https://www.editage.com/insights/5-differences-between-a-research-paper-and-a-review-paper

Bila diasumsikan semua mahasiswa punya telepon pintar, maka pencatatan daftar hadir dapat dilakukan seperti ini:

Plus

• Praktis buat dosen dan mahasiswa
• Jika gambar ditayangkan singkat di awal waktu, maka mahasiswa yang terlambat tidak akan tercatat kehadirannya

Minus

• Mahasiswa bisa titip hp
• Kelupaan bawa hp, dianggap tidak masuk
• Gambar tersebut bisa disalin ulang, lalu kirim ke kawannya yang tidak masuk kelas, kemudian discan. Maka kawannya yang di luar kelas itu akan dianggap hadir.
• Bisa juga dikirim ke grup, sehingga ramai tak masuk kelas, tapi tercatat datang.

Standalone Literature Review

a scholarly paper that in its entirety summarizes and synthesizes knowledge from a prior body of research.

• 8 langkah melakukan SLR
• Petunjuk sistematik mengembangkan literature review
• Petunjuk mengenai sintesis, terminologi, protokol, tips praktis dan lain-lain

Chitu Okoli. 2015. A Guide to Conducting a Standalone Systematic Literature Review

Systematic reviews aim to address these problems by identifying, critically evaluating and integrating the findings of all relevant, high-quality individual studies addressing one or more research questions.

A good systematic review might achieve most or all of the following (Baumeister & Leary, 1997; Bem, 1995; Cooper, 2003):

1. Establish to what extent existing research has progressed towards clarifying a particular problem;
2. Identify relations, contradictions, gaps, and inconsistencies in the literature, and explore reasons for these (e.g. by proposing a new conceptualisation or theory which accounts for the inconsistency);
3. Formulate general statements or an overarching conceptualization (make a point, rather than summarizing all the points everyone else has made; Sternberg, 1991);
4. Comment on, evaluate, extend, or develop theory;
5. In doing these things, provide implications for practice and policy;
6. Describe directions for future research.

Dr Andy Siddaway. What is a systematic literature review and how do I do one?

Para sarjana Barat umumnya gagal megenali kontribusi umat Islam dalam ilmu pengetahuan. Mereka menyebutkan adanya “jurang besar (the great gap)” pengetahuan selama lebih dari 500 tahun dalam sejarah pemikiran ekonomi, mulai sejak jaman Yunani hingga renaisans Barat. Namun ahirnya pandangan ini terbantahkan. Ibnu Khaldun, seorang ulama yang hidup pada abad 14 merupakan yang telah mengemukakan gagasan-gagasannya jauh sebelum orang-orang Barat menyatakan ulang gagasan tersebut. Kontribusi terbesar Ibnu Khaldun dalam pemikiran ekonomi adalah penggunaan cabang ilmu pegetahuan ini bersamaan dengan cabang ilmu lain seperti sosiologi, politik, norma dan kepercayaan untuk membentuk model yang komprehensif dan saling berkait yang menjelaskan naik turunnya peradaban. Tulisan ini menelusuri sumbangan Ibnu Khaldun dalam pemikiran ekonomi modern melalui studi kepustakaan untuk mengidentifikasi pemikiran-pemikirannya yang masih relevan.

Klik

Jahja, A. S. (2009). Mengenali Kontribusi Ibnu Khaldun terhadap Pemikiran Ekonomi. Jurnal Ekonomi dan Keuangan Syariah Amwaluna, 1(1), 61–75.

Dr. Zaleha Aziz. 2016. Viva Voce. Universiti Malaysia Sabah UMS)

Batas toleransi KUM msg2 bidang

Amirullah

FORUM KARIR DOSEN INDONESIA (FKDI)

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Pedoman Operasional Penilaian Angka Kredit Kenaikan Pangkat/Jabatan Akademik Dosen

SYMBOLIC MEANING AND CONSUMERS’ RESPONSE

TO THE  ADVERTISEMENT WITH THE THEME OF CULTURAL DIVERSITY

Adi Susilo Jahja

Dian Nuranindya

ABFI Institute Perbanas Jakarta, Indonesia

The theme of unity of the nation is the interests of all elements of the Indonesian people that consists of many different ethnics and cultures. Indonesian state symbol has motto:  diversity in unity. Indomie, one of the biggest company  in producing noodles in Indonesia uses the theme of unity in the nation in its television ads, with the diversity of cultural displays. It is interesting that the noodles indeed not from Indonesian culture, but from China. The objective of this paper is to find out how consumers understand the symbolic meaning on the ad and how they respond to the ad. This research is a qualitative research conducted interviews with 20 students ABFII Perbanas Jakarta, Indonesia, which come from various tribes. This paper describes how consumers understand the cultural meaning of the ads, and the response of consumers who were interviewed stated that the ad appeared to have no effect on the number of their purchases.

Keywords: Symbolic meaning, consumers’ response, cultural diversity, advertising

Jahja, A. S., & Nuranindya, D. (2009). Symbolic meaning and consumers’ response to the ads with the theme of cultural diversity. In Proceedings of Business And Information (Vol. 6). Kuala Lumpur: Academy of Taiwan Information Systems Research. Retrieved from http://bai2009.org

Hacker, Diana, and Nancy Sommers. Rules for writers. Macmillan, 2011.

POIN-POIN USULAN REVISI Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen; diajukan oleh Asosiasi Dosen Indonesia (ADI) pada tanggal 17 Januari 2018 dalam acara dengar pendapat umum komite III DPD-RI, dalam rangka inventarisasi materi penyusunan rancangan undang-undang tentang perubahan atas UU No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.

Asosiasi Dosen Indonesia, 19 Januari 2018