TEKNIK PENULISAN ARTIKEL UNTUK JURNAL DENGAN INDEKS SCOPUS

Buat Bapak/ Ibu dosen

Para Peneliti

di tempat

 

Bersama ini ada petunjuk penulisan artikel untuk jurnal terindex Scopus.

Semoga Berguna..

 

Teknik_Penulisan_Artikel_untuk_Jurnal_Dengan_Indeks_Scopus

 

 

Disusun :

Ismail Wekke

Sorong

Academia.edu community




5 Kriteria Kualitas Kajian Pustaka

Ada lima kriteria dalam menilai kualitas kajian pustaka (literature review)

  1. Ruang lingkup
  2. Sintesis
  3. Metodologi
  4. Signifikansi
  5. Rethorik

tinjauan kajian literatur   kualita kriteria penilaian s

 




Buku (pdf) semua topik — gratisss

Dear All,
Bagi yang membutuhkan buku (.pdf) berkaitan dengan subjek / bidang atau topik apa?
Buka browser dan ketik:
www.pdfdrive.net
Anda akan mendapatkan akses ke ribuan buku yang Anda butuhkan, gratis.
Download tak terbatas

Anda dapat menelusuri berdasarkan judul atau pengarang, dll.
Saat ini 291.655.787 buku tersedia secara gratis dan setiap menit, sekitar 50 buku baru ditambahkan ke database.

Semua unduhan gratis… Selamat mencoba…
Sumber : NN



Ibnu Khaldun. Siapa dia?

Ibnu Khaldun merupakan salah satu diantara banyak pemikir Islam yang telah memperkaya khazanah keilmuan dalam bidang ekonomi pada periode yang oleh pemikir Barat disebut dengan the Great Gap selama kira-kira 500 tahun. Thesis the Great Gap kini telah terbantahkan.

Ia hidup pada masa kemunduran peradaban Islam. Perhatiannya pada maju-mundurnya peradaban bangsa-bangsa menghasilkan pemikiran  yang dewasa ini dikaji orang dari berbagai bidang ilmu, termasuk bidang ilmu ekonomi. Ia adalah seorang pengamat yang cermat mengenai fenomena-fenomena ekonomi, sosial, politik dan sejarah pada masanya dan masa sebelumnya. Ia mampu mengidentifikasi dan menjelaskan hubungan antar variabel-variabel ekonomi serta keterkaitannya dengan variabel-variabel lain.

Teori-teori dari para pemikir ekonomi hingga kini ternyata banyak memiliki kemiripan dengan pemikiran ekonomi Ibnu Khaldun, sehingga Ibnu Khaldun yang selama ini dikenal sebagai father of sociology oleh sebagian pakar diusulkan sebagai father of economics (Al-Hamdi, 2006; Oweiss, 1988; Islahi, 2005, Bartkus & Hassan, 2006). Pemikiran Ibnu Khaldun tentang  ekonomi mampu melampaui jamannya, teruji oleh sejarah, dan masih tetap relevan hingga saat ini.

 

Selengkapnya:

Jahja, A. S. (2009). Mengenali Kontribusi Ibnu Khaldun terhadap Pemikiran Ekonomi. Jurnal Ekonomi dan Keuangan Syariah Amwaluna, 1(1), 61–75. Klik

 

 




Filsafat Ilmu

Baik dalam ilmu sosial maupun ilmu alam, filsafat diperlukan sebagai peletak prinsip dasar dalam berpikir teoritis, sudut pandang, pemahaman, serta kesadaran diri, yang semuanya diperlukan untuk memperoleh pengetahuan tentang realitas.

Ada dua cabang filsafat penting. Yang pertama yaitu ontologi (mempelajari yang-ada): apa yang sebetulnya ada di dunia yang dapat diketahui oleh manusia. Apa yang dimaksud dengan ada, perlu dipahami melalui pemahaman terhadap obyek dan sifat-sifatnya serta bagaimana kemiripan dan perbedaannya satu sama lain. Yang kedua adalah epistemologi (mempelajari pengetahuan). Para filsuf membedakan antara ada dan berpikir, sehingga ontologi berurusan dengan sesuatu yang-ada (eksistensi) yang perlu diketahui oleh manusia, dan epistemologi berkenaan dengan bagaimana manusia menciptakan pengetahuan dan apa yang mungkin untuk diketahui.

Ontologi dan epistemologi saling berkaitan satu sama lain, dan bahkan ada yang mengatakan tak terpisahkan. Berbicara tentang makna berarti berbicara tentang realita. Dari ontologi dan epistemologi tumbuhlah perpektif filsafat yang merupakan suatu sistem pandangan dunia secara umum, yang membentuk keyakinan yang memandu tindakan. Dengan demikian pilihan metode oleh para peneliti mencerminkan keterikatannya pada cara memandang dunia dan bagaimana peneliti dapat mengetahui dunia itu.

 




Mediation & Moderation

Francis Chuah, Ph.D
SCHOOL OF BUSINESS MANAGEMENT
UNIVERSITI UTARA MALAYSIA

Klik




Kemana hendak publikasi artikel?

Semoga tautan-tautan ini dapat membantu
1. Elsevier® Journal Finder
2. Journal Suggester Springer 
3. JournalGuide




Research Methods for Managers

John Gill and Phil Johnson, Research Methods for Managers, 3rd ed. (SAGE Publications Ltd., 2002).

Buku ini menerangkan filsafat yang diperlukan sebagai landasan penelitian, namun juga memberikan penjelasan praktis disertai contoh dan latihan untuk bidang manajemen dan bisnis. Berikut ini beberapa bagan yang disajikan, semoga memberi gambaran.

1. Urutan penelitian

1-gill-res-sequence
2. Operasionalisasi konsep

2-gill-opr-concept

3. Proses deduksi

3-gill-deduction

4. Proses induksi

4-gill-induction

5. Pilihan falsafah

5-gill-philosophical-choices

6. Positivist dualism

6-gill-positivist-dualism

7. Kenetralan sains

7-gill-neutral-endeavour

8.  Pragmatist position

8-gill-pragmatist-position




Menulis Artikel Konseptual

Menurut APA (2010) artikel jurnal biasanya memuat studi empiris, kajian literatur, artikel teoritis,  artikel metodologis, ataupun studi kasus. Kecenderungan selama ini, dunia akademik lebih memilih publikasi ilmiah yang sifatnya empiris ketimbang yang sifatnya teoritis atau konseptual. Namun, artikel konseptual juga menunjukkan tingkat penerimaan yang semakin meningkat. Artikel konseptual adalah tulisan yang membantu pengembangan teori dan menjelaskan masalah-masalah yang terjadi dalam dunia profesi.

Selama ini banyak penulis maupun akademisi kurang memperhatikan perbedaan antara tinjauan literatur dengan artikel konseptual. Banyak tinjauan literatur isinya berupa kumpulan gagasan dan pengarang yang sebetulnya merupakan informasi yang dapat diperoleh di mana saja. Meskipun hal tersebut penting untuk menjelaskan konteks penelitian, tinjauan literatur seperti ini menjadi kurang bernilai  kontributif, sehingga kurang layak unutuk dipublikasikan.  Tinjauan literatur yang baik hendaknya memiliki nilai kontribusi terhadap peneliti maupun praktik. Dalam hal ini penulis tidak hanya melaporkan ide dan temuan dengan menjelaskan dan menggabungkan berbagai hasil penelitian yang bertalian secara logis, jelas dan mudah dimengerti (concise). Tinjauan literatur hendaknya dilakukan dengan mengorganisasi, memadukan dan mengevaluasi secara kritis materi-materi yang pernah dipublikasi,  memperjelas masalah, meringkas hasil-hasil penelitian, menginformasikan perkembangan terakhir topik yang diteliti (state of the art), identifikasi hubungan-hubungan, kontradiksi, gaps, inkonsistensi dalam literatur, serta menyarankan langkah berikutnya untuk menyelesaikan masalah.

