripsi tadi harus serta merta berbentuk tulisan ilmiah berupa laporan penelitian. Artinya, apakah skripsi identik dengan penelitian?
.
Karena menurut pengertian skripsi pada pengertiannya yang asli, bisa saja jawaban terhadap persoalan ilmiah yang dilontarkan mahasiswabisa dijawab dengan memakai pembuktian teori (ada yang mengatakannya dengan teoritis, atau pembuktiannya lewat analisis yang lebih bersifat kualitatif misalnya? (bisakah misalnya skripsi hanya menganalisis novel Saman dengan memakai teori Jung?). Menurut kami bisa saja, yang penting dalam skripsi adalah kemahiran membedah masalah dengan rujukan teori, dan bagaimana dengan rujukan teori tersebut “tertib berpikir ilmiah” mahasiswa terlihat dengan jelas.
 .
 .
TESIS
Tesis menurut pengertiannya adalah pengajuan suatu proposisi teoritis (tesa), dan lewat pembuatan tesis ini, tesa (academic standpoint) sekaligus harus dibuktikan lewat penelitian ilmiah yang sudah harus lebih advance; tidak lagi sekedar deskripsi tapi layaknya berada pada taraf: theory testing.
 .

Dengan serta merta kaidah-kaidah teknik penulisan ilmiah seperti yang sudah disebutkan di atas HARUS dikuasai dengan baik. Perbedaan yang mendasar antara skripsi dan tesis adalah: dalam tesis pengajuan suatu tesa (academic standpoint) adalah ROH dari suatu penelitian tesis. Karena maksud dan tujuan pembuktian tesis ini, maka metodologi penelitian yang dipakai untuk membuktikan tesa tadi harus sudah lebih advance, untuk membedakannya dengan penelitian yang dilakukan kalangan-kalangan di luar tuntutan untuk menjadi akademisi – survey, riset pemasaran, ataupun lembaga-lembaga pooling.

 .
.
TUGAS AKHIR
Tugas akhir adalah penulisan laporan suatu proyek, yang ditulis bisa oleh satu atau maksimal oleh dua penulis mengenai suatu proyek yang didesain untuk mencoba mencari model pemecahan (problem solving) terhadap suatu permasalahan riil. Tugas akhir bisa berbentuk proyek payung (pelaksanaan proyek bisa berkelompok), namun penulisan laporan akhirnya bisa dipecah dan dikerjakan oleh satu atau dua orang masing-masing.
Penulisan tugas akhir, praktis kaidah teknisnya juga tunduk pada format penulisan ilmiah seperti skripsi dan tesis. Namun ada perbedaan yang mendasar dari tugas akhir, tugas akhir adalah bukan penelitian ilmiah yang advance untuk menguji suatu tesa, tetapi bagaimana dari suatu pendekatan teoritis yang dipilih bisa diturunkan model-model pemecahan masalah yang langsung diaplikasikan untuk menjawab suatu permasalahan riil di lapangan.
Jadi concernnya bukan pada pembuktian teori, tapi kepada bagaimana disusun suatu program konkrit, danprogram konkrit itu diaplikasikan pada permasalahan riil. Kadang – kadang memang ada unsur penelitian juga dalam tugas akhir, misalnya untuk mengetahui efek dari program, atau berbentuk action research, misalnya.
 .
.
DISERTASI
Suatu disertasi pada hakekatnya adalah pengembangan lebih lanjut dari suatu tesis. Dengan kata lain pengajuan suatu PROPOSIS TEORITIS dan teknik penulisan baku seperti tesis adalah HAL YANG MUTLAK. Namun yang membedakan dari tesis adalah keluasan (ekstensif) dankedalaman (depth) dari pembuktian tesa-nya harus lebih advance. Idealnya suatu disertasi harus lebih dari sekedar pengujian teori, lebih lanjut ia membuka kemungkinan pengajuan suatu terobosan teoritis yang baru. Jadi kalau bisa semacam “theory building”. Kalaupun belum memungkinkan dilakukan “theory building”, paling tidak ada sesuatu yang “baru” yang dihasilkan dari suatu karya disertasi. Karenanya metodologi penelitiannya pun harus lebih “advance”, karena concernnya lebih kepada membuat model teoritis baru.
.
 .
Judul – Beberapa Pengertian Dasar Mengenai Skripsi, Tesis dan Disertasi
Karya – Dr. Moch. Enoch Markum
Tentang penulis – Direktur Program Pasca Sarjana – Fak. Psikologi UI
 .
 .

PROF. URIP SANTOSO

Skripsi dijadikan syarat kelulusan di program S-1  dengan maksud memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menunjukkan bahwa dia dapat menerapkan langkah-langkah pendekatan ilmiah untuk memperoleh pengetahuan dan melaporkannya secara tertulis.  Biasanya, dalam skripsi tidak dituntut adanya sintesis baru atau penemuan baru.

