The Challenges of Using Mixed Methods

1. Definition

Mixed methods research is the type of research in which a researcher or team of researchers combines elements of qualitative and quantitative research approaches (e.g., use of qualitative and quantitative viewpoints, data collection, analysis, inference techniques) for the broad purposes of breadth and depth of understanding and corroboration. (Johnson, Onwuegbuzie, & Turner, 2007)

 

2. Different types of mixed methods research 

graphic-mixed-methods

(Johnson et al., 2007)

 

3. Six possible categories or designs of mixed method research

6-mixed-methods

(McLaughlan, Nobert, O’Reilly, & Thorkelsson, n.d.)

 

4. Rationales of mixed methods

rationale-mixed-methods

(Symonds & Gorard, 2008)

 

5. Challenges of mixed methods

challenges-mixed-methods

(Greenwood & Terry, 2012)

 

6. Conclusion

Designing and implementing a mixed methods research project is a challenging undertaking for the novice researcher. (Greenwood & Terry, 2012)

 

References

Greenwood, M. D., & Terry, K. J. (2012). Demystifying mixed methods research: Participation in a reading group “sign posts” the way. International Journal of Multiple Research Approaches, 6(2), 98–108. http://doi.org/10.5172/mra.2012.6.2.98

Johnson, R. B., Onwuegbuzie, A. J., & Turner, L. A. (2007). Toward a Definition of Mixed Methods Research. Journal of Mixed Methods Research, 1(2), 112–133. Retrieved from The SAGE encyclopedia of qualitative research methods

McLaughlan, M., Nobert, M., O’Reilly, L., & Thorkelsson, P. (n.d.). Mixed Methods Research: An Emerging Paradigm? University of Victoria.

Symonds, J. E., & Gorard, S. (2008). The death of mixed methods: research labels and their casualties. In The British Educational Research Association Annual Conference (pp. 1–19). Edinburgh: Heriot-Watt University. http://doi.org/10.1080/09500790.2010.483514

 




BANK VS PERBANKAN

Pengertian Perbankan dan Bank menurut UU No.10/98 tentang Perbankan menjelaskan bahwa Perbankan adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya. Sedangkan Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Dari kedua pengertian ini terlihat sekali bedanya.

Berdasarkan definisi sesuai UU maka jelas sekali perbedaannya antara pengetian Bank dan Perbankan, Bank adalah bentuk badan usahanya sedangkan perbankan adalah aktivitasnya dalam pengertian yang luas secara operasional bisnis yang dilakukan Bank. Hal ini dibahas sebagai bahan studi literatur bagi praktisi, akademisi dan mahasiswa S1, S2 atau S3 yang akan menyelesaikan tulisan karya ilmiah, apakah skripsi, tesis atau disertasi yang terkait dengan perbankan baik di Indonesia maupun di luar negeri.

Misalnya mahasiswa hendak menulis pokok bahasan tentang strategi pemasaran untuk meningkatkan dana pihak ketiga atau meningkatkan kepuasan nasabah atau meningkatkan loyalitas nasabah. Berdasarkan pokok permasalahan ini ditulislah judul : “ Strategi Pemasaran Perbankan di Indonesia Dalam Meningkatkan Dana Pihak Ketiga”. Sengaja dibuat judul yang pendek hanya untuk mempermudah pemahaman penggunaan kata “Bank” atau “Perbankan”. Nah jika dilihat dari judul, maka kata yang tepat digunakan adalah “Bank” bukan “Perbankan”. Mengapa demikian ? Karena yang membuat strategi adalah Manajemen Bank, yaitu Dewan Direksi ditururkan penugasanya kepada Direktur yang membidangi, diturunkan lagi kepada Unit kerja yang ada dibawah Direktur Bidang Pemasaran. Direktur merupakan bagian dari orgran yang ada di Bank.

