CARA MENGHITUNG AKTIVA TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR)

image_print

CARA MENGHITUNG ATMR

 

Setelah menulis tentang Capital Adequacy Ratio  (CAR) ada beberapa mahasiswa yang sedang menulis skripsi dan tugas pembuatan paper lainnya yang terkait dengan perhitungan ATMR, karena dalam laporan posisi keuangan bank yang dipublikasikan tidak terdapat perhitungan yang dimaksud. Berdasarkan pada pertanyaan inilah, saya akan memberikan uraian singkat tentang cara perhitungan ATMR atau Aktiva Teritimbang Menurut Risiko.

Besarnya minimal Capital Adequacy Ratio (CAR) minimal 8% ditetapkan oleh Banking for International Settlement (BIS), dimana perhitungannya mengacu pada Bassel Accord 1, yang hanya menekankan pada risiko kredit yang disalurkan oleh perbankan. CAR juga dijadikan salah satu tolok ukur untuk menilai tingkat kesehatan bank, artinya jika CAR berada dibawah 8% maka dari sektor permodalan bank tersebut dapat dikategorikan tidak sehat. Ketentuan CAR minimal 8% diadopsi oleh Bank Indonesia yang menetapkan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) bank dalam Peraturan Bank Indonesia Nomor 14/18/PBI/2012 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum, lalu disesuaikan dengan PBI Nomor 15/ 12 /PBI/2013 dalam PBI yang terkahir diatur tengan KPMM secara lebih rinci.

 

Bagaimana cara menghitung ATMR ?

Terdapat 2 ATMR  yaitu ATMR yang dihitung dari on Balance Sheet (on B/S) dan off B/S. On B/S adalah semua sisi aktiva yang terdapa pada laporan keuangan bank, sedangkan yang off B/S adalah yang berasal dari Tagihan administratif bank.

Caranya adalah nilai nominal yang terdapat pada laporan posisi keuangan (Neraca) setelah dikurangi dengan akumulasi penyusutan/ penyisihan atau cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) dikalikan dengan “bobot risiko”. Masing-masing aktiva bank telah diberikan “bobot risiko” oleh Bank Indonesia.

 

Iluastrasi rekening aktiva bank (dalam milyar rupiah)

Aktiva                                                              Jumlah                        Bobot Risiko (%)                                 ATMR

Kas                                                                    5.000                                         0                                   0

Penempatan Pd Bank Indonesia          45.000                                        0                                   0

Giro Pada Bank Lain                                  10.000                                        20                              2.000

Penempatan Pd Bank Lain                    51.000                                         20                           10.000

PPAP/ CKPN                                             (   1.000)

Surat-Surat Berharga

Sertifikat Bank Indonesia                     20.000                                          0                                0

Surat Berharga Ps Uang                        20.500                                          20                             4.000

PPAP/ CKPN                                            (       500)

Kredit Yang Diberikan                            92.500                                          100                        90.000

PPAP/ CKPN                                             (   2.500)

Investasi                                                     21.500                                          100                        20.000

PPAP/ CKPN                                             ( 1.500)

Akitva Tetap                                               7.500                                            100                        5.000

Akum. Penyusutan                                ( 2.500)

Jumlah ATMR                         131.000

Keterangan :

  1. Untuk bobot risiko kredit tidak semuanya berbobot 100%, tergantung jenis kreditnya, jadi ada yang 50%, 75% atau 100%. Untuk memudahkan perhitungan digunakan bobot 100%. Sedangkan “bobot risiko” sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia.
  2. Untuk rekening-rekening off B/S juga menggunakan pola perhitungan yang sama.

 

Jika pada periode tersebut bank memiliki Modal sebesar Rp. 13.100.000.000.000,- maka besarnya CAR bank adalah( Rp. 13.100.000.000.000,- : Rp. 131.000.000.000,-) X 100% = 10%.

 

Semoga bermanfaat.

Referensi :

Riyadi, Selamet (2006). Banking Assets And Liability Management, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

Peraturan Bank Indonesia terkait, diantaranya yang disebutkan dalam tulisan ini

 

 

About Selamet Riyadi

You may also like...

20 Responses

  1. Cristin says:

    Bapak Slamet Riyadi, saya Ingin bertanya untuk mendapatkan hasil jumlah ATMR di atas itu yang Rp. 131.000 itu hanya di dapat dari jumlah x bobot risiko yah ? terus yang giro pada bank lain itu nggak akan di kurangi dulu dengan CKPN terus dikalikan sama bobot risiko ? dan juga kenapa jumlah kas dan jumlah penempatan pada bank indonesia nggak di hitung ? maaf yah pak sebelumnya pertanyaan saya banyak soalnya saya mau buat proposal tentang analisis ratio keuangan terhadap kinerja keuangan perbankan tapi di ratio car saya masi krg tau cara mencari ATMR mohon di bantu pak , Terima Kasih

    • Selamet Riyadi says:

      Selamat Pagi,
      Yth. Mbak Cristin
      Dasar perhitungan ATMR adalah Jumlah (setelah dikurangi CKPN atau PPAP) X Bobot Risiko. Mengapa harus dikurangi CKPN atau PPAP terlebih dahulu? Karena CKPN atau PPAP mengandung arti bahwa Aktiva tersebut telah di cadangkan/ dibebani biaya kerugian yang diperhitungan (sesuai ketentuan), sehingga harus dikurangkan dari perhitungan. Uang Kas dan Penempatan pada Bank Indonesia (didalamnya termasuk Giro Bank Indonesia), sesuai ketentuan sebenarnya tetap dihitung, hanya saja kedua Rekening tersebut “Bpbot Risiko”nya “Nol” persen ( 0%), maka menghasilkan ATMR = 0.
      Tetap semangat belajar, selamat dan sukses
      Salam,

      • Wahyu says:

        Selamat sore bapak. Saya masih kebingungan untuk menghitung atmr nya. Kalau bapak berkenan bolehkkah saya mendapatkan bimbingan. Kebetulan domisili saya di surabaya.

