Pdf Foxit Reader

No automatic alt text available.

Bagus juga Foxit Reader ni. Boleh conteng-conteng dalam PDF file. Lebih berkesan untuk baca journal softcopy. Macam-macam jenis “annotations” yang boleh kita guna.

Antara kelebihan yang ada:

1. Text Markup

No automatic alt text available.

– Boleh highlight text. Tukar-tukar colour yang kita nak. Squiggly Underline, ataupun garis zig zag tu. Underline biasa je, iaitu garis lurus bawah text, dan lain-lain.

2. Typewriter

No automatic alt text available.

– Tambah ayat kita. Macam buat coding kepada text yang kita baca tu. Boleh tukar-tukar colour yang kita nak juga.

3. Drawing

No automatic alt text available.

– Yang paling saya suka ialah bentuk arrow dan option pencil ni. Boleh buat label kepada text yang kita nak tambah tu.

4. Stamps

No automatic alt text available.

– Macam buat cop. Lepas kita dah baca PDF file tu misalnya. Jadi, mudah nak rujuk lepas ni.

5. Assistant

No automatic alt text available.

– Autoscroll tu, boleh bagi page tu scroll down sendiri. Slow motion. Magnifier pula, boleh besarkan ayat yang kita nak baca guna kanta pembesar.

Lagi bagusnya, nak download software ni free je.

Boleh download kat sini: https://www.foxitsoftware.com/pdf-reader/

Syahrir Bin Zaini




Pendidikan 4.0 (Heutagogy)

No automatic alt text available.

Dunia pendidikan di Indonesia sedang mempraktekkan Education 1.0 (Pedagogy: pembelajaran anak kecil/children’s learning); BELUM memahami proses transformasi menuju Education 2.0 (Andragogy: pembelajaran orang dewasa/adults learning) dan Education 3.0 (Andragogy: pembelajaran orang dewasa menggunakan mobilitas/mobile learning) TETAPI langsung melompat membahas Education 4.0 (Heutagogy: Self-determined learning) karena dunia telah memasuki Era Revolusi Industri 4.0.

Konsekuensinya TIDAK ADA satu kata antara konsep (teori) dan praktek (aksi nyata). Membicarakan tentang pendidikan modern TETAPI mempraktekkan pendidikan tradisional.

Dalam Education 4.0 menggunakan metode pembelajaran Heutagogy, tidak relevan lagi pertanyaan tentang ukuran kelas. Karena lokasi pembelajaran tidak lagi ditentukan pada ukuran bangunan fisik (mahasiswa dapat belajar dari mana saja, di mana-mana) juga dapat mengakses para ahli di mana saja di dunia ini. Sebagai misal mahasiswa Undana di Kupang bisa saja menyusun materi pembelajaran mandiri tentang kewirausahaan dan mengakses (belajar) dari saya di Bogor tanpa terikat pada ruang dan waktu (sepanjang saya bersedia membimbing mahasiswa itu). Pertanyaan tentang ukuran kelas itu ada dalam pendidikan 1.0 yang menggunakan metode Pedagogy. Mungkin dengan melihat gambar-gambar berikut bisa membayangkan apa yang dimaksud dengan Education 4.0 itu. Menjadi pertanyaan apakah sistem pendidikan Indonesia telah siap memasuki Era Education 4.0 itu? Salam SUCCESS.

Image may contain: 1 person

Vincent Gaspersz




Literasi Finansial dan Ekonomi Berdasarkan Standar Uni Eropa dalam Kompetensi Kewirausahaan

Oleh: Vincent Gaspersz, Lean Six Sigma Master Black Belt and Certified Management System Lead Specialist

Image may contain: text

Satu kompetensi dari 15 kompetensi kewirausahaan yang ditetapkan berdasarkan Standar Negara-negara Uni Eropa adalah Literasi Finansial dan Ekonomi.