Untuk lebih memperjelas misalnya pokok permasalahan adalah bisnis bank yang dipengaruhi oleh banyak faktor. Berdasarkan pokok permasalahan dibuta judul, misalnya: “ Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Bisnis Bank di Indonesia”. Sekilas tampaknya benar, tetapi jika kita telaah dari segi pengertian dasarnya, maka judul yang tepat adalah kata “Bank” diganti menjadi “Perbankan”. Karena tersirat bahwa faktor-faktor yang berpengaruh terhadap bisnis seperti IHSG, BI rate, Inflasi, Bunga Desposito, kupon (bunga) obligasi, kondisi ekonomi dan politik, dan lainnya ini akan memengaruhi kegiatan usaha atau bisnis perbankan.

Tulisan yang sederhana ini dimaksudkan untuk membantu mahasiswa yang akan dan sedang membuat penelitian yang terkait dengan bak atau perbankan, sehingga dapat membedakan, kapan harus menggunakan kata “bank” atau “perbankan” yang akan dipakai pada judul skripsi atau tesis. Semoga bermanfaat.




BOSAN MENJADI PEGAWAI?

Kata-kata bosan kalau dipelihara terus menerus akan membahayakan hidup sendiri, berarti ada suatu beban paksaan.Jika  sekarang membenci pekerjaan  , yang pasti akan terkena virus  menjadi seorang pemalas, loyo, tidak punya tujuan, segala sesuatu dikerjakan karena terpaksa. Bila situasi tetap berlangsung  secara terus menerus , mungkin bulan depan atau berikutnya akan menjalani hidup yang lebih sulit lagi.

Orang kerja harus sadar sebagai hakekat hidup, hidup  sebagai kewajiban ibadah untuk mengembangkan diri melalui pekerjaan. Apakah yang dimaksud kerja, menurut saya kerja adalah yang bisa menghasilkan sesuatu sebagai wujud potensi  yang ada dalam diri manusia masing-masing dan akhirnya bisa menghasilkan uang untuk menghidupi dirinya dan orang-orang terdekat dengan kita bahkan berguna bagi kepentingan  masyarakat banyak.

Menjadi seorang pegawai baik negeri maupun swasta, tentunya memiliki suka duka sehari-hari bahkan bertahun-tahun! Terlebih bagi yang bekerja sebagai pegawai swasta, tentunya jaminan di masa tua tidak terlalu jelas dan untung-untungan karena kebijakan  dari masing-masing organisasi yang mengelola.

Bosan jadi karyawan? Ini bukan hal yang aneh, beberapa orang bahkan sengaja keluar dari tempatnya bekerja dan “Banting Kemudi” menjadi pengusaha dan membangun usaha pribadi. Membuka dan menjalankan bisnis pribadi yang sukses bisa jadi adalah impian setiap orang. Tentu saja hal ini tidak semudah yang dibayangkan, namun dengan kerja keras dan sungguh-sungguh tentu akan membuahkan hasil yang juga manis untuk kita semua.

Berikut adalah tips “Pindah Haluan” dari karyawan menjadi bos dari bisnis pribadi:

Pilihlah usaha yang dikuasai dengan baik dan jalankan seusai dengan minat .
Pada masa kritis di awal-awal usaha, kadang akan ada godaan untuk kembali menjadi pegawai. Sebisa mungkin, jangan hiraukan godaan itu, karena ketika usaha sudah berjalan, godaan itu akan hilang dengan sendirinya.
Jangan pernah takut gagal dan khawatir kehilangan kesempatan bisnis. Bila mempunyai skill yang sesuai di bidang bisnis yang akan dikembangkan, tentunya  akan menguasi bisnis yang dijalankan, sehingga akan selalu ada peluang dan orang yang menghargai suatu usaha.
Buatlah perencanaan dan tetapkan bingkai waktu untuk mengevaluasi sejauh mana bisnis akan diteruskan, diperbaiki, diubah, atau dihentikan.
Bekerjalah dengan sistem llimited budget.
Buatlah selalu ide-ide dan terobosan baru serta produk dan promo unik yang akan menjadi spesialisasi dan keunggulan dibandingkan dengan saingan pasar yang berkembang.

Apakah  ingin menjadi pengusaha sukses? Atau selamanya  ingin menjadi karyawan yang digaji? Meskipun tidak ada formula khusus untuk sukses, tetapi dari kisah-kisah orang terkaya di dunia yang sukses tentunya mereka adalah seorang pengusaha sukses dengan aset pribadi milyaran , telah terungkap. Pada dasarnya mereka telah mengungkapkan 10 rahasia menjadi pengusaha sukses.

1. Berpikir tentang kesuksesan
Untuk mencapai jenis kesuksesan yang dinginkan  harusnya mempunyai mimpi besar. Setiap kisah sukses dimulai dengan impian besar. Kita perlu memiliki impian besar bagi diri sendiri ( Saya ingin menjadi orang kaya dan terkenal).” Perlu memiliki visi yang jelas tentang apa yang ingin Anda capai. Tetapi ini bukan hanya sebatas mimpi saja. Anda harus aktif menggambarkan (visualisasi) sukses dalam pikiran Anda seakan-akan anda merasakan sebuah kesuksesan, menyentuhnya atau berada dalam jangkauan Anda”. Putar gambaran ini kembali pada setiap kesempatan. Apa rasanya mempunyai penghasilan tiga kali lipat pada saat ini? Bagaimana mengubah hidup ? Apa yang terjadi bila bisnis  telah mencapai angka miliaran rupiah?

2. Selalu bersemangat dengan apa yang dilakukan
Kita memulai bisnis untuk merubah sebagian atau seluruh hidup . Untuk mencapai perubahan ini, perlu mengembangkan atau menemukan suatu semangat, kepedulian untuk mengubah cara dengan beberapa hal dan untuk menjalani hidup secara keseluruhan. Sukses datang dengan mudah jika mencintai apa yang perlu dilakukan. Mengapa? Karena kita lebih giat dalam mengejar tujuan kita tentang hal-hal yang kita cintai.

3. Fokus pada kekuatan 
Mari kita hadapi itu,  tidak bisa menjadi segalanya bagi semua orang. Setiap diri kita memiliki kekuatan dan kelemahan kita sendiri. Agar efektif, harus mengenali kekuatan diri sendiri terlebih dahulu dan berkonsentrasi untuk hal itu. Kita akan menjadi lebih sukses jika  mampu menyalurkan usaha ke bagian-bagian dimana  yang dirasa dapat melakukan yang terbaik.
4. Jangan terlalu takut  kemungkinan kegagalan
Sebagai pengusaha harus sepenuhnya percaya pada tujuan  dan yakin bisa melakukannya. Pikirkan bahwa apa yang dilakukan akan memberikan kontribusi pada perbaikan lingkungan, diri pribadi dan keluarga ,harus memiliki keyakinan yang kuat dalam ide dan kemampuan  diri  sendiri. Kita harus percaya di luar bayangan keraguan bahwa  diri ini memiliki kemampuan untuk mengenali  akan keraguan apa yang harus dikerjakan.
5. Sesuai visi
“Anda memiliki visi, dan Anda memiliki cukup kenyakinan dalam diri Anda untuk percaya bahwa Anda dapat mencapai visi Anda”.  Apakah kita tahu bagaimana untuk mencapai visi ? maka harus memiliki tujuan konkrit yang akan memberikan batu loncatan menuju visi utama itu.
6. Bekerja keras!
Setiap pengusaha sukses selalu bekerja keras dan lebih keras lagi. Tidak ada mencapai sukses hanya dengan duduk dan menatap dinding setiap hari. Biografi atau kisah setiap pengusaha sukses bahwa mereka harus bekerja lebih dari 60 jam per minggu di awal bisnis mereka. Bersiaplah untuk mengucapkan selamat tinggal pada acara liburan, bersenang-senang untuk sementara. Jika Anda berada dalam tahap memulai usaha atau bisnis, anda harus menahan untuk hal-hal tersebut sampai anda benar-benar bisa mandiri.
7. Terus-menerus carilah cara mencari Jaringan
Dalam bisnis selalu memerlukan bantuan baik perusahaan besar maupun perusahaan kecil sebagai mitra strategis dalam mengembangkan bisnis . Selalu terus-menerus mencari jaringan, seperti teman, teman saat sekolah, anggota asosiasi/perkumpulan , melalui media sosial yang saat ini berkembang manfaatkan pada hal-hal yang positif dan lainnya yang mungkin mereka dapat membantu kesuksesan dapat membantu dalam mengelola keuangan, saran manajemen, pemasaran pada bisnis .