Thesis dijadikan syarat kelulusan di program S-2 dengan maksud memberikan kesempatan kepda mahasiswa untuk menunjukkan bahwa dia dapat mebuat suatu sintesis baru atau penerapan pengetahuan yang sudah ada, dan melaporkannya secara tertulis.

Disertasi dijadikan syarat kelulusan di program S-3 dengan maksud memberikan kesempatan kepda mahasiswa untuk menunjukkan bahwa dia memahami (mengikuti) perkembangan mutakhir pengetahuan ilmiah di bidang ilmunya  dan memberikan sumbangan pada perkembangan ilmu itu melalui penemuan baru yang orisinal yang dilaporkannya secara tertulis (http://www.pendidikanislam.net/index.php/untuk-siswa-a-mahasiswa/40-penelitian/60-skripsi-apakah-itu).

Pada dasarnya skripsi mahasiswa S1 merupakan ajang latihan bagi mahasiswa untuk melakukan penelitian secara obyektif. Oleh karena baru pertama sekali meneliti maka mahasiswa S1 ini sangat membutuhkan bimbingan dosen agar tidak melakukan kesalahan fatal yang menyebabkan mereka harus mengulang. Tesis S2 merupakan ajang peningkatan kemampuan mahasiswa dalam meneliti dan diharapkan mahasiswa sudah mampu meneliti dengan bimbingan yang minimal dari dosen. Disertasi S3 merupakan pembuktian kemampuan mahasiswa S3 dalam meneliti secara mandiri.

Secara sederhana, skripsi itu menjawab apa, tesis menjawab apa dan mengapa, Dan disertasi itu menjawab apa, mengapa dan bagaimana. Contoh tentang penelitian daun katuk dalam menurunkan kolesterol telur. Skripsi hanya menjawab pertanyaan apakah daun katuk menurunkan kolesterol telur? Tesis itu menjawab dua pertanyaan, yaitu a) apakah daun katuk menurunkan kolesterol telur dan; b) mengapa daun katuk menurunkan kolesterol. Disertasi menjawab 3 pertanyaan, yaitu: a) apakah daun katuk menurunkan kolesterol telur?; b) mengapa daun katuk menurunkan kolesterol telur? Dan; c) bagaimana cara (mekanisme) daun katuk menurunkan kolesterol telur?

Seringkali dosen pembimbing lupa akan hal tersebut, sehingga sering meminta mahasiswa meneliti lebih dari seharusnya. Apa alasannya? Pertama, mungkin dikarenakan ketidaktahuannya dan pengalamannya sebagai mahasiswa dulu juga seperti itu. Sebagai contoh, dosen pembimbing meminta mahasiswa S1 untuk menjawab selain apa juga mengapa. Kedua, dosen pembimbing sudah tahu hal ini tetapi dikarenakan ia menginginkan data penelitian lebih, maka ia memaksakannya pada mahasiswa bimbingannya. Mungkin sang dosen bermaksud data tersebut akan dipublikasikan dimana ia sebagai penulis utamanya. Mungkin juga dosen mempunyai alasan yang lain.

Apapun alasannya, sesungguhnya dosen tidak dibenarkan untuk memaksa mahasiswa di luar ketentuan atau kesepakatan yang berlaku. Jika menginginkan data yang lebih akurat dan lebih banyak untuk menjawab permasalahan yang ada, maka sebaiknya dosen membuat proposal penelitian sendiri dan mengajukannya ke Dikti atau ke penyandang dana lainnya. Ia harus berkompetisi untuk memperoleh dana penelitian.

.




Publikasi Selama Tugas Belajar

Apakah benar bahwa publikasi dari tesis/disertasi tidak dapat dinilai pada kenaikan jabatan fungsional pertama kali? Akan sangat senang sekali jika ditunjukkan aturannya. Matur nuwun.

Jawab:

  1. Dibolehkan Pak. Justru tesis bahkan disertasi harus dipublikasikan. Saya juga melakukan.
  2. Disertasi saya publikasi di jurnal terakreditasi nasional, kemudian saya pakai untuk PAK, jadi yang dinilai jurnalnya, bukan lagi sebagai disertasi.

Diskusi FB

Surat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
No. 2189/E4.3/2013
Hal: Penjelasan Jabatan Fungsional Dosen
Tanggal: 13 Desember 2013

  1. Hanya karya ilmiah yang dipublikasikan pada jurnal nasional terakreditasi dan jurnal internasional yang diakui angka kreditnya untuk kenaikan pangkat/jabatan akademik.
  2. Karya ilmiah yang dipublikasikan pada jurnal nasional terakreditasi dan jurnal intcrnasional bersifat melekat sebagai karya dosen.
  3. Angka kredit sebagaimana disebut pada angka 1 hanya bisa digunakan untuk kenaikan pangkat/jabatan ketika ybs telah menyelesaikan tugas belajarnya.