Berdasarkan Standar Kompetensi Uni Eropa tentang Unit Kompetensi Literasi Ekonomi dan Finansial harus minimum berkaitan dengan tiga hal utama, yaitu:

(1) Mampu memperkirakan biaya untuk mentransformasikan ide-ide kreatif ke dalam aktivitas yang meniciptakan nilai tambah,

(2) Merencanakan, menerapkan dan mengevaluasi keputusan-keputusan finansial sepanjang waktu, dan

(3) Mengelola finansial (keuangan) agar meyakinkan bahwa aktivitas-aktivitas penciptaan nilai tambah itu dapat berkelanjutan dalam jangka panjang

Standar Uni Eropa menetapkan delapan Level Kemahiran berikut:

Level Kemahiran Dasar (Basic), masih mengandalkan dukungan dari orang lain, terdiri dari:

  • Level 1: Menemukan atau Menggali (Discover), membutuhkan pengawasan langsung dari orang lain. Level 1 ini berfokus pada menemukan kualitas diri, potensi, hasrat, dan keinginan pribadi. Mereka yang berada pada Level 1 ini juga berfokus pada pemahaman jenis-jenis masalah dan kebutuhan yang dapat diselesaikan secara kreatif beserta pengembangan keterampilan dan perilaku individu dari satuan kompetensi yang ditetapkan.
  • Level 2: Mengeksplorasi atau Menyelidiki (Explore), memiliki wewenang tetapi masih membutuhkan pengawasan dari orang lain. Level 2 ini berfokus pada eksplorasi pendekatan-pendekatan yang berbeda untuk solusi masalah, berkonsentrasi pada keragaman dan pengembangan keterampilan dan perilaku sosial dari satuan kompetensi yang diterapkan.

Level Kemahiran Menengah (Intermediate), membangun kemandirian, terdiri dari:

  • Level 3: Mengadakan percobaan (Experiment), memiliki kebebasan, bertanggung jawab secara mandiri. Level 3 ini berfokus pada pemikiran kritis dan eksperimentasi untuk menciptakan nilai melalui pengalaman praktek kewirausahaan dalam bidang yang sesuai (kewirausahaan bisnis, kewirausahaan pendidikan, kewirausahaan politik, kewirausahaan pemerintah, kewirausahaan sosial, dan lain-lain).
  • Level 4: Berani bertindak (Dare), memiliki peran dan berbagi sebagian tanggung jawab kepada orang lain. Level 4 ini berfokus pada transformasi ide-ide kreatif menjadi aksi (tindakan) nyata dalam kehidupan nyata dan berusaha mengambil tanggung jawab untuk aksi (tindakan) nyata itu.

Level Kemahiran Lanjutan (Advanced), mengambil tanggung jawab, terdiri dari:

  • Level 5: Melakukan perbaikan (Improve), mengambil tanggung jawab dengan beberapa panduan bekerja sama dengan orang lain. Level 5 ini berfokus pada peningkatan keterampilan untuk transformasi ide-ide kreatif ke dalam aksi (tindakan) nyata, meningkatkan tanggung jawab untuk menciptakan nilai, dan mengembangkan pengetahuan tentang kewirausahaan.
  • Level 6: Memperkuat (Reinforce), bertanggung jawab untuk pembuatan keputusan dan bekerja sama dengan orang lain. Level 6 ini berfokus untuk bekerja sama dengan orang lain, menggunakan pengetahuan yang harus diterapkan untuk menciptakan nilai, serta kemampuan untuk menghadapi tantangan-tantangan yang semakin kompleks dan meningkat.

Level Kemahiran Ahli (Expert), mengendalikan transformasi, inovasi, dan pertumbuhan, terdiri dari:

  • Level 7: Mengembangkan (Expand), mengambil tanggung jawab untuk berkontribusi pada perkembangan di bidang tertentu yang kompleks. Level 7 ini berfokus pada kompetensi yang diperlukan untuk menghadapi tantangan-tantangan kompleks, menangani lingkungan perubahan secara konstan yang memiliki derajat ketidakpastian semakin tinggi.
  • Level 8: Mengubah (Transform), berkontribusi secara substansial pada pengembangan bidang tertentu. Level 8 berfokus pada menghadapi tantangan-tantangan yang muncul melalui mengembangkan pengetahuan-pengetahuan baru, baik melalui kemampuan riset dan pengembangan dan/atau inovasi agar mencapai keunggulan serta mentransformasikan cara-cara atau teknik-teknik yang telah diterapkan.

