Strategi Ujian Disertasi
Ada orang yang menanyakan via inbox saya tentang apa yang dimaksudkan dengan belajar ilmu manajemen ditambah taktik dan trik akan SUCCESS rrruuuuaaar biasa sedangkan apabila diterapkan TANPA taktik dan trik hanya memperoleh hasil biasa-biasa saja?
Saya akan menjelaskan dalam contoh kehidupan mahasiswa baik pada level S1, S2, dan S3 dan apa yang saya lakukan dengan aplikasi taktik dan trik dalam praktek manajemen ini ketika belajar dan ujian disertasi Doktor Rekayasa Sistem dan Manajemen Industri di ITB (Institut Teknologi Bandung) pada tahun 1991.
Ambil contoh sederhana kita belajar tentang Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats) seperti standar pembelajaran di ruang kelas. Kemudian mahasiswa baik S1, S2, dan S3 menerapkan analisis SWOT itu (kadang-kadang bingung menerapkan dalam kehidupan sehari-hari) secara biasa-biasa saja maka hasilnya juga tidak tampak langsung secara signifikan.
Ketika menjadi mahasiswa S3 ITB dalam program studi Rekayasa Sistem dan Manajemen Industri, waktu ujian disertasi saya sudah menerapkan analisis SWOT ketika menghadapi para penguji yang Profesor. Doktor (enam orang penguji) dan berhasil “mengecoh” mereka sehingga mereka memasuki “jebakan/perangkap” saya. Sehingga kelihatan ujian Disertasi S3 itu sangat melelahkan dan seolah memperoleh serangan bertubi-tubi dari penguji disertasi TETAPI taktik dan trik dari aplikasi Analisis SWOT yang saya terapkan membuat saya santai dalam menjawab berbagai pertanyaan mereka dalam “perangkap” yang dibuat oleh saya. Untuk memahami ini, maka perlu membaca ceritera saya berikut.
Taktik dan trik pertama yang saya lakukan dari analisis SWOT yang dipelajari itu adalah mengubah ke dalam formula OPPORTUNITY: O = S / (W x T). Formula ini TIDAK ada dalam buku-buku teks manajemen, ini adalah aktivitas KREATIF yang disebut taktik dan trik itu.
Kemudian kita mengetahui bahwa Threats (Ancaman) PASTI akan menyerang Weaknesses (Kelemahan-kelemahan), maka ketika menulis Disertasi S3 saya membuka lubang/celah selebar-lebarnya yang berkaitan dengan STATISTIKA TERAPAN untuk diserang oleh para penguji Disertasi Doktor di ITB Bandung.
Seperti diketahui bahwa saya berlatar belakang sarjana peternakan (S1) dan magister statistika terapan (S2), sehingga jelas saya TIDAK KUAT (LEMAH) dalam bidang Rekayasa Sistem dan Manajemen Industri, karena baru belajar melalui mengikuti kuliah program S3 di ITB itu. Sebaliknya saya KUAT dalam bidang STATISTIKA TERAPAN.
Karena formula dalam analisis SWOT di atas yaitu: O = S / (W x T) itu menunjukkan bahwa Ancaman (Threats) akan MENYERANG sesuatu yang LEMAH (Weaknesses), maka saya “pura-pura LEMAH” dalam bidang STATISTIKA TERAPAN dengan cara membuka berbagai OPPORTUNITY untuk diserang oleh dewan penguji dalam berbagai aspek yang terkait dengan hasil analisis dan kesimpulan berdasarkan STATISTIKA TERAPAN ini. Berbagai asumsi tentang uji-uji kenormalan, homogenitas, distribusi peluang, dll TIDAK saya tampilkan dalam disertasi. PADAHAL kita mengetahui bahwa penggunaan uji-uji STATISTIKA baru dianggap sahih (valid) apabila memenuhi berbagai persyaratan dan asumsi. Meskipun hal ini tidak ditampilkan dalam disertasi, TETAPI saya telah menyiapkan semua jawaban dan melakukan berbagai pengujian statistika yang membuktikan bahwa semua asumsi dan persyaratan dari berbagai aplikasi statistical tools itu telah terpenuhi. Strategi ini saya sebut sebagai Strategi Pura-Pura Lemah (padahal sesungguhnya saya berada pada posisi SANGAT KUAT).
Sebaliknya, karena saya LEMAH dalam bidang Rekayasa Sistem dan Manajemen Industri ketika itu (1991), maka saya memainkan Strategi Pura-Pura Kuat (padahal sesungguhnya saya LEMAH) dengan cara TIDAK MEMBERIKAN CELAH atau KESEMPATAN untuk ditanya oleh para penguji disertasi, karena setiap pernyataan yang berkaitan dengan Rekayasa Sistem dan Manajemen Industri dalam disertasi saya itu telah dibuat sangat lengkap, termasuk berbagai kemungkinan pertanyaan yang timbul telah dimasukan jawaban dalam disertasi itu berupa kutipan dari berbagai ahli dalam bidang rekayasa system dan manajemen industri.
Apa yang terjadi dalam ujian disertasi saya itu? Selama 8 (delapan) jam semua pertanyaan dari penguji mengarah pada bidang STATISTIKA TERAPAN tentang persyaratan dan asumsi dari berbagai statistical tools tentang multivariate analysis, sehingga seolah-olah saya sedang mengambil DOKTOR dalam bidang STATISTIKA TERAPAN. Ketua Pembimbing saya (founding father teknik dan manajemen industri di Indonesia) sampai berdiri dan melihat saya KARENA serangan bertubi-tubi dalam bidang STATISTIKA TERAPAN. Padahal dalam hati saya tertawa dan senang, karena para penguji disertasi telah memasuki “JEBAKAN” saya yang berpura-pura LEMAH (Aplikasi Strategi Pura-Pura Lemah) dalam bidang STATISTIKA TERAPAN.
Setelah selesai ujian sekitar jam 16:00 (ujian dari jam 08:00 pagi dengan istirahat makan siang 1 jam), para penguji memberikan komentar: ternyata Anda menguasai STATISTIKA TERAPAN, tetapi mengapa berbagai jawaban yang tadi Anda kemukakan itu tidak dimasukkan ke dalam disertasi Anda? Saya HANYA menyatakan bahwa ini adalah Disertasi Doktor dalam bidang REKAYASA SISTEM DAN MANAJEMEN INDUSTRI, BUKAN Disertasi Doktor dalam Bidang STATISTIKA TERAPAN.
Strategi Pura-Pura Kuat dan Strategi Pura-Pura Lemah itu jika dibuatkan dalam bentuk bagan seperti terlampir.
Strategi yang dikemukakan di atas BISA ditiru oleh mahasiswa S1, S2 dan S3 yang sedang menempuh pendidikan S1, S2, dan S3 (Doktor) agar bisa “mengecoh” dewan penguji dalam ujian tertutup baik pada level S1, S2 maupun S3, sehingga memperoleh nilai terbaik (A).
Dari penjelasan di atas, TAMPAK bahwa belajar ilmu manajemen dan pandai saja BELUM CUKUP, Karena yang terpenting dalam meraih kehidupan yang SUCCESS adalah taktik dan trik yang dalam Bahasa keren kita sebut sebagai STRATEGI. Jadi MANAGEMENT ACTION yang berbasis STRATEGI merupakan kunci utama menuju SUCCESS dalam bidang apapun dalam kehidupan ini.
Tidak percaya silakan Benchmarking melalui aplikasi ATM (Amati, Tiru, dan Modifikasi) agar disesuaikan dengan situasi dan kondisi masing-masing. Bagan berikut ini adalah salah satu contoh yang saya terapkan dari analisis SWOT berkaitan dengan ujian disertasi dan SUCCESS rrruuuaaarrr biasa. Masih banyak kasus lain yang telah diterapkan menggunakan formula: O = S / (W x T) itu dan memperoleh hasil SUCCESS.
Tks. Salam SUCCESS.
About Adi Susilo Jahja
Twitter •