8. Bersedia untuk belajar
Apabila anda tidak mempunyai gelar kesarjanaan  jangan pernah menyesali  untuk  mencapai sukses dalam bisnis sendiri pada kenyataannya, ada banyak pengusaha yang bahkan tidak menyelesaikan pendidikan sekolah menengah. Ada kesempatan  untuk belajar kembali yang waktu itu tertunda, belajar adalah sepanjang hidup.
9. Tekun dan memiliki keyakinan
Tidak ada yang mengatakan bahwa jalan menuju sukses itu mudah. Meskipun niat baik dan kerja keras, kadang-kadang akan menemukan kegagalan. Beberapa pengusaha sukses mengalami kemunduran dan Gatot (Gagal Total), bahkan kebangkrutan, namun berhasil dengan cepat bangkit untuk menjadi besar di bidang mereka. Keberanian  untuk bertahan dalam menghadapi kesulitan dan kemampuan untuk bangkit kembali setelah kegagalan, akan menjamin kesuksesan  selanjutnya maka  harus belajar untuk bangkit lagi dan mulai dari awal lagi.
10. Disiplin pada diri sendiri
Sebuah pepatah mengatakan: “Lakukan apa yang harus kita  lakukan, ketika  harus melakukannya, apakah  suka atau tidak sudah dipertimbangkan dengan matang. Disiplin diri adalah kunci keberhasilan kekuatan akan memaksa diri untuk membayar harga sebuah kesuksesan, melakukan apa yang orang lain tidak suka lakukan, pergi jauh, melawan dan memenangkan pertempuran dengan diri sendiri
Pengusaha sukses memiliki sikap keterbukaan dan keyakinan bahwa apa yang dimiliki  dan diinginkan   tidak hanya bisa dibayangkan saja  tapi harus mempunyai kekuatan bagaimana cara memperolehnya . Visualisasi akan memberikan kekuatan melihat diri  dalam pikiran tentang pencapaian impian  lebih baik menjadi pengusaha.

Jika tidak memiliki mental yang cukup untuk berubah, maka  akan selalu terjebak untuk selalu menjadi seorang pegawai. Tidak ada salahnya bukan, jika memiliki usaha saat menjadi seorang pegawai? Dengan memiliki usaha juga harus bersiap-siap untuk menerima untung dan rugi dari usaha yang sedang  dilakukan.

 

Jenis pekerjaan akan mempengaruhi kepribadian manusia karena pekerjaan yang timbul dari semangat yang muncul dari diri sendiri tidak mungkin dibohongi artinya tidak kata kata malas, tidak bergairah , tidak menarik dan lain sebagainya yang bertentangan dengan keinginan orang yang akan menjalankan pekerjaannya.

Kalau ada kata bosan menjadi pegawai, mungkin karena:

  1. Sudah terlalu lama bekerja dan tidak ada kemajuan sehingga tidak jelas masa depannya
  2. Jenis pekerjaan yang  sifatnya rutin  lebih dari 5 tahun pekerjaan tidak ada variasi yang mengakibatkan alasan bosan
  3. Memang tidak sesuai dengan panggilan hati  dalam arti penempatan keahlian yang tidak sesuai.
  4. Bekerja karena terpaksa untuk menyukai pekerjaan yang sedang dijalani.
  5. ada tantangan baru yang lebih menjanjikan secara financial.

 




KELAYAKAN USAHA

Suatu kegiatan  yang mempelajari secara mendalam  tentang suatu kegiatan , usaha atau bisnis yang akan dijalankan , dalam rangka menentukan  layak atau tidak usaha tersebut dijalankan. (Kasmir:261 kewirausahaan).