Research Impact Metrics: Citation Analysis

Website ini menjelaskan informasi tentang analisis kutipan (citation), meliputi informasi mengenai impact factors, peringkat jurnal, altmetric, serta bagaimana menemukan siapa yang mensitasi suatu artikel. Penjelasan tersebut dilengkapi pula dengan video.

http://guides.lib.umich.edu/c.php?g=282982&p=3408326

I. Overview
a. Citation Analysis: What & why?
b. Comparing Citation Analysis Sources
1. Web of Science
2. Scopus
3. Google Scholar
4. Alternative Methods

II. Ranking Journals
a. Introduction
b. Bogus Impact Factor Cites
1. Journal Citation Report
a. Introduction to Journal Citation Reports
b. Journal Citation Report: Impact Factor
c. Journal Citation Report: Immediacy Index
d. Additional Journal Citation Report Tutorials
2. Scopus for Journal Ranking
a. Introduction to Journal Metrics from Scopus
b. Scopus Journal Metrics Definitions
c. Calculation of SNIP & SJR
d. Scopus Journal Analysis Tutorials
3. Google Journal Metrics
a. Introduction to Google Scholar Journal Metrics
b. Google Scholar Journal Metrics Definitions
4. Alternative Sources for Journal Ranking
a. Eigenfactor.org
b. Harzing.com
c. SCImago Journal & Country Rank
d. Centre for Science and Technology Studies (CWTS), Leiden University
e. Journals in Social Work and Related Disciplines: Manuscript Submission Information
5. Other Factors to Consider When Choosing a Journal
a. Audience
b. Peer Reviewed
c. Journal Indexing
d. Circulation Count
e. Acceptance Rate
f. Editor and Editorial Board
g. Other Interesting Sources
6. Finding Journal Acceptance Rates
a. Contact the editor of the journal
b. Google the journal name
c. Cabell’s Directory of Publishing Opportunities
d. American Psychological Association (APA) Journal Acceptance Rates

III. H-Index

IV. Tutorials for Citation Research




SEM atau PLS-SEM?

Prof. Dr. Zainudin Awang

 




Perbedaan Pendekatan Kualitatif dengan Kuantitatif

Pendekatan Kualitatif digunakan untuk mengumpulkan informasi yang dapat menjelaskan suatu gejala secara mendalam dann menyeluruh. Biasanya digunakan wawancara, pertanyaan terbuka, atau diskusi kelompok terfokus. Umumnya partisipan yang terlibat jumlahnya sedikit karena dalam penelitian ini memang memerlukan banyak sumber daya serta menyita waktu. Wawancara dapat dilakukan dengan menggunakan pertanyaan terbuka, pertanyaan tertutup, atau dengan bercakap-cakap saja. Karena sedikitnya partisipan yang terlibat dalam penelitian ini, maka temuan yang diperoleh tidak dapat digeneralisaikan untuk keseluruhan populasi. Namun demikian, riset ini dapat menjadi landasan bagi studi yang lebih luas, menghasilkan pemahaman yang mendalam terhadap teori, praktik, serta situasi-situasi yang spesifik.

Kelebihan
1. Dapat mengidentifikasi fenomena yang baru atau belum tersentuh
2. Memberikan pemahaman yang mendalam
3. Menyediakan informasi verbal yang sutu saat dapat diubah menjadi bentuk numerik
4. Dapat mengungkap informasi yang tidak diperoleh pertanyaan survey

Keterbatasan
1. Tidak dapat digeneralisasi ke populasi
2. Sukar memperkirakan hubungan antar karakter/sifat

Pendekatan kuantitatif dilakukan untuk mengumpulkan informasi yang menjelaskan fenomena pada sejumlah besar partisipan sehingga dapat mengikhtisarkan karakteristik antar kelompok atau hubungan-hubungannya. Dalam hal ini survei dilakukan terhadap banyak orang dan teknik statistik diterapkan untuk mengenali pola-pola umum pada populasi.

Kelebihan
1. Dapat mengumpulkan informasi dari partisipan dalam jumlah besar
2. Memungkinkan dilakukannya perbandingan
3. Generalisasi ke populasi yang lebih besar dapat dilakukan
4. Informasi mengenai angka atau peringkat dapat diperoleh
5. Informasi yang didapat bermanfaat untuk merumuskan kebijakan atau pedoman
6. Memungkinkn digunakannya teknik statistik untuk mengukur hubungan antar variabel

Kekurangan
1. Sukar mengenali fenomena yang baru atau belum tersentuh
2. Perlu hati-hati dalam melakukan interpretasi tanpa adanya kelompok kontrol

Dengan demikian penggunaan pendekatan kualitatif maupun kuantitatif didasarkan atas pertimbangan perbedaan perspektif terhadap suatu gejala atau situasi. Kedua pendekatan ini dapat sangat informatif, khususnya bila digaungkan. Masing-msing pendekatan memiliki kelebihan dan kekurangan, dan para praktisi atau pembuat kebijakan perlu menyadari kapan suatu metode dapat diterapkan.
Adar Ben-Eliyahu, Ph.D.,  Understanding different types of research: What’s the difference between qualitative and quantitative approaches?




Daftar Jurnal Indonesia Terindex Scopus per April 2017

Sumber: Kopertis 12