10 Mitos IT Security di benak Pelaku IT Enterprise, Mitos #3

Oleh : *IGN Mantra

IT Security tepatnya sebagai keamanan teknologi informasi saat ini didengungkan oleh semua kalangan, baik pemerintahan, swasta dan dunia akademis, 3 aspek ini seperti segitiga emas keterkaitan antara pemerintah-swasta-akademis. Saat ini semua aspek kehidupan menggunakan IT sebagai infrastruktur baik prasarana dan sarana untuk menunjang bisnis, selain itu proteksi terhadap IT (IT security) digunakan juga oleh beberapa pelaku industri, ada yang serius ada yang sekedarnya saja, sebagai pelengkap di permukaan saja.

Berikut ini Penulis akan mengungkapkan 10 Mitos tentang IT Security di benak para pelaku IT di perusahaan. Kita akan melihat benar tidaknya mitos tersebut, bisa jadi ada beberapa mitos masih ada di kepala kita masing-masing, karena sudah bertahun-tahun kita lakukan tanpa sadar seperti gerakan reflek di dalam olahraga. Begitu juga dengan mitos, ada yang telah kita kerjakan bertahun-tahun bahkan mungkin belasan tahun. Seyogyanya kita akan benahi pelan-pelan mana yang benar dan mana yang salah. Kecenderungan user/karyawan kita masih perlu diawasi oleh atasan agar tidak melenceng dari berbagai hal dalam penerapan IT Security policy di dalam pekerjaannya, berikut 10 mitos IT security tersebut.

Mitos #3 : Tenang, kita aman-aman saja kok di dalam Enterprise ini.

Banyak user dan karyawan di sebuah enterprise bergantung sepenuhnya kepada system keamanan perusahaan, sehingga ada anggapan kita aman-aman saja kok dan lakukan pekerjaaan hari ini. Fenomena ini sangat berbahaya karena user dininabobokan dengan anggapan keamanan di perusahaan ini aman-aman saja, sehingga menjadi teledor dan tidak tahu bahwa perusahaan sedang dilubangi oleh pihak lain.

Fakta #3  : Kompetitor dan cracker berusaha keras mencari celah keamanan (vulnerability) untuk melubangi system keamanan, tidak hari ini, akan mengulangi esok hari, tidak dapat esok hari maka akan berlanjut minggu depan dan seterusnya, sehingga fenomena aman akan membuat senang dan gigih para competitor untuk menembus system, diperlukan upgrade terus menerus untuk aware terhadap system keamanan secara keseluruhan, tidak ada kata aman 100%, harus ada monitoring, evaluasi dan update sehingga user akan selalu aware terhadap kondisi keamanan enterprise terkini.

 

Reference:

The Basics of Information Security,
Second Edition: Understanding the Fundamentals of InfoSec in Theory and Practice
2nd Edition by Jason Andress  (Author)

 




Evaluasi terhadap penerbit Medwell

Dua jurnal dari publisher Medwell, yaitu Journal of Engineering and Applied Science dan The Social Sciences diindikasikan tidak memenuhi syarat untuk dapat digolongkan dalam jurnal internasional bereputasi.
Alasan:
1. Tidak direview dengan baik.
2. Alamat penerbit tidak dapat diketahui

Selengkapnya: PAK Ristekdikti

Jawaban terhadap kritik paper ERPN Vol. 12, No. 2, January 2017




LET’S GET PUBLISHED!

Publication Talk

Islamic Business School

Universiti Utara Malaysia

1 October 2017

by

Dr Salina Hj. Kassim
IIUM Institute of Islamic Banking and Finance
International Islamic University Malaysia
1st October 2017

Klik




Ketentuan Telusur Online Jurnal & Prosiding

Karya ilmiah yang diterbitkan pada jurnal dan prosiding hasil seminar untuk keperluan kenaikan jabatan fungsional/pangkat dosen harus dapat ditelusuri secara online.

Edaran Dirjen Sumber Daya Iptek & Dikti no. 1864/E4/2015 tgl 1 Okt 2015 tentang Ketentuan Penilaian Angka Kredit Dosen.