Mempelajari secara mendalam berarti  meneliti secara sungguh-sungguh pada usaha yang akan dijalankan  terhadap data dan informasi yang ada, kemudian mengukur menghitung  dan menganalisis   hasil penelitian  tersebut dengan metode -metode

  1. Apakah usaha yang dijalankan akan memberikan manfaat .
  2. Biaya yang dikeluarkan apakah sebanding dengan rencana usaha.
  3. usaha yang dijalankan akan memberikan keuntungan finansial  dan finansial
  4. dapat dilihat dari berbagai aspek , pasar dan pemasaran, keuangan, teknis/operasional, manajemen, ekonomi dan sosial serta dampak lingkungan

Tujuan studi kelayakan usaha:

  1. Menghindari risiko kerugian
  2. Memudahkan perencanaan
  3. Memudahkan pelaksanaan pekerjaan
  4. Memudahkan pengawasan
  5. Memudahkan pengendalian

Pihak yang berkepentingan dengan hasil studi kelayakan usaha:

  1. pemilik usaha; untuk mengukur usahanya akan memberikan keuntungan atau tidak.
  2. Lembaga Keuangan; apabila usahanya dibantu oleh  bank atau lembaga keuangan lainnya  dalam hal mengucurkan dana
  3. Pemerintah; berharap usaha yang dijalankan dapat membantu  perekonomian secara umum
  4. Masyarakat luas; tersedia lapangan kerja disekitar usaha dan terbukanya sarana dan prasarana.
  5. Manajemen; dapat menilai  hasil yang telah dicapai sehingga terlihat prestasi kerja pihak manajemen yang menjalankan usaha.

Aspek pasar dan Pemasaran:

  1. Apakah ada konsumen yang potensial untuk membeli produk
  2. Jika ada seberapa besar pasar nyata dan potensi
  3. Bagaimana peta kondisi pesaing
  4. Bsgaimana perilaku konsumen
  5. Strategi apa yang harus dijalankan untuk memenangkan persaingan dan merebut pasar

Cara melakukan  Riset Pasar:

  1. Terjun langsung kelapangan dengan cara observasi, wawancara maupun kuesioner
  2. mengumpulkan data dari berbagai sumber untuk lebih meyakinkan dalam meneliti pasar meliputi 4P

Banyak usaha yang gagal karena kurang jeli dalam merencanakan bisnis. Usaha yang buru-buru karena desakan yang penting jalan dan ada pemikiran memulai dengan segera. Mengabaikan rencana usaha merupakan kesalahan fatal karena tidak ada gambaran akan usaha kita layak atau tidak untuk dijalankan. Jangan memaksa usaha itu harus jadi tanpa ada tuntunan dalam memulai usaha. Keperluan yang paling berharga disaat membutuhkan modal dari pihak bank atau pihak keuangan lainnya pastinya dibutuhkan data-data tentang kelayakan usaha. Bank atau pemberi modal  menginginkan kepastian untuk membayar kembali.

 

 




PROMOTING PRODUCT THROUGH ONLINE BY IGNATIUS SEPTO PRAMESWORO

Promotion is something that cannot be separated in the business. With the promotion, the products that we sell will become more popular in the eyes of potential consumers. Therefore, consumers can read and know our products through advertisements and brochures. Ads and brochures in various places make consumers recognize the products that we offer. But keep in mind, the promotion is not everything in a business, so we have to place the promotion funds as needed. In business, we will find other needs that we must fund. One way of doing promotion is to upload the products that we offer in social media.

 

By means of promoting products through online or social media, our products will be better known. Sale through online currently is intensively conducted by many companies. This online promotion can be done by individuals selling products, the company itself, or companies paying someone to do the promotion. Promotion through these online can be relatively inexpensive. Besides that, sale through online is very easy to operate.

 

There are several things that can be done if we are going to do online promotion:

  1. We create a website about the product,
  2. Menu navigation welcomes visitors to get our product because then consumers would be to visit our product web will be much greater,
  3. We may be able to ask the webmaster to increase consumer traffic to our site.



Perbandingan Metode Studi Kasus: Yin, Stake & Merriam

Yazan, Bedrettin. “Three Approaches to Case Study Methods in Education: Yin, Merriam, and Stake.” The Qualitative Report 20, no. 2 (2015): 134–152. http://www.nova.edu/ssss/QR/QR20/2/yazan1.pdf.




Choosing a Mixed Methods Design

mixed-method-creswell-1

 

mixed-method-creswell-2

John Creswell and Vicki L. Plano Clark, Choosing a Mixed Methods Design, Designing and Conducting Mixed Methods Research (SAGE Publications, Inc., 2010).

