Metode Ilmiah

Metode ilmiah (scientific method) merupakan teknik-teknik standar untuk membangun pengetahuan ilmiah seperti bagaimana membuat observasi yang sahih, menafsirkan hasil temuan, serta melakukan generalisasi dari temuan tersebut. Metode ilmiah memungkinkan peneliti secara independen menguji teori-teori serta temuan-temuan riset, kemudian menjadikannya bahan debat, modifikasi, atau pengembangan.

Ciri-ciri metode ilmiah

  1. Replicability. Orng lain dapat secara bebas meniru atau mengulang kajian ilmiahdan mendapatkan hasil yang mirip atau identik.
  2. Precision. Konsep-konsep teori yang biasanya sukar diukur, harus didefinisikan secara tepat sehingga pihak lain dapat menggunakan definisi-definisi tersebut serta menguji teori.
  3. Falsifiability. Suatu teori harus dinyatakan dengan cara tertentu sehingga dapat dibantah dengan bukti. Teori yang tak dapat diuji atau difalsifikasi dianggap tidak ilmiah. Teori yang dibuat spesifik tapi tidak persis, atau tidak dapat diukur secara akurat, maka berarti tidak dapat diuji. Dengan demikian dianggap tidak ilmiah.
  4. Parsimony. Apabila ada berbagai penjelasan tentang suatu gejala, ilmuwan harus selalu menerima penjelasan yang paling sederhana atau yang paling logis. Konsep ini disebut parsimoni atau “Occam’s razor“. Parsimoni mencegah ilmuwan dari upaya memberi penjelasan menggunakan teori yang aneh-aneh dengan berbagai konsep dan hubungan-hubungan, namun memberikan penjelasan secuil mengenai segala sesuatu, namun tak ada maknanya.

Bhattacherjee, A. (2012). Social science research: Principles, methods, and practices. Global Text Project. 

Occam’s (Ockham’s) razor atau pisau silet Occam merupakan prinsip yang menyatakan bahwa penjelasan yang paling sederhana itulah yang biasanya benar. Pisau dapat mengiris dan memilih mana daging mana lemak. Pisau merupakan perumpamaan, bahwa untuk mendapatkan solusi diperlukan pikiran yang tajam yang mampu mencermati masalah dengan baik dan tepat.

Why is Occams Razor called a razor