CAR (Capital Adequacy Ratio)
Modal merupakan faktor utama bagi suatu bank untuk dapat mengembangkan pertumbuhan usahanya. Pemenuhan kebutuhan Rasio Modal Minimal Bank atau dikenal CAR ditentukan oleh BIS (Bank for International Setlement) sebesar 8%. Rasio CAR diperoleh dengan menggunakan rumus : (Modal : ATMR) x 100%. Modal terdiri dari Modal Inti (Tier 1) dan Modal Pelengkap (Tier 2), dimana besarnya Modal Pelengkap yang diperhitungkan maksimal 100% dari besarnya ModaL Inti. Jika dimasukan risiko pasar dan risiko operasional, maka kedua risiko ini akan menambah ATMR.
Awal ketentuan yang dibuat oleh BIS ini tidak mengikat, tetapi akhirnya hampir seluruh Bank Sentral di dunia mengadopsi ketentuan BIS, di Indonesia Bank Indonesia menerapkan ketentuan ini melalui PBI menjadi KPMM (Kewajiban Pemenuhan Modal Minimum) sebesar 8%, yang secara bertahap akan disesuaikan dengan kondisi perbankan di Indonesia dan perbankan Interasional.
Tulisan ini dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan peneliti yang terkait dengan variabel CAR sebagai salah variabel indenpenden yang mempengaruhi ROE dan atau ROA. Hampir sebagian besar penelitian mengindikasikan bahwa jika CAR (rasio CAR) naik maka ROE dan atau ROA akan naik, berpengaruh signifikan positif. Padahal seharusnya tidaklah demikian, jika CAR naik maka ROE dan atau ROA akan turun atau jika CAR turun maka ROE dan atau ROA akan naik.
Mengapa demikian? kembali ke rumus rasio CAR dimana Modal dibagi ATMR kemudian dikalikan 100% = minimal 8%. ATMR adalah Aktiva Tertimbang Menurut Risiko, dimana Aktiva yang memiliki bobot risiko paling besar adalah Kredit, Kredit juga memberikan kontribusi pendapatan yang paling besar bagi Bank. Artinya jika Kredit naik maka pendapatan bank akan naik, berarti ROE dan atau ROA akan naik. Dengan naiknya Kredit berarti akan menaikan total ATMR, yang berarti juga akan menurunkan CAR. Nah atas dasar pemikiran itulah maka yang benar adalah bahwa jika CAR naik maka ROE dan atau ROA akan turun, demikian pula jika terjadi sebaliknya. Namun demikian Aktiva lainnya yang memiliki bobot risiko 100% adalah Fixed Assets dan Aset-aset lainya yang tidak memberikan kontribusi pendapatan bagi bank, jadi jika kenaikan ATMR karena diakibatkan oleh kenaikan aset pada kelompok ini maka dapat dibenarkan bahwa jika CAR naik maka ROE dan atau ROA akan naik demikian pula jika CAR turun maka ROE dan atau ROA akan turun karena penggunaan dana bank yang tidak memberikan kontribusi pendapatan operasional bank.
Selamat beraktivitas dan mengembangkan ilmu pengetahuan untuk kemajuan bersama.