Mempertimbangkan delapan level kemahiran di atas, maka Literasi Finansial dan Ekonomi yang berkaitan dengan pemahaman konsep-konsep finansial dan ekonomi sebagai satu unit kompetensi dari 15 unit kompetensi kewirausahaan akan mengikuti delapan level berikut.

Level Kemahiran Dasar (Basic), masih mengandalkan dukungan dari orang lain, terdiri dari:

  • Level 1: Memahami terminologi dasar dan formula-formula yang berkaitan dengan finansial (keuangan) dan ekonomi.
  • Level 2: Mampu menjelaskan tentang konsep-konsep ekonomi secara sederhana seperti permintaan dan penawaran, harga pasar, perdagangan, dll.

Level Kemahiran Menengah (Intermediate), membangun kemandirian, terdiri dari:

  • Level 3: Mampu menggunakan konsep biaya kesempatan (opportunity costs) dan keunggulan komparatif (comparative advantage) untuk menjelaskan mengapa fenomena tertentu terjadi di pasar baik pada level individu, daerah, negara, maupun global.
  • Level 4: Mampu membaca dan menginterpretasikan laporan-laporan rugi/laba, neraca, aliran kas, dll.

Level Kemahiran Lanjutan (Advanced), mengambil tanggung jawab, terdiri dari:

  • Level 5: Mampu membaca, menginterpretasikan, dan menjelaskan perbedaan-perbedaan di antara neraca dan laporan rugi/laba.
  • Level 6: Mampu mendesain indikator-indikator kinerja kunci (key performance indicators) dalam finansial dan ekonomi, misalnya: Return on Investment (ROI), Return on Marketing Investment (ROMI), Return on Training Investment (ROTI), dll.

Level Kemahiran Ahli (Expert), mengendalikan transformasi, inovasi, dan pertumbuhan, terdiri dari:

  • Level 7: Mampu menggunakan indikator-indikator kinerja finansial dan ekonomi untuk menilai kesehatan dan kelayakan ekonomis dari aktivitas-aktivitas penciptaan nilai tambah.
  • Level 8: Mampu menggunakan indikator-indikator kinerja finansial dan ekonomi untuk membandingkan kesehatan keuangan dan kelayakan ekonomis dari aktivitas-aktivitas penciptaan nilai tambah dibandingkan dengan standar internasional dan/atau pesaing-pesaing utama.

Berdasarkan uraian di atas, maka kita bisa memposisikan diri kita sedang berada pada level kemahiran berapa untuk unit kompetensi Literasi Finansial dan Ekonomi dari delapan level kemahiran yang ditetapkan oleh Standar Uni Eropa di atas.

 

 

 




GRATIS: STATCAL, Alternatif AMOS & LISREL

Structural Equation Modeling berbasis Covariance di STATCAL: Alternatif AMOS & LISREL

Boleh dibandingkan hasilnya dengan AMOS & LISREL 😀

Image may contain: text

Bagi rekan-rekan yang ingin mendapatkan versi offline STATCAL 1.0 beserta panduannya, boleh bergabung di grup STATCAL https://www.facebook.com/groups/462778890804223/ 

Website STATCAL: http://www.statcal.info/

STATCAL Versi 1.0  bisa didownload di link https://statcal.info/download-statcal/

Video tutorial cara mendownload dan menginstall secara offline bisa dilihat di link https://statcal.info/tutorial-video-of-statcal/

Beberapa menu di STATCAL adalah CB-SEM dan PLS-SEM . . .

https://statcal.info/tutorial-video-of-statcal/

Prana Ugi