Kontribusi Teori dari Studi Kasus

Melalui penelitian yang menggunakan metode studi kasus, maka dimungkinkan memberikan kontribusi berupa:

  • Extension of extant theory – perluasan teori
  • Refinement of extant theory – perbaikan teori
  • Generation of new theory – pengembangan teori baru

Selengkapnya:

Ridder, H. G., Hoon, C., & McCandless Baluch, A. (2014). Entering a dialogue: Positioning case study findings towards theory. British Journal of Management, 25(2), 373–387. http://doi.org/10.1111/1467-8551.12000




Bagaimana Menulis Kajian Pustaka

No automatic alt text available.

Best Proofreader




Jurnal Scopus Q3 tapi Meragukan

ARPN Journal of Engineering and Applied Sciences sudah cukup lama diamati sebagai jurnal meragukan karena sering ditemukan artikel tidak ditulis dengan baik dan banyak orang Indonesia yang publikasi karya ilmiahnya di jurnal ini.
Jurnal ini masuk Scopus Q3 klik

Namun jurnal ini dinilai tidak dikelola dengan baik dan tidak melaksanakan review karya ilmiah. Oleh karena itu, jurnal ini dikelompokkan sebagai jurnal meragukan dan karya ilmiah yang terbit di jurnal ini tidak dapat digunakan untuk memenuhi persyaratan kenaikan jabatan Lektor kepala dan Guru Besar. Ketentuan ini berlaku sejak karya ilmiah yang diterima di Kemenristekdikti bulan Oktober 2017.

Selengkapnya:
http://pak.ristekdikti.go.id/portal/?p=500

Namun hal ini mengundang tanggapan: Jawaban terhadap kritik paper ERPN Vol. 12, No. 2

 




Definisi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Ada banyak definisi CSR, sehingga membingungkan. Dahlsrud menganalisis berbagai definisi, menyimpulkan bahwa aneka rupa definisi itu adalah berkaitan dengan bagaimana pemahaman tentang CSR dibangun dalam dimensi-dimensi tertentu. Berbeda dimensi, berbeda pula definisinya.

Lima dimensi CSR

Berbagai definisi sesuai dimensi-dimensinya

Dahlsrud, A. (2006). How corporate social responsibility is defined: an analysis of 37 definitions. Corporate Social Responsibility and Envirionmental Management, 15, 1–13. http://doi.org/10.1002/csr




Penyebab Kegagalan Ujian Disertasi

Kesilapan besar dalam sidang ujian disertasi dapat mengakibatkan reviva (ujian ulang), gagal, atau diberi waktu perbaikan satu tahun. Penyebabnya:

  1. Issue, problem statement dan objectives tidak sejalan.
  2. Campur aduk antara basic dan applied research. Contoh: judulnya applied research, metodologinya basic research.
  3. Research framework tidak disetujui oleh penilai, menyebabkan metodologi pun tidak diterima, selanjutnya temuan riset tidak valid.
  4. Plagiarisme.
  5. Kuesioner yang double-barrel atau bias. Contoh:
    • Sejauh mana anda puas dengan kondisi pekerjaan dan gaji yang diterima?
    • Menurut Anda, apakah pelajar perlu mendapatkan porsi yang lebih besar untuk pelajaran sejarah dan kebudayaan?
    • Selengkapnya
  6. Pertanyaan kuesioner tidak ada kaitan dengan tujuan penelitian.
  7. Metodologi kurang sempurna.

Norzaidi Mohd Daud




PENGAWASAN WP PASCA PERIODE PENGAMPUNAN PAJAK…

PENGAWASAN WAJIB  PAJAK PASCA PERIODE PENGAMPUNAN PAJAK..

sesuai SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK
NOMOR SE-20/P J/2017

Ruang Lingkup yang dibahas :

  1. Ketentuan Umum
  2. Pengawasan terhadap WP yang tidak ikut Tax Amnesty
  3. Pengawasan terhadap WP yang ikut Tax  Amnesty
  4. Penanganan data dan/atau informasi sehubungan Pengawasan WP Pasca Periode
    Tax  Amnesty

Surat Edaran Dirjen Pajak

 

Semoga Bermanfaat

 

Sumber : Dirjen Pajak