Issue, Problem, dan Gaps of Knowledge.
Metode Ilmiah
Metode ilmiah (scientific method) merupakan teknik-teknik standar untuk membangun pengetahuan ilmiah seperti bagaimana membuat observasi yang sahih, menafsirkan hasil temuan, serta melakukan generalisasi dari temuan tersebut. Metode ilmiah memungkinkan peneliti secara independen menguji teori-teori serta temuan-temuan riset, kemudian menjadikannya bahan debat, modifikasi, atau pengembangan.
Ciri-ciri metode ilmiah
- Replicability. Orng lain dapat secara bebas meniru atau mengulang kajian ilmiahdan mendapatkan hasil yang mirip atau identik.
- Precision. Konsep-konsep teori yang biasanya sukar diukur, harus didefinisikan secara tepat sehingga pihak lain dapat menggunakan definisi-definisi tersebut serta menguji teori.
- Falsifiability. Suatu teori harus dinyatakan dengan cara tertentu sehingga dapat dibantah dengan bukti. Teori yang tak dapat diuji atau difalsifikasi dianggap tidak ilmiah. Teori yang dibuat spesifik tapi tidak persis, atau tidak dapat diukur secara akurat, maka berarti tidak dapat diuji. Dengan demikian dianggap tidak ilmiah.
- Parsimony. Apabila ada berbagai penjelasan tentang suatu gejala, ilmuwan harus selalu menerima penjelasan yang paling sederhana atau yang paling logis. Konsep ini disebut parsimoni atau “Occam’s razor“. Parsimoni mencegah ilmuwan dari upaya memberi penjelasan menggunakan teori yang aneh-aneh dengan berbagai konsep dan hubungan-hubungan, namun memberikan penjelasan secuil mengenai segala sesuatu, namun tak ada maknanya.
Occam’s (Ockham’s) razor atau pisau silet Occam merupakan prinsip yang menyatakan bahwa penjelasan yang paling sederhana itulah yang biasanya benar. Pisau dapat mengiris dan memilih mana daging mana lemak. Pisau merupakan perumpamaan, bahwa untuk mendapatkan solusi diperlukan pikiran yang tajam yang mampu mencermati masalah dengan baik dan tepat.
SAMPLING + QUESTIONNAIRE + INTERVIEW DEVELOPMENT
Penulisan Ilmiah dalam Bahasa Inggris
Diantara hal-hal yang perlu diperhatikan:
1. Convert verb from passive to active voice
Mengubah kata kerja pasif menjadi aktif
2. Recipe for a discussion
Petunjuk menulis diskusi
3. Tenses choice: present & past tense
Pilihan tenses
4. Verbs for academic scientific writing
Kata kerja penulisan ilmiah
5. Words confused & misused
Kata-kata yang salah dan membingungkan
6. A sample of preposition problems
Contoh masalah preposisi
7. A formality level
Tingkat formalitas
Norris, Carolyn Brimley. (2016). “Academic writing in English.” Language Services University of Helsinki
Analisis Data Kualitatif dengan MS Word
Untuk menganalisis data kualitatif selain menggunakan NVivo dan Atlas.ti, dapat juga menggunakan MS Word Macros. La Pelle menjelaskan bagaimana caranya.
Video penggunaan MS Word dalam analisis kualitatif.
Harold Peach. 2014.Coding Text Using Microsoft Word
Bagaimana Menerbitkan di Jurnal Ilmiah
Elsevier menyediakan informasi penting mengenai penerbitan artikel ilmiah. Berikut ini beberapa hal yang menarik.
Jenis-jenis artikel riset
Mencari jurnal yang pas
Apa perbedaan gold dan green open access?
Setelah artikel diterima (accepted): in press, proofing, share link dan offprints
Elsevier. 2017. Understanding the publishing process: How to publish in scholarly journals
Bagaimana Menghitung Ukuran Sampel dan Mengapa
Pembentangan Slide untuk Konferensi dan Ujian Thesis
GUIDELINES FOR PREPARING EFFECTIVE SLIDES FOR VIVA AND CONFERENCES
Sometimes during viva and conference presentations, we see all kinds of presentation slides.
Some are very beautiful and elaborate, but difficult to read and follow. Some are poorly prepared with small fonts and poor colour contrasts. Some have all kinds of sounds, animations and PowerPoint wizardry. Some try to cramp everything into a single slide, making it impossible to read.
I believe, PowerPoint slides for research presentations in viva, seminars and conferences should be simple, but easy to read and follow.
Here are some tips and guidelines for that purpose.
Pelibatan Anak sebagai Penulis Jurnal
Pemerintah Korsel sedang menyelidiki para peneliti yang melibatkan nama anak-anak mereka sebagai co-author dalam artikel jurnal. Hal ini dilakukan setelah ditemukan 82 karya ilmiah yang melibatkan anak maupun keluarga mereka, dan banyak diantaranya masih menduduki bangku sekolah menengah. Hal ini dimaksudkan agar anak-anak tersebut dapat berkompetisi memasuki perguruan tinggi.
Pada 25 Januari 2018 ditemukan bahwa dari sampel 29 universitas, ada 39 makalah yang melibatkan pelajar, yang merupakan bagian dri kurikulum sekolah mereka, sementara ada 43 yang tidak demikian. Kementerian Pendidikan meminta universitas untuk mengidentifikasi apakah terjadi pelanggaran etik, yaitu bila pelajar tersebut tidak terlibat dalam penelitian.
Beberapa universitas melakukan penyelidikan. Adapun Seoul National University dan Kookmin University telah menyatakan bahwa para pelajar terlibat dalam penelitian, dan tidak terjadi pelanggaran akademik.
Nature. 2 February 2018. Kid co-authors in South Korea spur government probe.