Menulis Artikel Konseptual

image_print

Menurut APA (2010) artikel jurnal biasanya memuat studi empiris, kajian literatur, artikel teoritis,  artikel metodologis, ataupun studi kasus. Kecenderungan selama ini, dunia akademik lebih memilih publikasi ilmiah yang sifatnya empiris ketimbang yang sifatnya teoritis atau konseptual. Namun, artikel konseptual juga menunjukkan tingkat penerimaan yang semakin meningkat. Artikel konseptual adalah tulisan yang membantu pengembangan teori dan menjelaskan masalah-masalah yang terjadi dalam dunia profesi.

Selama ini banyak penulis maupun akademisi kurang memperhatikan perbedaan antara tinjauan literatur dengan artikel konseptual. Banyak tinjauan literatur isinya berupa kumpulan gagasan dan pengarang yang sebetulnya merupakan informasi yang dapat diperoleh di mana saja. Meskipun hal tersebut penting untuk menjelaskan konteks penelitian, tinjauan literatur seperti ini menjadi kurang bernilai  kontributif, sehingga kurang layak unutuk dipublikasikan.  Tinjauan literatur yang baik hendaknya memiliki nilai kontribusi terhadap peneliti maupun praktik. Dalam hal ini penulis tidak hanya melaporkan ide dan temuan dengan menjelaskan dan menggabungkan berbagai hasil penelitian yang bertalian secara logis, jelas dan mudah dimengerti (concise). Tinjauan literatur hendaknya dilakukan dengan mengorganisasi, memadukan dan mengevaluasi secara kritis materi-materi yang pernah dipublikasi,  memperjelas masalah, meringkas hasil-hasil penelitian, menginformasikan perkembangan terakhir topik yang diteliti (state of the art), identifikasi hubungan-hubungan, kontradiksi, gaps, inkonsistensi dalam literatur, serta menyarankan langkah berikutnya untuk menyelesaikan masalah.

Tinjauan literatur dan artikel teoritis biasanya memiliki struktur yang sama, meski urutannya bisa berbeda. Artikel teoritis menyajikan hanya informasi penelitian empirik yang relevan dengan pengembangan atau evaluasi suatu teori. Dalam hal ini perkembangan teori ditelusur untuk menghasilkan pengembangan teori, perbaikan teori, atau dalam rangka menawarkan teori baru, menunjukkan kelemahan suatu teori, ataupun membandingkan kelebihan satu teori dengan teori yang lainnya. Jadi dalam artikel teoritis ini yang dilakukan terutama adalah mengevaluasi ataupun mengembangkan suatu teori.

Maka artikel konseptual merupakan artikel yang menghasilkan perspektif teori yang baru, mengusulkan prosedur atau teknik inovatif/baru, membahas isyu-isyu profesi yang sedang hangat, menyampaikan posisi penulis terhadap suatu isyu bidang profesi,  ataupun menyampaikan reaksi/respon terhadap publikasi artikel sebelumnya.

Mengembangkan ide  

Penulis perlu membaca artikel-artikel konseptual yang baik untuk memperoleh pemahaman terhadap topik yang hendak dibahas.  Gagasan untuk menulis artikel konseptual tidak berawal dari nol, tapi melalui kerja keras dan refleksi pemikiran yang serius

Penulis harus menyajikan cara baru melakukan konseptualisasi atau menggunakan teori, gagasan, tehnik, atau posisi yang belum disajikan pada literatur sebelumnya. Dengan demikian penulis perlu mendalami,  mereview literatur yang saling berkaitan dan memadukan serta mendiskusikannya sehingga diperoleh konsep atau aplikasi yang baru. Tawaran model, tehnik, atau konsep yang baru harus didasarkan atas landasan literatur sebelumnya.

Landasan literatur yang kokoh harus disertai pembahasan yang akan membantu pembaca memahami dan menginterpretasi (a) konsep atau aplikasi baru, (b) implikasinya terhadap bidang profesi tertentu, dan (c) kemungkinan jalan menuju riset berikutnya (future research).

Dalam memuat  tulisan konseptual, penulis dapat memulainya dengan outline sebagai rujukan sehingga bisa selalu fokus dalam mengembangkan tulisan. Meskipun, outline tersebut tidak juga harus mengikat secara ketat, sehingga dimungkinkan adanya revisi dalam perjalanannya.

Untuk artikel yang fokus pada pengembangan  teori atau penyampaian posisi penulis terhadap suatu pandangan, penulis harus menyajikan pembahasan yang mudah dipahami, mendiskusikan implikasi,  menawarkan rekomendasi, serta menyampaikan saran untuk diskusi atau riset selanjutnya.  Untuk artikel yang fokus pada usulan prosedur baru, penulis harus menyampaikan studi kasus yang menunjukkan manfaat prosedur yang baru tersebut.

Penutup

Ruang lingkup dan struktur pada artikel konseptual bisa lebih bervariasi dibandingkan artikel empirikal, namun ada patokan yang dapat digunakan sebagai pegangan. Strukturnya secara umum adalah:

  • Pendahuluan,
  • Tinjauan Literatur,
  • Penyampaian Gagasan Baru,
  • Diskusi dan Implikasi, serta
  • Kesimpulan.

Sebagaimana halnya dengan artikel empirikal, artikel konseptual juga memiliki kontribusi yang penting terhadap pengembangan teori maupun praktik.

Referensi

American Psychological Association. (2010). Publication Manual of the American Psychological Association. Washington, D.C.: American Psychological Association.

Watts, R. E. (2011). Developing a Conceptual Article for Publication in Counseling Journals. Journal of Counseling & Development, 89(3), 308–312. http://doi.org/10.1002/j.1556-6678.2011.tb00094.x

 

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *