FRAMEWORK DAN METODOLOGI PELAKSANAAN PROYEK SISTEM INFORMASI

Project Management Framework merupakan pengaplikasian dari knowledge, skills, tools, dan technique pada aktivitas suatu proyek untuk mencapai kebutuhan/harapan dari seluruh stakeholder yang terlibat dalam proyek SI

Urutan dalam project management framework adalah stakeholders needs and expectations akan masuk ke Project Management Integration (PIM) yang merupakan 9 knowledge area yang terdiri atas dua fungsi utama yaitu : core function dan facilitating function.

Core function terdiri dari :

  • scope management
  • time management
  • cost management
  • quality management

Sedangkan facilitating function terdiri dari :

  • human resource management
  • communication management
  • risk management
  • procurement management

9 area tersebut diintegrasikan ke dalam PIM dengan bantuan tools dan technique supaya suatu proyek dapat mencapai target yang diharapkan. Kemampuan mengelola semua fungsi yang ada pada framework tersebut di atas harus dimiliki oleh manajer agar seluruh area dapat berjalan dengan dengan baik dan proyek sukses dicapai

Cara/langkah agar proyek yang direncanakan dapat mencapai kesuksesan :

  • Menentukan tujuan dan ruang lingkup proyek
  • Memilih daur hidup perangkat lunak
  • Menentukan organization dan team form berdasarkan kriteria yang diperlukan
  • Memulai seleksi tim : berdasarkan knowledge dan expertise (pengalaman)
  • Menentukan risiko : risiko kegagalan proyek, waktu, biaya, SDM
  • Membuat Work Breakdown Structure (WBS)
  • Identifikasi task
  • Estimasi ukuran : lamanya proyek, banyaknya tim, banyaknya fungsional
  • Estimasi effort : lamanya mengerjakan, biaya yang dibutuhkan
  • Identifik
    asi task dependecy : membuat Gantt Chart
  • Assign resource : identifikasi staf-staf yang bertanggung jawab terhadap task
  • Schedule work

Pengembangan sebuah sistem informasi dalam sebuah perusahaan  dilakukan dengan pendekatan manajemen proyek (project management). Lepas dari berbagai variasi proyek-proyek teknologi informasi yang ada seperti pembuatan aplikasi, penerapan perangkat lunak, konstruksi infrastruktur jaringan, dan lain sebagainya – metodologi yang dipergunakan secara umum adalah sama. Setidak-tidaknya ada enam buah tahapan yang harus dilalui: perencanaan, analisa, desain, konstruksi, implementasi, dan pasca implementasi. Masing-masing konsultan atau para praktisi teknologi informasi biasanya memiliki variasinya masing-masing yang secara prinsip tidak lepas dari keenam langkah metodologi di atas. Apa saja yang harus dilakukan pada masing-masing tahap.

TAHAP PERENCANAAN

Tahap pertama adalah perencanaan. Langkah ini merupakan suatu rangkaian kegiatan semenjak ide pertama yang melatarbelakangi pelaksanaan proyek ini didapat, pendefinisian awal terhadap kebutuhan detil atau target yang harus dicapai dari proyek tersebut, penyusunan proposal, penentuan metodologi dan sistem manajemen proyek yang digunakan, sampai dengan penunjukan tim dan instruksi untuk mengeksekusi (memulai) proyek yang bersangkutan

 TAHAP ANALISA

Secara prinsip ada dua aspek yang menjadi fokus analisa, yaitu aspek bisnis atau manajemen, dan aspek teknologi. Analisa aspek bisnis dimulai dengan mempelajari karakteristik dari perusahaan yang bersangkutan, mulai dari aspek-aspek historis, struktur kepemilikan, visi, misi, critical success factors (kunci keberhasilan usaha), performance measurements (ukuran kinerja), strategi, programprogram, dan hal terkait lainnya

 TAHAP DESAIN

Pada tahap desain, tim teknologi informasi bekerja sama dengan tim bisnis atau manajemen melakukan perancangan komponen-komponen sistem terkait. Tim teknologi informasi akan melakukan perancangan teknis dari teknologi informasi yang akan dibangun, seperti sistem basis data, jaringan komputer, metoda interfacing, teknik konversi data, metode migrasi sistem, dan lain sebagainya. Model-model umum seperti Flowchart, ER Diagram, DFD, UML dan lain sebagainya dipergunakan sebagai notasi umum dalam perancangan sistem secara teknis

 TAHAP KONSTRUKSI

Berdasarkan desain yang telah dibuat, konstruksi atau development sistem yang sesungguhnya (secara fisik) dibangun. Tim teknis merupakan tulang punggung pelaksana tahap ini, mengingat bahwa semua hal yang bersifat konseptual harus diwujudkan dalam suatu konstruksi teknologi informasi dalam skala detil. Dari semua tahapan yang ada, tahap konstruksi inilah yang biasanya paling banyak melibatkan sumber daya terbesar, terutama dalam hal SDM, biaya, dan waktu

 TAHAP IMPLEMENTASI

Tahap implementasi merupakan tahap yang paling kritis karena untuk pertama kalinya sistem informasi akan dipergunakan di dalam perusahaan. Biasanya ada dua pendekatan yang dipergunakan oleh perusahaan: cut-off atau paralel. Pendekatan cut-off atau big-bang adalah suatu strategi implementasi sistem dimana dipilih sebuah hari sebagai patokan, dimana terhitung mulai hari tersebut, sistem baru mulai dipergunakan dan sistem lama sama sekali ditinggalkan

 

Referensi  :

  • Manajemen Sistem Informasi Dan Teknologi Informasi, Prof Richardus Eko Indrajit
  • Information Technology Project Management, edisi 6, Kathy Schwalbe, CENGAGE, 2009

 




Tips Baterai HP Android Tahan Lama

Mungkin hampir semua pemakai handphone mempunyai persoalan yang sama yaitu borosnya baterai alias cepat habisnya baterai. Banyak faktor yang membuat Baterai HP Android tidak tahan lama. Bisa karena intensitas penggunaan aplikasi yang banyak, atau karena sambungan koneksi internet. Untuk menanggulangi cepat habisnya baterai pada Android ada tips untuk mengatasi baterai HP Android yang cepat habis. Untuk mengatasi cepat habisnya baterai pada Android ada satu teknik yang dapat di gunakan oleh semua Smartphone yaitu dengan Kalibrasi Baterai.

Untuk melakukan kalibrasi baterai ada dua cara yaitu dengan menggunaka aplikasi atau secara manual.

Cara Pertama Tanpa menggunakan Aplikasi

  1. Habiskan Baterai hingga tersisa 1%
  2. Kemudian matikan hp dan charge hingga baterai terisi penuh (Saran : Lakukan pada malam hari 3 sampai 5 hari).
  3. Untuk memeriksa dan mengecek apakah baterai sudah terkalibrasi dengan baik, saat baterai sudah penuh cabut charger lalu ditancapkan lagi, jika terdapat notifikasi charging dan bukan baterai full, maka baterai belum terkalibrasi.
  4. Lakukan cara ini lagi selama kurang lebih 5-12 hari sampai terkalibrasi.

Cara kedua yaitu dengan menggunakan Aplikasi

  1. Habiskan baterai hingga persentasenya kurang dari 20%.
  2. Setelah itu, pasang dan install aplikasi yang dibutuhkan. Untuk aplikasi disini kita menggunakan aplikasi Battery Dr Saver yang bisa kamu dapatkan secara gratis melalui google play.
  3. Instal dan jalankan Battery Dr Saver dan lakukan charge hp.
  4. Tunggu hingga proses pengisian batre hingga 100%.

Catatan : Jangan copot charger selama pengisian sebelum baterai terisi full penuh 100%. Lakukan secara berulang selama 6 sampai 10 hari.

Tips menghemat baterai HP android

  1. Jauhkan ponsel anda dari suhu panas berlebihan
    2. Kurangi kecerahan layar
    3. Gunakan mode power saving
    4. Matikan Konektivitas jika tidak diperlukan
    5. Tidak menggunakan Wallpaper berbentuk flash

IT-Jurnal.com

 




Image Compression

Seringkali kita mendengar bahkan menggunakan istilah GIF, BMP, TIFF,  JPEG, MPEG namun belum mengerti perbedaannya, berikut ini sedikit penjelasannya.

Image compression atau yang disebut juga kompresi citra adalah proses untuk meminimalisasi jumlah bit yang merepresentasikan suatu citra sehingga ukuran data citra menjadi lebih kecil. Pada dasarnya teknik kompresi citra digunakan pada proses transmisi data (data transmission) dan penyimpanan data (data storage). Kompresi citra banyak diaplikasikan pada penyiaran televisi, penginderaan jarak jauh (remote sensing), komunikasi militer, radar, telekonferensi, pencitraan kedokteran, dan lain-lain.

Dalam teknik kompresi data, redundansi dari data menjadi masalah utama. Redudansi yaitu kejadian berulangnya data atau kumpulan data yang sama dalam sebuah database yang mengakibatkan pemborosan media penyimpanan.  Kompresi data ditujukan untuk mereduksi penyimpanan data yang redundan. Atau dalam istilah lain kompresi citra digital dilakukan untuk dengan cara meminimalkan jumlah bit yang diperlukan untuk merepresentasikan suatu data citra, namun seringkali kualitas gambar yang dihasilkan jauh lebih buruk dari aslinya karena keinginan kita untuk memperoleh rasio kompresi yang tinggi.

 

Konsep Dasar Teknik image compression

Teknik kompresi citra mengacu pada dua konsep dasar, yaitu :

  1. Mengeksploitasi redundansi informasi yang terdapat pada pola sinyal citra digital. Metode ini digunakan pada teknik kompresi citra lossless coding.

Redundansi tersebut dapat berupa:

  1. Redundansi Spasial akibat korelasi antara piksel-piksel yang bertetangga yang memiliki intensitas yang sama.
  2. Redundansi Spektral akibat korelasi antara bidang-bidang warna yang berbeda
  3. Redundansi Temporal akibat korelasi frame-frame yang berbeda pada citra dinamis
  4. Menggunakan deviasi dalam batas yang dapat ditoleransi dengan cara mengurangi detail citra yang tidak dapat ditangkap oleh penglihatan manusia. Resolusi spasial, waktu dan amplitudo disesuaikan dengan aplikasi yang digunakan. Metode ini digunakan pada teknik kompresi citra lossy coding dengan mengeksploitasi redundansi statistik dan visual.

Teknik kompresi data :

  1. Kompresi berbasis Statistik (Lossless)
  2. Kompresi berbasis Kuantisasi (Lossy)
  3. Kompresi berbasis Transformasi (Lossless/Lossy)
  4. Kompresi berbasis Fraktal (Lossy)

 

Sifat Kompresi berdasarkan hasil

  1. Lossless Compression

Prinsip dasar: eksploitasi data statistik citra

  1. Menghasilkan citra hasil kompresi yang tepat sama dengan citra semula.
  2. Dalam proses kompresinya, tidak ada informasi yang hilang.
  3. Rasio kompresi sangat rendah / terbatas
  4. Contoh aplikasi: citra medis, citra biner (facsimile), dll

Algoritma kompresi lossless dibagi dalam dua kategori, yaitu

  1. Dictionary-based Technique

Menghasilkan file kompresi yang berisi fixed-length code (12 – 16 bits) yang merepresentasikan sekuen bytes file asli, misalnya Run-Length Encoding dan LZW encoding.

  1. Variable Length Coding

Merepresentasikan karakter yang sering muncul dalam bit yang lebih kecil, misalnya Huffman Coding

Contoh format file dengan kompresi lossless : GIF, PCX, BMP, TIFF, TRG, PGM

 

  1. Lossy Compression
  • Menghasilkan citra hasil kompresi yang hampir sama dengan citra semula. Dalam proses kompresinya, ada informasi yang hilang namun dalam batas toleransi tertentu.
  • Rasio kompresi tinggi
  • Contoh aplikasi: transmisi citra pada bandwidth saluran komunikasi terbatas.
  • Algoritma kompresi lossy telah banyak dikembangkan, diantaranya menggunakan kuantisasi, fraktal, wavelet, dll
  • Teknik ini mengubah detail dan warna pada file citra menjadi lebih sederhana tanpa terlihat citra menjadi lebih sederhana tanpa terlihat perbedaan yang mencolok dalam pandangan manusia, sehingga ukurannya menjadi lebih kecil.
  • Biasanya digunakan pada citra foto atau image lain yang tidak terlalu memerlukan detail citra, dimana kehilangan bit rate foto tidak berpengaruh pada citra.

Contoh format file dengan kompresi lossy : JPEG, MPEG




PRESENTASI PERMENRISTEKDIKTI NO 20 TH 2017 (DIRJEN SDID)

PRESENTASI PERMENRISTEKDIKTI NO 20 TH 2017 (DIRJEN SDID)

Oleh :

Prof.dr.Ali Ghufron Mukti., M.Sc. Ph.D.

Direktur Jenderal Sumber Daya Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Pendidikan Tinggi
Kementerian Riset,Teknologi dan Pendidikan Tinggi

PRESENTASI PERMENRISTEKDIKTI NO 20 TH 2017 (DIRJEN SDID)

semoga bermanfaat…

Sumber : DITJEN
Sumber Daya IPTEK dan DIKTI

 




PENERAPAN ISO 9001:2008 DAN TERTIB ADMINISTRASI DI PERGURUAN TINGGI

Salah satu parameter yang dapat digunakan untuk menuju profesionalisme manajemen pendidikan adalah dengan menerapkan sistem manajemen mutu yang diakui dan berstandar baik secara nasional bahkan internasional. Dimana salah satu sistem manajemen mutu yang telah berstandar internasional adalah ISO 9001: 2008. ISO 9001 sebagai satu sistem manajemen mutu tidak hanya diterapkan untuk produk industri manufaktur saja tetapi juga sesuai untuk industri jasa seperti lembaga pendidikan. Beberapa lembaga pendidikan sudah banyak menerapkan sistem manajemen mutu ISO 9001 karena dirasakan sebagai factor yang mampu meningkatkan mutu pendidikan.

Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 dibangun atas 8 (delapan) prinsip. Kedelapan prinsip yang merupakan ruh dari standar ISO 9001:2008 ini dituangkan dalam bentuk klausul-klausul (persyaratan) sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 yang juga berjumlah 8 (delapan) klausul. Kedelapan klausul itu adalah: Ruang Lingkup, Acuan Standard, Istilah dan Definisi, Sistem Manajemen Mutu, Tanggungjawab Manajemen, Manajemen Sumberdaya, Realisasi Produk, Pengukuran, Analisis dan Peningkatan.

Salah satunya dari klausul di atas adalah klausul 4 (Sistem Manajemen Mutu), secara umum berisi tentang persyaratan umum yang mencakup semua persyaratan yang ada pada klausul-klausul selanjutnya. Penekanan klausul 4 adalah, sebagai konsekuensi penerapan ISO 9001:2008 maka anda diwajibkan memiliki dokumen-dokumen tertulis seperti Manual Mutu, Kebijakan Mutu, Sasaran Mutu, Prosedur Proses lintas seluruh unit kerja, prosedur kerja bagian / divisi / departemen, instruksi kerja (bila diperlukan), rekaman mutu (form dan semua hal yang digunakan sebagai bukti pelaksanaan suatu kegiatan) yang dipersyaratkan oleh ISO 9001, dan rekaman mutu yang berkaitan dengan kegiatan operasional organisasi anda, dan juga diminta untuk mengendalikan dokumen dan form / catatan mutu / rekaman mutu termasuk tata cara penetapan atau pengesahan, revisi, distribusi, penyimpanan dan cara pemusnahannya. Ketentuan kewajiban ini mensyaratkan perguruan tinggi harus tertib administrasi dalam seluruh kegiatan operasionalnya, utamanya adalah dokumentasikan semua kegiatan kerja dan pencapaikan kerja, baik pada persiapan, pelaksanaan dan hasil kegiatan .

Perguruan tinggi harus  menetapkan Kebijakan mutu, perencanaan mutu dan sasaran mutu sbagai indicator untuk menentukan pencapaian mutu di tahun yang akan datang. Dalam perjalanannya semua kegiatan operasional perguruan tinggi harus sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan tersebut, dan untuk memastikan bahwa semua kegiatan operasional tersebut sesuai ditopang oleh klausul-klausul yang lainnya, sehingga setiap klausul saling berkesinambungan yang pada akhirnya tujua untuk mencapai mutu terbaik yang telah ditetapkan dapat dicapai. Bagaimana penjelasan tentang klausul yang lainnya dan bagaimana mengukur keberhasilan mencapai mutu seperti yang disampaiakan pada klausul 8 (Pengukuran, Analisis dan Peningkatan) akan disampaikan pada penulisan yang berikutnya.

Disini penulis akan membahas lebih kepada tertib administrasi dalam pendokumentasian semua kegiatan. Tertib administrasi merupakan hal yang paling mendasar yang harus dilakukan oleh seluruh sumber daya manusia yang terlibat dalam kegiatan pekerjaan di Perguruan Tinggi, baik kegiatan di internal unit kerjanya maupun kegiatan yang ada hubungannya dengan unit kerja di bagian lainnya (lintas bagian). Kelemahan yang terjadi adalah pendokumentasian. Melakukan pencatatan lalu menyimpannya pada tempat yang telah ditentukan kelihatannya mudah, tetapi kenyataannya masih banyak hasil dari pencapaian pekerjaan (kinerja) yang dilakukan tidak ada dokumentasinya. Di Perguruan Tinggi kegiatan pembelajaran dilakukan dalam setahun dengan dibagi dalam dua perioda ( dua semester). Pencapaian kinerja semua unit kerja minimal satu atau dua laporan dalam setahunnya, dan laporan ini dapat disajikan bila pendokumentasiannya baik, karena pelaporan ukuran kinerja tanpa adanya lampiran dokumen yang mendukung, akan sulit divalidasi kebenarannya.

Aturan main pendokumentasian yang baik, standarisasi ISO sudah mengaturnya dengan begitu jelas, sehingga bila sebuah Perguruan Tinggi yang sudah menerapkan ISO 9001:2008 pastinya pendokumentasiannya sudah baik. Pertanyaannya adalah kenapa  pendokumentasian masih kurang baik, artinya setiap dokumen dibutuhkan masih saja sulit mendapatkannya, padahal sudah menerapkan ISO. Dari hasil analisa lapangan dan referensi yang dilakukan salah satu sumber permasalahannya adalah kurang kompetensinya sumber daya manusianya. Kesadaran yang masih rendah akan dokumentasi menyebabkan berbagai maslah tetap saja muncul dan menghambat pencapaian mutu perguruan tinggi. Faktor lainnya pula yang kurang berjalan adalah pengawasan. Ada dua sisi pengawasan yang kurang berjalan dengan baik, yaitu kesadaran sdm dari pelaksana kegiatan operasional dan dari sdm yang seharusnya melakukan pengawasan kegiatan (control). Standarisasi ISO sudah mengaturnya dengan baik, ada Internal Kontrol dan ada Eksternal Kontrol. Bila pelaksana kegiatan tertib administrasi dan kedua kontrol berjalan dengan baik dan professional, maka pendokumentasianpun akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan.




PANDUAN SAPTO VER. 01

Berikut ini disampaikan :

Panduan SAPTO bagi Perguruan Tinggi ver. 01

Panduan SAPTO.pdf

Semoga Bermanfaat…

 

 

 




Strategic Capabilities as A Competitive Priorities

Literatur tentang strategi operasi dan strategi manufaktur mendefinisikan competitive priorities sebagai kemampuan strategis yang dapat membantu perusahaan untuk menciptakan, mengembangkan dan mempertahankan keunggulan kompetitif yang dikaitkan dengan tuntutan pasar di mana perusahaan bersaing. Sebagian ahli menawarkan enam aspek yang dapat dijadikan sebagai kriteria pengukuran competitive priorities, yaitu quality, cost, delivery, flexibility, customer focus dan know-how.  Namun demikian, terdapat kesepakatan umum bahwa competitive priorities terdiri dari unsur-unsur flexibility, cost, quality, dan delivery.

  • Flexibility diartikan sebagai kemampuan untuk menanggapi secara efektif kondisi lingkungan yang selalu berubah dan hal ini diperlukan pada saat menghadapi ketidakpastian. Di dalam konteks operations management, flexibility tersebut mencakup berbagai hal antara lain, product flexibility (the ability to add or substitute easily new parts), volume flexibility (the ability of a manufacturing system to vary total production volume economically), mix flexibility (the ability of a firm to produce different combinations of products economically and effectively), machine flexibility (the ability of a machine to perform different types of operation without requiring a prohibitive effort in switching from one to another), labour flexibility (the ability of the workforce to perform a broad range of manufacturing tasks economically and effectively), market flexibility (the ability to adapt to a changing market environment easily), process flexibility (the ability of a manufacturing system to process a given set of components with different processes, operations sequence and materials), new product flexibility (the ability of a manufacturing system to introduce and manufacture new parts and products), dan expansion flexibility (the ability to increase capacity and capability easily when needed).
  • Quality merupakan senjata persaingan di marketplace. Hal ini dilakukan dengan membuat produk atau mendelivery jasa yang memenuhi atau melebihi kebutuhan dan harapan pelanggan. Kualitas dapat didefinisikan berdasarkan berbagai perspektif. Defenisi awal menyatakan bahwa kualitas adalah “fitness for use”. Definisi lain berbunyi kualitas adalah “excellence, value, conformance to specifications and meeting or exceeding customers’ expectations”. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa perspektif pelanggan terhadap kualitas merupakan titik fokus semua definisi kualitas. Garvin menawarkan 8 dimensi kualitas, yaitu performance, features, reliability, conformance, durability, serviceability, aesthetics, dan perceived quality.
  • Cost: Michael E. Porter berpendapat bahwa keunggulan bersaing dapat dicapai dengan mengimplementasikan 3 jenis strategi generik, yaitu cost leadership, differentiation, dan focus. Dua strategi yang pertama bergerak pada semua market segment, sementara strategi yang terakhir diarahkan untuk target market yang lebih sempit. Pada saat perusahaan bersaing dengan margin yang rendah, strategi prioritas adalah cost leadership. Implementasinya adalah dengan melakukan pengawasan yang intensif terhadap karyawan, pengendalian biaya yang ketat, pelaporan yang rutin dan rinci, dan tanggung jawab yang terstruktur dan jelas.
  • Delivery. Konsep delivery merupakan konsep kapabilitas yang berkaitan dengan isu waktu dan mencakup panjangnya lini produksi di dalam perusahaan, waktu yang dibutuhkan untuk melakukan penghantaran produk dan jasa ke pelanggan, kecepatan untuk melakukan pengembangan produk, dan kecepatan perusahaan untuk melakukan improvement atas produk dan jasa. Secara singkat, persoalan delivery adalah konsep on-time delivery, faster delivery, dan new product/service development speed.



Corporate Social Responsibility (CSR)

 

Menurut Guidance Standard on Social Responsibility, ISO 26000:2010, Corporate Social Responsibility (CSR) adalah “…….. the responsibility of an organization for the impacts of its decisions and activities on society and the environment”. (http://accsr.com.au/what-is-csr/). Tanggung jawab tersebut dilakukan melalui praktik perilaku etis dan transparan yang berkaitan dengan (1) kontribusi terhadap pembangunan berkelanjutan, termasuk di bidang kesehatan dan kesejahteraan masyarakat; (2) memperhatikan harapan-harapan dari pemangku kepentingan (stakeholders); (3) Taat hukum dan konsisten dengan norma-norma perilaku internasional; dan (4) terintegrasi ke dalam praktik organisasi dan pihak-pihak yang berkaitan dengan organisasi. CSR yang dijalankan oleh organisasi seharusnya tidak hanya didasarkan atas satu pijakan dasar, yaitu corporate value, dengan proksinya adalah financial performance. Pijakan pada financial performance tidak mencukupi untuk menjamin perusahaan tumbuh secara berkelanjutan. Lebih lanjut, pijakan dasar tersebut juga melebar pada pijakan sosial dan pijakan lingkungan. Keberlanjutan perusahaan hanya akan terjamin apabila, perusahaan memperhatikan dimensi sosial dan lingkungan hidup.

Sementara itu, pada awalnya The European Commission mendefinisikan CSR sebagai “a concept whereby companies integrate social and environmental concerns in their business operations and in their interaction with their stakeholders on a voluntary basis”. Istilah voluntary basis merujuk pada personal charity. Memang pada dasarnya, selama sekian lama, CSR berkaitan erat kegiatan perusahaan di dalam memberikan pendanaan berbentuk donasi, baik untuk persoalan sosial maupun untuk persoalan lingkungan. Di dalam konteks ini, charity biasanya dikaitkan dengan strategi bisnis perusahaan. Namun demikian, pengertian CSR kemudian berkembang lebih luas. Pertama, compliance. Implementasi CSR di dalam business operations hendaknya dijalankan dengan mengacu pada code of conduct, etika bisnis, dan hukum yang menaunginya, antara lain misalnya persoalan kesehatan dan keselamatan kerja dan pencemaran lingkungan. Pengertian kedua jauh melampaui konsep dasarnya, dan ini berkaitan dengan kontribusi bisnis terhadap pembangunan sosial dan ekonomi, dan memberikan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan.

Dengan mengacu kepada perkembangan seperti ini, The European Commission kemudian meredefinisikan ulang CSR sebagai “ the responsibility of enterprises for their impacts on society”. To fully meet their corporate social responsibility, enterprises should have in place a process to integrate social, environmental, ethical, human rights and consumer concerns into their business operations and core strategy in close collaboration with their stakeholders, with the aim of (1) maximising the creation of shared value for their owners/shareholders and for their other stakeholders and society at large; and (2) identifying, preventing and mitigating their possible adverse impacts.

(http://juicecsr.eu/wpcontent/uploads/2014/04/Sociability_The_benefits_of_Strategic_CSR.pdf)

Dalam prinsip CSR, penekanan yang signifikan diberikan pada kepentingan  pemangku kepentingan perusahaan. Pemangku kepentingan adalah pihak-pihak yang berkepentingan dengan eksistensi perusahaan. Pihak-pihak tersebut antara lain adalah karyawan, konsumen, pemasok, masyarakat, lingkungan sekitar, dan pemerintah sebagai regulator. Perusahaan diharuskan memperhatikan kepentingan pemangku kepentingan dalam menciptakan nilai tambah dari produk dan jasa bagi pemangku kepentingan, dan memelihara kesinambungan nilai tambah yang diciptakannya.

Persepsi dan realitas kinerja organisasi terhadap corporate social responsibility akan tercermin pada (https://www.iso.org/obp/ui/#iso:std:iso:26000:ed-1:v1:en);

  • its competitive advantage;
  • its reputation;
  • its ability to attract and retain workers or members, customers, clients or users;
  • the maintenance of employees’ morale, commitment and productivity;
  • the view of investors,owners, donors, sponsors and the financial community; and
  • its relationship with companies, governments, the media, suppliers, peers, customers and the community in which it operates.

Untuk itu, program CSR yang dijalankan oleh perusahaan terdiri dari tujuh pilar, yaitu: (1)  Pendidikan (education); (2) Kesehatan (health); (3) Kebudayaan dan keadaban (culture of civility); (4) Kemitraan (partnership); (5) Layanan umum (public service obligation); (6)  Lingkungan (environment); dan (7) Bantuan kemanusiaan dan bencana alam (disaster and rescue). Dengan memperhatikan ketujuh pilar tersebut, kiranya jelas bahwa program CSR bervariasi mulai dari bantuan pendanaan, bantuan kesejahteraan, bantuan hibah, dan bantuan bencana alam.




Hibah Internasional….

Bagi yang menyukai menulis dan ingin mendapat hibah Internasional…:

1.Hibah Inovasi & Internasionalisasi Akademik Melalui Summer Course Bidang Unggulan Lintasdisiplin 2017
http://oia.ugm.ac.id/hibah-inovasi-internasionalisasi-akademik-melalui-summer-course-bidang-unggulan-lintasdisiplin-2017/

2. [Germany] DAAD/DIES Conference invitation: Female Leadership and Higher Education Management in Developing Countries
http://oia.ugm.ac.id/germany-daaddies-conference-invitation-female-leadership-and-higher-education-management-in-developing-countries/
Deadline: 31 March 2017

3. Seleksi Kapal Pemuda Nusantara Sail Sabang 2017
http://oia.ugm.ac.id/seleksi-kapal-pemuda-nusantara-sail-sabang-2017/
Deadline: 31 March 2017

4. [South Korea] Kyungpook National University – Fall Exchange Program 2017
http://oia.ugm.ac.id/south-korea-kyungpook-national-university-fall-exchange-program-2017/
Deadline: 14 April 2017

5. [Hong Kong] The University of Hong Kong – Hong Kong Studies Visiting Fellowship Programme 2017
http://oia.ugm.ac.id/hong-kong-the-university-of-hong-kong-hong-kong-studies-visiting-fellowship-programme-2017/

6. [Spain] SENAI – IQS & Nebrija University Summer Program 2017
http://oia.ugm.ac.id/spain-senai-iqs-nebrija-university-summer-program-2017/

7. EXTENDED [Japan] Kansai University – Intensive Japanese Language and Culture Course Program (IJLC) 2017
http://oia.ugm.ac.id/japan-kansai-university-intensive-japanese-language-and-culture-course-program-ijlc-2017/
Deadline: 31 March 2017

8. [Global] AIESEC UGM – Global Volunteer Summer 2017
http://oia.ugm.ac.id/global-aiesec-ugm-global-volunteer-summer-2017/

9. [South Korea] Inha University – Fall Exchange Program 2017
http://oia.ugm.ac.id/south-korea-inha-university-fall-exchange-program-2017/
Deadline: 6 April 2017

10. [Swiss] Duke University School of Law Geneva – Summer Institute 2017
http://oia.ugm.ac.id/swiss-duke-university-school-of-law-geneva-summer-institute-2017/
Deadline: 7 June 2017

11. [Netherlands] Fontys School of Marketing and Management – Fall Exchange Program 2017
http://oia.ugm.ac.id/netherlands-fontys-school-of-marketing-and-management-fall-exchange-program-2017/
Deadline: 13 April 2017

12. [South Korea] Chung-Ang University – Summer School 2017
http://oia.ugm.ac.id/south-korea-chung-ang-university-summer-school-2017/

13. South Korea] Chung Ang University – Fall Exchange Program 2017
http://oia.ugm.ac.id/south-korea-chung-ang-university-fall-exchange-program-2017/
Deadline: 12 April 2017

14. [Australia] Flinders University – 2017 Student Exchange Program
http://oia.ugm.ac.id/australia-flinders-university-2017-student-exchange-program-2/
Deadline: 24 March 2017

15.[South Korea] Kangwon National University – Exchange Program 2017
http://oia.ugm.ac.id/south-korea-kangwon-national-university-exchange-program-2017/
Deadline: 28 April 2017

16. [South Korea] Hankuk University of Foreign Studies (HUFS) – Exchange Program 2017
http://oia.ugm.ac.id/south-korea-hankuk-university-of-foreign-studies-hufs-exchange-program-2017/
Deadline: 10 April 2017

17. [Japan] JICA – Innovative Asia Scholarship 2017
http://oia.ugm.ac.id/japan-innovative-asia-scholarship-2017/

18. [Taiwan] National Cheng Kung University – The International Institute of Medical Device Innovation, MDI
http://oia.ugm.ac.id/taiwan-national-cheng-kung-university-the-international-institute-of-medical-device-innovation-mdi/

19. [South Korea] Silla University – Silla Wave Summer Camp 2017
http://oia.ugm.ac.id/south-korea-silla-university-silla-wave-summer-camp-2017/
Deadline: 15 April 2017

20. [Taiwan] National Central University – 2017 Chinese Language & Culture Immersion in Taiwan
http://oia.ugm.ac.id/taiwan-national-central-university-2017-chinese-language-culture-immersion-in-taiwan/
Deadline: 31 Maret 2017

21. [Netherlands] Vrije Universiteit Amsterdam – Amsterdam Summer School 2017
http://oia.ugm.ac.id/netherlands-vrije-universiteit-amsterdam-amsterdam-summer-school-2017/
Deadline: 1 Mei 2017

22. [Japan] Kansai University – Intensive Japanese Language and Culture Course Program (IJLC) 2017
http://oia.ugm.ac.id/japan-kansai-university-intensive-japanese-language-and-culture-course-program-ijlc-2017/
Deadline: 31 Maret 2017

23. [Taiwan] National Taiwan University of Science & Technology – Dual Degree Program
http://oia.ugm.ac.id/taiwan-national-taiwan-university-of-science-technology-dual-degree-program/
Deadline: 31 Maret 2017

24. [Taiwan] Study in Taiwan – 2017 MOE Beasiswa Taiwan
http://oia.ugm.ac.id/taiwan-study-in-taiwan-2017-moe-beasiswa-taiwan/

25. [South Korea] University of Seoul – Korean Government Scholarship Program (KGSP) 2017
http://oia.ugm.ac.id/south-korea-university-of-seoul-korean-government-scholarship-program-kgsp-2017/

26. [South Korea] Dongseo University – Korean Government Scholarship Program (KGSP) 2017 for Graduate Degrees
http://oia.ugm.ac.id/south-korea-dongseo-university-korean-government-scholarship-program-kgsp-2017-for-graduate-degrees/

27. [Taiwan] National Sun Yat Sen University – International Master’s Program in Telecommunication Engineering
http://oia.ugm.ac.id/taiwan-national-sun-yat-sen-university-international-masters-program-in-telecommunication-engineering/

28. [Taiwan] National Sun Yat Sen University – International Master’s Program in Electric Power Engineering (MSEE Scholarship)
http://oia.ugm.ac.id/taiwan-national-sun-yat-sen-university-international-masters-program-in-electric-power-engineering-msee-scholarship/

29. [Japan] University of Tokyo – Global Japan Studies Summer Program 2017
http://oia.ugm.ac.id/japan-university-of-tokyo-global-japan-studies-summer-program-2017/
Deadline: 6 April 2017

30. [France] SciencesPo – Summer School 2017 (Social Science & French Language)
http://oia.ugm.ac.id/france-sciencespo-summer-school-2017-social-science-french-language/

31. [Sweden] Malmo University – Student Exchange Program 2017
http://oia.ugm.ac.id/sweden-malmo-university-student-exchange-program-2017/
Deadline: 30 Maret 2017

32. [Netherlands] Radboud University – Student Exchange 2017
http://oia.ugm.ac.id/netherlands-radboud-university-student-exchange-2017/
Deadline: 31 Maret 2017

33. [South Korea] Seoul National University – SNU International Summer Institute 2017
http://oia.ugm.ac.id/south-korea-seoul-national-university-snu-international-summer-institute-2017/

34. [Japan] Sophia Univesity – Sophia Summer Session for Japanese Language 2017
http://oia.ugm.ac.id/japan-sophia-univesity-sophia-summer-session-for-japanese-language-2017/

35. [Hong Kong] Lingnan University – Non-Local Student Admission 2017/2018
http://oia.ugm.ac.id/hong-kong-lingnan-university-non-local-student-admission-20172018/

36. [Indonesia] Universitas Gadjah Mada – EcoDRR (Ecosystem-based Disaster Risk Reduction)
http://oia.ugm.ac.id/indonesia-universitas-gadjah-mada-ecodrr-ecosystem-based-disaster-risk-reduction/
Deadline: 20 Mei 2017

37. [Singapore] Singapore Management University – SMU Global Summer Program 2017
http://oia.ugm.ac.id/singapore-singapore-management-university-smu-global-summer-program-2017/

38. [Singapore] Nanyang Technological University – NTU Summer Program 2017
http://oia.ugm.ac.id/singapore-nanyang-technological-university-ntu-summer-program-2017/

39. [Netherlands] Vrije Universiteit Amsterdam – Amsterdam Summer School 2017
http://oia.ugm.ac.id/netherlands-vrije-universiteit-amsterdam-amsterdam-summer-school-2017/

40. [Netherlands] University of Twente – CuriousU Summer School 2017
http://oia.ugm.ac.id/netherlands-university-of-twente-curiousu-summer-school-2017/

41. [France] Université Catholique de Lille – 2017 European Summer Program
http://oia.ugm.ac.id/france-universite-catholique-de-lille-2017-european-summer-program/

42. [Netherlands] Radboud University – Summer School 2017
http://oia.ugm.ac.id/netherlands-radboud-university-summer-school-2017/

43. [United Kingdom] University College London – Summer School 2017
http://oia.ugm.ac.id/united-kingdom-university-college-london-summer-school-2017/[3/22, 07:09]

Semoga Bermanfaat….

Sumber : ioa.ugm.ac.id




Pedoman & Batasan Gratifikasi

Surat KPK Tanggal: 15 Maret 2017,  Nomor: B. 1341/01-13/03/2017. Isinya antara lain:

Hukuman penerima gratifikasi oleh pegawai negeri/penyelenggara negara:

  • Penjara seumur hidup atau 4 – 20 tahun
  • Denda: Rp 200 juta – Rp 1 Milyar.

 

Gratifikasi yang tidak wajib dilaporkan

  1. Pemberian karena hubungan keluarga
  2. Hadiah tanda kasih paling banyak Rp 1 juta
  3. Pemberian terkait musibah Rp 1 juta, jika tidak memiliki konflik kepentingan boleh lebih
  4. Permberian sesama pegawai Rp 300 ribu – Rp 1 juta per orang dalam 1 tahun
  5. Pemberian sesama rekan kerja non uang, senilai Rp 200 ribu – Rp 1 juta per orang dalam 1 tahun
  6. Hidangan/sajian
  7. Prestasi akademis/non akademis dalam lomba dengan biaya sendiri
  8. Keuntungan/bunga
  9. Manfaat dari koperasi
  10. Seminar kit
  11. Hadiah/tunjangan prestasi
  12. Kompensasi atas profesi diluar kedinasan yang tidak konflik kepentingan/melanggar aturan

Selengkapnya:

Pedoman & Batasan Gratifikasi 2017