Tinjauan literatur dan artikel teoritis biasanya memiliki struktur yang sama, meski urutannya bisa berbeda. Artikel teoritis menyajikan hanya informasi penelitian empirik yang relevan dengan pengembangan atau evaluasi suatu teori. Dalam hal ini perkembangan teori ditelusur untuk menghasilkan pengembangan teori, perbaikan teori, atau dalam rangka menawarkan teori baru, menunjukkan kelemahan suatu teori, ataupun membandingkan kelebihan satu teori dengan teori yang lainnya. Jadi dalam artikel teoritis ini yang dilakukan terutama adalah mengevaluasi ataupun mengembangkan suatu teori.

Maka artikel konseptual merupakan artikel yang menghasilkan perspektif teori yang baru, mengusulkan prosedur atau teknik inovatif/baru, membahas isyu-isyu profesi yang sedang hangat, menyampaikan posisi penulis terhadap suatu isyu bidang profesi,  ataupun menyampaikan reaksi/respon terhadap publikasi artikel sebelumnya.

Mengembangkan ide  

Penulis perlu membaca artikel-artikel konseptual yang baik untuk memperoleh pemahaman terhadap topik yang hendak dibahas.  Gagasan untuk menulis artikel konseptual tidak berawal dari nol, tapi melalui kerja keras dan refleksi pemikiran yang serius

Penulis harus menyajikan cara baru melakukan konseptualisasi atau menggunakan teori, gagasan, tehnik, atau posisi yang belum disajikan pada literatur sebelumnya. Dengan demikian penulis perlu mendalami,  mereview literatur yang saling berkaitan dan memadukan serta mendiskusikannya sehingga diperoleh konsep atau aplikasi yang baru. Tawaran model, tehnik, atau konsep yang baru harus didasarkan atas landasan literatur sebelumnya.

Landasan literatur yang kokoh harus disertai pembahasan yang akan membantu pembaca memahami dan menginterpretasi (a) konsep atau aplikasi baru, (b) implikasinya terhadap bidang profesi tertentu, dan (c) kemungkinan jalan menuju riset berikutnya (future research).

Dalam memuat  tulisan konseptual, penulis dapat memulainya dengan outline sebagai rujukan sehingga bisa selalu fokus dalam mengembangkan tulisan. Meskipun, outline tersebut tidak juga harus mengikat secara ketat, sehingga dimungkinkan adanya revisi dalam perjalanannya.

Untuk artikel yang fokus pada pengembangan  teori atau penyampaian posisi penulis terhadap suatu pandangan, penulis harus menyajikan pembahasan yang mudah dipahami, mendiskusikan implikasi,  menawarkan rekomendasi, serta menyampaikan saran untuk diskusi atau riset selanjutnya.  Untuk artikel yang fokus pada usulan prosedur baru, penulis harus menyampaikan studi kasus yang menunjukkan manfaat prosedur yang baru tersebut.

Penutup

Ruang lingkup dan struktur pada artikel konseptual bisa lebih bervariasi dibandingkan artikel empirikal, namun ada patokan yang dapat digunakan sebagai pegangan. Strukturnya secara umum adalah:

  • Pendahuluan,
  • Tinjauan Literatur,
  • Penyampaian Gagasan Baru,
  • Diskusi dan Implikasi, serta
  • Kesimpulan.

Sebagaimana halnya dengan artikel empirikal, artikel konseptual juga memiliki kontribusi yang penting terhadap pengembangan teori maupun praktik.

Referensi

American Psychological Association. (2010). Publication Manual of the American Psychological Association. Washington, D.C.: American Psychological Association.

Watts, R. E. (2011). Developing a Conceptual Article for Publication in Counseling Journals. Journal of Counseling & Development, 89(3), 308–312. http://doi.org/10.1002/j.1556-6678.2011.tb00094.x

 




Memilih Topik Riset yang Berdampak Tinggi

Selecting an Impactful Research Topic/Title

Klik