Pett, Marjorie A., and Lauren C. Clark. “Continuing Conundrums in Communication between Qualitative and Quantitative Paradigms in Health Research.” Neuropsychological Trends 12, no. 1 (2012): 87–98. doi:10.7358/neur-2012-012-pett.

Katrin Niglas, ‘Introducing the Qualitative-Quantitative Continuum: An Alternative View of Teaching Research Methods Courses’, Learning and Teaching of Research Methods at University: Research in Education Science, 2007, 185–203.




Mixed Method dalam Berbagai Fungsi Riset

 

Terjadi perdebatan yang sengit dalam riset ilmu sosial mengenai apakah pendekatan kualitatif dan kuantitatif dapat dikombinasikan. Sebagian berpandangan bahwa pendekatannya amat beda, baik dalam filsafat maupun metodologi, sehingga tidak dapat digabungkan. Sebagian yang lain berpendapat bahwa meskipun dasar ontologi dan epistemologinya beda, kuantitatif dan kualitatif dapat digabungkan dan dapat memberikan nilai manfaat.

Ritchie & Lewis (2003)  berpandangan bahwa dalam riset kebijakan, kedua pendekatan ini bisa digabungkan. Kedua pendekatan dapat menghasilkan informasi yang berguna bagi pengambilan kebijakan  maupun dalam praktek. Contohnya sebagai berikut.

contoh-mixed-method

Referensi

Ritchie, J., & Lewis, J. (2003). QUALITATIVE RESEARCH PRACTICE: A Guide for Social Science Students and Researchers. Qualitative research practice: A guide for social science students and researchers. http://doi.org/10.4135/9781452230108

 




Riset Kualitatif & Kuantitatif: Metode/Paradigma?

Apakah perbedaan riset kualitatif dengan kuantitatif? Pendapat pertama mengatakan bahwa perbedaan keduanya hanyalah perbedaan dalam menentukan metode yang tepat untuk menjawab pertanyaan penelitian, dan untuk itu bisa saling melengkapi. Dalam hal ini penekannya pada pemilihan metode atau kombinasi metode, mana yang paling pas untuk mencapai tujuan.
Pendapat kedua mengatakan bahwa pendekatan kualitatif dan kuantitatif mengandung asumsi mengenai pengetahuan tentang realitas, bagaimana kita dapat mengetahuinya, serta apa tujuan penelitiannya. Asumsi-asumsi tersebut akan menentukan apakah ini pendekatan yang digunakan dapat dikatakan cocok, legitimate, atau valid.
Pendekatan kedua inilah yang banyak dianut oleh kebanyakan peneliti kualitatif. Namun demikian belakangan juga mulai tumbuh pendekatan yang menggabungkan metode kuantitatif dan kualitatif, yang disebut mixed methods.

Hammersley, M. (2013). What is qualitative research? London: Continuum/Bloomsbury. p. 15

 




Jus Sawi, Mentimun dan Pir Untuk Diet

Bahan-bahan :

  • Sayur sawi 5 tangkai
  • Mentimun segar 1 buah
  • Pir 1 buah
  • Kacang mede 5 biji
  • Air perasan jeruk lemon 3 sendok makan
  • Madu 1 sendok makan

Cara Membuat Jus Sawi Mix Mentimun Pir :

  1. Pertama-tama potong 5 tangkai sayur sawi sampai menjadi bagian, lalu cuci bersih.
  2. Potong-potong mentimun dan buah pir menjadi beberapa bagian. Sisihkan.
  3. Selanjutnya masukkan potongan sayur sawi, mentimun, buah pir dan 5 biji kacang mete ke dalam blender. Proses sampai halus, kemudian masukkan 3 sendok makan air lemon serta madu, proses lagi sampai tercampur rata.
  4. Tuangkan jus ke dalam gelas, minum segera.

Kandungan antioksidan, vitamin, serat dan mineral yang terdapat dalam sayur sawi sangat bermanfaat bagi tubuh. Sehingga anda tidak membutuhkan banyak air untuk memblender jus ini, karena kandungan mineral dalam sayuran sawi sudah cukup tinggi.