Myopia metode riset pemasaran

Kalau dulu dikenal istilah marketing myopia, sekarang ada istilah methods myopia. Simak tulisannya:

Pemasaran merupakan disiplin ilmu yang kompleks dan senantiasa berkembang, sehingga berbagai fenomena menarik serta penggunaan metode yang beragam amat bermanfaat dalam pengayaan konsep. Tanpa diragukan lagi, riset pemasaran telah mengalami kemajuan pesat yang awal mulanya berupa riset deskriptif, lalu digunakan berbagai metode riset yang canggih dalam pengembangan teori pemasaran. Para pakar pemasaran dengan penuh semangat dalam rancangan risetnya menggunakan berbagai alat analisis serta data yang melimpah karena perkembangan teknologi informasi tahun 1990an.
Namun sayang, penggunaan metode kuantitatif yang canggih-canggih itu memainkan peran dalam menurunkan penggunaan beragam metode penelitian. Padahal keragaman metode dapat meningkatkan kemajuan disiplin pemasaran dan dapat mengembangkan pengetahuan lebih jauh dibandingkan dengan penggunaan metode kuantitatif semata. Keragaman metode akan memberikan hasil yang lebih kuat, kontribusi yang lebih besar, dan dampak yang lebih hebat.
Barangkali temuan pada penelitian ini dapat merangsang diskusi diantara pakar mengenai bahaya methods myopia (rabun metode) serta manfaat keragaman metode bagi disiplin ilu pemasaran.

Davis, D. F., Golicic, S. L., Boerstler, C. N., Choi, S., & Oh, H. (2013). Does marketing research suffer from methods myopia? Journal of Business Research, 66(9), 1245–1250. http://doi.org/10.1016/j.jbusres.2012.02.020