        • Selamet Riyadi says:

          Yth. Mas Wahyu,

          Dengan senang hati, jika Bapak bisa memberikan penjelasan yang dibutuhkan. Tetapi sebaiknya Mas Wahyu cari dan baca buku “Banking Assets And Liability Management”, Edisi ketiga, tahun 2006 (Edisi terbarunya belum diterbitkan), diterbitkan oleh Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universtias Indonesia, didalamnya terdapat contoh cara menghitung ATMR (halaman 69-71).
          Sekiranya sudah membaca buku tersebut masih belum jelas juga, dapat menghubungi Bapak kembali.
          Salam sukses dan tetap semangat

  2. heru says:

    selamat siang pak… dalam neraca kantor saya ada nama buku besar Piutang Murabahah Investasi (AMR) arti AMR ini apa yah?

  3. Lova says:

    Selamat siang pak.
    Saya mau bertanya, bagaimana cara mendapatkan data bobot risiko itu ya pak? Karna yg saya searching di google yang tersedia hanya utk BPR saja.
    Terimakasih

    • Nuy says:

      Permisi, bantu jawab.
      Data bobot rasio sudah ditentukan BI, coba cari datanya di web BI mbak. terimakasih

  4. Ella says:

    Assalualaikum pak slamet ?.
    Mohon jawabannya pak.
    Jadi begini pak saya mengambil judul pengaruh kecukupan modal,risiko kredit, dan likuiditas terhadap profitabilitas bank. Jadi dosen saya mengkritik begini pak ” pertimbangkan variable resiko kredit krn pd dsrnya variabel CAR berkaitan dg resiko kredit. Bila tingkat resiko kredit bank meningkat yg dapat dilihat dari nilai ATMR, maka CAR bank mengalami pemurunan. Utk tetap mempertahankan CAR pd tht yg diwajibkan oleh BI maka bank harus menambah jumlah modalnya”.
    Begitu kata dosen saya pak, saya pun yakin kalau kedua variabel tersebut tidak berkaitan, namun saya bingung menjelaskannya. Mohon bantuannya pak. Trima kasih sebelumnya pak

  5. Rumus.Co.Id says:

    Artikel yang singkat namun bermanfaat…

  6. Adipta says:

    Mohon maaf Pak, Hasil perhitungan terakhir sepertinya Salah Pak, 13,1 trilliun dibagi 131 milyar x 100% harusnya 100 bukan 10 pak

    • yogi Halim says:

      Betul, modal sendiri terlalu besar 13T. Mengkhawatirkan sekali dosen bisa kurang pemahaman begini. Dan tidak ada yang mengecek hasil kerja nya.
      Tidak hanya mahasiswa, praktisi juga mencari rumus dari internet dan kebingungan mendapat penjelasan seperti ini.

  7. budi wisakseno says:

    Yth Bp. Selamet Riyadi, saya Budi Pertama : mhn diberikan info Reff POJK terakhir (yg msh berlaku sd saat ini) khusus ttg ATMR Perbankan Syariah. Kedua : ttg KAP (kualitas aset produktif) Bank. Bagaimana keterkaitannya dgn ATMR ?. trm kasih Bapak. Salam

  8. artikel singkat padat jelas dan bermanfaat, top dah

  9. Pak Dosen says:

    keren artikelnya om 😀

  10. yogi Halim says:

    Betul, modal sendiri terlalu besar 13T. Mengkhawatirkan sekali dosen bisa kurang pemahaman begini. Dan tidak ada yang mengecek hasil kerja nya.
    Tidak hanya mahasiswa, praktisi juga mencari rumus dari internet dan kebingungan mendapat penjelasan seperti ini.

  11. maya heni says:

    Selamat siang pak, saya mau tanya untuk ATMR BPR,

    pada “SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 24 /SEOJK.03/2019
    TENTANG PERUBAHAN ATAS SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR
    8/SEOJK.03/2016 TENTANG KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM DAN PEMENUHAN MODAL INTI MINIMUM BANK PERKREDITAN RAKYAT ”

    untuk kategori yang masuk dalam poin 20 (Aset lain, selain angka 1 s.d angka 19) itu apa saja ya pak ? apakah biaya transaksi kredit termasuk salah satunya ?
    mohon di bantu
    terima kasih

    • Yosua says:

      Selamat pagi dan salam sehat pak, jika kita ingin mencari nilai atmr pak, apa saja yg di jumlah pada laporan keuangan untuk mendapatkan total atmr suatu bank pak?

      Terima kasih

  12. Yumna says:

    Aktiva administratif contohnya apa saja ya

  13. Raudatun says:

    Assalamualaikum bapak, kalo untuk menghitung FDR nya gimana pak? Apakah bapak bisa tolong menjelaskan?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *