TEORI GENERASI

Ada 5 generasi yang lahir setelah perang dunia kedua dan berhubungan dengan masa kini menurut teori generasi, yaitu:

1. Baby Boomer (lahir tahun 1946 – 1964)
Generasi yang lahir setelah Perang Dunia II ini memiliki banyak saudara, akibat dari banyaknya pasangan yang berani untuk mempunyai banyak keturunan. Generasi yang adaptif, mudah menerima dan menyesuaikan diri. Dianggap sebagai orang lama yang mempunyai pengalaman hidup.

2. Generasi X (lahir tahun 1965-1980)
Tahun-tahun ketika generasi ini lahir merupakan awal dari penggunaan PC (personal computer), video games, tv kabel, dan internet. Penyimpanan data nya pun menggunakan floopy disk atau disket. MTV dan video games sangat digemari masa ini. Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Jane Deverson, sebagian dari generasi ini memiliki tingkah laku negatif seperti tidak hormat pada orang tua, mulai mengenal musik punk, dan mencoba menggunakan ganja.

3. Generasi Y (lahir tahun 1981-1994)
Dikenal dengan sebutan generasi millenial atau milenium. Ungkapan generasi Y mulai dipakai pada editorial koran besar Amerika Serikat pada Agustus 1993. Generasi ini banyak menggunakan teknologi komunikasi instan seperti email, SMS, instan messaging dan media sosial seperti facebook dan twitter. Mereka juga suka main game online.

4. Generasi Z (lahir tahun 1995-2010)
Disebut juga iGeneration, generasi net atau generasi internet. Mereka memiliki kesamaan dengan generasi Y, tapi mereka mampu mengaplikasikan semua kegiatan dalam satu waktu seperti nge-tweet menggunakan ponsel, browsing dengan PC, dan mendengarkan musik menggunakan headset. Apapun yang dilakukan kebanyakan berhubungan dengan dunia maya.
Sejak kecil mereka sudah mengenal teknologi dan akrab dengan gadget canggih yang secara tidak langsung berpengaruh terhadap kepribadian mereka.

5. Generasi Alpha (lahir tahun 2011-2025)
Generasi yang lahir sesudah generasi Z, lahir dari generasi X akhir dan Y. Generasi yang sangat terdidik karena masuk sekolah lebih awal dan banyak belajar, rata-rata memiliki orang tua yang kaya dengan sedikit.
Melihat dari banyaknya pimpinan baik itu negara maupun perusahaan, generasi X masih mendominasi. Sementara itu generasi Y masih menggeliat, mencari kemapanan dalam bidang pekerjaan maupun pribadi, tidak dipungkiri beberapa sudah menjadi pimpinan sebuah perusahaan sejak usia muda. Generasi Z yang merupakan keturunan dari generasi X dan Y, sekarang ini merupakan anak-anak muda yanag rata-rata masih mencari jati diri, beberapa di antaranya sudah mempunyai penghasilan sendiri yang cukup besar terutama dari bidang seni.

Berikut ini adalah ciri-ciri dari generasi X, Y, dan Z
1. Generasi X (lahir tahun 1965-1980)
• Mampu beradaptasi
• Mampu menerima perubahan dengan baik dan disebut sebagai generasi yang tangguh
• Memiliki karakter mandiri dan loyal (setia)
• Sangat mengutamakan citra, ketenaran, dan uang
• Tipe pekerja keras
• Kekurangannya selalu menghitung kontribusi yang telah diberikan perusahaan terhadap hasil kerjanya

2. Generasi Y (lahir tahun 1981-1994)
• Karakteristik masing-masing individu berbeda, tergantung dimana ia dibesarkan, strata ekonomi, dan sosial keluarganya
• Pola komunikasinya sangat terbuka dibanding generasi-generasi sebelumnya
• Pemakai media sosial yang fanatik dan kehidupannya sangat terpengaruh dengan perkembangan teknologi
• Lebih terbuka dengan pandangan politik dan ekonomi, sehingga mereka terlihat sangat reaktif terhadap perubahan lingkungan yang terjadi di sekelilingnya
• Memiliki perhatian yang lebih terhadap ‘wealth’ atau kekayaan

3. Generasi Z (lahir tahun 1995-2010)
• Merupakan generasi digital yang mahir dan gandrung akan teknologi informasi dan berbagai aplikasi komputer. Informasi yang dibutuhkan untuk kepentingan pendidikan maupun pribadi akan mereka akses dengan cepat dan mudah.
• Sangat suka dan sering berkomunikasi dengan semua kalangan khususnya lewat jejaring sosial seperti facebook, twitter atau SMS. Melalui media ini mereka jadi lebih bebas berekspresi dengan apa yang dirasa dan dipikir secara spontan.
• Cenderung toleran dengan perbedaan kultur dan sangat peduli dengan lingkungan
• Terbiasa dengan berbagai aktifitas dalam satu waktu yang bersamaan. Misalnya membaca, berbicara, menonton, dan mendengarkan musik secara bersamaan. Hal ini karena mereka menginginkan segala sesuatu serba cepat, tidak bertele-tele dan berbelit-belit.
• Cenderung kurang dalam berkomunikasi secara verbal, cenderung egosentris dan individualis, cenderung ingin serba instan, tidak sabaran, dan tidak menghargai proses.

Generasi X, Y, dan Z masing-masing mempunyai sifat positif dan negatif. Dengan memahami perbedaan mereka, diharapkan para pendidik atau para pemimpin perusahaan dapat mengerti individu-individu dari tiga generasi ini sesuai dengan ciri khasnya. Tentunya tantangan generasi Z lebih besar daripada generasi Y atau X sebagai generasi sebelumnya.
Bagi para generasi X dan Y yang sudah dan akan memiliki generasi Z atau Alpha sebagai generasi penerusnya tentu harus sudah memahami karakteristik generasi termuda ini. Generasi ini patut diawasi terutama penggunaan internetnya, tapi tentunya tidak dikerasi. Sebagai orang tua, generasi X dan Y harus bersikap tegas tapi lembut dan sabar, membangun dialog dan komunikasi yang sehat serta terbuka, hadir secara utuh mendampingi mereka, serta memberikan pendidikan dengan nilai karakter positif dengan penuh cinta.
Bagi perusahaan, generasi Y dan Z mengharapkan pimpinan yang jujur. Semakin pimpinan jujur, maka akan semakin dihormati. Jejaring sosial dapat dimanfaatkan bagi para pimpinan untuk berbagi kegiatan sehari-hari bersama para karyawannya. Perusahaan sebisa mungkin menciptakan budaya kerja yang unggul dimana karyawan memiliki teman yang terlibat dalam pekerjaannya dan mendapat tunjangan.